Novel Thank You Salma merupakan novel terakhir dari trilogi novel Dear Nathan yang pasti sudah tidak asing lagi di masyarakat. Novel Thank You Salma ditulis oleh Erisca Febriani, dan diterbitkan pertama kali pada tahun 2019. Sama seperti kedua novel pendahulu Thank You Salma, yakni novel Dear Nathan dan Hello Salma yang telah diadaptasi menjadi sebuah film layar lebar, novel Thank You Salma juga baru saja dirilis dalam bentuk film layar lebar.
Film adaptasi novel ini berjudul “Dear Nathan: Thank You Salma”. Dear Nathan: Thank You Salma merupakan film drama romantis Indonesia yang disutradarai oleh Kuntz Agus. Film Dear Nathan: Thank You Salma diproduksi oleh Rapi Films dan Screenplay Films. Film ini dibintangi oleh Jefri Nichol sebagai Nathan, Amanda Rawles sebagai Salma, dan Indah Permatasari sebagai Zanna. Film Dear Nathan: Thank You Salma baru saja tayang perdana di bioskop seluruh Indonesia pada tanggal 13 Januari 2022 lalu.
Tidak seperti kedua kisah Dear Nathan sebelumnya yang berfokus pada Nathan dan Salma, pada kisah Thank You Salma ini terdapat sejumlah tokoh baru yang juga menjadi tokoh utama yang memiliki peran besar dalam cerita ini. Kisah Thank You Salma ini dimulai ketika teman sekelas Nathan yang bernama Zanna menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh teman satu organisasinya.
Zanna ingin bangkit dari pengalaman buruk yang menimpanya itu dengan meminta pertolongan dari Nathan. Nathan tentunya mau membantu Zanna menyelesaikan kasus ini, Di sisi lain, Nathan masih berhubungan dengan Salma. Namun, hubungan mereka tidak ada kejelasan.
Apakah Nathan mampu membantu Zanna menyelesaikan masalah beratnya itu? Bagaimana kelanjutan kisah cinta Nathan dengan Salma? Apakah mereka akan menemukan kejelasan dengan menjadi dua sejoli yang menjalin kasih? Atau justru berpisah adalah jalan keluar terbaik bagi hubungan keduanya? Temukan jawabannya sendiri dengan membaca novel Thank You Salma ini yang bisa kalian dapatkan di Gramedia.com.
Table of Contents
Profil Erisca Febriani – Penulis Novel Thank You Salma
Sumber foto: blogstorial.co
Erisca Febriani merupakan wanita kelahiran 25 Maret 1998. Erisca Febriani dapat dibilang sebagai penulis muda, jika mengingat usianya yang masih 24 tahun. Erisca Febriani dikenal sebagai seorang penulis yang populer, karena ia memulai debutnya sebagai seorang penulis melalui sebuah novel best seller yang berjudul Dear Nathan. Novel Dear Nathan tersebut berhasil diadaptasi menjadi sebuah film layar lebar dengan judul yang sama, yang juga berhasil menarik perhatian banyak orang.
Erisca Febriani menempuh pendidikan Taman Kanak-kanak di TK Al-Azhar 4 Bandar Lampung. Ia kemudian melanjutkan bersekolah di SD Swasta Al-Kautsar Bandar Lampung, SMP Negeri 23 Bandar Lampung, dan mengemban pendidikan sekolah menengah atas di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung. Erisca Febriani kemudian melanjutkan pendidikan tingginya di Universitas Lampung, dalam Fakultas Pertanian, mengambil Jurusan Agroteknologi. Tidak cukup sampai S1 saja, Erisca Febriani melanjutkan pendidikannya lagi dengan mengambil S2 di Institut Pertanian Bogor dalam Departemen Arsitektur Lanskap.
