The Girl Who Fell Beneath The Sea – Novel dengan genre fantasi memang selalu menarik, terutama bisa memancing daya imajinasi kita juga sebagai pembaca. Genre fantasi selalu penuh dengan keajaiban dan misteri yang tidak kita temui di dunia nyata. Bagi sobat grameds yang sedang mencari bacaan menarik, yuk melipir sejenak ke dunia fantasi, biar tidak terlalu tegang dengan kehidupan.
Salah satu novel fantasi yang menarik adalah karya Axie Oh yang berjudul “The Girl Who Fell Beneath The Sea” merupakan sebuah kisah yang terinspirasi dari dongeng klasik cerita rakyat Shim Cheong, seorang perempuan cantik jelita asal Korea.
Dalam novel ini, Axie Oh mengajak pembaca untuk kembali membenamkan diri dalam penceritaan “The Tale of Shim Cheong”, namun tokoh utama yang diceritakan bukan Shim Cheong, melainkan seorang gadis yang berasal dari desa yang selalu dijerat dengan badai mematikan, gadis itu bernama Mina.
Jika Shim Cheong berkorban untuk ayahnya dan menenggelamkan diri ke laut agar ayahnya sembuh dari buta, berbeda dengan Mina yang berkorban untuk sang kakak, karena tidak ingin kakaknya bersedih kehilangan orang yang dicintainya.
Novel ini penuh dengan petualangan dan pengorbanan yang luar biasa. Jadi, sobat grameds apa sudah penasaran dengan cerita novel “The Girl Who Fell Beneath The Sea” ini? Sebagai gambaran, yuk disimak sinopsis dan review singkatnya berikut ini:
Table of Contents
Sinopsis Novel The Girl Who Fell Beneath The Sea
“Aku emang sama seperti pengantin lainnya. Aku tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang sampai membuatku rela melakukan apapun untuk melindunginya. Siapa kau berani menentukan seperti apa takdirku –apakah aku akan gagal atau berhasil? Kau tidak berhak memutuskan takdirku. Takdirku adalah milikku.”
The Girl Who Fell Beneath The Sea adalah sebuah novel yang menceritakan tentang satu desa dengan tokoh utama Mina, di mana badai mematikan telah merusakan tanah kelahiran Mina selama beberapa generasi. Banjir sering terjadi dan menyapu bersih seluruh desa.
Penduduk desa percaya bahwa Dewa Laut telah mengutuk mereka dengan kematian dan keputusasaan. Mereka mencari cara agar bisa menenangkan Dewa Laut dan menghentikan bencana yang tidak pernah selesai tersebut.
Dalam upayanya tersebut, penduduk desa setiap tahunnya membuang seorang gadis cantik ke laut sebagai pengantin Dewa Laut dengan harapan suatu hari nanti ada “pengantin sejati” yang terpilih dan mengakhiri penderitaan mereka.
Adalah Shim Cheong, seorang gadis tercantik di desa yang telah memiliki seorang kekasih bernama Joon. Penduduk desa percaya bahwa Shim Cheong adalah pengantin sejati yang harus dikorbankan dan menjadi pengantin Dewa Laut.
Joon mengikuti Cheong meski ia tahu hukumannya adalah hukuman mati. Sementara itu, Joon memiliki seorang adik yang bernama Mina dengan kecantikan yang tidak sebanding dengan para pengantin terdahulu atau pun Cheong.
Mina ingin menyelamatkan Joon, bukan karena ingin dianggap populer seperti para pengantin sebelumnya, tapi karena ia tidak rela jika kakaknya, Joon, harus bersedih dan meratapi takdir setiap malam karena kehilangan kekasihnya, Shim Cheong.
Mina akhirnya berkorban dan terjun ke laut untuk menggantikan Sim Cheong. Namun, Mina tidak lantas mati, ia masuk ke tempat para dewa dan arwah hidup. Mina tidak punya banyak waktu dan ia sudah tersapu ke alam roh. Mina bertekad dan harus berhasil untuk menemukan Dewa Laut dengan bantuan dari para arwah.
Alam Arwah digambarkan dengan sangat indah. Di sana, Mina mencari-cari keberadaan Dewa Laut, ia dibimbing oleh benang merah bernama takdir yang dipercaya untuk menghubungkan dua orang yang saling berjodoh hingga pada akhirnya Mina sampai di istana Dewa Laut.
Mina mendapati Dewa Laut adalah seorang remaja laki-laki yang sedang tertidur pulas, ia berpikir bagaimana bisa ketika penduduk desa berdoa agar badai berhenti dan Dewa Laut malah tidur. Tentu Mina marah, ingin rasanya ia membunuh Dewa Laut dengan belati warisan neneknya.
Tapi, ada tiga laki-laki yang menghalangi rencana Mina. Benang merah takdir Mina diputus dan suaranya diambil dijadikan suara burung kurcaci. Namun, bagaimanapun juga Mina harus menyelesaikan misinya dalam 30 hari atau ia akan menjadi arwah untuk selama-lamanya.
Apakah Mina berhasil kembali sebagai manusia? Apakah misinya untuk meredam badai dalam beberapa generasi di desanya bisa tercapai lewat Dewa Laut? Baca selengkapnya hanya di novel “The Girl Who Fell Beneath The Sea” karya Axie Oh.
Review Novel The Girl Who Fell Beneath The Sea
Kelebihan Novel The Girl Who Fell Beneath The Sea
The Girl Who Fell Beneath The Sea adalah sebuah novel fantasi yang menawarkan premis menarik. Axie Oh, sebagai penulis sukses memberikan gambaran tentang nilai-nilai yang terkandung dari cerita yang menjadi inspirasi novel ini, yaitu tentang petualangan, pengorbanan, kesetiaan, cinta, dan kekeluargaan.
Novel ini memadukan unsur cerita rakyat ke dalam cerita yang memiliki fokus pada hubungan manusia antara satu sama lain dan hubungan manusia dengan dewa. Kisah Mina menjadi penuh petualangan ketika ia harus berkorban untuk kakaknya, Joon. Mina menegaskan bahwa cinta harus ada pengorbanan.
Pembaca akan melihat bagaimana cara Mina sebagai tokoh utama digambarkan dengan cara menyenangkan, terutama ketika dia memilih untuk mengorbankan dirinya dan menyelamatkan orang yang dia cintai. Kita akan diajak untuk melihat Mina berdiri dengan keputusannya dan menjalani takdirnya sendiri.
Novel karya Axie Oh ini menawarkan premis cerita yang menarik, konsepnya mengalir sehingga membuat pembaca akan semakin penasaran dengan akhir cerita. Novel ini berhasil menyajikan cerita yang seru dengan konsep ulang kisah Shim Cheong sebagai dongeng tradisional Korea.
Kekurangan Novel The Girl Who Fell Beneath The Sea
Selain kelebihan yang telah dijelaskan di atas, novel “The Girl Who Fell Beneath The Sea” karya Axie Oh ini juga memiliki kekurangan yang ditemui pada bagian alur cerita yang disajikan di dalam novel ini terkesan terburu-buru sehingga pembaca merasa kesulitan untuk terhubung dengan beberapa karakter lain di dalan novel ini karena kecepatan ceritanya.
Penutup
Secara keseluruhan, novel “The Girl Who Fell Beneath The Sea” karya Axie Oh ini adalah novel yang menyenangkan dengan penuh pesan moral yang bisa pembaca dapatkan. Novel ini adalah sebuah kisah yang penuh dengan cinta, kesetiaan, pengorbanan, dan kekeluargaan yang akan membawa kita pada petualangan yang menyenangkan.
Penulis dengan membuat cerita di dalam novel ini terasa hidup sehingga seperti film Studio Ghilbi. Terlebih dengan sampul buku yang cantik, sehingga ketika melihat cover depannya saja pembaca sudah bisa membayangkan cerita-cerita dongeng yang ajaib.
Dapatkan segera bukunya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Melani Wulandari
Sumber:
- https://www.goodreads.com/book/show/56978100-the-girl-who-fell-beneath-the-sea?from_search=true&from_srp=true&qid=rhJNlVE0Ct&rank=1
Rekomendasi Novel
Kastel Terpencil di dalam Cermin Karya Mizuki Tsujimura
Novel yang menempati peringkat 1 dalam Davinci’s Magazine Book of the Year 2017 dari penerbit Jepang Kadokawa serta memenangkan hadiah utama dalam King’s Brunch Book 2017. Di tahun 2018, novel ini menjadi best seller di Jepang dan memenangkan Japan Booksellers’ Award di tahun yang sama.
Telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Saking populernya, penerbit Jepang Shueisha menerbitkan komiknya dan akan dirilis movie animenya. Buku novel ini disarankan bagi pembaca di atas umur 13 tahun.
