(Review & Resensi) Novel Septihan : Romansa Remaja – Masa remaja merupakan suatu tahap perkembangan manusia yang biasanya penuh dengan berbagai macam emosi. Di tahap ini pula biasanya remaja mulai menunjukkan ketertarikan mereka secara seksual terhadap lawan jenis. Selain itu di masa remaja, mereka kerap berusaha untuk mencoba menemukan karakteristik atau jati diri mereka yang sesungguhnya.
Remaja juga kerap labil saat mengambil keputusan karena mereka sedang mengalami perkembangan hormon, sehingga berdampak pada emosi mereka yang cenderung menjadi labil.
Maka, tidak heran jika banyak remaja yang kerap berselisih dengan orangtua, karena memang emosi mereka yang menggebu-gebu kerap menjadi sumber pokok dari perselisihan itu sendiri. Namun, gejolak emosi yang dialami remaja bisa dibilang masih wajar dan akan membantu mereka dalam menemukan identitas diri.
Kehidupan remaja memang tidak akan pernah bosan untuk dikupas dan dibahas, karena memang pada masa-masa tersebut banyak berbagai hal menyenangkan yang dialami oleh para remaja.
Sekolah menjadi tempat yang paling banyak berperan dalam memori indah remaja, karena selain proses belajar, di sana mereka dapat menemukan persahabatan dan asmara yang menggelora.
Banyak remaja yang menemukan cinta pertama mereka saat masih berseragam puith abu-abu dan biasanya cinta di bangku SMA selalu memiliki kesan yang spesial.
Tidak hanya perkara asmara, pertemanan yang terjalin saat masih SMA juga menjadi pondasi yang kuat dalam membentuk karakter seorang remaja. Selain itu, peran guru juga tidak kalah penting dalam membimbing seorang anak remaja untuk menemukan minat dan cita-cita mereka.
Lingkungan sekolah berperan penting dalam tumbuh kembang remaja agar dapat mengenal dan mengetahui jati diri mereka sendiri.
Salah satu karakteristik yang sering muncul di dalam diri seorang remaja adalah keinginan mereka untuk bersosialisasi dengan teman sebaya. Akibatnya kebanyakan remaja mulai menjauh dan memisahkan diri dengan orangtua mereka.
Mungkin saat masih kanak-kanak mereka akan loyal terhadap orangtua mereka, tapi saat memasuki usia remaja, kesetiaan ini bergeser terhadap teman-teman sebaya mereka.
Ruang lingkup pertemanan remaja di sekolah juga memiliki beberapa karakter remaja yang berbeda-beda. Masing-masing remaja memiliki sifat dan kebiasaan yang bisa menyatukan atau menjauhkan mereka dengan satu sama lain. Di dalam satu kelas, biasanya diisi dengan beberapa karakter remaja yang beragam. Ada yang pendiam, ekspresif, rajin, dan lain sebagainya.
Berbagai jenis karakter ini semakin menegaskan betapa beragamnya dunia remaja di bangku SMA. Masing-masing karakter memiliki kelebihan dan kekurangan mereka masing-masing.
Setiap karakter akan menarik untuk dibahas dan digali secara lebih mendalam lagi. Apalagi jika keberagaman karakter para remaja ini bisa dituangkan ke dalam sebuah cerita fiksi, dijamin akan menjadi bahan bacaan yang digemari oleh kaum remaja.
Tidak hanya menarik dari segi cerita, kehidupan remaja juga akan menjadi bahan pokok yang memuaskan untuk sebuah cerita fiksi, jika dapat menghadirkan berbagai macam jenis karakter remaja di dalamnya.
Karakter yang berbeda-beda ini akan menjadi magnet yang mampu mengajak pembaca untuk merasa lebih relate dengan kehidupan mereka sendiri. Tidak hanya itu perbedaan yang ditonjolkan juga mampu menambah keseruan cerita sehingga tidak terasa monoton.
Table of Contents
Profil Penulis Poppi Pertiwi
Semua unsur yang telah dibahas di atas ternyata telah dituangkan ke dalam sebuah cerita fiksi oleh seorang penulis muda bernama Poppi Pertiwi. Septihan merupakan novel remaja yang berisikan berbagai macam hal seputar dunia remaja yang beragam. Septihan mampu memberikan sesuatu yang diinginkan para remaja dalam setiap keping ceritanya.
Setelah sukses besar dengan dua novel sebelumnya, Galaksi dan Mozachiko, Poppi kembali menawarkan karya terbarunya melalui Septihan. Masih sama seperti dua buku sebelumnya, Septihan sendiri masih mengulik dan membahas tema tentang dunia remaja.
Kemampuan Poppi dalam membaca dan memahami setiap seluk beluk dunia remaja, membuat setiap karyanya selalu sukses diburu para pembacanya.
Gadis bernama lengkap Ni Wayan Poppi Pertiwi ini lahir di Denpasar, Bali pada tanggal 15 April 2000. Di usianya yang masih muda dan belia, Poppi telah menelurkan tiga novel yang sukses menjadi best seller di mana-mana.
Pada saat masih duduk di bangku SMK, Poppi berhasil merampungkan karya perdananya yang berjudul Galaksi. Tidak hanya itu, Poppi juga berhasil menulis Mozachiko disaat yang hampir bersamaan. Dan kedua novelnya tersebut laris manis di pasaran.
Bisa dibilang kehadiran karya-karya Poppi di dunia literasi Indonesia mampu memeriahkan selera pembaca remaja yang memang menjadi target dari karya Poppi sendiri.
Sederhana dan ringan adalah dua kunci utama yang mampu membuat pembaca remaja menyukai karya-karya Poppi. Selain itu, cerita yang ditawarkan oleh Poppi sendiri mampu memuaskan keinginan para remaja akan sebuah cerita fiksi.
Lewat karya ketiganya ini, Septihan, Poppi kembali berhasil mencuri perhatian para pembaca remaja yang memang selalu menanti-nantikan karyanya. Septihan memiliki kesederhanaan yang bisa dengan mudah akan disukai oleh kalangan remaja.
Di sini, Poppi tidak berusaha untuk keluar dari zona nyamannya, tapi justru semakin mengeksplorasi dunia remaja yang memang tidak akan pernah habis untuk dibahas.
Septihan sendiri sudah dibaca sebanyak 42,3 juta kali hingga saat ini di platform wattpad. Bisa dibayangkan betapa banyaknya antusias pembaca remaja terhadap novel Septihan ini. Poppi Pertiwi juga mempunyai jumlah pengikut yang besar di akun wattpad-nya, yaitu sebanyak 788 ribu pengikut. Jadi tidak heran jika Septihan ini bisa segera naik ke percetakan dan bukunya laris manis di pasaran.
Media wattpad memang kerap kali membantu banyak penulis muda untuk mengenalkan karya mereka pada pembaca.
Tidak jarang banyak penulis-penulis muda yang lahir dan besar di media berwarna jingga ini. Poppi Pertiwi menjadi salah satu di antaranya, Poppi mampu memanfaatkan media wattpad dengan sangat baik untuk menuliskan karya-karyanya yang banyak digemari oleh pembaca remaja.
Maka tidak mengherankan jika kini sudah ada tiga buku dari Poppi Pertiwi yang berhasil terbit menjadi sebuah novel fisik. Selain itu, ketiga novel yang telah Poppi tulis dan diterbitkan penerbit, dapat menjadi buku yang laku di pasaran hingga menyabet gelar best seller.Â
Tidak hanya sampai disitu, ketiga novel Poppi yang sudah terbit juga rencananya akan diangkat dalam bentuk visula, baik berupa film maupun series.
Bisa dibayangkan bagaimana kekuatan pembaca novel remaja bisa mendongkrak karya-karya penulis muda, seperti Poppi Pertiwi, menjadi salah satu penulis novel remaja yang diperhitungkan.
Bahkan selain menyabet gelar best seller, novel-novel Poppi juga bisa menarik rumah produksi untuk mengadaptasinya ke dalam bentuk visual. Sebuah pencapaian yang patut diapresiasi untuk penulis muda, seperti Poppi Pertiwi. Tidak hanya lihai dalam meramu kata dan cerita, Poppi juga bisa menerka dan memuaskan selera pasar akan cerita-cerita remaja.
Sinopsis Novel Septihan
Septihan bercerita tentang kisah remaja yang dibalut dengan asmara dan persahabatan. Di sini ada dua tokoh utama, yaitu Septian Aidan Nugroho dan Jihan Halana.
Septian adalah salah satu murid paling pintar di SMA Ganesha. Septian sendiri merupakan pribadi yang pendiam dan dingin. Namun, di balik sosoknya yang pendiam, Septian kerap menjadi murid kebanggaan dan kesayangan para guru di SMA Ganesha.
Septian juga menjadi bendahara di geng Ravispa, kelompok yang berisikan murid-murid nakal dan pemberani di SMA Ganesha. Septian juga kerap mewakili SMA Ganesha di berbagai perlombaan dan menghasilkan prestasi yang patut untuk dibanggakan.
Sedangkan Jihan Halana adalah sosok gadis yang ekspresif dan aktif di balik parasnya yang cantik dan memesona. Selain itu Jihan juga merupakan perempuan yang keras kepala, ini bisa dilihat dari usahanya selama hampir 3 tahun mengejar-ngejar cinta Septian.
Pada intinya novel ini menceritakan usaha Jihan Halana yang aktif dan ekspresif untuk mendapatkan hati seorang Septian Aidan Nugroho yang dingin, cuek, dan jutek.
Septian sendiri sebenarnya anti dengan orang-orang seperti Jihan yang bisa dikatakan “heboh” dan lebih memilih untuk menghindari orang-orang seperti Jihan.
Namun, sifat Jihan yang keras kepala dan pantang menyerah berhasil menerobos pertahanan Septian untuk menerima kehadirannya. Jihan sendiri tidak segan-segan untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan selama ini terhadap Septian.
Akan tetapi, sekali lagi, perlahan Septian yang kokoh dan sulit ditembus belum bisa mematahkan semangat Jihan untuk berhenti mendapatkan hati Septian. Walaupun sering kali disakiti dan ditolak oleh Septian, Jihan tidak ingin menyerah dan terus berusaha mendapatkan pengakuan dari seorang Septian.
Di balik sikap Septian yang dingin dan cuek ternyata ada keterlibatan latar belakang keluarganya. Septian lahir dari keluarga yang berada, hanya saja, sayangnya, kedua orangtua Septian sudah tidak ada. Septian sendiri diasuh dan dibesarkan oleh kakeknya.
Didikan kakeknya yang kaku dan mengekang, ternyata membentuk kepribadian Septian yang seperti sekarang. Usaha-usaha Septian dalam meraih prestasi di sekolahnya, tidak mampu meluluhkan hati kakeknya yang keras.
Selain memiliki prestasi yang membanggakan, Septian juga merupakan anggota geng Ravispa yang terkenal nakal dan sering berbuat onar. Menjadi salah satu murid yang tampan dan pintar, Septian kerap menjadi incaran para gadis di SMA Ganesha. Salah satu gadis yang berusaha keras untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan dari Septian adalah Jihan.
Bayangkan saja, Jihan berusaha dan bekerja keras untuk mendapatkan hati Septian hingga 3 tahun lamanya. Dan, pada akhirnya saat mereka sudah menginjak kelas 12, Septian mulai membuka hati dan kesempatan untuk Jihan.
Itu pun dengan syarat Jihan harus bisa menjadi juara kelas agar Septian mau memberinya ruang dan kesempatan untuk saling mengenal satu sama lain.
Usaha Jihan yang tiada henti dalam mengambil hati Septian menjadi daya pikat yang menarik dari novel ini. Perbedaan sifat dan karakter yang dimiliki oleh Septian dan Jihan seakan bisa menjadi suguhan yang membuat pembaca mampu tersedot ke dalam jalan ceritanya.
Mungkin terdengar klise, cowok dingin yang dikejar-kejar cewe aktif, cerita seperti ini memang sudah banyak ditulis, tapi Poppi bisa membawakannya dengan gaya bercerita yang menghipnotis pembaca.
Kelebihan Novel Septihan
Judul buku Septihan sendiri adalah gabungan dari nama dua tokoh utamanya, yaitu Septian dan Jihan. Selain itu, novel Septihan juga merupakan kelanjutan dari novel Galaksi yang di dalamnya terdapat geng Ravispa. Di mana Septian sendiri merupakan anggota dari geng Ravispa yang terkenal brutal dan nakal.
Cerita remaja yang ada dalam Septihan sebenarnya merupakan cerita yang cenderung mudah ditebak dan bertele-tele. Banyak bagian dalam jalan ceritanya terasa jalan di tempat dan berputar-putar di situ saja.
Akibatnya, jalan ceritanya jadi mudah ditebak dan tidak terasa mengejutkan lagi. Namun, ada satu kelebihan yang bisa membuat novel ini berbeda dengan novel remaja kebanyakan, yaitu cara bercerita Poppi yang tergolong ringan dan mudah dimengerti.
Bisa dibilang, Septihan adalah jenis novel yang page turner, di mana pembaca akan ketagihan untuk terus membuka setiap lembar halaman bukunya.
Dialog atau percakapan yang disematkan pun menjadi senjata lainnya yang mampu membuat Septihan dapat menarik atensi pembaca. Interaksi antara Septian yang dingin dan Jihan yang ceriwis, mampu menciptakan atmosfer yang menggemaskan untuk dibaca. Kedua tokohnya ini seakan bisa membangun nyawa ceritanya menjadi jauh lebih hidup dan kuat lagi.
Kekurangan Novel Septihan
Meskipun memiliki jalinan cerita yang ringan dan sederhana, tapi sayangnya novel Septihan memiliki kekurangan di beberapa bagian. Ceritanya yang klise atau pasaran seakan menjadi kekurangan yang sebenarnya bisa mengangkat tema yang jauh lebih berbeda.
Selain itu banyak alur cerita yang mudah ditebak dan tidak memberikan kejutan yang berarti bagi pembaca.
Alur ceritanya seakan berputar-putar atau jalan di tempat, sehingga terasa monoton dan tidak ada perkembangan sama sekali. Di beberapa bagian banyak alur yang terasa bertele-tele dan terasa hanya menebalkan halaman tanpa makna yang berarti.
Padahal jika mampu memberikan alur yang pas dan tidak bertele-tele, jalan ceritanya pasti akan jauh lebih menarik lagi.
Pesan Moral dari Novel Septihan
Selain itu, terdapat pula pesan dan makna yang bisa didapatkan oleh pembaca, sehingga Septihan tidak hanya berisi cerita fiksi belaka. Contohnya, bagaimana usaha dan kerja keras yang diperlihatkan Jihan untuk mendapatkan Septian patut ditiru. Kerja keras dan pantang menyerah bisa diaplikasikan oleh para remaja untuk menggapai cita-cita dan impian mereka di masa depan.
Sosok Septian yang cerdas dan berprestasi pun bisa menjadi contoh lainnya, di mana di situasi Septian yang bisa dibilang kurang perhatian, tapi ia mampu menunjukkan usaha dan kerja kerasnya dalam belajar, sehingga dapat berprestasi di sekolah. Jadi, tidak ada alasan untuk bermalas-malasan, selama kita mau dan mampu, apapun yang kita ingin raih atau capai dapat terlaksana.
Novel dengan tebal 436 halaman ini bisa menjadi pilihan yang cocok untuk dibaca oleh remaja maupun orang dewasa. Alur ceritanya yang ringan dan sederhana akan dengan mudah dapat diserap dan dinikmati sebagai hiburan yang menyenangkan. Kehidupan remaja yang terpampang dalam Septihan mampu mendekatkan remaja dengan kehidupan mereka sendiri, sehingga terasa relate untuk dibaca.
Walaupun Septihan mempunyai alur cerita yang bertele-tele dan mudah ditebak, tapi tidak ada salahnya untuk mencicipinya terlebih dahulu. Cerita yang awalnya ditulis di media wattpad ini juga kabarnya akan segera diangkat menjadi sebuah series yang bisa ditonton oleh penggemarnya.
Poppi Pertiwi memang selalu dapat membuat novel remaja yang mudah untuk disuka dan divisualisasikan, sehingga banyak rumah produksi yang tertarik untuk mengadaptasi karya-karyanya ke bentuk film maupun series.
Novel Septihan sampai saat ini kabarnya masih tetap menjadi salah satu buku best seller di toko-toko buku. Bahkan saking lakunya novel ini, merchandise-nya pun laris manis dan diburu oleh para penggemarnya. Sebuah fenomena yang luar biasa dari sebuah novel remaja yang meledak dan digemari kaum remaja. Sebuah pencapaian luar biasa yang diraih oleh penulis belia seperti Poppi Pertiwi di tengah ketatnya pasar novel remaja.
Bagi kamu yang mau dan ingin baca serta memilikinya, novel Septihan ini bisa kamu beli dan dapatkan di Gramedia.com. Kamu tinggal pesan, tunggu, dan duduk manis untuk mendapatkan novel Septihan ini. Cara yang mudah dan praktis untuk membeli buku, tanpa harus pergi ke luar rumah. Selain hemat tenaga, kamu pun bisa menghemat waktu dengan memesannya di Gramedia.com.
Sumber gambar: Gramedia.com
- Cara Belanja Buku di Gramedia Online
- Novel Fantasi
- Novel Best Seller
- Novel Romantis
- Novel Fiksi
- Novel Non Fiksi
- Cara Berlanggan Koran Suara Merdeka
- Review Novel Pendidikan
- Novel Agatha Christie
- Rekomendasi Cerita Dongeng Sebelum Tidur Terbaru
- Rekomendasi Novel Sedih Terbaru
- Rekomendasi Light Novel
- Rekomendasi Novel Romantis Cinta
- Rekomendasi Novel Metropop
- Rekomendasi Novel Terbaik
- Rekomendasi Novel Horor
- Rekomendasi Novel Remaja Terbaik
- Rekomendasi Novel Fantasi
- Rekomendasi Novel Fiksi
- Rekomendasi Novel Dewasa
- Rekomendasi Novel Tere Liye Terbaik
- Rekomendasi Novel Pernikahan
- Rekomendasi Novel Romantis Korea
- Rekomendasi Novel Romantis Islami
- Rekomendasi Novel Sejarah
- Urutan Novel Percy Jackson
- Genre Novel
- Rekomendasi Buku Self Improvement
- Rekomendasi Buku Tentang Insecure
- Rekomendasi Buku Motivasi
- Rekomendasi Buku Pengembangan Diri dan Motivasi
- Aplikasi Membaca Novel Gratis
- Fakta One Piece
- Resensi Novel Mariposa
- Resensi Novel Perahu Kertas
- Resensi Novel Laut Bercerita
- Resensi Novel Resepsi
- Resensi Novel Septihan
- Resensi Novel Dikta dan Hukum
- Resensi Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
- Resensi Novel Antares
- Resensi Novel Sang Alkemis
- Resensi Novel Hujan Tere Liye
- Resensi Buku Rich Dad Poor Dad
- Review Buku Keajaiban Toko Kelontong Namiya
- Resensi Novel Almond
- Review Novel Fish In The Water
- Review Novel The Good Samaritan