in

Review Novel Toko Buku Kucing Hitam Karya Piergiorgio Pulixi

Rating: 3.92

 

Grameds, apakah kamu pecinta kisah fiksi yang dipenuhi dengan misteri? Jika ya, novel best seller dalam skala dunia ini Gramin rekomendasikan untuk kalian baca! Toko Buku Kucing Hitam karya Piergiorgio Pulixi adalah versi terjemahan dari novel La Libreria Dei Gatti Neri.

Toko Buku Kucing Hitam

button cek gramedia com

Sebuah misteri menunggu untuk dipecahkan. Kasus pembunuhan berantai dengan “souvenir” jam pasir menarik perhatian Marzio Montecristo, pemilik toko buku “Les Chats Noirs” yang dikenal selalu dijaga oleh dua kucing hitam. Gramin sudah siapkan sinopsis dan ulasan lengkap novel ini, khusus untuk kalian.

Novel ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, yang diterbitkan pada 8 Juni 2024 oleh Penerbit Baca. Sebelum kita masuk ke informasi tentang buku ini, kita kenalan sama Piergiorgio Pulixi dulu yuk Grameds, sosok di balik kisah Toko Buku Kucing Hitam.

Profil Piergiorgio Pulixi – Penulis Novel Toko Buku Kucing Hitam

Piergiorgio Pulixi, nama pena dari Piergiorgio Pulisci (lahir di Cagliari pada 27 September 1982), adalah seorang penulis asal Italia. Sebagai seorang penulis dan penulis skenario, Piergiorgio Pulixi merupakan salah satu penulis noir Italia yang paling dihormati. Ia adalah anggota dari kolektif penulisan Sabot yang didirikan oleh Massimo Carlotto, di mana Pulixi menjadi muridnya.

Bersama Carlotto dan Sabot, Pulixi menerbitkan Perdas de Fogu (edisi E/O 2008). Ia adalah pengarang saga detektif Biagio Mazzeo yang dimulai dengan novel noir Una brutta storia (Edizioni E/O 2012), yang menjadi finalis Premio Camaiore 2013, dan berakhir dengan novel Prima di dirti addio (Edizioni E/O 2016). Pada tahun 2014, ia menerbitkan novel Padre Nostro untuk Rizzoli. Pulixi telah memenangkan banyak penghargaan sastra dan pada tahun 2015 dianugerahi Corpi Freddi Awards sebagai penulis Italia terbaik tahun itu. Novel-novelnya sudah banyak diterbitkan di negara lain seperti, Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris.

Sinopsis Novel Toko Buku Kucing Hitam

Toko Buku Kucing Hitam

button cek gramedia com

Marzio Montecristo, seorang mantan guru matematika dan penggemar cerita kriminal, membuka sebuah toko buku kecil di Cagliari yang berfokus pada novel misteri. Toko ini diberi nama “Les Chats Noirs” (kucing hitam), karena terinspirasi dari dua kucing hitam yang datang ke toko dan sejak itu tidak pernah pergi lagi dan menetap disana. Kedua kucing tersebut menjadi daya tarik toko dan memiliki banyak pengikut di Instagram, menyelamatkan toko dari kebangkrutan akibat sikap dingin Marzio sendiri. Poirot dan Miss Marple, itu adalah nama yang Marzio berikan untuk kedua kucing hitam tersebut.

Les Chats Noirs juga memiliki Klub Buku Detektif Selasa, yang terdiri dari sekelompok orang yang terlihat tidak serasi di permukaan tetapi sebenarnya mereka sangatlah kompak. Setahun yang lalu, Detektif Selasa membantu Angela Dimase, seorang detektif dan teman lama Marzio untuk menyelesaikan sebuah kasus.

Kini, Angela kembali  meminta pertolongan mereka untuk membantu dia dalam menginvestigasi kasus pembunuhan berantai yang sangat kejam itu. Tiga kasus pembunuhan yang tampak acak, tidak meninggalkan banyak bukti, dan sangat rapi seolah dilakukan oleh hantu. Pelakunya dijuluki “pembunuh jam pasir” karena selalu meninggalkan jam pasir di tempat kejadian.

Dengan dua kucing hitam yang mengawasi di Toko Buku Les Chats Noirs, Detektif Selasa berusaha memecahkan misteri yang rumit ini.

Kelebihan dan Kekurangan Novel Toko Buku Kucing Hitam

Toko Buku Kucing Hitam

button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros
  • Penyajian cerita yang sangat seru.
  • Hasil terjemahan yang baik dan tidak kaku.
  • Alur cerita yang mudah diikuti.
  • Penggunaan latar cerita yang unik.
  • Pemilihan tema yang menarik.
  • Penggambaran karakter yang dalam dan mendetail.
  • Dialog antar tokoh yang dibuat dengan sangat baik.
  • Sampul buku yang menarik.
Cons
  • Banyak menceritakan adegan yang kejam.
  • Penyelesaian kasus yang dangkal.