Cerita pada novel ini dimulai ketika terdapat seorang tokoh bernama Kokoro yang tiba-tiba cermin di kamarnya mendadak bersinar terang. Seketika tubuhnya terbawa ke dalam cermin itu dan berhasil menyebrangi dunia lain.
Ia melihat sebuah kastil besar yang misterius. Semua kejadian yang terjadi terlalu mendadak baginya, ia harus kehilangan tempat di sekolah dan kini dia berada di dunia asing dengan kastil penuh misteri. Petualangan dan tantangan baru menanti Kokoro dengan kejutan yang tidak pernah diduga.
The Poppy War Karya R. F. Kuang
Semua orang terkejut ketika Fang Runin masuk ke Sinegard, akademi militer elite di Kekaisaran Nikan. Novel ini merupakan fiksi yang akan mengingatkan pembaca pada perang opium yang benar-benar terjadi antara Inggris dan Cina pada abad 19.
Rin adalah anak korban perang yang menjadi yatim piatu. Rin mulanya bekerja di sebuah toko yang melakukan jual beli opium illegal. Rin dianggap sebagai anak kampung yang miskin dan sering menjadi bulan-bulanan, ditambah karena ia adalah anak perempuan. Dalam keputusasaan, Rin mendapati dirinya memiliki kekuatan supernatural yang mematikan –syamanisme.
Di bawah bimbingan seorang orang yang dianggap gila oleh banyak orang, Rin jadi tahu bahwa dewa-dewa yang selama ini dikira mati ternyata masih hidup. Federasi Mugen terus mengintai kekuatan syamanisme, dan Rin mungkin satu-satunya yang bisa menyelamatkan rakyat.
Percy Jackson and The Olympians #1: The Lightning Thief Karya Rick Riordan
Percy Jackson adalah anak dari dewa Poseidon yang dituduh mencuri petir milik Zeus. Percy Jackson sering dikeluarkan dari sekolah berkali-kali karena dia menyandang disleksia dan GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif) serta sebagian lagi karena masalah rupanya sering mengejar kemana pun Percy Jackson pergi.
Percy Jackson hanya memiliki waktu sepuluh hari untuk membuktikan bahwa ia tidak bersalah dan tidak mengambil petir milik Zeuas sebelum para dewa berperang karena Zeus yang mengamuk. Novel Percy Jackson: The Lightning Thief ini merupakan seri pertama dari rangkaian buku Percy Jackson and The Olympians karya Rick Riordan.
- Review Buku 21 Pelajaran untuk Abad 21
- Review Buku Bukan Maksudku Tak Menghargai Diri
- Review Buku Centerpiece
- Review Buku Every Day is A Sunny Day When I am with You
- Review Buku Girls Karya Minato Kanae
- Review Buku Good Is Not Enough
- Review Buku Habit is Power
- Review Buku In A Blue Moon
- Review Buku Magyk: Septimus Heap Book 1
- Review Buku Memberi Ruang
- Review Buku Nonversation
- Review Buku Novus Ordo Seclorum
- Review Buku Penyeret Babi
- Review Buku Sehidup Sesurga
- Review Buku Self Driving
- Review Buku Seni Bersikap Bodo Amat
- Review Buku Septimus Heap: Flyte
- Review Buku Septimus Heap III: Physik
- Review Buku Septimus Heap, Book Four: Queste
- Review Buku The Diamond Within You
- Review Buku Tuhan, Aku Ingin Tetap Hidup
- Review Buku Who Are You?
- Review Novel Antologi Bulan Desember
- Review Novel Bui Karya Alan Th
- Review Novel Bungkam Suara Karya JS Khairen
- Review Novel Gravitasi Matahari
- Review Novel Happiness Battle
- Review Novel His Dark Materials 1: The Golden Compass
- Review Novel His Dark Materials #3: The Amber Spyglass
- Review Novel Jaga Mayit
- Review Novel Kisah yang Pilu untuk Kita yang Ragu
- Review Novel Kita dan Kata Karya Jein
- Review Novel KKN di Desa Penari
- Review Novel Lara Rasa
- Review Novel Larung
- Review Novel Little House on the Big Woods
- Review Novel Polisi Kenangan (The Memory Police)
- Review Novel Rahasia Chimneys
- Review Novel Take a Trip Down Memory Lane
- Review Novel The Girl Who Fell Beneath The Sea
- Review Novel The Sexy Secret
- Review Novel Where The Crawdads Sing