in

Review Novel Toko Buku Abadi Karya Yudhi Herwibowo

Rating: 4.18

 

Grameds, apakah kalian pecinta kisah fiksi sastra? Jika ya, novel yang telah menjadi best seller ini sangat Gramin rekomendasikan untuk kalian baca! “Toko Buku Abadi”, sebuah karya dari Yudhi Herwibowo, diterbitkan pada 8 Juni 2024 oleh Penerbit Baca dan terdiri dari 271 halaman. Novel ini terdiri dari 33 cerita pendek yang terkadang saling berhubungan, dan secara tersirat berkaitan langsung dengan Toko Buku Abadi. Beberapa cerita mungkin memerlukan pemahaman lebih lanjut untuk menangkap hubungannya dengan kisah lainnya.

Toko Buku Abadi

button cek gramedia com

Dikelola oleh pasangan suami istri, Toko Buku Abadi hanya menjual buku-buku yang telah dikurasi secara khusus. Toko ini hanya memiliki satu penjaga yang setiap hari menjalankan tugas sederhana seperti membersihkan toko. Namun, keuntungan bukanlah tujuan dari pendirian toko ini; ada sesuatu yang lebih dalam di baliknya.

Berlokasi di sebuah kota kecil, toko buku ini berhasil menarik perhatian banyak orang. Beberapa bahkan dengan sengaja mencari keberadaannya. Beragam kisah dan cerita pun saling terkait, beberapa di antaranya bersinggungan dengan Toko Buku Abadi.

Sebelum kita bahas lebih jauh tentang buku ini, mari kita kenali lebih dalam sosok di balik kisah Toko Buku Abadi, Yudhi Herwibowo.

Profil Yudhi Herwibowo – Penulis Novel Toko Buku Abadi

Holiday Sale

Sejak masih kecil, bakat menulis Yudhi sudah terlihat dan ia tidak pernah berhenti untuk mengasah bakat menulisnya. Di kelas 6 SD, dengan menggunakan bolpoin dan buku tulis, Yudhi membuat majalah sendiri yang berisi cerita rekaan mirip kisah detektif. Dia bahkan membuat sampul buku sendiri dan menggambar tokoh-tokoh rekaannya di sana.

Hobi menulis ini terus berlanjut saat di SMP dan SMA, ketika Yudhi mulai mengirimkan cerita pendeknya ke majalah Kawanku dan Hai. Meski demikian, pada saat itu Yudhi belum bercita-cita menjadi penulis. Saat kuliah di Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik UNS, minat Yudhi terhadap dunia tulis-menulis dan penerbitan justru semakin tumbuh, terutama setelah krisis ekonomi 1998.

Yudhi setidaknya telah menulis 20 judul dari total 27 buku yang dihasilkannya. Salah satu novelnya yang berjudul “Menuju Rumah Cintamu,” yang terbit pada tahun 2007, berhasil menembus pasar buku di Malaysia, Singapura, Brunei, hingga Thailand. Novel tersebut bahkan pernah diadaptasi menjadi film dan ditayangkan di salah satu stasiun televisi. Sebelumnya, cerpen Yudhi pernah memenangkan sayembara cerpen majalah Femina 2004, sayembara novelet Femina 2005, dan sayembara novel inspirasi penerbit Andi Jogja. Pada tahun 2010, Yudhi menjadi salah satu dari 15 penulis Indonesia yang diundang di Ubud Writers & Readers Festival.

Sinopsis Novel Toko Buku Abadi

Toko Buku Abadi

button cek gramedia com

Namanya Toko Buku Abadi. Di sini, hanya bisa didapatkan buku-buku berkualitas yang sudah dikurasi oleh pemiliknya, yakni sepasang suami istri yang telah lanjut usia. Toko buku ini terletak di depan sebuah rumah besar peninggalan kolonial di tepi kota kecil, rumah yang berdiri kokoh dan menyimpan banyak cerita tragis.

Toko Buku Abadi kemudian menjadi tujuan bagi para pecinta buku, baik bibliophile, omnilegent, tsundoku, kolektor buku langka, abibliophobia, librocubicularist, bibliognost, hingga penulis best seller dan penerbit idealis. Kunjungan mereka ke toko ini meninggalkan rangkaian cerita yang saling terhubung, perlahan membuka kisah yang telah lama terlupakan.

Namanya Toko Buku Abadi, sudah siapkah kamu untuk mengungkap semua rahasia yang tersembunyi di dalamnya?

Kelebihan dan Kekurangan Novel Toko Buku Abadi

Toko Buku Abadi

button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros
  • Bentuk penghormatan terhadap dunia buku.
  • Penggunaan istilah khusus.
  • Struktur cerita yang unik.
  • Relevansi dan aktualitas.
  • Karakter yang kuat.
  • Gaya penulisan yang menarik.
  • Alternatif cerita lokal.
Cons
  • Tokoh yang banyak.
  • Mengandung unsur dewasa. 

Kelebihan Novel Toko Buku Abadi

Toko Buku Abadi

button cek gramedia com

Toko Buku Abadi karya Yudhi Herwibowo  merupakan sebuah karya yang memancarkan penghormatan mendalam terhadap dunia buku dan literatur. Sebagai penulis prolifik yang telah menghasilkan 20 judul buku, Yudhi berhasil meracik novel ini menjadi upmarket fiction yang memadukan tema kompleks dengan gaya penulisan yang menarik serta struktur cerita yang unik. Novel ini tidak hanya menyajikan kisah yang memikat, tetapi juga menjadi bacaan wajib bagi para bibliophile, dengan penggambaran dunia buku yang begitu kaya dan detail.

Salah satu kelebihan utama dari novel Toko Buku Abadi ini adalah penggunaan istilah khusus yang terkait dengan dunia pecinta buku, seperti bibliophile, omnilegent, dan tsundoku. Istilah-istilah ini memberikan sentuhan khusus bagi para pembaca yang menyukai buku, membuat mereka merasa lebih terhubung dengan cerita. Penggunaan istilah ini juga menunjukkan kecermatan Yudhi dalam menciptakan narasi yang mampu menggambarkan kegemaran para pembaca buku, menjadikan novel ini lebih dari sekadar fiksi biasa, tetapi juga sebagai refleksi dari kehidupan para pecinta buku.

Struktur cerita dalam Toko Buku Abadi juga patut mendapat pujian, dengan 33 potongan cerita pendek yang saling terkait, menciptakan sebuah jaringan narasi yang menantang dan memikat. Pembaca diajak untuk menyusun puzzle dari setiap potongan cerita, yang pada akhirnya membuka kisah yang lebih besar dan lebih dalam. Ini mencerminkan keahlian Yudhi dalam menyusun narasi yang kompleks namun tetap bisa dinikmati.

Novel Toko Buku Abadi ini juga sangat relevan dan aktual, mengangkat isu-isu yang dekat dengan pembaca, sehingga pembaca bisa lebih terhubung dengan isu-isu yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Karakter-karakter dalam novel ini, termasuk sosok suami istri pemilik toko buku, memiliki kekuatan dan kedalaman emosional tersendiri, meskipun tidak semuanya diungkap secara utuh. Gaya penulisan Yudhi yang khas dan menarik juga menjadi salah satu kelebihan buku ini karena berhasil menggabungkan tema yang kompleks dengan narasi yang mudah diikuti, menjadikannya sebuah alternatif segar di tengah maraknya buku-tentang-buku terjemahan.

Kekurangan Novel Toko Buku Abadi

Toko Buku Abadi

button cek gramedia com

Meskipun Toko Buku Abadi memiliki banyak kelebihan, bukan berarti buku ini tidak memiliki kekurangan. Salah satu aspek yang menjadi tantangan bagi pembaca adalah penggunaan banyak tokoh dengan nama yang berbeda-beda. Hal ini menuntut pembaca untuk lebih teliti dalam mengingat setiap nama dan kisah yang dimiliki masing-masing tokoh agar dapat memahami cerita ini secara keseluruhan dan utuh.

Selain itu, novel ini juga memiliki label ‘Untuk Dewasa’ karena mengandung sejumlah adegan dan narasi yang tidak cocok untuk pembaca di bawah umur. Label ini berpotensi mengurangi jangkauan pembaca buku, karena pembaca yang lebih muda sangat tidak disarankan untuk membaca buku ini. Tidak hanya itu, ada juga pembaca yang mungkin tidak cocok dengan unsur dewasa dalam novel ini, yang dapat membuat mereka merasa tidak nyaman saat membaca. Meskipun demikian, aspek-aspek ini mungkin akan menarik bagi pembaca yang mencari cerita yang kompleks dan konten yang lebih matang

Penutup

Toko Buku Abadi

button cek gramedia com

Itu dia Grameds, ulasan buku Toko Buku Abadi yang Gramin sudah rangkum spesial untuk kalian. Untuk Grameds yang sangat mencintai dunia karya tulis, novel ini sangat cocok untuk kalian miliki dan baca. Toko Buku Abadi bukan hanya sebuah bacaan, tetapi juga sebuah refleksi tentang bagaimana buku dapat mempengaruhi kehidupan kita.

Bagi Grameds yang ingin membaca buku Toko Buku Abadi karya Yudhi Herwibowo, kalian bisa dapatkan hanya di Gramedia.com ya! Gramin juga sudah menyiapkan buku-buku lainnya yang tak kalah menarik di bawah ini. Yuk langsung saja dapatkan buku-buku terbaik hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.

Penulis: Gabriel

 

Rekomendasi Buku

Toko Buku Kucing Hitam

Toko Buku Kucing Hitam

button cek gramedia com

Marzio Montecristo, mantan guru matematika dan penggemar berat cerita kriminal, membuka toko buku kecil di Cagliari dengan spesialisasi novel misteri. Toko bukunya bernama “Les Chats Noirs” (Abadi), terinspirasi dari dua Abadi yang berkunjung ke toko dan sejak itu tidak pernah pergi. Keduanya menjadi daya tarik toko dengan banyak pengikut di Instagram, menyelamatkan toko dari kebangkrutan akibat kejudesan Marzio. Marzio menamai mereka Miss Marple dan Poirot.

Les Chats Noirs juga memiliki Klub Buku Detektif Selasa. Geng yang tampak tidak serasi tetapi nyatanya sangat kompak. Bahkan, setahun lalu, Detektif Selasa membantu Angela Dimase, detektif yang juga teman lama Marzio untuk menyelesaikan suatu kasus. Kini, Angela kembali meminta bantuan mereka untuk menyelidiki kasus pembunuhan berantai yang sangat kejam. Tiga kasus pembunuhan yang tampak acak, tidak meninggalkan banyak bukti, begitu rapi seolah dilakukan oleh hantu. Pelakunya dijuluki “pembunuh jam pasir” karena selalu meninggalkan jam pasir di TKP.

Maka, Detektif Selasa berupaya membongkar labirin misteri, di bawah tatapan dua Abadi di Toko Buku Les Chats Noir.

Parnassus Keliling

Parnassus Keliling

button cek gramedia com

Helen McGill, seorang mantan guru pribadi berusia hampir empat puluh tahun, adalah adik Andrew McGill, seorang mantan pengusaha. Setelah meninggalkan karier pertama mereka, keduanya pindah ke pertanian dan menjalani kehidupan yang tenang. Hingga, paman mereka yang bernama Phillips wafat dan mewariskan setumpukan buku.

Hari yang menentukan itu memicu berbagai hal yang akan menjadi bencana bagi kehidupan Helen yang damai. Andrew beralih menjadi pembaca yang tekun dan bahkan menerbitkan buku karangannya sendiri. Tanpa diduga, karyanya meledak di pasaran. Andrew secara teratur meninggalkan pertanian untuk menyendiri dan menulis, menjalani tur buku, bertemu orang-orang penerbitan. Ini membuat Helen berang dan merasa kurang dihargai.

Jadi, ketika Roger Mifflin tiba di pertanian dengan karavan berisi ratusan buku dan bermaksud menjualnya kepada Andrew, Helen malah membelinya. Hanya dalam beberapa menit, dia mengemas tasnya, meninggalkan pesan kepada Andrew, dan bersama Roger Mifflin, membawa karavan Parnassus untuk melakukan petualangannya sendiri. Kisah seru ini dihiasi dengan perkelahian sengit di pinggir jalan, pelarian heroik dari kematian, hidangan paling lezat dalam sejarah masakan Yankee, rekomendasi buku dari tahun 1800-an, dan kisah cinta yang langka tanpa melupakan pandangan feminis dari awal 1900-an.

Risalah Teh & Tiga Keluarga

Risalah Teh & Tiga Keluarga

button cek gramedia com

Kehidupan desa perkebunan teh yang tenang, sejuk dan jauh dari kota perlahan berubah. menjadi ganjil ketika Harli, sang kakak Samhadi yang juragan kebun teh, ditemukan tewas.

Seorang ahli teh internasional bernama Burnomo kembali ke perkebunan tersebut memperebutkan lahan kebun teh yang paling menjanjikan di sana. Kehadirannya mengundang tanya bagi warga setempat. Tak terkecuali Samhadi yang terlanjur terpandang sebagai juragan teh. Perseteruan Burnomo dan Samhadi menjadi satu dari sekian tanda tanya yang membawa korban mulai berjatuhan.

Sementara, Raslan yang seorang buruh teh menjadi saksi segala yang tersurat dan tersirat di antara kelindan tiga keluarga dan kebun teh luas yang mengelilingi mereka.

 

Sumber:

  • https://riliesdiorita.blogspot.com/2013/09/biografi-yudhi-herwibowo.html?m=1
  • https://penerbitbaca.com/product/toko-buku-abadi/
  • https://www.fimela.com/lifestyle/read/5653773/review-novel-toko-buku-abadi

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.