Sayuran yang Dilarang untuk Ibu Hamil – Banyak sekali yang harus diperhatikan oleh ibu hamil. Mulai dari kesehatan, aktivitas, pikiran, asupan nutrisi, makanan, minuman, dan sebagainya. Soal makanan dan minuman misalnya, tidak semua makanan dan minuman dapat dimakan secara bebas sebagaimana ketika Anda tidak sedang hamil.
Merokok, makanan/minuman beralkohol, makanan mentah adalah beberapa contoh yang harus Anda hentikan demi kesehatan Anda dan janin Anda. Bahkan sayuran yang selama ini dianggap sehat aja juga dibatasi.
Apa saja sayuran yang dilarang untuk dikonsumsi oleh ibu hamil? Yuk Grameds, kita bahas apa saja sayuran yang dilarang untuk ibu hamil.
Jika diterjemahkan secara bebas, sayuran dapat diartikan sebagai sebutan umum untuk bahan makanan nabati yang mengandung kadar air tinggi. Sayuran pada umumnya berwarna hijau namun sebagian lain memiliki warna merah, ungu, putih, dan berbagai macam warna lainnya. Sayuran dapat dikonsumsi dengan cara dimasak, diolah dengan teknik tertentu, atau dalam keadaan segar.
Nutrisi yang dikandung oleh sayuran sangat banyak, sebut saja vitamin A, vitamin E, vitamin C, vitamin K, zat kapur, magnesium, karotenoid, asam elagik, resveratrol, potasium, serat, asam folat, kalsium, zat besi, alfa dan beta karoten, dan masih banyak jenis nutrisi lainnya. Setiap warna sayuran memiliki kandungan yang berbeda-beda.
Sayuran berwarna hijau mengandung karotenoid, vitamin (A,C, dan K), zat besi, magnesium, zat kapur, dan fosfor. Sayuran jenis ini adalah bayam, sawi, seledri, selada, kemangi, katuk, dan lainnya.
Sayuran berwarna ungu mengandung vitamin A dan kalsium yang tinggi, resveratrol, antosianin, dan asam alegik. Sayuran berwarna merah atau biru biasanya mengandung likopen, sekaligus alfa dan beta karoten.
Table of Contents
Sayuran yang Dilarang untuk Ibu Hamil
Meskipun banyak nutrisi yang dikandung di dalam sayur-sayuran, namun demikian tidak semua sayur-sayuran bagus untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Karena ada beberapa sayuran yang justru dapat membahayakan kondisi janin jika tetap dikonsumsi oleh ibu hamil.
Oleh karena itu, jika Anda sedang berada dalam masa kehamilan dan ingin mengkonsumsi sayur-sayuran, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa sayuran yang tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil. Lantas sayuran apa saja sih yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil? Yuk Grameds, kita akan membahasnya satu per satu di bawah ini.
1. Tauge Mentah
Sebagaimana yang kita ketahui, mengkonsumsi makanan mentah sangat tidak disarankan bagi ibu hamil. Hal tersebut dikarenakan pada makanan yang mentah masih terdapat bakteri-bakteri yang masih aktif. Hal ini juga berlaku untuk sayur-sayuran.
Salah satu contoh sayuran yang tidak boleh dimakan dalam keadaan mentah adalah tauge mentah atau kecambah mentah. Sayuran ini sering kali digunakan di dalam masakan seperti bakso, gado-gado, soto ayam, ketoprak, atau asinan sayuran. Sehingga jika Anda memesan makanan di luar, Anda harus memastikan tauge yang ada di dalam masakan tersebut sudah dewasa dengan benar.
Lingkungan lembab pada tauge mentah dan sayuran lainnya membuat bakteri mudah berkembang biak yang tidak cukup dihilangkan jika hanya dicuci. Oleh karena itu, Anda sangat disarankan untuk menghindari kecambah mentah sama sekali. USA Food and Drugs Administration menyarankan agar tauge tersebut diolah sendiri sehingga Anda dapat memastikan bahwa tauge yang akan Anda makan sudah bersih dan matang.
2. Daun Pepaya
Jika diolah dengan baik dan benar, daun pepaya dapat menjadi sayur yang lezat untuk dinikmati. Meskipun rasanya sedikit pahit, tetapi jika diolah dengan baik dan benar, tumis daun pepaya dapat menghasilkan rasa yang sangat renyah dan nikmat saat dihidangkan, apalagi jika disajikan bersama daging.
Namun meskipun daun pepaya lezat dan memiliki kandungan nutrisi yang banyak sayuran ini tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil karena daun pepaya merupakan salah satu sayuran yang dilarang untuk ibu hamil hal ini diungkapkan di dalam sebuah penelitian yang terdapat pada jurnal Asian Research Journal of Gynaecology and Obstetrics pada tahun 2019.
Pada penelitian tersebut disebutkan bahwa ekstrak daun pepaya mengandung zat aktif yang dapat menjadi racun bagi rahim. Walaupun pengujian saat itu dilakukan pada hewan dan belum pernah diujicobakan kepada manusia tidak ada salahnya jika Anda menghindari risiko tersebut.
3. Pare
Meskipun pare dipercaya dapat mengendalikan gula darah, meningkatkan kekebalan tubuh, meredakan asma dan gangguan pernapasan, serta beragam khasiat lainnya, namun Pare tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Sayuran yang rasanya pahit ini ternyata memiliki bahaya jika dikonsumsi oleh ibu hamil.
Mengutip WebMD, mengkonsumsi Pare dapat mendatangkan efek samping sakit perut, diare, sakit kepala, dan kram. Jika dikonsumsi oleh ibu hamil atau ibu menyusui, pare dapat membahayakan karena dapat mempengaruhi kadar gula menjadi sangat rendah terlebih apabila dicampur dengan beberapa obat diabetes. Tentunya hal tersebut dapat membahayakan kondisi ibu hamil dan janinnya.
4. Pepaya Muda
Jenis sayuran lain yang berbahaya jika dikonsumsi oleh ibu hamil adalah sayuran yang berasal dari olahan pepaya muda. Banyak yang mengatakan bahwa mengkonsumsi buah pepaya di saat hamil dapat membahayakan kondisi ibu hamil dan janin. Apakah hal tersebut benar? Jawabannya bisa benar bisa tidak.
Tidak benar jika mengkonsumsi pepaya matang dianggap beresiko untuk ibu hamil. Pada nyatanya, mengkonsumsi pepaya yang sudah matang memberikan khasiat yang baik untuk ibu hamil. Hal ini dikarenakan pepaya yang matang atau berkulit kuning merupakan sumber alami dan sehat yang mengandung banyak nutrisi sebut saja beta karoten, kolin, serat, folat, kalium, vitamin A, B, dan C.
Sementara itu pepaya yang masih muda atau kulitnya berwarna hijau adalah sumber yang banyak mengandung getah dan papain getah atau lateks juga ditemukan pada daun pepaya. Karena itulah daun pepaya juga menjadi jenis sayuran yang dilarang untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.
Menurut sebuah penelitian dalam British Journal Nutrition pada tahun 2002, getah atau lateks pada pepaya mentah dapat berpotensi memicu kontraksi uterus sehingga menyebabkan terjadinya persalinan dini.
Pepaya mentah juga mengandung papain yang akan diterima oleh tubuh Anda sebagai prostaglandin, yang kadang-kadang dapat menginduksi persalinan. Papain juga dipercaya dapat melemahkan membran vital yang selama ini berfungsi untuk menopang janin.
Oleh karena itu, jika Anda sangat ingin untuk mengkonsumsi buah pepaya maka sebaiknya Anda memilih pepaya yang sudah matang. Namun demikian, beberapa wanita memutuskan untuk sama sekali tidak mengkonsumsi buah pepaya hingga mereka melahirkan. Mereka merasa masih ada banyak sumber nutrisi lain yang dapat dijadikan sebagai alternatif yang aman.
5. Jengkol
Jengkol adalah salah satu sayuran yang menghasilkan bau yang menyengat. Beberapa orang menganggap bau yang dihasilkannya tidak sedap. Jika dikonsumsi secara berlebihan, jengkol dapat menjadi salah satu sayur yang dilarang untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.
Di dalam jengkol dipercaya terdapat kandungan asam jengkolat yang cukup berbahaya bagi ibu hamil. Zat ini dikatakan berbahaya karena dapat menyebabkan keracunan apabila menumpuk di dalam ginjal. Jika terjadi penumpukan, zat ini kemudian akan membentuk kristal-kristal tajam di dalam ginjal yang dapat menyebabkan terjadinya perobekan pada dinding saluran kemih.
Jika dinding saluran kemih pada ibu hamil robek, maka ibu hamil akan mengalami nyeri yang hebat di perut bawah pendarahan saluran kencing atau bahkan gagal ginjal. Penelitian lain yang dipublikasikan di dalam jurnal Global Health Action pada tahun 2018 menyebutkan bahwa ibu hamil sangat tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi jengkol. Hal ini antaran baunya yang kuat dan rasa pahitnya dapat membahayakan bayi atau menyebabkan Anda sulit melahirkan.
6. Petai
Jika dikonsumsi pada saat yang tepat dan diolah dengan cara yang benar, petai dapat menjadi sayuran yang memiliki banyak khasiat selama kehamilan. Namun demikian, mengkonsumsi sesuatu yang berlebihan justru akan mendatangkan akibat yang tidak baik, tidak terkecuali jika Anda mengkonsumsi pete secara berlebihan di waktu hamil.
Disebutkan bahwa konsumsi peta yang terlalu banyak dapat membuat ginjal bekerja lebih berat. Mengapa bisa demikian? Hal ini dikarenakan petai mengandung protein yang cukup tinggi jika dikonsumsi dalam jangka panjang dan ginjal akan mendapatkan efek yang buruk karena dipaksa bekerja lebih keras.
Petai mengandung asam jengkolic yang merupakan yang merupakan asam amino dan di dalamnya terdapat belerang yang sedikit beracun. Jika asam amino ini memiliki konsentrasi yang tinggi di dalam tubuh, maka akan berakibat terjadinya nyeri obstruksi urin, asam urat, dan gagal ginjal akut. Maka untuk menghindari ginjal bekerja terlalu keras, Anda dianjurkan untuk minum air putih yang banyak setelah mengkonsumsi petai.
Jika kondisi tersebut diteruskan, maka tubuh Anda bisa saja mengalami gagal ginjal. Oleh karena itu, selama masa kehamilan Anda boleh saja mengkonsumsi petai namun pastikan Anda tetap membatasi dalam porsi yang sewajarnya.
7. Kacang (Kondisi Tertentu)
Bagi ibu hamil yang tidak memiliki alergi, eksim, atau asma, mengkonsumsi kacang adalah hal yang sah-sah saja. Namun bagi Anda yang sedang mengalami kehamilan dan memiliki alergi, eksim, atau menderita asma, maka para dokter biasanya melarang Anda untuk mengkonsumsi kacang atau selai kacang.
Disebutkan bahwa mengkonsumsi kacang bagi Anda yang alergi dapat membuat bayi juga memiliki resiko mengalami alergi yang sama. Namun penelitian terbaru tidak dapat memberikan bukti yang jelas terkait hal itu.
Jalan yang paling aman untuk menyikapi hal ini adalah Anda mengkonsumsi kacang dalam porsi yang wajar dan aman. Atau jika Anda masih ragu Anda dapat menghubungi dokter kandungan terlebih dahulu.
8. Lalapan yang Tidak Dicuci Bersih
Lalapan merupakan sayuran yang biasanya digunakan sebagai pelengkap makanan. Biasanya dapat berupa kacang panjang, kubis atau kol, mentimun, kemangi, dan lain-lain. Lalapan ini biasanya dijadikan pelengkap untuk hidangan penyetan sebagai penyeimbang lauk seperti ikan, bebek, ayam bakar atau goreng. Tentu sajian tersebut sangat menggoda selera makan Anda bukan?
Untuk menikmati lalapan tersebut, Anda perlu memastikan bahwa lalapan tersebut disajikan dalam kondisi matang atau sudah dicuci dengan bersih. Sayuran yang kurang bersih termasuk sayuran yang dilarang untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Pasalnya permukaan buah dan sayuran yang tidak dicuci atau dikupas dapat terkontaminasi oleh bakteri dan parasit.
Hal tersebut tentu akan mengganggu kesehatan Anda. Di antara bakteri dan parasit yang yang dapat ditemui pada sayur yang dimasak kurang matang adalah E colly, salmonella, toxoplasma, dan listeria.
Toxoplasma merupakan salah satu parasit yang sangat berbahaya. Mayoritas orang yang terkena toksoplasmosis tidak memiliki gejala. Sementara sebagian lainnya mungkin merasakan gejala seperti terserang flu dengan durasi sebulan atau lebih.
Mayoritas bayi yang terinfeksi bakteri toksoplasma saat di dalam kandungan tidak memiliki gejala saat lahir. Namun gejala seperti cacat intelektual atau kebutaan bisa saja terjadi di kemudian hari. Centers for Disease Control and Prevention menyatakan, sebagian kecil bayi lahir yang terinfkesi toksoplasma dapat mengalami kerusakan otak yang serius atau mata saat lahir. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mencuci sayuran dan memasaknya dengan baik dan benar.
Selama masa kehamilan, Anda sangat penting untuk meminimalisir resiko terjadinya infeksi karena penggunaan air yang tidak bersih, mengkonsumsi makanan yang tidak dicuci bersih atau dimasak matang, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, sebaiknya Anda hindari untuk mengurangi resiko efek samping yang mengerikan tersebut.
Tips Membeli Sayuran
Pada pembahasan di atas, kita telah memahami bahwa sayuran yang dilarang untuk dikonsumsi oleh ibu hamil bukan hanya dari jenisnya sayur saja. Melainkan juga karena tidak diolah dengan matang dan tidak dicuci dengan bersih. Oleh karena itu, di bawah ini kami menyediakan beberapa tips agar Anda dapat meminimalisir terjadinya resiko yang berakibat buruk pada kehamilan Anda.
- Pilihlah produk yang masih bagus dan tidak busuk.
- Pisahkan antara buah dan sayuran segar dengan daging mentah, makanan laut, dan unggas saat pengemasan dari pasar ke rumah.
Tips Menyimpan Sayuran yang Baik
Di bawah ini akan kami sampaikan beberapa tips untuk menyimpan sayuran agar tetap memiliki kualitas yang baik.
- Sayur-sayuran yang mudah rusak seperti selada kangkung, jamur dan bayam sebaiknya disimpan di lemari es yang bersih. Suhu penyimpanan yang disarankan sekitar 4 derajat Celcius atau lebih rendah.
- Semua produk yang dibeli sebelum dipotong atau diolah sebaiknya didinginkan terlebih dahulu.
- Kemas secara terpisah antara buah-buahan dan sayuran dengan unggas, daging mentah, dan makanan laut.
- Jika memungkinkan, gunakan talenan yang digunakan untuk memotong bahan makanan jenis sayuran dan buah terpisah dengan produk unggas daging mentah dan makanan laut.
Berapa Banyak Porsi Sayuran yang Harus Dikonsumsi oleh Ibu Hamil?
Selama masa kehamilan, Anda bisa jadi akan lebih mudah merasa lapar dibandingkan sebelumnya. Anda tidak perlu cemas, karena hal ini adalah sesuatu yang wajar. Tubuh Anda juga perlu mendapatkan asupan nutrisi yang lebih karena janin memerlukan nutrisi dari tubuh Anda agar dapat tumbuh dengan baik.
Meskipun demikian, Anda sebaiknya mengkonsumsi sayuran dalam porsi yang wajar untuk ibu hamil, tidak kurang dan tidak berlebihan. Sebaiknya Anda mengkonsumsi sayuran sebanyak dua setengah hingga 3 cangkir atau sekitar 500 gram dalam sehari. Dilansir dari parenting.firstcry.com, makan dengan porsi yang kecil namun dengan frekuensi yang agak banyak selama masa kehamilan dapat mengurangi resiko terjadinya gangguan pencernaan yang sering dialami oleh ibu hamil.
Grameds, demikianlah ulasan mengenai sayuran yang dilarang untuk ibu hamil. Dengan buku-buku terbaik pilihan kami, Gramedia siap menemani Anda untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai kehamilan yang sehat agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Mutiani Eka Astutik
BACA JUGA:
- Rekomendasi Buku untuk Ibu Hamil Terbaru Best Seller
- Rekomendasi Buku Program Hamil Terbaru 2022
- Cara Cepat Hamil Secara Aman dan Alami
- Mengenal Posisi Tidur yang Baik untuk Ibu Hamil
- Tips Hemat Belanja Perlengkapan Bayi
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien