Rating: 4.30
The Count of Monte Cristo atau Le Comte de Monte-Cristo (bahasa Prancis) adalah novel petualangan yang ditulis oleh penulis asal Prancis, Alexandre Dumas (père). Novel ini diselesaikan pada tahun 1844. Buku ini merupakan salah satu karya Dumas yang paling terkenal, bersama dengan The Three Musketeers. Seperti banyak karya Dumas lainnya, novel ini dikembangkan dari garis besar plot yang sudah diusulkan oleh Dumas untuk kolaboratornya, Auguste Maquet.
Cerita ini berlangsung di Prancis, Italia, dan pulau-pulau di Mediterania lainnya, selama peristiwa sejarah tahun 1815–1839, dari era Restorasi Bourbon hingga pemerintahan Louis-Philippe di Prancis. Cerita dimulai pada hari Napoleon meninggalkan pulau pengasingannya yang pertama, Elba, menandai awal dari periode Seratus Hari ketika ia kembali berkuasa. Latar belakang sejarah ini menjadi elemen kunci dalam novel, yang mengisahkan petualangan dengan tema harapan, keadilan, pembalasan, belas kasihan, dan pengampunan.
Edmond Dantès, seorang pemuda berusia sembilan belas tahun yang bekerja sebagai teman pertama di kapal dagang Pharaon, dituduh melakukan pengkhianatan sebelum ia dapat menikahi tunangannya, Mercédès. Ia kemudian ditangkap dan dipenjarakan tanpa pengadilan di Château d’If, sebuah benteng pulau yang suram di Marseille. Rekan tahanannya, Abbé Faria, dengan tepat menyimpulkan bahwa pemenjaraan Dantès adalah hasil konspirasi dari saingan romantisnya, Fernand Mondego, rekan kru yang iri, Danglars, dan hakim yang korup, De Villefort.
Selama masa pemenjaraan mereka yang sangat panjang, Faria mengajari Dantès dan memberinya semangat untuk menemukan harta karun yang telah ia temukan sebelumnya. Setelah kematian Faria, Dantès berhasil melarikan diri dan menemukan harta karun tersebut. Dengan kekayaan dan identitas baru sebagai Pangeran Monte Cristo, ia memasuki dunia Paris yang modis pada tahun 1830-an untuk membalas dendam.
Terbitan terbaru buku ini masuk ke dalam lini buku Classics yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada 7 Juli 2019. Buku dengan total 776 halaman ini dijamin bisa menghibur kalian, para pecinta kisah petualangan yang legendaris. Penasaran bagaimana kisah klasik yang sudah berumur hampir 200 tahun ini? Yuk kita sama-sama cari tahu lebih banyak dengan membaca artikel ini!
Table of Contents
Profil Alexandre Dumas – Penulis Novel The Count of Monte Cristo
Alexandre Dumas, lahir dengan nama Dumas Davy de la Pailleterie, pada 24 Juli 1802, adalah seorang novelis dan penulis drama asal Prancis. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke banyak bahasa dan ia merupakan salah satu penulis Prancis yang karyanya sudah banyak dibaca oleh banyak orang dari berbagai belahan dunia. Banyak novel sejarah petualangannya yang sudah diterbitkan menjadi serial, seperti The Count of Monte Cristo, The Three Musketeers, Twenty Years After, dan The Vicomte of Bragelonne: Ten Years Later. Sejak awal abad ke-20, novelnya telah diadaptasi menjadi hampir 200 film.
Ayahnya, Jenderal Thomas-Alexandre Dumas Davy de la Pailleterie, lahir di koloni Prancis Saint-Domingue (sekarang Haiti) dari pasangan Alexandre Antoine Davy de la Pailleterie, seorang bangsawan Prancis, dan Marie-Cessette Dumas, seorang budak Afrika. Pada usia 14 tahun, Thomas-Alexandre dibawa oleh ayahnya ke Prancis, di mana ia dididik di akademi militer dan memulai karier militer yang gemilang.
Alexandre Dumas mendapatkan pekerjaan pertamanya dari Louis-Philippe, Adipati Orléans, sebagai penulis, karier yang memberinya kesuksesan awal. Beberapa dekade kemudian, setelah terpilihnya Louis-Napoléon Bonaparte pada tahun 1851, Dumas tidak lagi disukai dan pindah dari Prancis ke Belgia, tempat ia tinggal selama beberapa tahun. Dia kemudian pindah ke Rusia selama beberapa tahun lalu lanjut berpindah ke Italia. Pada tahun 1861, ia mendirikan dan menerbitkan surat kabar L’Indépendent, yang mendukung unifikasi Italia. Ia kembali ke Paris pada tahun 1864.
Watts Phillips, seorang penulis drama Inggris yang mengenal Dumas di masa tuanya, menggambarkannya sebagai “makhluk yang paling dermawan dan berhati besar di dunia. Dia juga makhluk yang paling lucu dan egois di muka bumi. Lidahnya seperti kincir angin, sekali digerakkan, Anda tidak akan pernah tahu kapan ia akan berhenti, terutama jika temanya adalah dirinya sendiri.”
Sinopsis Novel The Count of Monte Cristo
Cerita klasik tentang Edmond Dantes, seorang pelaut muda yang dituduh dan dipenjarakan secara tidak adil, serta strategi briliannya untuk membalas dendam kepada mereka yang telah mengkhianatinya. Kehidupannya yang damai dan rencananya untuk menikahi Mercedes yang cantik hancur lebur seketika saat sahabat masa kecilnya, Fernand, mengkhianatinya karena menginginkan Mercedes untuk dirinya sendiri.
The Count of Monte Cristo mengisahkan Edmond Dantes saat sedang berada di puncak kehidupannya. Masih muda, tampan, dengan tunangan cantik yang akan segera dinikahinya, dan baru saja diangkat sebagai kapten kapal. Hidupnya terlihat sangat indah, tetapi tiba-tiba nasibnya berubah drastis. Dantes ditahan dan dipenjara atas tuduhan palsu yang dilancarkan oleh tiga orang yang telah mengkhianatinya.
Kehidupannya tiba-tiba berubah menjadi gelap dan terkesan tidak ada harapan sama sekali. Setelah bertahun-tahun menghadapi hukuman, Dantes bertemu dengan Abbe Faria, seorang pendeta tua yang juga dipenjarakan di tempat yang sama dengan Dantes. Dari Faria, seorang sarjana, Dantes belajar banyak hal di dalam penjara. Mereka bersama-sama merancang rencana untuk melarikan diri, tetapi hanya Dantes yang berhasil ketika Faria meninggal dan memberinya kesempatan untuk kabur sekali seumur hidup.
Setelah berhasil melarikan diri dengan menyamar sebagai mayat, Dantes mencari harta karun Monte Cristo yang telah diceritakan oleh Faria. Singkatnya, Dantes kembali dengan identitas baru sebagai Count of Monte Cristo. Kekayaan yang melimpah tersebut memberinya akses ke masyarakat kelas atas. Dengan kekuasaan baru yang dimilikinya, Dantes merancang strategi cermat untuk membalas dendam kepada para pengkhianatnya yang telah ia rencanakan selama bertahun-tahun di penjara.
Kelebihan dan Kekurangan Novel The Count of Monte Cristo
Kelebihan Novel The Count of Monte Cristo
Novel The Count of Monte Cristo ini menonjol berkat ceritanya yang sangat lengkap dan mendetail, mampu menghadirkan setiap aspek kehidupan karakter-karakternya dengan jelas. Bahasa yang digunakan dalam novel ini juga sederhana dan mudah dipahami, memungkinkan pembaca untuk terlibat sepenuhnya dalam alur cerita tanpa mengalami kesulitan.
Dialog-dialog yang disusun dengan sangat bernas dan cerdas tidak hanya menggerakkan cerita tetapi juga mengungkapkan kompleksitas karakter yang ada di dalam buku ini. Hubungan antara karakter-karakternya terjalin dengan baik, bagaikan jaring laba-laba yang teratur dan terhubung satu sama lain, memberikan kedalaman dan dinamika yang sangat baik.
Grameds juga tak perlu khawatir, meskipun novel ini adalah novel terjemahan, bahasa yang digunakan tetap enak dan mudah dibaca, sehingga berhasil mempertahankan nuansa asli cerita dengan baik. Keseluruhan, novel ini menarik dan tidak bertele-tele, cocok untuk pembaca yang menyukai cerita dengan alur yang padat dan tidak membingungkan.
Kekurangan Novel The Count of Monte Cristo
Meskipun novel ini memiliki banyak kelebihan, bukan berarti novel ini sempurna dan tidak memiliki kekurangan. Masih didapati kesalahan penulisan atau typo yang cukup banyak di novel ini. Ada beberapa kesalahan penulisan yang masih bisa ditoleransi ada juga beberapa kesalahan penulisan yang membuat pembaca bingung. Hal ini dapat membuat kelancaran membaca buku ini menjadi berkurang.
Pesan Moral Novel The Count of Monte Cristo
Buku The Count of Monte Cristo mengajarkan kita banyak pelajaran berharga, terutama tentang konsep menuai apa yang ditabur. Sebuah kebijaksanaan manusia terdapat dalam dua kata ini – menunggu dan berharap. Dua hal ini mengajarkan pentingnya kesabaran, ketekunan, dan keyakinan dalam proses hidup. Tindakan kita hari ini, seperti menabur benih, akan berdampak pada apa yang kita panen di masa depan mau itu baik ataupun buruk.
Bagi Grameds yang ingin membaca buku The Count of Monte Cristo karya Alexandre Dumas, kalian bisa dapatkan hanya di Gramedia.com ya! Gramin juga sudah menyiapkan buku-buku rekomendasi lainnya di bawah ini, lho. Yuk langsung saja dapatkan buku-buku terbaik hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.
Penulis: Gabriel
Rekomendasi Buku
The Call of the Wild (Panggilan Alam Liar)
The Call of the Wild (Panggilan Alam Liar) adalah sebuah animal story, atau cerita tentang hewan. Tokoh utamanya adalah seekor anjing blasteran St. Bernard besar dengan seekor anjing gembala Scotch (Scotch Collie) bernama Buck. Buck ini awalnya tinggal di sebuah rumah Hakim Miller yang hangat dan nyaman di California. Tapi suatu hari, salah satu pegawai Hakim Miller yang jahat menculik Buck dan menjualnya kepada penadah anjing. Pada masa-masa itu, demam emas sedang berlangsung di daerah Klondike, Kanada. Daerah yang dingin bersalju. Mereka butuh anjing-anjing penarik kereta salju. Mereka butuh anjing-anjing dalam jumlah yang sangat besar. Jadi, dimana-mana terjadi banyak penculikan anjing, dan Buck termasuk menjadi salah satu korbannya.
Buck diperlakukan dengan sangat kasar dan kejam. Kelaparan dan pukulan harus dihadapinya. Belum lagi hukum alam liar yang juga menyerangnya. Tidak hanya mengalami kekejaman manusia, Buck juga harus beradaptasi dengan kekejaman dan hukum yang harus dihadapi sesama anjing di alam liar. Tapi Buck adalah anjing yang cerdas dan cepat beradaptasi. Bisa dibilang, Buck ini seekor alfa juga. Pekerjaan seberat apa pun dia jalankan dengan baik dan luar biasa.
Sayang, tak ada yang abadi di dunia Buck. Dan di Klondike, saat itu, anjing-anjing tak ubahnya bagai komoditas yang bisa diperjual belikan dengan mudah. Dia berpindah dari satu kepemilikan ke kepemilikan yang lain. Semakin lama semakin parah. Yang terakhir malah hampir menewaskannya. Kalau bukan karena insting Buck yang tajam, dan kalau bukan karena ada John Thornton yang menyelamatkannya dari kekejaman dan kebodohan manusia. Hanya Thornton lah pemilik Buck yang paling baik, dan Buck juga sangat mencintai Thornton. Banyak petualangan yang mereka jalani bersama.
The Incredible Journey: Perjalanan Pulang
The Incredible Journey merupakan novel klasik Amerika yang ditulis oleh Sheila Burnford, penulis kelahiran Inggris. Novel ini pertama kali terbit pada tahun 1960. Novel ini pernah diadaptasi ke dalam sebuah film oleh Walt Disney pada tahun 1993 dengan judul Homeward Bound: The Incredible Journey. Meskipun penulis buku The Incredible Journey ini berasal dari Inggris, cerita ini berlatar Kanada. Ini adalah tempat tinggal penulis setelah ia dan keluarganya pindah dari Inggris pada tahun 1949. Cerita ini terinspirasi dari peliharaan penulis sendiri, seekor anjing bull terrier yang setia menemani penulis. Kira-kira seperti apa cerita dalam buku The Incredible Journey ini?
Luath, anjing Labrador muda bermata coklat. Tao, si kucing Siam yang cantik dan Bodger, anjing Bull Terrier yang sudah tua dan mata kirinya nyaris buta.
Ketiga sahabat ini melintasi hutan belantara dan berjuang mencari jalan pulang kepada orang-orang yang mereka cintai. Luath yang setia dan pemberani selalu berjalan di sisi kiri Bodger untuk memandunya. Bodger sangat menyukai manusia, terutama anak-anak, dan meski sudah tua, dia masih tetap anjing petarung yang tak kenal takut.
Sedangkan Tao, meski bisa bertahan hidup sendiri, dia tak mau meninggalkan kedua anjing itu dan kehadirannya sangat penting bagi kelangsungan hidup mereka. Kisah klasik tentang kesetiaan dan persahabatan yang telah difilmkan dengan judul Homeward Bound: The Incredible Journey.
Peter Pan di Kensington Gardens (Peter Pan In Kensington Gardens)
Sir James Barrie Matius, lahir pada tanggal 9 May 1860 di Kirriemuir , Angus, Skotlandia. Ia adalah seorang penulis skotlandia dan dramawan, terkenal karena tulisan Peter Pan atau The Boy Who Would Not Grow Up, yang ditulis pertama kali pada tahun 1904 dan diterbitkan pada tahun 1928.
Karakter Peter Pan pertama kali muncul pada tahun 1904 dalam buku The Bird Little White. Dua tahun kemudian, Peter Pan bermain di atas panggung di London untuk pertama kalinya dan sukses besar.
Barrie juga menulis sebuah buku yang mendasari permainan yang disebut Peter dan Wendy, yang diterbitkan pada tahun 1911. Seperti yang ditulis di surat wasiatnya, ia memberikan hak cipta Peter Pan ke sebuah rumah sakit di London, Barrie meninggal pada tanggal 19 Juni 1937 di London, Inggris. pada tahun 1953, karakter Peter Pan diangkat menjadi tokoh-tokoh animasi oleh Disney. Cerita yang mendasari film hook tahun 1991, dan versi live-action dari cerita, Peter Pan, dirilis pada tahun 2003.
Sumber:
- https://en.wikipedia.org/wiki/The_Count_of_Monte_Cristo
- https://en.wikipedia.org/wiki/Alexandre_Dumas
- https://www.goodreads.com/book/show/7126.The_Count_of_Monte_Cristo
- 14 Days Isabella
- A dan Z
- Agensi Rumah Tangga
- Albiandra: The Untold Story
- Anne of Avonlea
- Antologi Cerita Anak Muslim di Mancanegara
- April : Fallen
- Anatomi Rasa Karya
- Athar: Cinta dalam Ikhlas
- Arkananta
- Book’s Kitchen
- Bukan Kekasih Impian
- Catatan Harian Menantu Sinting
- Children of Blood and Bone
- Diskoneksi
- Eat Drink Sleep
- Enola Holmes dan Kereta Kuda Hitam
- Garis Batas
- Ghosting Writer
- Gyo
- Haji Murad
- Highly Unlikely
- Hotel Mooi Indie
- Iblis Menjelma Senapan Berburu
- Imama Al-Hafidzh
- Istana Merah
- Jais Darga Namaku
- Kemelut Rodansih dan Dua Anaknya
- Kenangan Manis Takkan Pernah Habis
- Klasik Bahasa Inggris White Fang
- Konstelasi Andro dan Mega: Dunia Tanpa Zodiak
- Laiqa: Berapa Jarak antara Luka dan Rumahmu?
- Laiqa: Mana Hijrah?!
- Laiqa: Siniar Semut Kecil
- Laiqa: Hijab for Sisters
- Laiqa: Rope That Binds
- Lelap dalam Lautan Bintang
- Lit: Left Unsaid
- Malam Seribu Jahanam
- Mari Pergi Lebih Jauh
- Masquerade Hotel
- Me Minus You
- Mencintaimu Sampai Kau Mau
- Menyelamatkan Teetee
- Merah Kirayu
- Mickey7
- Muslimah Keren
- Nadira
- Norwegian Wood
- Mata Hari (The Spy)
- My Long Black : Unsent Letters
- Paracosm D'arte
- Parnassus Keliling
- Pada Sebuah Kapal
- Perempuan di Rumah No 8
- Perempuan yang Menunggu di Lorong Menuju Laut
- Rara Mendut
- Romansa Stovia
- Rumah di Mango Street
- Rumus Ciuman Sempurna
- Sang Pemenang Berdiri Sendirian
- Sarhad
- Seandainya
- Senyum Karyamin
- Seperti Sungai Yang Mengalir
- Serikat Anjing Mandiri
- Sidney Sheldon's The Phoenix
- Sikencur
- Sihir Perempuan
- Suluh Rindu
- Sumur Anjing Gila
- The Boyfriend
- The Count of Monte Cristo
- The Dragon's Promise
- Ther Melian - Discord
- The Night Mark
- The Night Swim
- The Power
- The Snatched and The Snapped
- Toko Buku Kucing Hitam
- Toko Jajanan Ajaib Zenitendo 3
- Tumbal Genderuwo
- Yang Katanya Cemara Karya
- Yang Menari dalam Bayangan Inang Mati
- Yang Tak Kunjung Usai
- We Hunt the Flame: Memburu Api