Supernova 2: Akar (2002) – Siapa sih yang tidak kenal dengan Dewi Lestari atau Dee? Seorang penulis asal Indonesia yang berhasil menerbitkan novel-novel menarik dengan review positif dari para pembaca. Novel pertama yang ditulis oleh Dee Lestari berjudul Supernova 1: Kesatria, Putri & Bintang Jatuh yang terbit pada tahun 2001.
Setelah sukses dengan novel pertamanya, pada tahun 2002 Dee Lestari kembali merilis seri Supernova dengan judul Supernova 2: Akar. Melalui situs resmi GoodReads, pembaca memberikan bintang 3,85 dari 4 untuk novel Supernova 2: Akar. Wah, hasil review yang bagus bukan? Penasaran dengan sinopsis dan seputar novel seri Supernova kedua karya Dee Lestari ini? Simak artikel ini hingga akhir ya!
Table of Contents
Profil Dewi Lestari (Dee)
Dewi Lestari Simangunsong atau Dee Lestari adalah seorang penulis novel asal Indonesia. Sebelum dikenal sebagai penulis, Dee Lestari dirinya sudah lebih dikenal lebih dulu sebagai seorang penyanyi dalam sebuah grup TRIO Rida Sita Dewi (RSD). Sebelum menjadi penyanyi dalam grup RSD, Dee Lestari juga pernah menjadi backing vokal untuk Iwa K, Chrisye dan Java Jive.
Dee Lestari adalah anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan Yohan Simangunsong dan Turlan br Siagian. Ia lahir di Bandung, 20 Januari 1976. Ayah Dee Lestari adalah seorang anggota TNI yang belajar cara bermain piano dengan cara otodidak. Sementara itu, saudara-saudaranya yang lain adalah pemain biola dan guru piano profesional.
Setelah bersekolah di SMU 2 Bandung, Dee Lestari kemudian melanjutkan pendidikan hingga mendapatkan gelar Sarjana Fisip dengan jurusan Hubungan Internasional di Universitas Katolik Parahyangan di tahun 1999.
Ia menikah dengan penyanyi R&B yaitu Marcell Siahaan pada 12 September 2003. Dari pernikahannya dengan Marcel, Dee Lestari dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Keenan Avalokita Kirana yang lahir pada 5 Agustus 2004.
Namun sayangnya, pernikahan Dee Lestari dengan Marcell harus berakhir. Dee Lestari menggugat cerai Marcell di Pengadilan Negeri Bale Bandung pada 27 Juni tahun 2008. Setelah perceraian tersebut, Dee Lestari kemudian menikahi seorang pakar penyembuhan holistik bernama Reza Gunawan pada 11 November 2008 di Sydney dan kemudian dikaruniai anak kedua bernama Atisha Prajna Tiara.
Saat ini, nama Dee Lestari telah masuk dalam jajaran nama penulis perempuan yang diperhitungkan di dunia sastra Indonesia setelah merilis novel pertamanya yang berjudul Supernova 1: Kesatria, Puteri dan Bintang Jatuh pada tahun 2001.
Sebelum sukses dengan novel Supernovanya yang laku sebanyak 12.000 eksemplar dalam waktu 35 hari, Dee Lestari pernah menulis beberapa cerita pendek seperti “Sikat Gigi” yang diterbitkan di Jendela Newsletter, sebuah media berbasis budaya yang independen serta berskala kecil untuk kalangan sendiri.
Kemudian, pada tahun 1993, Dee Lestari kembali mengirimkan tulisannya berjudul Ekspresi ke majalah “Gadis” yang saat itu mengadakan lomba menulis dan ia berhasil memenangkan juara pertama.
Lalu, tiga tahun berikutnya, Dee Lestari kembali menulis lagi sebuah cerita bersambung atau cerbung berjudul Rico The Coro yang kemudian dimuat di majalah Mode. Sejak SMU, Dee Lestari memang sudah dikenal sebagai seseorang yang rajin dan mahir menulis, ia bahkan sempat menerbitkan 15 karangannya untuk buletin sekolah.
Dee Lestari mengaku bahwa novel Supernova karyanya berhasil terbit karena pergumulan dan renungannya tentang spiritualitas. Pada akhir tahun 1999, ia merasa bahwa ada sesuatu yang salah dengan dirinya tentang pemahaman religi di tengah-tengah masyarakat.
Ia kemudian, mulai banyak membaca buku dan ingin tahu lebih banyak tentang ajaran Budha, Hindu dan Islam termasuk mengenal lebih jauh tentang tokoh dunia seperti Hawking dan Einstein yang dikenal memiliki pemikiran brilian ketika mencari jawaban atas eksistensi manusia di muka bumi.
