Social media marketing (SMM) atau yang juga biasa disebut dengan pemasaran media sosial merupakan sebuah bentuk pemasaran digital yang menggunakan platform sosial media dan situs web jaringan dengan tujuan untuk mempromosikan produk maupun layanan organisasi melalui cara yang berbayar atau tidak berbayar. Di tahun 1929, seorang penulis asal Hungaria yang bernama Frigyes Karinthy menjelaskan mengenai konsep yang disebut dengan Six Degrees of Separation di dalam cerita pendeknya dengan judul “Chains”. Konstruksi tersebut membagikan sebuah gagasan bahwa semua orang yang ada di dunia bisa dihubungkan melalui maksimal enam koneksi sosial.
68 tahun kemudian, tepatnya di tahun 1997, Andrew Weinreich memperkenalkan lagi mengenai konsep Six Degrees. Platform tersebut menggunakan sebuah konsep pemisahan enam derajat sebagai pondasi yang bisa memungkinkan penggunanya terhubung. Lalu, Six Degrees menutup layanannya di tahun 2000, mesti situs webnya masih aktif. Setelah itu, banyak platform media sosial yang muncul dengan berbagai macam fitur yang selalu berkembang, mulai dari Facebook, Instagram, LinkedIn, Friendset, Twitter, MuSape, dan lain sebagainya.
Dengan munculnya platform media sosial yang beragam tersebut, banyak marketer yang mulai memanfaatkan peluang dari berkembangnya popularitas media sosial di kalangan pengguna internet. Mereka mulai mencoba memasarkan dan mempromosikan brand mereka di media sosial. Dengan begitu, mereka telah melakukan Social Media Marketing kepada dunia. Untuk memahami lebih lanjut mengenai apa itu Social Media Marketing, kita akan membahas mengenai hal tersebut secara lebih mendalam di artikel kali ini.
Table of Contents
Apa itu Social Media Marketing?
Social media marketing merupakan suatu strategi marketing yang menggunakan media sosial sebagai platform untuk melakukannya. Ada banyak sekali jenis konten yang dapat diunggah melalui media sosial, seperti konten informasi umum, penawaran produk, dan juga berbagai panduan. Pemasaran media sosial juga dapat kita lakukan secara gratis maupun menggunakan iklan berbayar. Pada umumnya, pemasaran media sosial kerap digunakan bersamaan dengan strategi digital marketing lain. Misalnya saja dengan menggunakan email, blog, dan platform digital lain.
Karena adanya banyak sekali platform media sosial, pemilihan platform yang sesuai dengan bisnis adalah salah satu kunci keberhasilan dari strategi pemasaran tersebut. Nah, sebelum membahas lebih dalam mengenai berbagai macam strategi marketing, alangkah lebih baik jika kita melakukan riset dulu dan belajar mengenai social media marketing secara lebih mendalam.
Bagaimana Cara Melakukan Social Media Marketing?
Anda bisa memulainya dengan potensi media sosial yang ada di Indonesia. Menurut data WeAreSocial, ada 160 juta orang Indonesia yang merupakan pengguna aktif media sosial. Dari jumlah tersebut, pengguna yang paling banyak adalah di kisaran umur 15 hingga 24 tahun. Hal ini tentu menjadi salah satu informasi yang sangat penting untuk Anda yang menyasar target pasar di usia tertentu.
Sekarang ini, Facebook menjadi menjadi salah satu platform media sosial yang paling populer. Kemudian, aplikasi Whatsapp adalah salah satu aplikasi kirim pesan yang paling umum digunakan. Dengan mengetahui semua data tersebut, Anda dapat menerapkan upaya yang sesuai dengan strategi bisnis Anda sendiri. Tak hanya itu saja, perlu dipahami bahwa 99 persen akses media sosial dilakukan melalui perangkat mobile. Sehingga, Anda harus menyesuaikan konten promosi supaya tetap mobile friendly.
Jenis dan Platform dalam Sosial Media Marketing
Seperti yang kita tahu bahwa populasi manusia yang ada di dunia ini mencapai 7 miliar orang, dan 3 miliar diantaranya merupakan orang-orang yang aktif di media sosial. Pada bagian ini, kita akan membahas mengenai beberapa platform media sosial yang cukup penting untuk dipahami, terlebih untuk Anda yang akan melakukan social media marketing.
1. Facebook
- MAU: Kurang lebih 2,38 miliar
- Kelompok Umur: 18-45+ ??tahun
- Industri (B2B dan B2C): E-commerce, retail, Perbankan, layanan keuangan dan asuransi (BFSI), Fast-Moving Consumer Goods (FMCG), hiburan, fashion, real estate, berita, kesehatan, olahraga
Terlepas apakah Anda termasuk pengelola bisnis B2B ataupun merk B2C, Anda tetap harus mengetahui platform Facebook sebagai sarana social media marketing yang cukup efektif. Platform tersebut menggabungkan fitur-fitur yang terbaik dari berbagai macam social media yang ada dan besar kemungkinan bahwa target pasar Anda juga ikut menggunakan Facebook. Sebuah bisnis bisa menggunakan Facebook untuk membagikan berbagai macam konten marketing, berinteraksi dengan para pelanggan, menjalankan iklan, dan menggunakan platform tersebut untuk memberikan dukungan kepada pelanggan.
2. Twitter
- MAU: Kurang lebih 321 juta
- Kelompok Umur: 18-45+
- Industri (B2B dan B2C): Berita, teknologi, e-commerce, ritel, hiburan, perjalanan, olahraga, kesehatan, telekomunikasi, BFSI
Twitter adalah salah satu media sosial yang dapat memungkinkan penggunanya untuk mengekspresikan pendapat mereka dalam 280 karakter. Aplikasi yang satu ini dikenal sebagai pelopor penggunaan hashtag. Dimana Twitter merupakan sebuah platform media sosial yang dapat digunakan oleh para penggunanya untuk berbagi pemikiran, ide, dan menjangkau brand ataupun selebriti serta konsumsi berita dan cuplikan informasi.
Sebuah brand atau merek biasanya menggunakan Twitter untuk layanan pelanggan. Sebab, Twitter merupakan platform yang lebih sering digunakan para pelanggan untuk berinteraksi dengan berbagai brand dengan tepat waktu. Misalnya saja, kita bisa melihat bagaimana salah satu brand layanan Wifi dalam menanggapi keluhan para pelanggannya dan bagaimana mereka bisa memproyeksikan citra brand mereka. Pengguna Twitter lebih cenderung paham mengenai teknologi. Sehingga Twitter lebih menjadi pusat dari segala informasi. Oleh sebab itu, merek B2B atau B2C harus menggunakan aplikasi Twitter sebagai media publikasi konten promosi mereka.
3. LinkedIn
- MAU: sekitar 303 juta pengguna
- Kelompok Umur: 25-45 tahun
- Industri (Mayoritas B2B): Hukum, BFSI, teknologi, manufaktur, pemasaran, pendidikan, pekerjaan
LinkedIn merupakan salah satu aplikasi yang wajib digunakan oleh organisasi B2B. Sebab, platform tersebut menawarkan banyak sekali peluang bagi bisnis Anda. Walaupun brand B2B lebih banyak mendominasi LinkedIn, namun brand B2C juga menggunakan platform ini walaupun hanya untuk mencari calon karyawan saja. Untuk individu, LinkedIn merupakan salah satu platform yang cukup bagus untuk menunjukkan keahlian dan menjadikan diri sendiri sebagai pemimpin untuk diri sendiri. Kita bisa menggunakan halaman perusahaan LinkedIn seperti halaman Facebook namun tetap memiliki tampilan yang profesional.
4. Instagram
- MAU: sekitar 1 miliar
- Kelompok Umur: 18-35 tahun
- Industri (B2C): E-commerce, fashion, retail, makanan dan minuman, kecantikan, perjalanan, fotografi, hiburan, real estat
Instagram merupakan salah satu platform media sosial yang berbasis seluler dan bisa memungkinkan penggunanya untuk berbagi gambar dan juga video. Popularitas Instagram semakin meningkat dalam beberapa waktu terakhir dan diperkirakan akan terus berkembang lebih besar. Sebab, konsumen harus menyukai story, video, video langsung, dan lainnya. Saat ini Instagram telah meluncurkan fitur yang diberi nama Reels, yang mana fitur ini bisa memungkinkan penggunanya untuk berbagai video dengan lebih estetik dan filter yang lebih beragam. Apabila Anda menjual produk fisik, maka Anda perlu mencoba untuk melakukan social media marketing di Instagram. Ini merupakan salah satu platform media sosial yang diyakini oleh banyak pakar sebagai masa depan perdagangan sosial.
5. YouTube
- MAU: Sekitar 1,9 miliar
- Kelompok Umur: 18-55+ tahun
- Industri (B2B dan B2C): Semua bidang bisnis bisa membuat konten video untuk promosi
Youtube merupakan platform untuk berbagi video online yang akan memungkinkan penggunanya melihat, membagikan, dan mengunggah video. Pertumbuhan eksponensial pemasaran video sudah mendorong berbagai brand untuk membuat dan membagikan konten video di Youtube secara berkala. Apabila Anda berencana untuk bergabung dengan Youtube, maka berikut ini adalah beberapa fakta yang perlu Anda pahami:
- Youtube merupakan search engine yang paling populer kedua setelah Google.
- Milik Google.
- Apabila pesaing Anda sudah lebih dulu di Youtube, hal itu tentu akan lebih menantang untuk membuat brand Anda lebih menonjol.
6. Pinterest
- MAU: 265 juta (per Desember 2018)
- Kelompok Umur: 18-45 tahun
- Industri (Mayoritas B2C): Seni, DIY, kerajinan, kecantikan, fashion, e-commerce, arsitektur, makanan, fotografi
Pinterest merupakan salah satu platform visual yang bagus untuk individu ataupun brand untuk mencari inspirasi yang lebih artistik dan dapat digunakan sebagai media untuk mempromosikan aktivitas DIY. Disini, Anda akan menemukan banyak sekali ide dalam bentuk gambar dan ilustrasi mengenai suatu topik. Walaupun Pinterest sangat populer di kalangan perempuan pada tahun-tahun awalnya. Perubahan justru terjadi secara signifikan, dimana pengguna perempuan turun dari 80 menjadi 60 persen. Berbagai brand dapat membuat akun bisnis di Pinterest dan menjalankan promosi untuk menjangkau banyak target audiens.
7. TikTok
- MAU: lebih dari 1 miliar
- Kelompok Umur: 10-29 tahun
- Industri (Mayoritas B2C): Hiburan, Fashion, Drama, hampir semua industri yang bisa membuat konten video promosi yang menarik
Aplikasi yang satu ini memang sangat mirip dengan Instagram ataupun Snapchat, namun Tiktok lebih bersifat eksklusif untuk seluler. Aplikasi yang satu ini berorientasi pada video dan melayani para penggunanya yang jauh lebih muda. Sehingga para marketer dapat memilih platform kni secara khusus untuk menargetkan pengguna Gen Z. Pemasaran influencer ataupun promosi berbayar baru saja muncul di platform ini. Oleh sebab itu, TikTok mempunyai potensi yang luar biasa untuk mendorong kampanye viral berbayar yang terjangkau.
Strategi Social Media Marketing
Pada bagian ini, kita akan membahas mengenai berbagai strategi social media marketing yang akan memberikan keuntungan pada bisnis Anda.
1. Jalankan Audit Media Sosial
Sebelum Anda menetapkan sebuah tujuan dan merancang rencana social media marketing, alangkah lebih baik jika Anda melakukan analisis terlebih dahulu mengenai apa yang membuat bisnis Anda berhasil di masa lalu. Caranya bagaimana? Cukup kunjungi wawasan atau analitik dari akun media sosial bisnis Anda dan perhatikan karakteristik audiens, lokasi, gender, jenis konten promosi yang berhasil, dan lain sebagainya. Selain itu, Anda perlu mengunjungi sumber traffic rujukan di Google Analytics untuk mengetahui platform mana yang paling berguna untuk mengarahkan traffic ke situs web Anda. Analisis kompetitor akan membantu Anda dalam melacak apa yang saat ini sudah berhasil dan mengevaluasi kelemahan dan kekuatan kompetitor di dalam media sosial. Hal tersebut akan membantu Anda dalam membentuk strategi media sosial yang efektif untuk bisnis Anda.
2. Tetapkan Sasaran dan Tentukan Metrik
Apa tujuan pemasaran bisnis Anda di media sosial? Apakah untuk meningkatkan brand awareness, mendapatkan banyak keuntungan, memperoleh banyak calon pelanggan, menghasilkan prospek, jangkauan brand, atau meningkatkan engagement? Akan tetapi, mempunyai tujuan saja tidak cukup. Oleh karena itu, Anda harus menentukan matrik yang bisa mengidentifikasi apakah bisnis Anda sudah mencapai tujuan yang telah direncanakan atau tidak.
3. Teliti Target Audiens Anda
Dengan mengaudit media sosial telah memberikan Anda berbagai wawasan mengenai audiens bisnis Anda. Nah adapun langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah menentukan persona audiens yang mewakili karakteristik pengguna. Mulai dari industri mereka, preferensi konten, penunjukan pekerjaan, demografis, karakteristik psikografis, dan lain sebagainya.
Perlu diketahui bahwa analisis kompetitor juga akan membantu Anda dalam memahami platform yang lebih disukai oleh audiens dalam menghabiskan waktu mereka. Misalnya saja, apabila kompetitor mempunyai followers yang signifikan di aplikasi Facebook daripada di platform yang lain, Anda bisa beranggapan bahwa audiens Anda akan lebih aktif di Facebook.
4. Tentukan Strategi Konten
Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh banyak pemilik bisnis yang melakukan social media marketing di media sosial yaitu mereka tidak pernah menyisihkan waktu untuk merencanakan tujuan dari pemasaran media sosial yang realistis dan relevan. Mereka mungkin tahu mengapa bisnisnya harus ada di media sosial, namun banyak juga yang tidak tahu kenapa mereka ada di sana.
Pastinya, tujuan social media marketing yang Anda punya harus sesuai dengan perencanaan bisnis Anda secara keseluruhan. Pada dasarnya, Anda bisa menetapkan sasaran strategis agar bisnis Anda dapat berkembang dengan maksimal. Sasaran dari marketing Anda harus melengkapi target bisnis Anda secara keseluruhan.
5. Pastikan Tujuan Pemasaran Bisa Mengatasi Tantangan Terbesar Anda
Anda harus mencari tahu apa saja yang ingin Anda capai di media sosial secara umum. Misalnya saja, Anda ingin bisnis Anda menjadi lebih dikenal banyak orang atau Anda ingin para pelanggan lebih social-savvy. Apapun tujuannya tersebut, perlu Anda ingat bahwa perencanaan media sosial seperti maraton, bukan lari dengan cepat. Sehingga Anda harus berupaya untuk menetapkan tujuan yang sesungguhnya bisa diwujudkan.
Misalnya saja, harapan memperoleh jutaan pengikut Instagram baru pada tahun 2019 mungkin sulit terwujud. Dengan menetapkan sebuah tujuan yang lebih realistis, Anda bisa meningkatkan upaya sosial dengan cara yang lebih masuk akan dan pastinya terjangkau. Pada akhirnya, tujuan Anda akan berpengaruh pada segala aspek yang ada di dalamnya, mulai dari jaringan sosial sampai anggaran yang Anda tuju.
6. Selidiki Social Media Marketing Strategy dari Kompetitor Anda
Mayoritas perusahaan tidak akan beroperasi secara terpisah. Umumnya, Anda akan mempunyai pesaing atau kompetitor yang juga menjalankan strategi social media marketing. Pastinya, Anda harus tahu apa yang mereka lakukan, Apa fokus kompetitor? Siapa yang kompetitor targetkan? Frasa kunci apa yang kompetitor coba dominasi? Anda bisa dengan cepat melakukan analisis kompetitor untuk membantu Anda lebih memahami kelemahan dan kekuatan dari kompetitor. Hal tersebut bisa memberikan Anda pemahaman yang lebih baik mengenai apa yang diharapkan pelanggan potensial dari sebuah bisnis di industri yang Anda tekuni.
Demikian beberapa penjelasan mengenai social media marketing dan bagaimana cara mengatur strategi pemasaran yang dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal. Bagi Anda yang memiliki bisnis, cara-cara di atas harus Anda coba jika memang Anda ingin mengembangkan bisnis secara lebih maksimal.
BACA JUGA:
- Pengertian Digital Marketing dan 7 Kelebihannya
- Content Marketing: Pengertian, Bentuk, Kesalahan Umum
- Affiliate Marketing: Pengertian, Jenis, Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangannya
- Daftar Buku Social Media Marketing 2022 di Gramedia
- Daftar Buku Digital Marketing Best Seller 2022 di Gramedia
Bagaimana Cara Kerja social media marketing?
Social media marketing akan melibatkan beberapa aktivitas, seperti membangun kehadiran di jejaring sosial, menyebarkan brand awareness, melibatkan pelanggan melalui konten yang diunggah dan meningkatkan konversi ROI (Return of Investment), mengarahkan traffic ke situs website, dan lain sebagainya.
Pemasaran media sosial apa saja?
Media sosial yang sering digunakan untuk pemasaran atau promosi di antaranya Facebook, Instagram, dan Twitter. Melalui media ini perusahaan atau brand bisa melakukan promosi yang terstruktur dan tepat sasaran.
Apa tujuan sosial media marketing?
Tujuan Social Media Marketing yang Utama adalah Meningkatkan Penjualan. Sebagai pelaku bisnis, tentunya tujuan dari berbagai kegiatan pemasaran yang kamu lakukan adalah untuk mendapatkan penjualan.
- Agunan
- Appraisal
- Biaya Ivestasi
- Bisnis MLM
- Bisnis Startup
- Blockchain
- Cash flow
- Capital Gain
- CrowdFunding
- Cryptocurrency
- Contigency Plan
- Delisting
- Dropshipper
- Ekuitas
- Content Marketing
- Fee
- Fidusia
- Franchise
- Gestun
- Invoice
- Inovasi Product
- Investasi Jangka Panjang
- Investasi Leher Ke Atas
- Istilah-istilah Saham
- Lead
- Join Venture
- Kredit Produktif
- Komitmen Mutu
- Kode Refferal
- Konsinyasi
- Keunggulan Komparatif
- komoditas
- Letter Of Intent
- Listing
- Mansion
- Neobank
- Pasar Uang
- Passive Income
- Papperless
- Paypal
- Perbedaan Hedge Fund dan Mutual Fund
- Prospek
- Product Knowledge
- Properti
- Partnership
- Real Estate
- Refferal Marketing
- Refinance
- Relisting
- Return Of Investment
- Ritel
- Right Issue
- Saham
- Sinking Funds
- Short Selling
- Story Telling
- Sales dan Marketing
- Service Excellence
- Social Media Marketing
- Smart Contract
- Subjek Pajak
- Tanah Sengketa
- Tenor
- VUCA
- Coaching
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien