in

Review Novel TeenLit: Vio Don’t Mess Up Karya Shania Kurniawan

Rating: 3.47

 

Teen Literature atau yang dikenal dengan singkatan Teenlit adalah kelompok karya sastra yang memiliki tema kehidupan remaja dalam berbagai macam cerita yang nyata dialami oleh remaja secara umum. Mulai dari proses pencarian jati diri yang rumit, hingga saat-saat jatuh cinta yang mendebarkan, menggemaskan, dan complicated.

Karya yang masuk ke dalam Teenlit memiliki ciri menggunakan gaya bahasa gaul ala remaja dan banyak memuat istilah-istilah aneh bagi generasi pendahulu. Susunan kalimat yang ditulis juga biasanya campur dengan bahasa Inggris ala JakSel gitu. Novel-novel Teenlit memang sedang trending dan best seller saat ini, tapi beberapa orang mengkritisi bahwa karya seperti ini terlalu ringan. Bagi Gramin sendiri, hal ini tidak jadi masalah, karena kita para remaja memang menyukai karya ringan yang mudah dicerna dan menghibur.

Vio Don't Mess Up

button cek gramedia com

Pada artikel ini, Gramin akan membahas salah satu novel dalam kategori TeenLit yang berjudul Vio Don’t Mess Up. Novel ini adalah karya Shania Kurniawan yang terdiri dari 258 halaman dan diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada 14 Mei 2019. Bercerita tentang Vio yang disebut sebagai siswi paling bermasalah di SMA Mayapada.

Vio suka membolos, sering cari masalah dengan cowok-cowok rese di sekolah, dan sudah ngutang gorengan selama 2 semester. Cewek yang dikenal sebagai biang kerok yang dijauhi oleh teman-temannya, karena takut Vio akan membawa mereka ke berbagai permasalahannya. Namun, Vio menyerah ketika kakaknya mau dipanggil.

Kelakuannya yang seperti itu tidak boleh diketahui Cello! Oleh sebab itu, Vio menyetujui ikut program perbaikan semua nilainya dengan belajar bersama Jo. Jika Vio tidak mendapat satu pun nilai merah dalam semester kedua ini, Cello tidak akan dipanggil ke sekolah. Vio pun terjebak bersama cowok kaku itu, dan ia hanya bisa menahan emosinya. Apakah Vio bisa, sekali ini aja, gak mengacaukan segalanya?

Sebelum mendapatkan novel TeenLit: Vio Don’t Mess Up, intip lebih banyak dulu yuk sinopsis dan review para pembaca tentang novel ini. Gramin tidak bisa menemukan profil Shania Kurniawan selaku penulis novel ini. Jadi kita langsung masuk ke bagian sinopsisnya ya, Grameds!

Sinopsis Novel TeenLit: Vio Don’t Mess Up

Holiday Sale

“Ngutang selama 6 bulan gorengan Bu Atmo, bertengkar dengan siswa lain, dan membolos tiap diajar Pak Ginanjar. Kamu ini anggota baru geng KPR ya?”

Viola mendengus. Ia tahu Pak Har, kepala sekolah, sering keseleo lidah, tetapi mengapa nama geng sekolah tiba-tiba berubah menjadi singkatan kredit pemilikan rumah? Pak Har menutup buku pelanggaran milik Vio yang penuh dengan coretan merah.

Vio Don't Mess Up

button cek gramedia com

“Kamu punya mulut, kan? Jawab!”

“Saya bukan anggota KPR, Pak. Saya belum mau kredit rumah, belum punya uang.”

Pak Har tampak menahan emosi. “Kenapa kredit rumah? Itu lho, geng sekolah. KVR, KBR, KLR, KRL, atau apalah namanya, ribet sekali. Kamu anggota geng, kan?”

“Kavaleri, Pak. Ka-ve-el-er!” Vio menegakkan posisi duduknya. “Dan saya bukan anggota KVLR. Jangan asal menuduh dong, Pak.”

“Jangan kurang ajar,” Pak Har membentak sambil membuka lagi buku pelanggaran Vio. “Mau gabung atau tidak, yang jelas buku kamu sudah seperti hutan di Kalimantan sana! Ke-bakaran! Mau saya panggil orangtua kamu?”

“Panggil saja, Pak. Mereka tidak akan peduli.”

Pak Har menyipitkan mata, menatap siswi yang terkenal nakal di hadapannya. Vio balik menatap Pak Har. Memang benar, orangtuanya tidak akan peduli. Sudah lama Vio tahu itu, dan sudah lama ia menerima kenyataan bahwa ia tidak diinginkan. Atau mungkin Vio saja yang berlebihan. Toh hidupnya tidak sesedih itu.

“Ya sudah, saya panggil kakak kamu saja,” kata Pak Har sambil meraih gagang telepon.

“Eh, eh, Pak, tunggu dulu!”

Orangtuanya mungkin tidak peduli padanya, tetapi jangan sampai abangnya tahu! Dia satu-satunya anggota keluarga yang Vio percaya. Bahkan Cello rela pulang dari Belanda ketika rapor Vio terbakar, hanya untuk sekedar menasehatinya—atau lebih tepatnya memarahi. Yang jelas, Vio tidak ingin mengecewakan abangnya lagi.

“Apa lagi?”

“Kalau Bapak mau menghukum saya dengan cara apapun, saya bersedia kok pak. Tapi jangan panggil Bang Cello, Pak! Tolong, Pak? Saya siap jalani hukuman dari Bapak. Bersihkan toilet yang baunya seperti kandang sapi pun saya mau.”

Pak Har tersenyum penuh kemenangan. “Apa saja?”

Vio mengangguk. Pak Har membuka halaman pertama dan menunjukkan foto seorang cowok berkacamata tebal. “Namanya Jo, anak kelas XI MIPA-1. Kamu cari dia dan bawa ke sini sekarang juga.”

“Siapa ini, Pak?” Vio mengernyit melihat foto cowok itu.

“Saya tidak kenal.”

“Justru itu, nanti akan saya kenalkan.”

“Ngapain sih, Pak? Seperti biro jodoh saja.”

Pak Har tersenyum puas, mengabaikan sindiran siswi bermulut tajam itu. “Dia mentor belajarmu yang baru.”

Kelebihan dan Kekurangan Novel TeenLit: Vio Don’t Mess Up

Vio Don't Mess Up

button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros
  • Cerita yang relevan dengan kehidupan pembaca.
  • Penggambaran tokoh utama yang realistis.
  • Karakter pendukung yang mudah diingat.
  • Cerita yang seru dan tidak membosankan.
  • Alur cerita yang mengalir dengan cepat.
  • Dialog antar tokoh berhasil dibangun dengan sangat baik.
  • Penggunaan gaya bahasa yang ringan.
  • Memberikan pembelajaran.
Cons
  • Kurang masalah yang intens.

Kelebihan Novel TeenLit: Vio Don’t Mess Up

Vio Don't Mess Up

button cek gramedia com

Novel TeenLit: Vio Don’t Mess Up ini sangat relevan dengan kehidupan pembaca, terutama para remaja, karena mengangkat tema-tema yang akrab dengan keseharian mereka seperti sekolah, hubungan dengan keluarga, dan dinamika persahabatan. Penggambaran tokoh utama, Vio, sebagai seorang gadis remaja yang nakal dan badung menambah daya tarik cerita ini karena  terasa sangat realistis.

Karakter pendukung dalam cerita ini juga digambarkan dengan baik dan mudah diingat, seperti contohnya Pak Har, kepala sekolah yang tegas namun kadang terselip humor dalam tindakannya. Selain Pak Har setiap karakter dalam cerita ini juga memiliki peran yang jelas dan memberikan warna tersendiri, sehingga membuat pembaca mudah mengingat mereka dan membuat pembaca tertarik untuk mengikuti perkembangan cerita ini sampai selesai.

Alur cerita yang mengalir dengan cepat menjadi salah satu kekuatan novel TeenLit: Vio Don’t Mess Up ini. Meskipun ceritanya sederhana dan tidak banyak kejadian besar, penulis berhasil membangun cerita dengan baik dan menjaga tempo yang membuat pembaca sulit meletakkan buku ini ditambah dengan gaya bahasa yang ringan dan mudah dipahami juga mendukung kelancaran alur cerita. Dialog antar tokoh disampaikan secara langsung dan tidak berbelit-belit, sehingga memudahkan pembaca untuk memahami cerita tanpa harus berpikir keras.

Selain menghibur, novel ini juga memberikan pembelajaran yang berharga, seperti pentingnya tanggung jawab dan memperbaiki kesalahan. Melalui perjalanan Vio, pembaca diajak untuk merenungkan dampak dari tindakan mereka dan bagaimana memperbaiki diri

Kekurangan Novel TeenLit: Vio Don’t Mess Up

Vio Don't Mess Up

button cek gramedia com

Tidak ada karya yang benar-benar sempurna, begitu pula dengan novel TeenLit: Vio Don’t Mess Up. Beberapa pembaca merasa bahwa novel ini kurang menonjolkan konflik yang mendalam, karena kehidupan remaja yang digambarkan terkesan aman-aman saja dan tidak terlalu spesial. Meskipun begitu, novel ini berhasil menciptakan suasana yang santai dan ringan, menjadikannya bacaan yang menyenangkan bagi pembaca yang mencari cerita yang mengalir dengan mudah.

Meskipun terdapat kritik, Vio Don’t Mess Up tetap berhasil menghibur dengan cara yang sederhana namun efektif. Penggambaran kisah yang cukup relate dengan kehidupan remaja pada umumnya memungkinkan pembaca untuk merasa terhubung dengan karakter-karakter di dalamnya. Tidak selalu menonjolkan drama besar, novel TeenLit: Vio Don’t Mess Up ini justru menarik dengan keakrabannya, membuat pembaca dapat menikmati kisahnya tanpa beban.

Pesan Moral Novel TeenLit: Vio Don’t Mess Up

Vio Don't Mess Up

button cek gramedia com

Novel TeenLit: Vio Don’t Mess Up ini mengajarkan kita bahwa dalam hidup, setiap kesalahan adalah bagian dari perjalanan yang harus ditempuh untuk menemukan jati diri. Seperti Vio, remaja yang terkadang tersesat dalam langkahnya, bolos kelas, berhutang di kantin, atau bahkan terlibat perkelahian. Semua itu adalah cerminan dari masa pencarian jati diri yang penuh liku. Meski begitu, penting bagi kita untuk memahami bahwa kesalahan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari proses belajar.

Selain itu, novel TeenLit: Vio Don’t Mess Up ini juga mengajarkan kita kalau rasa bersalah yang muncul adalah tanda bahwa hati kita masih peka, masih ada ruang untuk perbaikan. Proses memperbaiki diri dari kesalahan inilah yang seharusnya kita apresiasi, karena di sanalah letak kedewasaan mulai tumbuh. Kesalahan adalah guru yang tak terlihat, tetapi selalu ada, membimbing kita menuju versi terbaik dari diri kita sendiri. Mari kita belajar untuk tidak terlalu keras menilai kesalahan orang lain, atau bahkan diri kita sendiri, karena setiap proses perbaikan adalah bukti bahwa kita masih berusaha menjadi lebih baik, dan itu adalah hal yang patut kita hargai.

Bagi Grameds yang ingin membaca buku TeenLit: Vio Don’t Mess Up karya Shania Kurniawan, kalian bisa dapatkan hanya di Gramedia.com ya! Gramin juga sudah menyediakan rekomendasi buku-buku best seller lainnya di bawah ini. Yuk langsung saja dapatkan buku-buku terbaik hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.

Penulis: Gabriel

 

Rekomendasi Buku

TeenLit: A Little White Lie

Teenlit: A Little White Lie

button cek gramedia com

Ocha benci Adit! Meskipun cowok itu idola cewek satu sekolah, bagi Ocha, Adit nggak lebih dari perusak image dan pembawa sial. Sejak kenal Adit, Ocha berevolusi jadi cewek cengeng, malu-maluin, suka bohong, dan doyan melet. Pokoknya Ocha benci Adit. Titik. Tuhan seperti memberikan jalan untuk membalas dendam ketika tanpa sengaja Ocha menemukan apa yang bakal dianggap harta karun oleh cewek-cewek di sekolahnya: nomor handphone Adit, yang katanya susaaah banget dicari tahu itu.

Awalnya Ocha berencana menjual informasi nomor handphone Adit ke teman-temannya. Tapi karena nggak tega, akhirnya Ocha cuma ngisengin Adit lewat SMS dengan nama samaran Ayu. Tapi bukannya sukses balas dendam, Ocha malah tambah pusing. Soalnya kebohongan kecil yang dia ciptakan itu menimbulkan masalah baru. Adit ternyata naksir Ayu!

TeenLit: Arial VS Helvetica

TeenLit: Arial VS Helvetica

button cek gramedia com

Arial punya cara unik menganalogikan seseorang; dengan menggunakan karakteristik font style. Meski bernama Arial, dia sendiri ingin menjadi Helvetica yang disenangi dan menjadi favorit desainer. Omong-omong soal Helvetica, Arial cukup terkejut saat bertemu kembali dengan cewek pemilik nama itu. Setelah tiga tahun, Helvy masih saja mendendam atas kejadian saat mereka bertarung dalam final cerdas cermat Fisika. Cewek itu terlihat begitu serius, seperti merasa perlu membuktikan kemampuannya. Apalagi setelah kecelakaan yang menimpa dirinya dan mengakibatkan ayahnya meninggal dunia, Helvy menjadi sinis memandang kehidupan dan mimpi.

Arial sendiri juga merasa perlu membuktikan kemampuannya dalam desain grafis patut dibanggakan. Agar pilihannya masuk jurusan multimedia yang menentang keinginan ayahnya yang seorang dokter dimaklumi. Selain pembuktian diri, lomba desain poster juga menjadi reuni bagi Arial dan Helvetica. Ajang itu membuka kelanjutan kisah keduanya. Kisah yang membuat mereka mempertanyakan kembali mimpi masing-masing.

TeenLit: Rumah Lentera

TeenLit: Rumah Lentera

button cek gramedia com

Ketika pertengkaran demi pertengkaran dengan sang kakak semakin sering mewarnai hari-harinya, Vien menyerah. Ia butuh ruang. Ia tak mau terus-menerus disalahkan dan dianggap anak kurang ajar, apalagi kalau sampai Ega, pacarnya, dibawa-bawa. Tahu apa kakaknya soal Ega? Karena tak ingin selalu disalahkan dan dihakimi, Vien pun memutuskan pergi.

Namun semua berubah ketika Vien menemukan Rumah Lentera serta para penghuninya yang unik. Di rumah itu ia tak menyangka akan menemukan arti keluarga, persahabatan, dan kepedulian sesungguhnya. Bahkan setelah tinggal di sana, untuk pertama kalinya Vien tidak menyontek saat ujian, mematuhi jam malam, dan… bertemu lagi dengan Edry, cinta pertamanya di SMA!

 

Sumber:

  • https://www.goodreads.com/book/show/45306899-vio
  • https://yoursay.suara.com/ulasan/2024/03/21/194857/review-vio-dont-mess-up-menggali-kehidupan-remaja-dalam-bahasa-yang-segar

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.