Kelebihan Novel Toko Buku Kucing Hitam

Toko Buku Kucing Hitam

button cek gramedia com

Toko Buku Kucing Hitam karya Piergiorgio Pulixi merupakan sebuah karya yang menggabungkan elemen misteri, thriller, dan sedikit sentuhan fantasi dengan sangat baik dan menegangkan. Penyajian ceritanya yang begitu seru dan terjemahannya yang mulus membuat alur buku ini menjadi mudah untuk diikuti. Cerita ini menghadirkan latar yang khas dengan toko buku sebagai pusat cerita, yang dipenuhi dengan bumbu-bumbu misteri-detektif yang memikat.

Mengungkap Rahasia Sukses Leonard Hartono dalam Buku A Book by Overpost: Business 101

Detail-detail tentang kota aslinya, dari makanan hingga tempat-tempat ikonik, memberikan kesan yang autentik pada latar cerita hal ini membuat imajinasi pembaca merasa dimanjakan dengan detail dan latar cerita yang unik. Keunikan cerita ini juga terletak pada karakter-karakter yang begitu mendalam. Mulai dari pemilik toko buku yang pemarah, pria tua yang khas, wanita tua yang ahli memasak, hingga gadis goth, semua ini terhubung oleh cinta mereka pada buku misteri. Dua ekor kucing hitam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari toko juga menambah dimensi keunikan pada cerita ini.

Dialog-dialog antar tokoh dalam novel juga disusun dengan sangat baik, terutama dalam mengembangkan plot cerita dan perkembangan karakter. Mereka tidak hanya memperdalam konflik dan misteri yang ada, tetapi juga menjaga ketertarikan pembaca terhadap cerita tetap ada sampai akhir halaman. Meskipun cerita ini menghadirkan perasaan ngeri karena kasus pembunuhan yang sadis, ada juga momen-momen yang menghibur untuk menjaga keseimbangan emosional pembaca saat menyelesaikan buku ini.

Selain itu, sampul depan novel ini juga terbilang cukup menarik dan unik, dengan ilustrasi gambar dua kucing hitam yang saling berhadapan sambil membelakangi lemari buku dapat memancing dan memicu rasa penasaran pembaca terhadap buku ini hanya dengan sekali lihat sampul bukunya saja.

Kekurangan Novel Toko Buku Kucing Hitam

Toko Buku Kucing Hitam

button cek gramedia com

Meskipun Toko Buku Kucing Hitam menawarkan pengalaman membaca yang menarik dengan adegan-adegan yang membangkitkan perasaan tegang karena misteri pembunuhan yang mendalam, bukan berarti buku ini tidak memiliki kekurangan. Salah satunya adalah penggunaan adegan kejam yang terkadang berlebihan dalam deskripsinya. Meskipun hal ini dapat menambah intensitas cerita dan perasaan ngeri, bagi sebagian pembaca, adegan-adegan seperti itu dapat terasa terlalu berat dan mengganggu.

Karena adanya adegan kekerasan tersebut, pembaca di bawah umur mungkin tidak cocok untuk membaca buku ini sehingga jangkauan buku ini menjadi berkurang. Hal ini membatasi audiens potensial dan bisa mengecewakan pembaca yang lebih sensitif terhadap konten grafis. Dengan demikian, buku ini mungkin lebih sesuai untuk pembaca dewasa yang siap menghadapi deskripsi kekerasan yang intens.

Selain itu, penyelesaian kasus-kasus dalam novel ini juga terkadang terasa dangkal. Meskipun plot cerita menghadirkan teka-teki yang menarik, cara penyelesaian kasusnya terkadang terasa kurang mendalam dan terburu-buru. Hal ini dapat membuat ekspektasi pembaca menjadi tidak terpenuhi dan mungkin merasa kecewa. Meskipun demikian, novel ini tetap memiliki daya tarik tersendiri bagi mereka yang menikmati cerita misteri dengan ketegangan yang tinggi.

Pesan Moral Novel Toko Buku Kucing Hitam

Toko Buku Kucing Hitam

button cek gramedia com

Dari novel Toko Buku Kucing Hitam, pembaca diajak melihat lebih dalam alasan di balik seseorang bisa nekat berbuat sangat jahat hingga termasuk perbuatan kriminal. Walaupun perbuatan kriminal tak bisa ditolerir, setidaknya kita bisa memahami faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan hal keji. Karena di dunia ini berlaku hukum sebab-akibat, penting bagi kita untuk mengenali akar dari tindakan tersebut dan memahami konteks yang mendorong perilaku kriminal.

Hal ini bisa dimaknai sebagai pembelajaran agar tidak ada kriminal-kriminal lain yang terbentuk. Mungkin kita bisa menghindari menciptakan trauma bagi orang lain atau memberikan ide yang buruk yang dapat memicu tindakan kriminal. Di samping itu, penting untuk memperdalam iman dan selalu berusaha melakukan hal baik untuk semua orang. Dengan demikian, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih positif dan mencegah terjadinya perilaku kriminal, serta mendukung orang lain untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dan bermakna.

Dari Klub Buku Detektif Selasa juga kita bisa belajar bahwa berkumpul bersama dengan orang-orang yang memiliki ketertarikan yang sama dapat menjadi motivasi untuk terus dan terus belajar. Kebersamaan dan dukungan dari komunitas yang memiliki minat yang sama dapat menginspirasi kita untuk terus berkembang dan mengaplikasikan pengetahuan di dunia nyata. Sampai akhirnya, hasil belajar tersebut bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, membawa manfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar.

Bagi Grameds yang ingin membaca buku Toko Buku Kucing Hitam karya Piergiorgio Pulixi, kalian bisa dapatkan hanya di Gramedia.com ya! Gramin juga sudah menyiapkan buku-buku misteri yang tak kalah menarik di bawah ini. Yuk langsung saja dapatkan buku-buku terbaik hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.

Penulis: Gabriel

 

Rekomendasi Buku

Six Crimson Canes

Toko Buku Abadi

button cek gramedia com

Namanya Toko Buku Abadi. Di sana hanya menjual buku-buku bagus yang sudah dikurasi pemiliknya, sepasang suami istri yang sudah senja. Toko buku itu terletak di depan sebuah rumah besar di tepi kota kecil. Rumah peninggalan zaman kolonial, berdiri kokoh, tetapi diam-diam menyimpan banyak cerita tragis.

Lalu, segera saja, Toko Buku Abadi disinggahi para bibliophile, omnilegent, tsundoku, kolektor buku langka, abibliophobia, librocubicularist, bibliognost, hingga penulis bestseller dan penerbit idealis. Kunjungan-kunjungan yang meninggalkan utas cerita saling tersambung, dan perlahan membuka sebuah kisah yang sudah lama dilupakan.

Namanya Toko Buku Abadi, sudah siapkah kau membaca segala rahasia yang tersimpan di dalamnya?

Risalah Teh & Tiga Keluarga

Risalah Teh & Tiga Keluarga

button cek gramedia com

Kehidupan desa perkebunan teh yang tenang, sejuk dan jauh dari kota perlahan berubah. menjadi ganjil ketika Harli, sang kakak Samhadi yang juragan kebun teh, ditemukan tewas.

Seorang ahli teh internasional bernama Burnomo kembali ke perkebunan tersebut memperebutkan lahan kebun teh yang paling menjanjikan di sana. Kehadirannya mengundang tanya bagi warga setempat. Tak terkecuali Samhadi yang terlanjur terpandang sebagai juragan teh. Perseteruan Burnomo dan Samhadi menjadi satu dari sekian tanda tanya yang membawa korban mulai berjatuhan.

Sementara, Raslan yang seorang buruh teh menjadi saksi segala yang tersurat dan tersirat di antara kelindan tiga keluarga dan kebun teh luas yang mengelilingi mereka.

Kronik Kematian (Chronicle of a Death Foretold)

Kronik Kematian (Chronicle of a Death Foretold)

button cek gramedia com

Seorang pria pulang ke kota asalnya untuk mengulik pembunuhan yang terjadi lama berselang. Dua puluh tujuh tahun silam, Bayardo San Roman mengembalikan istrinya yang cantik, Angela Vicario, kepada mertuanya, hanya beberapa jam setelah menikah, dengan alasan si istri tidak perawan. Pedro dan Pablo Vicario, kakak kembar Angela, lantas pergi mencari Santiago Nasar, kekasih Angela yang dituding sebagai biang keladi permasalahan ini.

Sebelum membunuh Santiago, si kembar Vicario mengumumkan niat mereka itu kepada seisi kota. Semua orang tahu persis akan ada pembunuhan, tapi kenapa tidak seorang pun bertindak dan berusaha mencegahnya? Makin lama urusannya makin pelik dan berujung pada akhir yang sungguh tak bisa dijelaskan.

 

Sumber:

  • https://it.m.wikipedia.org/wiki/Piergiorgio_Pulixi
  • https://www.goodreads.com/book/show/75596638-la-libreria-dei-gatti-neri

Written by Adila V M