Ketika menulis Supernova 1, ia banyak berdiam diri di rumah dengan ditemani oleh dua anjingnya dan selama berbulan-bulan, ia tidak bisa tidur teratur dan selalu tidur jam delapan pagi, kemudian bangun jam dua siang dan bekerja di depan komputernya.
Menurut Dee Lestari, masa-masa tersebut adalah masa yang paling asyik sekaligus mendamaikan bagi dirinya. Selama masa-masa tersebut, ia masih aktif di RSD dan ia melakukan kegiatan bersama trio tersebut seminggu sekali.
Ketika Supernova satu pertama kali terbit, Dee Lestari menggunakan uang tabungannya dan membentuk sebuah penerbit bernama Truedee Books. Ia tidak ingin mengirimkan naskah pada penerbit lain dan memilih untuk membangun penerbit karena tidak ingin naskah yang ia tulis diedit.
Kemudian, pada Maret 2002, Dee Lestari menerbitkan Supernova satu edisi bahasa Inggris untuk menembus pasar internasional dengan menggaet Harry Aveling yaitu seorang penerjemah yang ahli dalam menerjemahkan karya sastra Indonesia ke dalam bahasa Inggris.
Supernova 1: Kesatria, Putri & Bintang Jatuh karya Dee Lestari berhasil masuk nominasi Khatulistiwa Literary Award (KLA) yang digelar oleh QB World Books. Karya Dee Lestari satu ini bersaing dengan sastrawan ternama lainnya seperti Danarto dengan karyanya berjudul Setangkai Melati di Sayap Jibril, Goenawan Muhammad, Dorothea Rosa Herliany dengan Kill The Radio, Sutardji Calzoum Bachri dengan karyanya berjudul Hujan Menulis Ayam dan terakhir, Hamsad Rangkuti dengan karyanya Sampah Bulan Desember.
Novel Supernova satu berhasil sukses, kemudian Dee Lestari kembali merilis seri Supernova kedua yaitu Supernova 2: Akar dan sudah rilis secara resmi di pasaran pada 16 Oktober 2002 dan disebarkan di 20 kota utama Indonesia.
Tentang Novel Supernova 2: Akar
- Judul Buku : Supernova 2: Akar
- Penulis : Dewi Lestari (Dee)
- Tahun Terbit : 2012
- Jumlah Halaman : 286
- Penerbit : Bentang Pustaka
Setelah sukses dengan Supernova 1, Dee Lestari kembali menerbitkan seri Supernova pada tahun 2002. Ketika pertama kali terbit, novel ini sempat terlibat dalam kontroversi. Di mana umat Hindu memproters lambang keagamaan yang dicantumkan pada cover buku Supernova 2: Akar, karena dianggap melecehkan lambang suci tersebut.
Pada surat tertanggal Bali, 26 Februari 2003 yang diatasnamakan oleh Ketua Umum DPP FIMHD AA Ngurah Arya Wedakarna MWS dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forum Intelektual Mudah (FIMHD) Hindu Dharma yang berada di Bali. Melalui surat tersebut, mereka menyatakan penolakan atas dicantumkannya lambang suci berupa Omkara atau Aum yang menjadi aksara suci dari Brahman Tuhan Yang Maha Esa dalam agama Hindu sebagai cover buku seri Supernova ini.
Kemudian, setelah melalui kesepakatan, akhirnya lambang Omkara atau Aum ini tidak lagi dicantumkan dalam cover cetakan kedua dari seri Supernova 2: Akar dan cetakan berikutnya.
Ketika memasarkan novel Supernova 2: Akar, Dee Lestari memilih untuk tidak lagi memasarkan bukunya sendiri. Ia akhirnya menjalin kerja sama dengan BArk Communication yaitu sebuah perusahaan penerbitan sekaligus perusahaan promosi.
BArK kemudian menjadi wadah baru bagi Truedee Semesta. Dari penggabungan ini, Dee Lestari memiliki saham dan mendapatkan sejumlah royalti sebesar 20% dari BArK dan Truedee Semesta. Akan tetapi, pada pertengahan tahun 2003, Dee Lestari akhirnya berpisah jalan dengan penerbit BArK dan kini kembali memasarkan bukunya secara independen.
Sinopsis Novel Supernova 2: Akar
Melalui situs resmi GoodReads, novel Supernova 2: Akar karya Dee L.estari mendapatkan rating 3.85 dari 4 bintang. Penasaran dengan sinopsis atau plot ceritanya?
Di tahun 2003, Gio seorang naturalis keturunan Tionghoa, Indonesia dan Portugis pergi mengunjungi Bolivia untuk bertemu dengan Chaska, ibu dari teman Quechuanya bernama Paulo yang sudah ia anggap sebagai ibu sendiri.
Ketika berkunjung ke Bolivia, Gio tiba-tiba mendapatkan telepon dari Paulo yang memberi kabar tentang hilangnya Diva Anastasia di pedalaman Amazon. Cerita kemudian beralih ke tahun sebelumnya yaitu tahun 2002.
Bodhi merupakan seorang pemuda yang mengikuti subkultur punk dan bekerja sebagai bawahan dari Bong yaitu pemimpin dari hidup punk. Sebagai instruktur pelonco punk, Bodhi memiliki tugas untuk membekali bawahannya dengan cerita hidupnya sendiri.
Bodhi ditinggalkan di pekarangan Vihara Pit Yong Kiong di Lawang, Malang. Ia dilahirkan dengan tulang yang tumbuh di sekitar kepalanya bagian luar, sehingga ia harus mengenakan bandana untuk membuatnya terlihat normal dan dapat diterima oleh orang lain.
Setelah dibuang, Bodhi dibesarkan oleh Zang Ta Long yang dikenal sebagai Guru Liong dan ia mengidolakan sosok Zang Ta Long karena berwibawa dan agung. Bodhi memiliki kemampuan yang cukup aneh, ia mampu bertukar diri sejenak dengan makhluk hidup apapun yang ia lihat atau ia sentuh.
Dikelilingi oleh paranoia tentang masa depan dan nasibnya, Bodhi akhirnya keluar dari vihara hingga hingga ia berusia 18 tahun. Ketika ingin kembali, Guru Liong justru menyuruh Bodhi untuk pergi sejauh-jauhnya dari Vihara dan membekali Bodhi dengan sebuah tasbih.
Setelah berjuang untuk mendapatkan paspor serta visa gelap, Bodhi akhirnya berkesempatan untuk menyebrang ke Penang, Malaysia. Di Penang, ia bertemu dengan Tristan Sanders seorang backpacker asal Australia yang ingin melakukan sebuah perjalanan mengitari Asia Tenggara.
Kemudian, Bodhi memberikan tasbih Guru Liong pada Tristan sebagai sebuah kenang-kenangan dan ia berpisah dengan Tristan di Bangkok dan kemudian tinggal di sebuah kos di daerah Srinthip.
Pada suatu hari, Bodhi bertemu dengan Kell seorang keturunan Irlandia dan Mesir yang memiliki paras luar biasa tampan, berkarisma serta memiliki tato di sekujur tubuhnya. Kell bekerja sebagai seniman tato, tetapi dia hanya mau mengukir 617 tato selama karirnya dan ia telah mengukir 616 tato, yang artinya hanya kurang 1 tato untuk ia ukir.
Kell berencana untuk memberikan ukiran terakhirnya pada Bodhi, sebagai subyek ke 617-nya dan mengharapkan Bodhi sebagai pengukir tato terakhir di tubuh Kell sebagai tato ke 618-nya. Agar keinginan Kell ini dapat tercapai, maka Kell mengajarkan Bodhi cara membuat tato.
Salah satu hasil karya Bodhi adalah Ishtar Star Summer, seorang perempuan Kaukasia yang sensual. Bodhi mengukir gambar akar pada tubuhnya. Ia menjadikan Star sebagai inspirasi dan akhirnya Bodhi memutuskan untuk membuat tato seperti apa yang ingin ia gambarkan pada tubuhnya, yaitu sebuah tetrahedron.
Setelah pengerjaannya, Kell memutuskan untuk menunda mengukir tato terakhirnya dan berpisah dengan Bodhi. Perjalanan Bodhi yang selanjutnya adalah mengantarkan Vang Vieng ke Laos kemudian kembali lagi ke Thailand untuk melakukan penyebrangan ke sebuah ladang Segitiga Emas yang ada di Laos.
Kemudian, perjalanan Bodhi pun terus berlanjut hingga ia bertemu dengan orang-orang baru dan mendapatkan pengalaman serta pengajaran baru seperti ketika ia bertemu dengan Kell.
Pada epilog buku Supernova 2: Akar ini, teman-teman punk Bodhi akan mendapatkan sebuah file aneh bernama Akar dengan isi yang misterius. File tersebut rupanya milik Bodhi dan ia tujukan pada seseorang.
Apa makna dari Akar dalam file tersebut? Kepada siapa Bodhi ingin mengirimkan pesan dari file tersebut? Lalu, apa saja pemaknaan yang didapatkan oleh Bodhi selama melakukan perjalanan dan kekuatan apa yang dimiliki oleh Bodhi?
Temukan jawaban-jawabannya dengan membaca langsung buku Supernova 2: Akar yang tersedia di gramedia.com ya!
Ulasan Novel Supernova 2: Akar
Masih ragu untuk membeli buku Supernova 2: Akar karya Dee Lestari? Jika masih ragu, simak ulasan dari novel Supernova 2: Akar berikut ini.
Menurut pembaca yang mengulas novel Supernova 2: Akar laman resmi GoodReads, mereka menilai bahwa buku ini spesial untuk dibaca. Beberapa mengungkapkan bahwa kisah kehidupan dari tokoh Bodhi dalam novel inilah yang membuat buku ini terasa begitu spesial dan bermakna.
Pembaca yang lain bahkan ada yang berpendapat bahwa buku kedua seri Supernova ini lebih baik dibandingkan dari Supernova 1. Terlebih lagi, karena peran Bodhi sebagai tokoh baru di novel ini.
Dee Lestari melalui kisah Bodhi berhasil membuat pembacanya merasa penasaran dan ingin terus melanjutkan membaca novel Supernova hingga selesai. Terutama karena petualangan Bodhi yang menarik.
Di sisi lain, novel ini membuat pembaca ikut mencari siapa jati diri mereka bersama dengan petualangan yang dilakukan oleh Bodhi. Dengan membaca buku ini, Dee Lestari membuat pembaca ikut bertanya-tanya tentang “kenapa sih sebagai manusia, beberapa dari kita masih memiliki urusan yang belum selesai atau tidak bisa kita selesaikan?” Bisa jadi hidup kita mungkin seperti Kell.
Mengapa susah untuk mengaku bersalah? Merelakan seseorang? Memaafkan atau yang lainnya? Dee Lestari juga menyelipkan beberapa quotes menarik seperti “hidup ini relatif, apa yang kamu pikir salah di sini, bisa jadi benar di tempat lain. Racun bisa menjadi obat dan obat bisa menjadi racun.”
Meskipun memiliki rating tinggi atau bahkan nyaris sempurna di GoodReads, tetapi novel Supernova 2: Akar masih memiliki beberapa kekurangan. Menurut beberapa pembaca, dalam novel ini, Dee Lestari seperti hanya menuliskan apa yang ia pikirkan tanpa melakukan proses editing untuk menerbitkan novel ini.
Oleh sebab itu, beberapa pembaca merasa kebingungan akan jalan cerita atau bahkan memahami pesan yang ingin disampaikan oleh Dee Lestari melalui tokoh-tokoh dalam novel Supernova 2: Akar.
Seperti pada novel seri Supernova yang pertama, pada seri Supernova 2 ini Dee Lestari juga banyak menggunakan istilah asing yang sulit dipahami oleh beberapa pembaca yang awam tentang topik-topik yang diangkat pada novel ini.
Meskipun begitu, Dee Lestari berhasil menyampaikan kisah cerita Bodhi dengan baik dan membuat novel ini menjadi salah satu novel best seller yang tentu saja menarik untuk dibaca hingga akhir.
Nah, bagi Grameds yang tertarik untuk membaca dan membeli buku karya Dee Lestari seperti novel Supernova 2: Akar atau seri Supernova yang lain, maka Grameds bisa membeli bukunya di gramedia.com.
Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com mendukung Grameds yang ingin rajin membaca dan ikut menjayakan para penulis Indonesia seperti Dee Lestari. Jangan ragu, untuk beli buku Dee Lestari di gramedia.com karena dijamin bukunya original dan berkualitas!
Penulis: Khansa
BACA JUGA:
- Rekomendasi Novel Fantasi Seru Terbaik
- 8 Rekomendasi Light Novel Paling Seru di Gramedia
- Rekomendasi Novel Terbaru & Terbaik yang Bagus
- Review Novel The Midnight Library Karya Matt Haig
- Review Novel Eragon Karya Christoper Paolini
- Review Buku “The Secret” by Rhonda Byrne
- Review Novel My Youth
- Review Novel The Love Hypothesis
- Review Novel Lavender
- Review Novel Real Face
- Review Novel IPA dan IPS
- Review Novel Bumi dan Lukanya
- Review Novel Supernova 1
- Review Novel Supernova 2
- Review Novel Supernova 3
- Review Novel Miss Marple's Final Cases
- Review Novel Aroma Karsa
- Review Buku Ayana, Journey to Islam
- Review Buku Home Body
- Review Novel All the Light We Cannot See
- Review Buku Matilda
- Review Novel Orang Berikut Yang Kaujumpai Di Surga
- Buku 24 Jam Bersama Gaspar
- Review Novel Di Bawah Lindungan Ka'bah
- Review Novel Three Dark Crowns
- Review Novel The Old Man and the Sea
- Review Novel Midnight Sun
- Review Novel Circe
- Review Because You Love to Hate Me
- Review Novel The Kudryavka Sequence
- Review Novel Confessions
- Review Novel Kitchen
- Review Novel Burning
- Review The Chronicles of Narnia Series
- Review Novel Weathering With You
- Review Novel Rich People Problems
- Review Novel Guns, Germs dan Steel
- Review Novel Siege and Storm
- Review Novel Absolute Justice
- Review Novel Silam