Kalimat slebew yang akhir-akhir ini banyak dilontarkan mulai anak kecil hingga remaja, ternyata mengandung arti yang tidak pantas. Mirisnya anak kecil terbiasa melontarkan ini sebagai candaan sehari-hari. Padahal, tahukah kamu bahwa arti kata slebew dalam bahasa gaul mengandung arti berbau mesum?
Table of Contents
Slebew dalam Bahasa Gaul
Slebew merupakan bahasa gaul yang berupa ungkapan berbau pornografi atau mesum. Dihimpun dari berbagai sumber, kata slebew bisa berarti hubungan sex. kata slebew juga masuk dalam ulasan situs FP Darkside of Dimension dalam hal yang berbau tidak senonoh, menjijikan, dan tidak pantas.
Dari Mana Kata Slebew Berasal
Sumber : https://www.kompas.com/
Istilah slebew menjadi tren dan diucapkan banyak orang terhitung maraknya komunitas SCBD (Sudirman, Citayam, Bojong, Depok) yang sempat viral di Citayam Fashion Week beberapa tahun lalu.
Jeje, salah satu anak mudah yang sempat viral karena kontennya di Tiktok, sering mengucapkan kata slebew dalam wawancaranya. Sayangnya, hal ini membawa pengaruh buruk bagi pengguna Tiktok, khususnya anak-anak yang tidak paham arti kata slebew tersebut.
Tanggapan Pemerhati Anak dalam Penggunaan Kata Slebew
Kak Seto, sebagai pemerhati anak Indonesia sangat prihatin dengan istilah slebew yang kian menjamur dan sempat menduduki ranking tinggi di pencarian Google. Menurutnya, kata slebew tidak cocok untuk digunakan dalam batas usia kanak-kanak.
“Bahasa anak muda atau bahasa remaja seperti itu kan tidak cocok untuk anak-anak. Contohnya begini di Surabaya, ada kata-kata jancok lalu di Citayam itu ada kata (slebew) seperti itu. Tapi kan untuk konteks remaja itu sebagai bahasa pergaulan,” kata Seto Mulyadi seperti dikutip dari InsertLive.
“Jadi kalau dipakai anak-anak dan didengar ayah ibunya kok anak kecil udah bicara begitu, sikap orang tua seharusnya mengingatkan bahwa bahasa itu tidak diperbolehkan dan diberi pengertiannya,” sambungnya.
Kamus ini emang buat kamu-kamu remaja yang pingin ngomong atau nulis bahasa Inggris secara gaul. Dengan kamus ini, kamu bisa ngomong, chatting, dan sms dengan ungkapan bahasa Inggris yang luwes, gaul, dan nggak kaku kayak bahasa Inggris standar yang diajarin di sekolah.
Dampak Berkata Kotor dalam Pergaulan
Sumber : https://www.pexels.com/
Berkata kotor atau menggunakan bahasa kasar dalam kehidupan sehari-hari dapat memiliki konsekuensi negatif yang signifikan. Berikut adalah beberapa sanksi atau dampak yang dapat timbul dari penggunaan kata-kata kasar:
- Menggunakan kata-kata kotor dapat menurunkan tingkat etika dan etiket dalam interaksi sosial. Ini dapat merusak citra diri seseorang dan memberikan kesan kurang terdidik atau tidak sopan.
- Penggunaan kata-kata kasar dapat menciptakan suasana ketidaknyamanan di sekitar orang yang mendengarnya. Orang mungkin merasa tidak nyaman atau terganggu oleh bahasa yang kurang pantas.
- Penggunaan kata-kata kotor dapat mengurangi kredibilitas seseorang, terutama dalam konteks profesional atau formal. Orang mungkin kurang percaya atau menghormati individu yang sering menggunakan bahasa kasar.
- Kata-kata kasar dapat memiliki efek yang merendahkan dan dapat menyakiti perasaan orang lain. Ini dapat menghasilkan konflik interpersonal dan merusak hubungan antarindividu.
- Masyarakat seringkali memiliki norma-norma sosial terkait dengan penggunaan bahasa yang sopan dan pantas. Penggunaan kata-kata kotor dapat mengakibatkan sanksi sosial, di mana seseorang mungkin dihindari atau dijauhi oleh orang lain.
- Di lingkungan kerja, penggunaan kata-kata kasar dapat berujung pada tindakan disipliner atau pemecatan. Banyak perusahaan menerapkan kebijakan etika dan kode perilaku yang melarang bahasa kasar di tempat kerja.
- Penggunaan kata-kata kotor dapat menyebabkan seseorang kehilangan peluang, baik dalam konteks pekerjaan, pendidikan, atau hubungan pribadi. Orang mungkin ragu untuk bekerja sama dengan individu yang sering menggunakan bahasa kasar.
- Penggunaan kata-kata kasar juga dapat memiliki dampak psikologis pada diri sendiri dan orang lain. Ini dapat menciptakan lingkungan yang stres, menegangkan, atau tidak menyenangkan.
Ngerasa galau mulu? Sering punya masalah yang enggak kunjung selesai dan bikin melow? No More Galau Solusinya. Buku ini akan bantu kamu menjadi remaja yang lebih hebat dan keren. Tentunya jauh dari galau dan melow. Panduan dan contoh cerita di dalamnya sangat inspiratif biar kamu bisa jadi lebih positif!
Pandangan Hukum Mengenai Bahasa Kasar
Berkata kotor atau menggunakan bahasa kasar tidak secara langsung melanggar hukum di banyak yurisdiksi. Namun, ada beberapa situasi di mana penggunaan kata-kata kasar atau menghina dapat memiliki konsekuensi hukum, terutama jika terkait dengan pelecehan atau ancaman. Berikut adalah beberapa konteks di mana kata-kata kasar atau menghina dapat berdampak hukum:
1. Pelecehan Verbal
Jika penggunaan bahasa kasar mencapai tingkat pelecehan verbal yang melanggar hukum atau merugikan orang lain secara signifikan, itu dapat menyebabkan tindakan hukum. Pelecehan verbal dapat mencakup penghinaan rasial, seksual, atau diskriminatif.
2. Ancaman atau Pencemaran Nama Baik
Jika penggunaan kata-kata kasar disertai dengan ancaman atau pencemaran nama baik, itu dapat dianggap sebagai perilaku yang melanggar hukum. Ancaman atau pencemaran nama baik dapat menjadi dasar untuk tuntutan hukum.
3. Situasi Khusus
Dalam beberapa situasi khusus, seperti di tempat kerja atau di lingkungan pendidikan, kebijakan internal perusahaan atau sekolah dapat melarang penggunaan bahasa kasar, dan melanggar aturan ini dapat berakibat sanksi hukum atau disipliner.
Istilah yang Populer di Tiktok
Sumber : https://www.pexels.com/
- Chuax: Merupakan kata sindiran yang biasanya diiringi di akhir kalimat
- Red Flag: Biasanya ditujukan untuk seseorang yang memiliki sifat buruk dan harus dihindari
- Rungkad: Mengacu pada kata yang berarti hancur
- Salty: Memiliki arti kesal, marah, atau judes
- Jasuke: Akronim dari Jangan Suka Kepo (Jangan suka ingin tahu)
- Ramlan: Ramai lancar
- Pick Me Girl: Dalam Bahasa Inggris, istilah ini mengacu pada gadis yang selalu merasa dirinya paling baik dari gadis lainnya.
- Cringe: Menggelikan, memalukan
- Picky: Pemilih
- Gamon : Gagal Move On
- OVT: Overthinking
- Pargoy: Merupakan akronim dari Partai Goyang yang berarti joget-joget di kamera
Peran Orang Tua dalam Menjaga Pergaulan Anak
Peran orangtua dalam menjaga pergaulan anak sangat krusial untuk membentuk kepribadian, nilai-nilai, dan sikap anak terhadap lingkungan sekitarnya. Berikut adalah beberapa peran penting orangtua dalam menjaga pergaulan anak:
1. Memberikan Nilai dan Etika
Orangtua berperan sebagai guru pertama dalam memberikan nilai-nilai moral dan etika kepada anak. Mereka harus mengajarkan anak tentang nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kasih sayang.
2. Memberikan Teladan Positif
Orangtua harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anak. Perilaku positif dan sikap yang baik dari orangtua akan menjadi contoh yang kuat dan berpengaruh bagi perkembangan karakter anak.
3. Mengawasi Lingkungan Sosial Anak
Orangtua perlu mengawasi lingkungan sosial anak, termasuk teman-teman sebaya. Mengenal teman-teman anak dapat membantu orangtua memahami lebih baik pengaruh pergaulan anak.
4. Memberikan Pendidikan Moral dan Agama
Memberikan pendidikan moral dan agama yang konsisten dapat membantu anak memahami nilai-nilai spiritual dan memberikan panduan etis dalam berinteraksi dengan orang lain.
5. Berbicara Terbuka dan Komunikatif
Membuka saluran komunikasi yang terbuka antara orangtua dan anak sangat penting. Anak harus merasa nyaman untuk berbicara tentang pengalaman pergaulannya, baik yang positif maupun negatif.
6. Mengajarkan Keterampilan Sosial
Orangtua berperan dalam mengajarkan anak keterampilan sosial yang baik, termasuk cara berbicara, berkomunikasi, dan menyelesaikan konflik dengan baik.
7. Membuat Aturan dan Batasan yang Jelas
Menetapkan aturan dan batasan yang jelas mengenai waktu pergaulan, tempat, dan aktivitas yang diperbolehkan dapat membantu menjaga anak dari pergaulan yang tidak sehat.
8. Memberikan Dukungan Emosional
Orangtua harus memberikan dukungan emosional kepada anak. Anak yang merasa didukung dan dicintai cenderung memiliki kepercayaan diri yang lebih baik dalam menghadapi tekanan pergaulan.
9. Melibatkan Diri dalam Aktivitas Anak
Terlibat dalam kegiatan anak, baik itu di sekolah maupun di luar sekolah, dapat membantu orangtua memahami lebih baik kehidupan sosial anak dan memberikan dukungan yang diperlukan.
10. Menanamkan Sikap Kritis dan Pemilihan Teman yang Bijak
Mengajarkan anak untuk bersikap kritis dalam memilih teman dan memahami konsekuensi dari pergaulan yang tidak sehat.
Tips Agar Anak Tidak Kecanduan Gadget
Mencegah anak agar tidak kecanduan gadget merupakan tantangan yang relevan di era digital ini. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu orangtua mengelola penggunaan gadget oleh anak:
1. Batas Waktu Penggunaan
Tetapkan batas waktu yang jelas untuk penggunaan gadget, baik itu untuk bermain game, menonton video, atau kegiatan online lainnya. Pastikan anak memahami dan mematuhi aturan tersebut.
Di zaman yang serba maju ini tentunya teknologi juga berkembang sangat pesat. Perusahaan-perusahaan yang berbasis teknologi semakin berlomba-lomba menciptakan teknologi dengan inovasi baru yang semakin memanjakan konsumen, dengan berkembangnya teknologi ini cukup banyak membantu kebutuhan orang-orang. Salah satu teknologi yang perkembangannya cukup dinamis yaitu gadget atau gawai. Saat ini perusahaan pemroduksi gadget saling berlomba mengedepankan kualitas produk gadget yang mereka ciptakan, dimana berbagai fitur yang terdapat dalam gadget mereka kembangkan menjadi lebih memudahkan penggunanya untuk melakukan apapun. Hal tersebut tentunya memiliki dampak baik bagi berbagai sektor sebab saat ini semua kegiatan yang serba online, sehingga dapat efisien waktu dan tenaga.
Namun selain dampak-dampak baik tersebut, gadget juga punya dampak negatif terutama bagi anak-anak. Sebab banyak sekali anak-anak yang kecanduan bermain game di HP sampai melupakan waktu belajar dan ibadahnya, selain itu terlalu sering bermain gadget juga tidak baik bagi kesehatan terutama kesehatan mata, maka dari itu orang tua harus dapat mengontrol dan menjadi role model yang baik bagi anak dalam bermain gadget. Buku ini disusun sebagai bentuk apresiasi bagi orang tua, khususnya ayah. Dalam buku ini memberikan pemaparan bagaimana ayah berperan menjadi sahabat terbaik dan paling dipercaya anak sebagai rule model yang baik, sehingga anak tidak tergiur oleh teknologi secara berlebihan.
2. Contohkan Pemakaian yang Sehat
Jadilah contoh yang baik dengan menunjukkan pemakaian gadget yang sehat. Hindari terlalu sering menggunakan ponsel atau tablet di depan anak, terutama selama waktu berkualitas bersama.
3. Ciptakan Waktu Tanpa Gadget
Tentukan waktu di hari-hari tertentu atau selama acara tertentu di mana seluruh keluarga bersama-sama menciptakan waktu tanpa gadget. Ini dapat mencakup waktu makan bersama, permainan keluarga, atau kegiatan luar ruangan.
4. Pilih Konten yang Berkualitas
Monitor dan pilih konten yang sesuai dengan usia anak. Pastikan bahwa game, aplikasi, dan video yang diakses oleh anak memiliki nilai edukatif yang positif.
5. Libatkan Anak dalam Kegiatan Aktif
Ajak anak terlibat dalam kegiatan aktif di luar rumah, seperti olahraga, bermain di taman, atau bersepeda. Ini tidak hanya membantu menjauhkan mereka dari gadget tetapi juga mendukung kesehatan fisik dan sosial.
6. Kenali Teman dan Kegiatan Anak
Kenali teman-teman anak dan kegiatan yang mereka lakukan di luar sekolah. Hal ini dapat membantu orangtua memahami lingkungan sosial anak dan memberikan pengarahan yang lebih baik.
7. Beri Pujian untuk Perilaku Positif
Berikan pujian dan penghargaan ketika anak menunjukkan perilaku positif dalam mengelola penggunaan gadget. Ini dapat mencakup keterlibatan dalam kegiatan lain atau mematuhi batasan waktu.
8. Perbanyak Kegiatan Bersama
Sediakan waktu untuk melakukan kegiatan bersama sebagai keluarga. Ini bisa berupa menonton film bersama, membaca buku, atau bermain permainan papan. Interaksi langsung dengan keluarga membantu mengurangi ketergantungan pada gadget.
9. Edukasikan tentang Dampak Negatif
Ajarkan anak tentang dampak negatif dari penggunaan gadget yang berlebihan, seperti kurang tidur, kurangnya aktivitas fisik, atau masalah kesehatan mental. Berikan pemahaman mengenai pentingnya keseimbangan dalam hidup.
10. Buat Kesepakatan Bersama
Diskusikan dan buat kesepakatan bersama tentang aturan penggunaan gadget. Dengan melibatkan anak dalam pembuatan aturan, mereka mungkin lebih cenderung mematuhi peraturan tersebut.
Kesimpulan
Arti slebew mengandung arti yang kurang pantas, yakni ungkapan berbau pornografi atau mesum. Istilah slebew dipopulerkan oleh Jeje, salah satu anggota dari komunitas SCBD (Sudirman, Citayam, Bojong, Depok) saat ia diwawancarai dalam suatu konten Tiktok. Sayangnya, istilah yang menjurus ke arah porno itu banyak diikuti oleh pengguna Tiktok, terutama anak kecil hingga remaja.
Kurangnya edukasi dan perhatian orang tua membuat istilah ini semakin merajalela. Mirisnya istilah ini seakan menjadi istilah yang lazim untuk dilontarkan dalam bahasa sehari-hari. Pemerhati anak, Kak Seto sempat menuturkan rasa keprihatinannya, serta mendorong orang tua untuk menjaga dan mengingatkan anak-anak mereka.
Dampak berkata kotor atau kasar yang kerap dilontarkan membawa efek buruk bagi perkembangan mental seseorang. Selain mendapat sanksi sosial, berkata tidak pantas akan menurunkan nilai-nilai dan kredibilitas individu tersebut. Meskipun tidak ada pasal yang berkaitan dengan penggunaan kata-kata kasar/kotor, tetap harus diperhatikan segala ucapan atau tindakan yang dapat menyinggung orang lain atau merugikan diri sendiri.
Peran orang tua sangat diperlukan untuk menjaga anak-anak mereka dari paparan negatif sosial media yang dapat merusak mental. Bangun kebiasaan baik dan ikatan antara orang tua dan anak agar selalu berada dalam koridor yang benar. Lakukan kegiatan yang tidak melibatkan gadget agar anak-anak tidak kecanduan dan mendapat efek negatif dari tayangan yang tidak pantas.
Sebagai bentuk pencegahan dan tindakan reaktif akan kecanduan gadget, Grameds bisa memperbanyak literasi dengan membaca bacaan berkualitas akan meningkatkan pengetahuan, oleh karena itu koleksi segera buku best seller hanya di Gramedia.com.
- Ala Carte
- Apa Itu Friendzone
- Beda Trailer dan teaser
- Beauty Privilege
- Boys Don’t Cry
- Buzzer
- Childfree
- Chill
- Cegil
- Connecting Room
- Cowok Fiksi
- Dejavu
- Disrupsi Teknologi
- Emot Batu
- Fabel
- Flexing
- Gap Analysis
- Gaji Kompetitif
- Happy Graduation
- Istilah untuk Orang Merasa Paling Benar
- Inovatif
- Jamet
- Low Profile
- Old Money
- Pseudecode
- Sugar Daddy
- Slebew
- Pengertian NPWP
- Pengertian Pertumbuhan Penduduk
- Privilege
- Represif
- Subjektif
- Tanda Kecakapan Khusus Pramuka (TKK)
- Ottoke
- Vibes
- Volunteering
- You Can Call Me
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien