in

Nama Senjata Tradisional Batak Beserta Fungsinya

Masyarakat Batak atau Sumatera Utara dikenal sebagai masyarakat yang selalu berupaya dalam menjaga kelestarian budaya nenek moyang. Dimana saja mereka berada, umumnya ciri khas masyarakat Batak akan tetap terlihat. Bahkan, seringkali merek juga masih menggunakan bahasa daerahnya untuk berkomunikasi dengan sesamanya meski sedang berada di perantauan.

Salah satu bukti kelestarian budaya Sumatera Utara ini, dapat kita lihat pada peninggalan budaya kebendaan yang masih terjaga hingga sekarang. Diantaranya adalah senjata tradisional yang cukup bervariasi. Di dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai senjata tradisional Batak lengkap dengan gambar-gambarnya.

Perlu dipahami bahwa masyarakat Sumatera Utara sendiri mempunyai berbagai macam senjata yang umumnya digunakan dalam berperang dan untuk menunjang kegiatan sehari-hari seperti halnya berburu. Senjata tradisional ini juga menjadi salah satu simbol sebuah kekuatan dan kewibawaan untuk yang memilikinya. Terlebih untuk senjata yang dimiliki oleh raja-raja.

Senjata yang dipakai dalam peperangan itu juga mempunyai nilai yang disakralkan karena mengandung makna dan nilai filosofis. Senjata memang terlihat sebagai alat untuk membunuh, namun senjata tradisional Batak ini mempunyai nilai lebih. Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya mengenai senjata tradisional Batak yang perlu kita pahami.

Jenis Senjata Tradisional Batak

Holiday Sale

Senjata tradisional Batak atau Sumatera Utara beserta penjelasannya akan dibahas secara detail di dalam artikel ini. Hal itu bertujuan untuk membantu Grameds yang sedang memerlukan informasi yang berkaitan dengan budaya Indonesia. Seperti yang kita tahu bahwa senjata tradisional merupakan salah satu bagian dari budaya nusantara.

Selain destinasi wisata, Provinsi Sumatera Utara ini termasuk ke dalam daerah yang kaya dengan keragaman budaya. Terdapat rumah adat, pakaian adat, alat musik, dan lain sebagainya. Semua itu adalah khazanah yang perlu kita lestarikan hingga ke generasi mendatang. Jangan sampai generasi mendatang tidak mengetahui budaya asli dari Indonesia.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai senjata tradisional yang ada di Batak, Sumatera Utara. Sebagian besar senjata klasik ini mungkin sudah tidak pernah digunakan lagi. Benda bersejarah tersebut hanya menjadi sebuah peninggalan saja. Itu pun hanya dapat kita lihat di dalam museum. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, yang mana sudah hadir senjata yang lebih modern.

 

Lalu, apa saja jenis senjata tradisional Batak? Berikut ini adalah beberapa penjelasan mengenai jenis senjata tradisional yang ada di wilayah Sumatera Utara, antara lain:

1. Senjata Piso Halasan

Piso Halasan adalah senjata yang berasal dari Sumatera Utara, tepatnya dari daerah Tapanuli Utara. Senjata yang satu ini merupakan simbol dari kebesaran suku Batak Hasangapon yang berupa pedang atau parang. Sarung dari pedang tersebut umumnya terbuat dari kayu dan mempunyai ukiran seperti seekor singa yang bertanduk tiga.

Senjata yang satu ini adalah pedang yang memiliki mata tunggal dengan bentuk yang sedikit melengkung. Pedang tersebut mempunyai mata pisau dengan panjang 50 cm, sementara untuk panjang keseluruhannya yaitu sekitar 76 cm. Kemudian gagang dari pedang ini umumnya terbuat dari tanduk rusa ataupun logam dengan ukiran yang sangat indah.

Senjata tradisional Batak ini sangat kental dengan nilai-nilai filosofi di dalamnya. Selain digunakan sebagai simbol kebesaran, Piso ini juga melambangkan penegakan hukum dan juga keadilan yang akan memberi kehidupan untuk masyarakat. Tak hanya itu saja, senjata Piso ini juga memiliki makna sebagai pembatasan diri supaya tidak terjebak di dalam keinginan diri.

2. Senjata Piso Gaja Dompak

Senjata Piso Gaja Dompak adalah senjata dari seorang pahlawan besar yang ada di Indonesia, yang bernama Sisingamangaraja XII. Senjata yang satu ini digunakan ketika melawan yang dianggap mempunyai kekuatan supranatural. Piso Gaja Dompak ini adalah senjata tradisional yang memiliki bentuk lebih pendek dibandingkan pedang. Namun lebih panjang daripada belati. Gagang yang ada di senjata ini umumnya mempunyai ukiran yang berbentuk gajah. Sementara sarungnya biasanya berwarna hitam. Senjata ini termasuk salah satu benda yang disakralkan oleh Kerajaan Batak.

Senjata Piso Gaja Dompak tidak dibuat untuk membunuh seseorang. Namun lebih sebagai perantara untuk kekuatan supranatural. Piso Gaja Dompak ini akan memberikan sebuah kekuatan berupa kebijaksanaan dan juga karisma pada para pemegangnya. Selain itu, senjata yang satu ini juga mempunyai pantangan yaitu tidak boleh dengki atau marah.

3. Senjata Tunggal Panaluan

Senjata Tunggal Panaluan adalah sebuah senjata yang memiliki bentuk seperti tongkat, yang mana senjata ini menjadi milik dari para raja. Tongkat yang satu ini diyakini oleh suku Batak mempunyai kekuatan gaib atau supranatural. Senjata Tunggal Panaluan juga merupakan sejenis senjata yang umumnya digunakan oleh datu atau dukun dari Batak.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa Tunggal Panaluan serupa dengan tongkat yang mempunyai ukiran berupa manusia atau hewan yang tersusun ke atas. Senjata ini termasuk ke dalam tongkat sakti yang biasa digunakan untuk upacara adat seperti halnya upacara meminta hujan ataupun menahan hujan. Tak hanya itu saja, senjata ini juga digunakan untuk menolak bala, membantu dalam medan perang, dan mengobati penyakit tertentu.

4. Senjata Hujur Siringis

Hujur Siringis adalah salah satu senjata tradisional Batak yang berbentuk seperti tombak. Pada zaman dahulu, senjata ini merupakan senjata yang dipakai dalam medan perang oleh masyarakat Batak. Sementara untuk bahan yang digunakan dalam membuat senjata ini adalah kayu yang ringan namun cukup kuat dan dilengkapi dengan logam pada ujungnya.

Tak hanya itu, senjata yang satu ini diyakini sebagai senjata yang dipakai untuk berperang oleh para prajurit kerajaan Batak di masa lampau. Bentuk tembakannya lebih ramping bila dibandingkan dengan tombak pada umumnya. Senjata yang satu ini juga tidak hanya dipakai untuk berperang namun juga digunakan sebagai pembuka mata air.

5. Senjata Silima Sarung

Senjata Silima Sarung sebenarnya bernamakan Piso Silima Sarung, sebab di dalam sebuah sarung tersebut, ada lima buah mata pisau. Katanya, senjata yang satu ini mengandung banyak nilai filosofis yang sangat luhur. Silima Sarung ini juga termasuk ke dalam senjata yang dipakai saat berperang di masa lalu oleh masyarakat Batak. Selain itu, senjata ini juga tergolong ke dalam senjata yang sangat berbahaya apabila sampai tertancap pisau ini. Suku Batak sendiri meyakini bahwa manusia mempunyai empat roh dan yang kelima merupakan tubuh manusia.

6. Senjata Piso Sitolu Sarung

Senjata Piso Sitolu Sarung merupakan senjata yang berupa tiga buah mata pisau yang ada di dalam satu sarung, dengan bentuknya yang relatif kecil. Tiga pisau tersebut melambangkan tiga benua yang menyatu di dalam kehidupan orang-orang Batak.

Dimana ketiga benua tersebut antara lain benua atas, benua tengah, dan benua bawah. Selain dari ketiga filsuf di atas, senjata tradisional Batak yang satu ini juga melambangkan debata natolu. Itu artinya, batara guru menyimbolkan kebijaksanaan, batara surya menyimbolkan keimanan dan juga kebenaran sedang, dan batara bulan melambangkan kekuatan yang ada di dalam Suku Batak dalam kehidupan sehari-hari mereka.

7. Senjata Piso Gading

Senjata tradisional Batak Piso Gading merupakan senjata yang menjadi ciri khas dari masyarakat yang berasal dari daerah Toba. Piso Gading ini bukan sembarang Piso biasa, tapi senjata ini hanya bisa dimiliki oleh seorang raja. Bentuk dari senjata ini yaitu berupa pedang dengan bilah yang sangat tajam. Yang ada saat ini yaitu peninggalan abad ke-19 dari Raja Batak Toba.

Piso Gading ini berbentuk seperti pedang dengan sedikit melengkung dan umumnya merupakan senjata yang beracun, yang mana racunnya sangat mematikan. Racun yang ada di dalam pedang tersebut bisa menyerang sistem syaraf otak, dimana hal itu bisa melemahkan otak dan juga bisa menyerang jantung.

Umumnya, senjata ini dibuat oleh datu atau yang seringkali disebut dukun. Racun yang ada di dalam pedang itu bernama racun nipu, yang nantinya akan dioleskan di bagian ujung Piso yang runcing. Untuk bahan dari racunnya sendiri umumnya akan diambil dari tumbuhan yang ada di dalam hutan dan diramu oleh sang datu.

8. Senjata Piso Sanalenggam

Senjata Piso Sanalenggam yang satu ini memiliki bentuk yang menyerupai golok, karena bentuknya yang cenderung lebih lebar dibandingkan dengan senjata lainnya. Mata pedangnya sendiri juga lebih lebar dengan gagang pedang yang terbuat dari kayu dan mempunyai ukiran. Kemudian di bagian ujung gagang, biasanya ada logam kuning.

Gagang yang ada di senjata ini umumnya berbentuk ukiran seorang laki-laki yang sedang menunduk mirip dengan ukiran yang ada di Suku Maya. Kemudian sarung dari senjata ini juga mirip dengan sarung golok yang datar dan lebar. Dulu, senjata yang satu ini adalah senjata yang dipakai untuk berperang dan juga sebagai alat untuk berburu.

9. Senjata Piso Tumbuk Lada

Senjata Piso Tumbuk Lada merupakan senjata tradisional yang berasal dari masyarakat Karo di Sumatera Utara. Dimana senjata yang satu ini bisa dikatakan sebagai senjata khas yang berasal dari Kerajaan Aru Karo dan juga Melayu yang terletak di pesisir timur. Pisau ini juga termasuk pisau yang digunakan untuk pertarungan jarak dekat dan termasuk juga senjata yang beracun.

Untuk bahan utama pembentuk senjata Piso Tumbuk Lada itu bergantung pada kebutuhannya. Senjata yang satu ini bukanlah senjata yang digunakan untuk berperang, namun lebih kepada senjata yang sarat akan ilmu magisnya. Selain sebagai sebuah senjata, Piso Tumbuk Lada juga dipakai sebagai hiasan yang memiliki berbagai macam ukiran pada gagangnya.

10. Senjata Meriam Puntung

Senjata Meriam Puntung merupakan senjata tradisional Batak peninggalan sejarah yang berada di Istana Maimun. Dimana senjata yang satu ini mempunyai kisah menarik di dalamnya. Dulu, senjata ini diletakkan di halaman istana yang ada di dalam sebuah bangunan rumah adat Batak Karo. Kenapa dinamakan Meriam Puntung? Karena senjata tersebut sudah tidak utuh lagi atau buntung.

Meriam Puntung ini mempunyai kisah yang berhubungan dengan Kerajaan Aru dan juga kisah dari Putri Hijau. Senjata yang satu ini dianggap mempunyai kekuatan gaib yaitu bisa meledak meski sulit apinya tidak dinyalakan. Namun pada versi lainnya mengatakan bahwa meriam ini adalah sebuah bukti penaklukan Kesultanan Deli terhadap Kerajaan Aru.

11. Senjata Piso Karo

Senjata Piso Karo merupakan salah satu senjata tradisional yang berasal dari Sumatera Utara. Adapun bentuk dari Piso ini yaitu hampir mirip dengan Piso Gading. Kemudian untuk pembedanya ada di bagian gagangnya. Apabila Piso Gading gagangnya terbuat dari ukiran gading gajah, lain halnya Piso Kro yang bagian gagangnya terbuat dari bahan kayu tanpa adanya ukiran. Untuk keunikan senjata Piso Karo ini yaitu ada di bagian ujung pegangannya yang bercabang. Tak hanya itu saja, di bagian sarungnya juga sudah dilengkapi dengan suasa dan perak sebagai pamor.

12. Senjata Piso Toba

Senjata Piso Toba ini termasuk ke dalam senjata tradisional yang berasal dari kebudayaan suku Batak, Sumatera Utara. Adapun bentuk dari senjata ini yaitu lebih keci bila dibandingkan dengan Piso Batak lain. Dengan mempunyai bentuk gagang yang melengkung ke dalam, hal itu akan memudahkan dalam memegang senjata tersebut.

13. Senjata Tunggal Panaluan

Senjata Tunggal Panaluan adalah senjata yang berbentuk seperti tongkat yang kerap digunakan oleh Suku Batak. Dimana senjata ini diyakini mempunyai kekuatan gaib yang bisa menahan hujan, menurunkan hujan, mengobati penyakit, menangkap pencuri, menolak wabah penyakit. membantu dalam pertempuran.

Secara fisik, serangan yang akan dihasilkan oleh senjata ini bisa memberikan dampak yang cukup serius. Senjata yang satu ini umumnya sering digunakan untuk menyerang musuh atau lawan. Tunggal Panaluan ini juga memiliki ukiran relief patung yang dihiasi dengan bulu-bulu halus. Masyarakat Batak sendiri meyakini bahwa untuk melumpuhkan musuh tidak perlu bersentuhan fisik secara langsung. Karena mereka yakin bahwa raja-raja sebelumnya sudah menggunakan senjata tersebut untuk melumpuhkan musuh dengan cara memakai kekuatan mistis pada Tunggal Panaluan.

14. Senjata Parang

Senjata parang adalah senjata yang memiliki bentuk hampir serupa dengan pisau. Hanya saja bedanya terletak pada bentuknya yaitu cenderung lebih besar. Senjata yang satu ini pada zaman dulu digunakan untuk melindungi diri dari berbagai ancaman musuh ketika berperang dan juga untuk melindungi diri dari ancaman binatang buas.

Namun di zaman sekarang ini, para juga digunakan oleh masyarakat untuk berkebun dan menyembelih hewan. Senjata yang satu ini sangat mudah kita jumpai, hal itu dikarenakan senjata ini digunakan oleh para pedagang daging hewan di pasar. Adapun nama lain dari parang adalah golok dan juga masih mempunyai banyak jenisnya. Ada senjata parang yang hanya dipakai khusus untuk memotong daging hewan dan ada pula yang dipakai khusus untuk memotong kayu di dalam hutan.

Sementara bahan yang digunakan untuk membuat parang tersebut adalah besi baja. Dengan proses yang dipanaskan hingga dapat dibentuk sesuai dengan standar dari ukuran parang tersebut.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Senjata Tradisional Batak

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Arum Rifda

Menulis adalah cara terbaik untuk menyampaikan isi pemikiran, sekalipun dalam bentuk tulisan, bukan verbal.
Ada banyak hal yang bisa disampaikan kepada pembaca, terutama hal-hal yang saya sukai, seperti K-Pop, rekomendasi film, rekomendasi musik sedih mendayu-dayu, dan lain sebagainya.