Erisca Febriani mulai tertarik dengan dunia kepenulisan sejak ia masih duduk di bangku kelas 2 Sekolah Menengah Pertama. Erisca mulai menulis melalui media sosial seperti Facebook. Ia mulai menulis, karena terinspirasi dari kesukaannya terhadap Justin Bieber yang memberikan dorongan pada dirinya untuk menulis naskah fiksi penggemar. Pada awalnya, Erisca tidak disetujui orang tuanya untuk menggeluti dunia menulis, karena mereka takut itu akan mengganggu Erisca menjalankan pendidikan akademisnya.
Namun, karena Erisca sudah jatuh cinta dalam dunia kepenulisan, ia tetap memilih untuk konsisten membuat karya tulis. Pada penghujung masa SMA, Erisca Febriani menantang dirinya untuk mengunggah cerita hasil tulisannya di Wattpad. Cerita itu berjudul Dear Nathan, yang tanpa ia sangka-sangka menjadi awal kesuksesannya sebagai seorang penulis. Cerita Dear Nathan disukai oleh banyak orang, terutama para remaja. Bahkan, cerita Dear Nathan berhasil menduduki peringkat pertama dalam daftar trending Fiksi Remaja.
Perjalanan Erisca Febriani untuk menerbitkan karya debutnya itu tak selalu berjalan dengan lancar. Sebab, Erisca pernah ditipu oleh pihak yang mengaku sebagai self-publishing. Namun, Erisca tak patah semangat untuk mengejar mimpinya untuk menjadi seorang penulis. Cerita Dear Nathan pada akhirnya dilirik oleh pihak penerbit yang kini telah menerbitkannya secara masif.
Novel Dear Nathan dalam bentuk fisik berhasil meraih kesuksesan, sama seperti kesuksesan dalam bentuk digital di Wattpad. Kesuksesan novel Dear Nathan dibuktikan dengan kehadiran novel ini yang selalu dipajang dalam deretan buku best seller yang ada di berbagai di toko buku. Novel Dear Nathan juga diketahui telah mencetak penjualan lebih dari 100 ribu eksemplar. Kesuksesan novel Dear Nathan ini membuat cerita ini dilirik oleh produser Rapi Films, yang akhirnya mengadaptasi cerita novel ini menjadi sebuah film layar lebar.
Memang luar biasa cerita yang dibuat oleh Erisca, film Dear Nathan juga berhasil sukses digemari banyak masyarakat, dengan dibuktikan memperoleh lebih dari 700 ribu penonton, dan cerita ini kemudian juga dibuat menjadi film seri televisi. Kesuksesan novel Dear Nathan tidak hanya mengubah hidup Erisca Febriani saja, tetapi juga turut serta mengubah tren cerita Wattpad untuk diterbitkan menjadi buku fisik, dan berbagai rumah produksi juga berbondong-bondong mencari cerita dari media online tersebut untuk diadaptasi menjadi film.
Kelanjutan dari seri Dear Nathan yang berjudul Hello Salma juga tidak kalah sukses dengan cerita pendahulunya. Hal ini dibuktikan dengan film adaptasi dari novelnya yang berhasil meraih lebih dari 800.000 penonton. Spin-off dari cerita Hello Salma yang berjudul “Kisah untuk Geri” juga berhasil menjadi web series yang viral di dunia maya.
Selain Dear Nathan, Erisca telah melahirkan sejumlah karya lain, di antaranya Serendipity, Hello Salma, Kisah untuk Dinda, Kisah untuk Geri, Thank You Salma, Di Bawah Umur, dan Pancarona. Meskipun telah sukses dikenal sebagai seorang penulis muda yang populer, Erisca diketahui tak ingin menjadikan penulis sebagai pekerjaan utamanya. Erisca Febriani menjelaskan alasannya tidak melanjutkan pendidikan untuk mengambil jurusan sastra yang sesuai dengan profesinya sebagai penulis, karena ia tidak ingin tulisannya menjadi terpaku dengan teori. Erisca menyatakan bahwa ia ingin menulis untuk menghibur dirinya sendiri dan berimajinasi secara bebas tanpa harus dibebani dengan struktur kepenulisan.
Sinopsis Novel Thank You Salma
Cerita ini dimulai dengan kasus pelecehan seksual yang dialami oleh Zanna. Zanna merupakan teman sekelas Nathan di kampus. Zanna diketahui merupakan anggota organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), dan kejadian buruk yang menimpanya itu dilakukan oleh salah satu anggota kelompoknya ketika mereka sedang naik gunung. Seluruh anggota Mapala yang ikut naik gunung ternyata adalah laki-laki, dan Zanna adalah satu-satunya anggota perempuan yang ikut.
Melihat hal itu, Rio yang merupakan salah satu teman Mapala Zanna memiliki niat buruk dan melancarkan aksi tidak senonoh kepada Zanna. Akibat perlakuan Rio itu, Zanna sontak berubah menjadi seorang yang pendiam dan sangat tertutup. Zanna bahkan menjadi jarang pergi untuk kuliah. Cerita berlanjut ketika Zanna memutuskan untuk bergabung dalam komunitas yang bernama Love Yourself.
Melalui komunitas Love Yourself, Zanna mencoba bangkit dari traumanya dan mencoba keluar dari pengalaman kelam yang mengurung dirinya. Melihat Zanna yang sedang kesulitan itu, Rebecca kemudian meminta bantuan pada Nathan untuk membantu Zanna menyelesaikan kasusnya. Di sela-sela menangani kasus Zanna, Nathan nih masih menjalin hubungan dekat dengan Salma.
Namun, hubungan Nathan dan Salma tidak ada kejelasan. Mereka memang dekat, tetapi juga bukan merupakan sepasang kekasih. Hubungan mereka tampak sangat rumit, padahal sebenarnya dapat disederhanakan. Namun, ada sejumlah hal yang menghambat mereka menemukan jawaban yang sederhana.
“Jadi, saya harus bantu gimana, agar ceritanya selesai? Bantu dengan doa aja, gimana, Sayang?”
Aku terkejut saat dia memanggilku ‘Sayang’. “Ceritakan semuanya, aku mau dengar.”
Mendengar dirinya bercerita adalah salah satu hal yang paling aku suka di dunia.
“Oke, kamu dengar baik-baik ya.”
Aku mengangguk, dan dia mulai bercerita. Aku tersenyum, ribuan kata seperti beterbangan dalam pikiranku. Ini adalah awal mula kisahku dengan Nathan. Namun, ini juga akhir dari cerita kami.
Kelebihan Novel Thank You Salma
Gaya bercerita Erisca Febriani sangat mengalir dan santai, sehingga membuat para pembaca menemukan bahwa kisah Thank You Salma adalah cerita yang menarik. Ditambah lagi, Erisca juga dinilai cukup berani untuk mengangkat isu yang sensitif dan tidak biasa dijadikan sebagai konflik utama dalam novel, yaitu isu pelecehan seksual. Isu yang diangkat ini menambah kesan yang baik di benak para pembaca.
Alur cerita novel Thank You Salma ini tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Erisca Febriani juga dinilai berhasil membangun karakter yang kuat, tidak hanya Nathan, Salma, dan Zanna saja yang memiliki peran besar dalam cerita ini, tetapi juga banyak tokoh lain yang memiliki peran penting dan membuat cerita ini menjadi semakin berwarna.
Erisca Febriani juga selalu memberikan ciri khas pada setiap karya tulisnya, yakni kalimat-kalimat ceritanya dapat dijadikan sebagai quotes atau sering disebut quotable. Hal ini sangat digemari oleh para pembaca yang masih remaja. Erisca Febriani juga menyajikan ending cerita yang membuat para pembaca takjub dalam novel Thank You Salma ini.
Dalam novel Thank You Salma ini memiliki ilustrasi berwarna. Ilustrasi berwarna ini menjadikan novel ini menjadi menarik untuk dibaca. Selain itu, sampul novel Thank You Salma ini juga berbahan tebal dan memiliki tekstur timbul pada ilustrasi gambar bulan, bintang, dan matahari.
Kekurangan Novel Thank You Salma
Beberapa pembaca menemukan bahwa formula penulisan novel Thank You Salma ini mirip dengan novel Hello Salma. Maka dari itu, cerita Thank You Salma dinilai cukup mudah tertebak, tetapi berkat plot twist di akhir cerita yang disajikan Erisca, kekurangan tersebut menjadi tertutupi.
Terdapat beberapa bagian yang pemenggalan katanya dinilai kurang tepat. Hal ini dinilai menyebabkan pembaca kurang nyaman ketika membaca bagian tersebut. Sama seperti karya tulis lain, kesalahan penulisan adalah suatu hal yang wajar ditemukan dalam sebuah buku. Dalam novel Thank You Salma ini juga masih ditemukan kesalahan penulisan.
Pesan Moral Novel Thank You Salma
Hormatilah semua wanita seperti kamu menghormati ibumu. Perlakukan mereka sebagaimana kamu ingin diperlakukan. Begitu juga halnya, lelaki juga perlu dihormati. Hindari perbuatan yang dapat menghancurkan kehidupan orang lain.
Pada suatu saat, mungkin akan ada masalah besar yang menimpa dirimu. Masalah yang dapat menghancurkan dirimu, mengganggu kestabilan hidupmu, membuatmu trauma, dan sebagainya. Namun, hidup ini akan terus berjalan dan kamu harus menjalaninya.
Dari Zanna kita dapat belajar untuk melawan pengalaman buruk, melawan trauma yang mengekang diri untuk menjalani hidup secara bebas, dan berusaha meraih keadilan dengan berusaha. Dari Nathan kita juga belajar untuk dapat membantu sesama yang membutuhkan pertolongan.
Bagi kalian yang ingin membaca kelanjutan kisah Nathan, Salma, dan Zenna, yuk segera dapatkan novel Thank You Salma karya Erisca Febriani ini hanya di Gramedia.com.
- Novel Fantasi
- Novel Best Seller
- Novel Romantis
- Novel Fiksi
- Novel Non Fiksi
- Buku Hijrah Muslimah
- Rekomendasi Novel Terbaik
- Rekomendasi Novel Horor
- Rekomendasi Novel Remaja Terbaik
- Rekomendasi Novel Fantasi
- Rekomendasi Novel Fiksi
- Rekomendasi Novel Dewasa
- Rekomendasi Novel Pernikahan
- Rekomendasi Novel Romantis Korea
- Rekomendasi Novel Romantis Islami
- Rekomendasi Novel Sejarah
- Rekomendasi Novel Tentang Kehidupan
- Rekomendasi Novel Ringan Indonesia
- Rekomendasi Buku Yang Bagus Untuk Dibaca
- Rekomendasi Buku Bacaan Terbaru
- Rekomendasi Ensiklopedia Islam
- Rekomendasi Novel Tentang Persahabatan
- Urutan Buku Detective Galileo Series
- Review Novel Filosofi Kopi
- Review Novel Supernova: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh
- Review Novel My Husband, My CEO
- Review Buku Dari Penjara ke Penjara
- Review Novel Alaia
- Review Novel Alaia 2
- Review Novel The Love Hypothesis
- Review Novel A: Aku, Benci, dan Cinta
- Review Novel Eragon
- Review Buku Inspirational Ideas for Home Cooking ala Xander’s Kitchen
- Review Novel Pachinko
- Review Novel Dengarlah Nyanyian Angin
- Review Manga Komi Sulit Berkomunikasi
- Review Novel dan Hujan pun Berhenti
- Review Novel Seri The Kane Chronicles
- Review Buku Catatan Seorang Demonstran
- Review Novel Before The Coffee Gets Cold
- Review Novel 1Q84
- Review Novel Rajewali
- Review Novel Hantu Rumah Belanda
- Review Novel Azzamine
- Review Novel Azzamine
- Review Novel Azzamine
- Review Novel Thank You Salma
- Review Buku Pemburu Aksara
- Review Novel Raja Untuk Ratu
- Review Novel Gibran Dirgantara
- Review Novel Harapan dari Tempat Paling Jauh
- Review Novel The Poppy War
- Review Buku Sejenak Hening