in

Soft Spoken Adalah: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Keunggulannya!

soft spoken adalah – Pernahkah kamu bertemu seseorang yang berbicara dengan suara lembut, tenang, dan penuh ketenangan? Orang seperti ini sering disebut sebagai soft spoken. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka dikenal karena pembawaannya yang santai dan menenangkan, membuat orang di sekitarnya merasa nyaman. Tapi, soft spoken bukan sekadar berbicara pelan, lho! Ada ciri-ciri khas yang membedakan mereka, serta keunggulan yang bisa menjadi kekuatan dalam berbagai situasi. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang apa itu soft spoken, bagaimana ciri-cirinya, dan mengapa sifat ini bisa menjadi kelebihan!

Pengertian Soft Spoken

Soft spoken adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang berbicara dengan suara lembut, tenang, dan tidak keras. Mereka cenderung berbicara dengan nada yang rendah, jelas, dan penuh ketenangan, sehingga sering dianggap sebagai pribadi yang santun dan menenangkan.

Dalam komunikasi, orang yang soft spoken bukan berarti pemalu atau tidak percaya diri. Justru, mereka sering kali memiliki kendali yang baik atas emosi mereka dan mampu menyampaikan pesan dengan cara yang lebih halus serta mudah diterima oleh orang lain. Karakteristik ini sering dikaitkan dengan kepribadian yang sabar, penuh empati, serta memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.

Seseorang yang soft spoken bisa ditemukan di berbagai bidang kehidupan, mulai dari dunia profesional, akademik, hingga kehidupan sosial. Mereka dikenal sebagai pendengar yang baik dan sering kali lebih dihormati karena gaya komunikasi mereka yang tidak mendominasi atau memaksakan pendapat. Dalam beberapa budaya, berbicara dengan nada yang lembut juga dianggap sebagai tanda sopan santun dan kedewasaan.

Ciri-Ciri Orang yang Soft Spoken

Orang yang soft spoken memiliki beberapa ciri khas dalam cara mereka berbicara dan berinteraksi dengan orang lain. Berikut adalah beberapa tanda yang umumnya dimiliki oleh mereka yang dikenal sebagai soft spoken:

  1. Berbicara dengan Nada Lembut dan Tenang
    Orang soft spoken tidak pernah berbicara dengan nada tinggi atau berteriak. Mereka cenderung menggunakan suara yang tenang, stabil, dan tidak tergesa-gesa saat berbicara, sehingga membuat lawan bicara merasa nyaman.
  2. Mengutamakan Kejelasan dalam Berbicara
    Meskipun berbicara dengan suara lembut, mereka tetap memastikan bahwa setiap kata yang diucapkan jelas dan mudah dipahami. Mereka tidak berbicara terburu-buru, melainkan dengan ritme yang terkontrol.
  3. Memiliki Kesabaran dalam Berkomunikasi
    Orang soft spoken umumnya tidak mudah terpancing emosi saat berbicara. Mereka lebih memilih untuk mendengarkan dengan baik sebelum merespons, serta mempertimbangkan kata-kata yang akan mereka ucapkan.
  4. Menunjukkan Sikap Ramah dan Santun
    Gaya bicara yang lembut sering kali diiringi dengan sikap yang sopan dan menghargai lawan bicara. Mereka tidak memotong pembicaraan orang lain dan selalu berusaha menjaga suasana tetap nyaman.
  5. Cenderung Menjadi Pendengar yang Baik
    Selain berbicara dengan tenang, mereka juga memiliki kemampuan mendengarkan yang baik. Mereka lebih suka memahami sudut pandang orang lain terlebih dahulu sebelum memberikan tanggapan, sehingga sering menjadi tempat curhat yang nyaman bagi banyak orang.
  6. Tidak Mudah Menginterupsi Pembicaraan
    Orang soft spoken menghargai setiap percakapan dan membiarkan lawan bicara menyelesaikan ucapannya sebelum merespons. Mereka menghindari memotong pembicaraan secara tiba-tiba atau mendominasi percakapan.
  7. Memiliki Kendali Diri yang Baik
    Mereka jarang bereaksi secara impulsif atau emosional dalam sebuah percakapan. Sebaliknya, mereka tetap tenang bahkan dalam situasi yang menegangkan, karena lebih mengutamakan komunikasi yang damai dan konstruktif.

Keunggulan Menjadi Soft Spoken dalam Interaksi Sosial

Berikut adalah beberapa keuntungan menjadi soft spoken dalam kehidupan sosial:

  1. Membuat Orang Lain Nyaman
    Orang dengan gaya bicara lembut cenderung menciptakan suasana yang lebih tenang dan nyaman bagi lawan bicara. Mereka tidak membuat orang lain merasa tertekan atau terburu-buru, sehingga komunikasi berjalan lebih lancar.
  2. Meningkatkan Daya Tarik dan Kharisma
    Gaya bicara yang tenang sering kali dikaitkan dengan kedewasaan, kebijaksanaan, dan pengendalian diri yang baik. Orang yang soft spoken sering dianggap lebih karismatik karena cara mereka menyampaikan sesuatu terasa lebih berwibawa dan penuh ketenangan.
  3. Menghindari Konflik yang Tidak Perlu
    Berbicara dengan nada lembut dapat meredakan ketegangan dalam percakapan, terutama dalam situasi yang emosional atau penuh perdebatan. Orang soft spoken lebih cenderung menggunakan pendekatan yang damai dan diplomatis, sehingga dapat menghindari konflik yang tidak perlu.
  4. Menjadi Pendengar yang Baik
    Salah satu keunggulan orang yang soft spoken adalah kesabaran mereka dalam mendengarkan. Mereka tidak terburu-buru menyela atau mendominasi percakapan, yang membuat mereka lebih disukai dalam interaksi sosial karena memberikan ruang bagi orang lain untuk berbicara.
  5. Meningkatkan Kepercayaan Orang Lain
    Nada bicara yang tenang dan tidak agresif membuat orang lain lebih mudah mempercayai mereka. Dalam lingkungan kerja, pertemanan, atau hubungan keluarga, mereka lebih sering dianggap sebagai sosok yang dapat diandalkan dan dihormati.
  6. Membantu dalam Situasi Negosiasi atau Mediasi
    Dalam situasi yang membutuhkan negosiasi atau penyelesaian masalah, berbicara dengan lembut dan tenang dapat membantu menciptakan komunikasi yang lebih efektif. Orang yang soft spoken cenderung dapat menenangkan suasana dan membuat kedua belah pihak merasa lebih dihargai.
  7. Meningkatkan Kualitas Hubungan Sosial
    Gaya komunikasi yang lembut membuat orang lebih nyaman untuk berinteraksi, sehingga hubungan sosial mereka cenderung lebih harmonis. Mereka lebih disukai dalam kelompok sosial karena menghadirkan ketenangan dan rasa aman bagi orang-orang di sekitar mereka.

Perbedaan Soft Spoken dengan Sikap Pendiam

Meskipun orang soft spoken dan orang pendiam sama-sama tidak banyak berbicara dengan nada keras atau agresif, keduanya sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup jelas dalam cara mereka berinteraksi dengan orang lain. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara soft spoken dan sikap pendiam:

  1. Gaya Komunikasi
    Orang soft spoken tetap aktif dalam berkomunikasi, hanya saja mereka menyampaikannya dengan suara yang lembut dan tenang. Mereka tetap berbicara ketika diperlukan, tetapi dengan nada yang santai dan menenangkan. Sementara itu, orang pendiam cenderung lebih sedikit berbicara, bahkan dalam situasi sosial yang mengharuskan mereka untuk berinteraksi.
  2. Kepercayaan Diri dalam Berbicara
    Orang soft spoken bukan berarti pemalu atau kurang percaya diri. Mereka bisa berbicara dengan jelas dan percaya diri, tetapi tetap dengan nada yang halus. Sebaliknya, seseorang yang pendiam mungkin memiliki kesulitan dalam mengungkapkan pikiran mereka atau merasa canggung ketika harus berbicara di depan banyak orang.
  3. Fleksibilitas dalam Interaksi Sosial
    Orang soft spoken cenderung lebih fleksibel dalam berbagai situasi sosial. Mereka bisa berbicara dengan nyaman saat diperlukan dan tetap terlibat dalam percakapan. Sedangkan orang pendiam biasanya lebih memilih untuk diam, bahkan ketika ada kesempatan untuk berbicara atau mengekspresikan pendapat mereka.
  4. Tujuan dalam Berbicara
    Orang soft spoken memiliki kontrol dalam cara mereka berbicara. Mereka bisa menyampaikan sesuatu dengan jelas tanpa perlu meninggikan suara, karena mereka percaya bahwa berbicara dengan lembut tetap bisa efektif. Sementara itu, orang pendiam lebih cenderung menghindari berbicara sama sekali, bukan karena mereka ingin berbicara lembut, tetapi karena mereka merasa tidak perlu atau kurang nyaman berbicara.
  5. Respons terhadap Lingkungan Sekitar
    Orang soft spoken umumnya tetap terlibat dalam percakapan dan menunjukkan ekspresi yang ramah serta mendukung. Mereka bisa menjadi pendengar yang baik dan tetap memberikan respons secara verbal meskipun dengan nada yang pelan. Sebaliknya, orang pendiam mungkin lebih sering mengamati tanpa memberikan banyak komentar atau hanya merespons seperlunya.
  6. Dampak dalam Hubungan Sosial
    Orang soft spoken lebih mudah membangun hubungan sosial yang nyaman karena mereka tetap berkomunikasi dengan baik meskipun dengan nada suara yang lembut. Sementara itu, orang pendiam mungkin lebih sulit membangun hubungan karena kecenderungan mereka untuk tidak banyak berbicara, sehingga terkadang terkesan kurang terbuka atau sulit didekati.

Secara keseluruhan, soft spoken adalah tentang cara berbicara yang lembut dan tenang, sedangkan pendiam lebih mengacu pada kecenderungan seseorang untuk tidak banyak berbicara. Keduanya bisa saja dimiliki oleh seseorang dalam berbagai tingkat, tetapi orang yang soft spoken lebih aktif dalam komunikasi dibandingkan dengan orang yang benar-benar pendiam.

Kesimpulan

Menjadi seseorang yang soft spoken tidak berarti kamu lemah atau kurang percaya diri. Justru, sifat ini mencerminkan ketenangan dan kemampuan untuk mengendalikan diri dengan baik saat berkomunikasi. Dengan berbicara dengan lembut dan penuh pertimbangan, kamu dapat menciptakan suasana yang tenang dan nyaman di sekitar orang-orangmu, sekaligus mempererat hubungan yang lebih harmonis dan saling menghargai. Meskipun dalam beberapa kondisi kamu mungkin perlu berbicara dengan lebih tegas, namun memiliki cara berbicara yang lembut adalah sebuah keunggulan yang bisa memberi dampak positif dalam berbagai aspek kehidupanmu.

Jadi, jika kamu adalah tipe orang yang soft spoken, jangan pernah merasa ragu untuk menjadi dirimu sendiri. Kepribadian ini memiliki potensi untuk membawa dampak positif di sekitarmu. Gunakanlah kelembutan dalam bicara untuk menciptakan hubungan yang lebih baik, baik di tempat kerja, dalam pertemanan, ataupun dalam kehidupan pribadi. Ingatlah, kelembutan itu bukanlah tanda kelemahan, melainkan tanda kecerdasan emosional yang tinggi dan kemampuan beradaptasi dalam berbagai situasi.

Jika kamu ingin terus berkembang dan menggali lebih dalam tentang kekuatan komunikasi yang lembut, kamu bisa menemukan banyak buku berkualitas dan koleksi best seller lainnya di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi serta produk terbaik untuk mendukung perjalananmu. Ayo, mari kita #TumbuhBersama bersama Gramedia!

Penulis: Yasmin

Rekomendasi Buku Terkait

Rahasia Lancar Komunikasi

Rahasia Lancar Komunikasi

Agar sukses berkomunikasi, diperlukan kemampuan dasar berkomunikasi. Hal itu dikaitkan dengan kemampuan untuk memulai, mengembangkan dan memelihara komunikasi yang akrab, hangat, dan produktif dengan orang lain. Kita harus mampu saling memahami. Agar dapat saling memahami, kita harus saling percaya terlebih dahulu.

Saat berkomunikasi, kita harus mampu mengomunikasikan perasaan dan pikiran dengan jelas dan tepat. Setelah pesan disampaikan dengan baik, kita dapat mengembangkan dan menjaga komunikasi dengan orang lain.

Kemampuan berkomunikasi dengan baik dan efektif dibutuhkan di mana saja dan kapan saja, seperti ini tempat kerja dan lingkungan masyarakat. Buku ini dapat membantu Anda dalam mengembangkan kemampuan komunikasi Anda menjadi lebih baik.

Seni Komunikasi yang Karismatik

Seni Komunikasi yang Karismatik

Komunikasi sangatlah sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat apalagi dalam komunikasi yang bersifat profesi, misalnya komunikasi di tempat kerja. Kerja sama antar karyawan dan antara karyawan dengan pimpinan tidak akan terjalin tanpa adanya komunikasi. Begitu pula komunikasi dalam bidang-bidang lainnya termasuk dalam hubungan pribadi. Maka dari itu mulai saat ini jangan remehkan pentingnya komunikasi. Dengan melakukan komunikasi banyak sekali manfaat-manfaat yang akan datang.

Banyak pekerjaan memerlukan keterampilan komunikasi yang kuat. Orang dengan kemampuan komunikasi yang baik biasanya menikmati hubungan interpersonal yang baik dengan siapa saja. Dengan komunikasi, Anda bisa menjalin sebuah relasi dengan seseorang ataupun sekelompok orang yang pastinya sangat diperlukan sebagai makhluk sosial. Oleh karena itu anda memerlukan keterampilan berkomunikasi yang efektif untuk meraih kesuksesan dalam banyak aspek kehidupan.

Bicara Itu Ada Seninya

Bicara Itu Ada Seninya

Ketika komunikasi menjadi hal yang penting untuk bersaing, pakar komunikasi Oh Su Hyang mengeluarkan buku yang sangat berarti. Selain berisi tentang pengalaman peningkatan diri, buku ini juga memuat berbagai konten mengenai teknik komunikasi, persuasi, dan negosiasi.

Lalu bagaimana cara berbicara yang baik? Apakah berbicara dengan artikulasi yang jelas? Atau berbicara tanpa mengambil tarikan napas? Tidak! Sebuah ucapan yang bisa disebut baik adalah yang bisa menggetarkan hati. Ucapan seorang juara memiliki daya tarik tersendiri. Ucapan pemandu acara memiliki kemampuan menghidupkan suasana dan kekuatan kalimatnya yang terus terang. Anda harus pandai berbicara untuk menunjukkan diri Anda kepada lawan bicara dalam kehidupan sosial. Orang yang berbicara dengan mahir akan menjadi lebih maju daripada yang lainnya.

Untuk mencapai tujuan komunikasi, persuasi, dan negosiasi, Anda harus mengetahui metode komunikasi yang efisien. Buku ini dijabarkan agar dapat dimengerti oleh siapa saja. Terdapat banyak episode menarik dari orang-orang terkenal dan juga rahasia inti dari komunikasi. Jika Anda membacanya dengan runut, saya yakin rasa percaya diri Anda untuk berbicara pun akan tumbuh dengan sendirinya.

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.