in

Review Novel The Doll That Took A Detour Karya Honobu Yonezawa

Rating: 4.24

 

Komik The Doll That Took A Detour (Boneka yang Mengambil Jalan Memutar) atau T?mawari Suru Hina (judul asli dalam Bahasa Jepang) adalah seri keempat dari seri Klub Sastra Klasik karya Honobu Yonezawa. Novel ini dirilis pertama kali pada 3 Oktober 2007 oleh Kadokawa Shoten. Novel ini diterbitkan ulang pada 24 Juli 2010 oleh Kadokawa Bunko, dan terbitan terbaru dalam Bahasa Indonesia diterbitkan oleh Penerbit Haru pada 19 Juni 2019. Subjudul “Little Birds Can Remember” merupakan referensi dari novel detektif karya Agatha Christie yang berjudul Elephants Can Remember.

The Doll That Took A Detour

button cek gramedia com

Apa saja yang sudah terjadi selama setahun di Klub Sastra Klasik berjalan? Selama setahun berjalan, Klub Sastra Klasik mengalami berbagai peristiwa menarik selain Kasus Hyouka, Kasus Maharani, dan Kasus Juumonji. Misalnya, Oreki Houtarou menggunakan tipu muslihat, Chitanda Eru terlibat dalam kesalahan besar, dan klub tersebut pergi berlibur ke pemandian air panas namun malah dihadapkan dengan hantu. Tujuh cerita pendek ini memberikan gambaran tentang keseharian mereka yang selalu penuh dengan misteri.

Di bawah ini, Gramin sudah siapkan sinopsis, ulasan, dan pesan moral novel ini The Doll That Took A Detour. Sebelum mengenal karyanya, kita kenalan dulu dengan sosok penciptanya, yaitu Honobu Yonezawa, dulu yuk, Grameds! Profil ringkas penulis tersaji di bawah ini, baca sampai selesai ya!

Profil Honobu Yonezawa – Penulis Novel The Doll That Took A Detour

Honobu Yonezawa adalah seorang penulis asal Jepang, dikenal luas melalui serial misteri untuk remaja, Kotenbu, yang juga dikenal sebagai serial Klub Sastra Klasik. Yonezawa lahir pada tahun 1978 di Prefektur Gifu. Sejak kecil, ia sudah bercita-cita menjadi penulis. Pada usia 11 tahun, ia menulis sekuel dari The War of the Worlds karya H.G. Wells dan mulai menciptakan novel orisinal saat duduk di bangku kelas dua sekolah menengah pertama. Ketika belajar sastra di Universitas Kanazawa, ia mulai mempublikasikan karya-karyanya di situs pribadinya, Hanmuden (situs ini kemudian ditutup setelah debut resminya, dan karya-karyanya tidak lagi tersedia).

Meski karya awalnya memiliki genre yang beragam, Yonezawa terpikat oleh novel Flying Horse and Princess in Rokunomiya karya Kaoru Kitamura saat kuliah dan memutuskan untuk fokus menulis misteri. Setelah lulus, Yonezawa meyakinkan orang tuanya untuk memberinya waktu dua tahun mengejar impian sebagai penulis. Sambil bekerja di toko buku di Takayama, ia terus menulis di waktu luang.

Pada tahun 2001, ia resmi memulai debutnya dengan novel Hy?ka, yang mendapatkan penghargaan di kategori Misteri dan Horor Novel Kadokawa Gakuen ke-5. Keputusannya mengirimkan naskah ini didorong oleh sambutan positif terhadap Hy?ka di situsnya, Hanmuden. Hy?ka menjadi novel pertama dalam serial Klub Sastra Klasik, yang dipublikasikan oleh Klub Misteri Sneaker di bawah lini Kadokawa Sneaker Bunko. Setelah Hy?ka, ia menerbitkan Gusha no Endor?ru pada tahun 2002.

Namun, saat Yonezawa menyelesaikan draf untuk buku ketiga yang ia rencanakan sebagai penutup serial ini, penerbitnya mengalami hiatus karena perubahan tren pasar. Ia kemudian didekati oleh Tokyo Sogensha, berkat rekomendasi dari penulis Kiyoshi Kasai dan Kazuki Sakuraba, dan setelah mengubah beberapa detail dalam naskahnya, novel ini diterbitkan sebagai Sayonara Y?sei pada tahun 2004.

Novel tersebut mendapat perhatian dalam majalah Kono Mystery ga Sugoi! pada tahun 2005 dan menduduki peringkat ke-20 dalam kategori domestik. Pada tahun yang sama, ia menerbitkan Shunki Gentei Ichigo Taruto Jiken, novel pertama dari seri Sh?shimin. Di sekitar waktu yang sama, ia pindah dari Gifu ke Tokyo.

Pada tahun 2008, saat menerbitkan Hakanai Hitsuji tachi no Shukuen, Yonezawa mulai memperhatikan tidak hanya teka-teki dalam karyanya, tetapi juga daya tariknya bagi audiens yang lebih luas. Novel Oreta Ry?kotsu yang terbit pada tahun 2010, dengan elemen fantasi dalam misteri klasik, memenangkan Penghargaan Penulis Misteri Jepang ke-64 pada tahun berikutnya.

Pada tahun 2012, adaptasi anime dari seri Klub Sastra Klasik oleh Kyoto Animation dirilis dengan judul novel pertama, Hy?ka. Sejak 2013, ia menjadi bagian dari panitia seleksi Penghargaan Rookie of the Year Mysteries!.

Cairan Ajaib yang Bisa Menjadi Padat! Non Newton Fluid #GramediaScienceDay

Pada tahun 2014, kumpulan cerpen Yonezawa berjudul Mangan terpilih sebagai salah satu misteri terbaik di Mystery ga Yomitai!, Sh?kan Bunshun Mystery Best 10, dan Kono Mystery ga Sugoi! Buku ini menjadi yang pertama menerima tiga pemeringkatan simultan dari berbagai publikasi, serta memenangkan Penghargaan Yamamoto Sh?gor? ke-27 dan Penghargaan Naoki ke-151. Pada tahun 2016, majalah sastra Granta memilih Yonezawa sebagai salah satu Novelis Muda Jepang Terbaik dalam edisi Jepang mereka.

Sinopsis Novel The Doll That Took A Detour

The Doll That Took A Detour

button cek gramedia com

The Doll That Took A Detour (Boneka Yang Mengambil Jalan Memutar) adalah sebuah novel yang terdiri dari tujuh cerita pendek yang menggambarkan kehidupan empat anggota Klub Sastra Klasik. Cerita-cerita ini terjadi ketika mereka masih berada di tahun pertama SMA, dengan setiap cerita menampilkan latar waktu dan tempat yang berbeda-beda meskipun tokoh utamanya sama.

Meskipun tidak saling terkait secara langsung, masing-masing cerita memiliki alur yang berbeda, namun secara halus mengikuti perkembangan hubungan mereka. Dari awal yang canggung hingga akhirnya mereka menjadi semakin dekat, dan seperti cerita remaja pada umumnya, perasaan cinta diam-diam tumbuh di antara mereka—antara Fukube Satoshi dan Ibara Mayaka, serta Oreki Houtarou dan Chitanda Eru.

Kelebihan dan Kekurangan Novel The Doll That Took A Detour

The Doll That Took A Detour

button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros
  • Pendekatan cerita yang berbeda dan unik.
  • Pengembangan karakter yang sangat terlihat.
  • Penyelesain kasus yang sangat cerdas.
  • Mengandung unsur humor.
  • Variasi latar tempat dan waktu.
  • Terjemahan yang mudah dimengerti.
Cons
  • Banyak kesalahan penulisan.
  • Banyak percakapan antar karakter yang terganggu.  

Kelebihan Novel The Doll That Took A Detour

The Doll That Took A Detour

button cek gramedia com

Novel The Doll That Took A Detour ini memiliki pendekatan cerita yang berbeda dan unik dibandingkan dengan seri lainnya, di mana cerita disajikan dalam bentuk kumpulan cerita pendek yang memberikan ruang bagi setiap karakter untuk bersinar. Setiap karakter mendapatkan porsi cerita tersendiri, dan sangat menarik melihat bagaimana Oreki, sebagai tokoh utama, mencoba hal-hal baru yang mungkin tidak akan ia lakukan jika tidak bertemu dengan Chitanda. Pengembangan karakter ini sangat terlihat dan memberikan kedalaman emosional pada cerita.

Pilihan penulis untuk menyajikan cerita secara sepotong-sepotong dengan melompati garis waktu secara bertahap memberikan alur yang apik dan dieksekusi dengan sangat baik. Selain itu, buku ini tidak hanya berfokus pada satu kasus dari awal hingga akhir, tetapi membagi cerita ke dalam beberapa kasus yang dipecahkan secara cerdas oleh para karakter, memperlihatkan cara berpikir mereka yang kreatif dan out of the box.

Unsur humor yang diselipkan di beberapa bagian juga mampu membuat pembaca tertawa sehingga menambah kesegaran dalam alur cerita yang sudah penuh dengan misteri. Variasi latar tempat dan waktu yang tidak selalu berpusat di sekolah, seperti di kuil, desa, dan festival Hinamatsuri, memberikan sentuhan imajinatif yang memperkaya pengalaman membaca. Terjemahan dari Faira Ammadea yang mudah dimengerti juga menjadi salah satu kelebihan buku ini, memudahkan pembaca untuk memahami cerita tanpa hambatan bahasa.

Kekurangan Novel The Doll That Took A Detour

The Doll That Took A Detour

button cek gramedia com

Meskipun novel The Doll That Took A Detour menawarkan sejumlah kelebihan, tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa kekurangan masih perlu diperhatikan. Salah satu kelemahan yang mencolok adalah adanya banyak kesalahan penulisan atau typo yang muncul berulang kali sepanjang cerita. Kesalahan-kesalahan ini tidak hanya mengganggu pengalaman membaca, tetapi juga dapat merusak alur cerita yang seharusnya mengalir dengan baik. Ketidakakuratan dalam penulisan ini berpotensi menurunkan kualitas keseluruhan novel, meskipun ceritanya menarik dan karakter-karakternya cukup berkembang.

Selain itu, dinamika percakapan antar karakter sering kali terganggu oleh pemikiran-pemikiran panjang Oreki, salah satu tokoh utama dalam novel ini. Meskipun monolog internal ini memberikan wawasan lebih dalam tentang karakter tersebut, terkadang intervensi ini justru memotong dialog dan menghambat kelancaran interaksi antar tokoh. Akibatnya, pembaca bisa kehilangan fokus pada dialog yang sebenarnya menjadi elemen penting dalam pengembangan cerita, dan ini bisa mengurangi keterlibatan emosional mereka dengan konflik serta hubungan karakter yang seharusnya menjadi pusat perhatian novel.

Penutup

The Doll That Took A Detour

button cek gramedia com

Novel The Doll That Took A Detour ini sangat Gramin rekomendasikan bagi Grameds dan wajib dimiliki oleh kamu yang mengikuti seri Klub Sastra Klasik karya Honobu Yonezawa. Bagi yang sudah menonton versi animenya juga jangan khawatir, karena versi novel pastinya menampilkan lebih banyak detail yang mungkin tidak diinterpretasikan dalam anime.

Bagi Grameds yang ingin membaca buku The Doll That Took A Detour karya Honobu Yonezawa, kalian bisa dapatkan hanya di Gramedia.com ya! Gramin juga sudah menyediakan rekomendasi buku-buku yang tak kalah seru di bawah ini. Yuk langsung saja dapatkan buku-buku terbaik hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.

Penulis: Gabriel

 

Rekomendasi Buku

Your Name.

Your Name.

button cek gramedia com

Mitsuha, seorang gadis SMA yang tinggal di sebuah desa di pegunungan, bermimpi dia menjadi seorang anak laki-laki. Dia bangun di sebuah kamar yang asing, berteman dengan orang asing, melihat kota Tokyo tepat di depan matanya. Di lain pihak, Taki, seorang pemuda SMA yang tinggal di Tokyo, juga bermimpi dirinya menjadi seorang gadis SMA yang tinggal di sebuah desa yang dikelilingi pegunungan.

Akhirnya, keduanya pun sadar bahwa mereka bertukar tubuh dalam mimpi masing-masing. Takdir yang mempertemukan mereka itu mulai menggerakkan roda-roda nasib. Inilah novel yang ditulis sendiri oleh sutradara Shinkai Makoto berdasarkan film animasi ‘your name’.

Like A Momentary Clouds Between Ray

Like A Momentary Ray Between Clouds

button cek gramedia com

“Saat kita beranjak dewasa, walaupun kita tidak berbuat kesalahan satu pun, semuanya adalah tanggung jawabmu. Dengan berpikir demikian, semuanya akan menjadi lebih mudah.” Buku ini menceritakan bagaimana suatu kejadian memengaruhi kehidupan orang-orang yang terlibat dan bagaimana mereka menerima dan berdamai dengan kejadian tersebut.Pembaca akan diajak untuk mendengarkan sudut pandang dari masing masing karakter terhadap perubahan di kehidupannya setelah kejadian tersebut.

Masalah yang setiap karakter hadapi, mungkin terasa ‘dingin’ karena terkesan mengabaikan kisah tewasnya anak laki-laki berusia 8 tahun. Mereka melihat kematian itu. Mereka menyadari kesalahan itu. Kini yang bisa mereka lakukan adalah untuk menebus dosa-dosa itu. Like a Momentary Ray between Clouds adalah kumpulan cerita pendek tentang keluarga korban, pelaku kejahatan, dan saksi mata setelah menyaksikan kecelakaan tragis yang menewaskan anak laki-laki berusia 8 tahun.

Orang-orang yang melihat kejadian tersebut ada 3 orang. Selebihnya adalah orang yang terkena dampaknya. Di buku ini ada kisah-kisah tentang bagaimana kelima orang tersebut menjalani hidup setelah kejadian tersebut. Ada ibunya Shun, 2 orang penabrak, seorang perempuan yang sekantor dengan suami penabrak, dan orang lainnya.

Silence

Silence

button cek gramedia com

Kenapa aku tidak bisa keluar dari pulau ini? Miyuki dibesarkan di Yuki-no-Shima, sebuah pulau terpencil yang konon dilindungi oleh Simatama-san, dewa penjaga pulau. Miyuki yang bermimpi menjadi artis akhirnya keluar dari pulau itu dan tinggal di Tokyo, meskipun ditentang oleh kedua orangtuanya. Setelah lama tidak pulang, akhirnya tahun ini Miyuki akan pulang bersama dengan Toshiaki, kekasihnya. Meski awalnya Miyuki tidak menyadarinya, tapi sepertinya Simatama-san tahu ada yang tidak beres dengan Toshiaki. Apa pun yang terjadi, Shimatama-san pasti melindunginya, kan?

Novel ini direkomendasikan untuk pembaca yang menyukai genre horor.

Sumber:

  • https://hyouka.fandom.com/wiki/The_Doll_that_Took_a_Detour
  • https://en.m.wikipedia.org/wiki/Honobu_Yonezawa
  • https://www.goodreads.com/book/show/46256993

Written by Adila V M