in

Fakta Unik 7 Spesies Paus Terbesar di Dunia

Paus bungkuk (Zorankovacevic/Creative Commons Attribution-Share Alike 2.5 Generic).

Paus Terbesar di Dunia – Paus atau lodan (khusus yang bergigi dan bukan berukuran kecil) merupakan kelompok mamalia yang hidup di lautan. Penelitian bersama yang dilakukan oleh Björgvinsson (2002) menyebut jika paus bukan tergolong dalam keluarga ikan. Ciri-ciri yang dimiliki oleh paus antara lain:

  • Bernapas menggunakan paru-paru.
  • Memiliki rambut sedikit (kebanyakan ada di paus dewasa).
  • Berdarah panas.
  • Memiliki kelenjar susu.
  • Memiliki jantung dengan empat ruang.

Paus purba berevolusi pada pertengahan tempo Eosen, yaitu skala waktu geologi yang berlangsung 55,8 ± 0,2 hingga 33,9 ± 0,1 juta tahun yang lalu, yang merupakan kala kedua pada periode Paleogen di era Kenozoikum.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kenneth (2002) mengungkapkan bahwa Basilosaurus merupakan salah satu paus terawal yang telah punah. Paus ini memiliki kepala kecil bermoncong menonjol dan bergigi. Basilosaurus panjangnya dapat mencapai 25 meter.

Menurut Bonner (1980), fosil yang pernah ditemukan menunjukkan bahwa paus berasal dari hewan daratan berkuku, kemungkinan dari hewan seperti Mesonychid (hewan seperti serigala yang tinggal di pesisir pantai), yang berangsur-angsur kembali menghunii lautan sekitar 50 juta tahun yang lalu. Satu lagi hewan lain yang kemungkinan berubah menjadi paus, yaitu Ambulocetus. Mamalia seukuran anjing laut ini memiliki panjang 3 meter dan berat mencapai 325 kilogram.

Pada masa kini, dikenal dua jenis paus, yaitu Odontoceti (paus bergigi) dan Mysticeti (paus tidak bergigi). Paus bergigi merupakan pemangsa ikan, sotong, dan mamalia laut, serta mempunyai satu lubang pernapasan. Paus ini berkerabat dekat dengan lumba-lumba dan pesut. Adapun paus tidak bergigi berukuran lebih besar daripada paus bergigi dan memiliki struktur yang dikenal sebagai balin yang berbentuk sikat. Struktur tersebut berguna untuk menyaring makanannya di air, yaitu plankton. Paus ini memiliki dua lubang pernapasan.

Paus

Southern right whale (Eubalaena australis) (Michaël Catanzariti/Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0 Unported).

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mamalia
Ordo: Artiodactyla
Infraordo: Cetacea

Kelompok yang termasuk:

  • Parvordo Mysticeti (paus balin).
  • Parvordo Odontoceti (sebagian).
    • Famili Monodontidae (paus Arktik).
    • Superfamili Physeteroidea (paus sperma).
    • Superfamili Ziphioidea (paus berparuh).

Kelompok yang tidak termasuk:

  • Famili Delphinidae (lumba-lumba dan porpoise).
  • Superfamili Platanistoidea (lumba-lumba sungai India).
  • Superfamili Inioidea (lumba-lumba sungai Amerika Selatan).

Daftar Paus Terbesar di Dunia

Berikut ini ulasan mengenai deretan paus terbesar di dunia yang disertai dengan ciri-ciri dan ukurannya.

1. Balaenoptera musculus (Paus biru)

Seekor paus biru di Azores (Frank Wirth/Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0 Unported).

Paus biru adalah mamalia laut yang tergolong dalam subordo paus balin. Panjangnya mencapai lebih dari 33 meter (seperti tiga bus yang disusun memanjang) dan massanya tercatat sebesar 181 ton atau lebih (setara dengan berat 33 gajah). Paus ini diyakini merupakan hewan terbesar yang pernah diketahui.

Sebagai perbandingan, dinosaurus terbesar yang pernah diketahui berasal dari masa Mesozoikum, yaitu Argentinosaurus, massanya diperkirakan sebesar 90 ton, meskipun vertebrata Amphicoelias fragillimus diduga memiliki massa 122 ton dan panjang 40–60 meter (yang masih kontroversial).

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Seperti namanya, paus biru memiliki tubuh yang dominan berwarna biru tua dengan warna sedikit pucat di bagian bawahnya. Setidaknya, ada tiga subspesies paus biru, yaitu B. m. musculus di Atlantik Utara dan Pasifik Utara, B. m. intermedia di Samudra Selatan, dan B. m. brevicauda (juga disebut paus biru kerdil) di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Selatan.

Sebelum berlangsungnya perburuan paus, populasi terbesar berada di Antartika, yang jumlahnya kurang lebih sebesar 239.000 (antara 202.000 hingga 311.000). Paus ini dapat menempuh kecepatan 50 kilometer per jam (31 mph) (biasanya ketika berinteraksi dengan paus lain), tetapi kecepatannya biasanya hanya 20 kilometer per jam (12 mph). Ketika makan, kecepatan berkurang hingga 5 kilometer per jam (3,1 mph).

Makanan pokok paus biru adalah krill, meskipun mereka juga memakan copepoda dalam jumlah kecil. Spesies zooplankton ini dimakan oleh berbagai paus biru dari satu samudra ke samudra lain. Paus biru dewasa dapat memakan krill sebanyak 40 juta per hari. Mereka selalu makan di wilayah dengan konsentrasi krill yang tinggi, sehingga kadang-kadang memakan kurang lebih 3.600 kilogram (7.900 pon) krill dalam satu hari. Kebutuhan energi paus biru dewasa dalam satu hari berada dalam kisaran 1,5 juta kilokalori.

2. Balaenoptera physalus (Paus sirip)

Paus sirip di Greenland (Aqqa Rosing-Asvid/Creative Commons Attribution 2.0 Generic).

Paus sirip atau paus bersirip adalah mamalia laut yang masuk ke dalam subordo paus balin. Paus ini panjang tubuhnya mencapai 27,5 meter dengan berat sekitar 72 ton. Inilah yang membuatnya menjadi paus terbesar kedua setelah paus biru.

Berbeda dengan paus biru, paus tersebut memiliki bentuk yang panjang dan lebih ramping. Seekor paus sirip dapat menyelam hingga 457 meter dalam sekali tarikan napas. Paus tersebut memiliki kecepatan renang sekitar 45 km/jam. Setidaknya, paus ini memiliki dua subspesies, yaitu paus sirip di Atlantik utara dan paus sirip di Antartika. Makanan paus tersebut adalah ikan, cumi-cumi, dan krustasea, termasuk mysidacea dan krill.

Sama seperti semua paus besar lainnya, paus sirip juga diburu pada abad ke-20 dan kini meenjadi spesies yang terancam punah. International Whaling Commission (Komisi Perpausan Internasional) mengeluarkan larangan perburuan paus ini, tetapi Islandia dan Jepang tetap menyatakan tetap melakukan perburuan. Beberapa masalah lain yang cukup mengganggu pemulihan populasi spesies ini, yaitu kematian yang disebabkan tubrukan dengan kapal dan polusi suara oleh manusia.

3. Physeter macrocephalus (Paus sperma)

Induk paus sperma dan anaknya di lepas pantai Mauritius (Gabriel Barathieu/Creative Commons Attribution-Share Alike 2.0 Generic).

Paus sperma, paus kepala kotak, atau koteklema adalah hewan terbesar dalam kelompok paus bergigi, sekaligus hewan bergigi terbesar di dunia. Paus ini dinamakan “paus sperma” karena pada awalnya bahan putih susu spermaceti yang terdapat di bagian kepalanya dikira sebagai sperma. Kepala paus sperma yang besar dan bentuk keseluruhannya yang berbeda, ditambah lagi kemunculannya dalam novel Moby-Dick yang ditulis oleh Herman Mellville, membuatnya juga dikenal sebagai paus arketipe.

Paus sperma sering dihubungkan dengan Leviathan, yaitu monster yang disebut dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, khususnya (Mazmur 74:13-14; Mazmur 104:26; Ayub 3:8; Ayub 41; dan Yesaya 27:1). Leviatan adalah makhluk raksasa yang hidup di lautan. Ia mempunyai kulit sangat keras yang mampu menghancurkan semua senjata. Selain itu, ia juga memiliki mata yang bercahaya yang digunakan untuk melihat di lautan yang dalam dan gelap.

Spesies paus sperma dapat hidup di berbagai lingkungan, bermigrasi, dan hidup berkelompok. Paus ini dalam berburu mangsa dan merasakan lingkungan di sekitarnya menggunakan sonar yang gelombangnya memantul ke benda-benda di dalam air. Paus tersebut dapat menghabiskan waktu satu jam untuk berburu di kedalaman 914 meter, yang suhunya bisa mencapai -150 celcius dengan tekanan 1.400 psi.

Bentuk dan tekstur ambergis (muntahan) paus ini seperti bongkahan lilin, yang keluar dari saluran pembuangan kotoran paus yang terdapat di kotak kepalanya. Saat muntahan ini keluar, akan muncul bau busuk dan warna hitam. Namun, setelah didiamkan lama, bau busuk itu akan berubah menjadi bau harum seperti kesturi.

Ada empat manfaat muntahan paus sperma, antara lain:

Bahan pembuat parfum

Ambergris paus ini sangat mahal dan biasanya digunakan oleh industri parfum. Namun, lambat laun industri parfum tak lagi menggunakan ambergris karena dilarang oleh International Fragrance Association (IFRA). Ambergris juga pernah digunakan oleh bangsa Arab dan Tiongkok sebagai parfum atau dibakar sebagai dupa.

Bahan untuk pengobatan

Ambergris paus ini dapat digunakan untuk obat herbal dan sebagai afrodisiak, termasuk obat untuk menyembuhkan penyakit otak, jantung, dan pengindraan.

Penambah rasa makanan

Ambergris paus tersebut juga dapat digunakan menjadi bahan penambah rasa makanan maupun minuman seperti anggur. Beberapa restoran menggunakan ambergris sebagai penambah rasa untuk koktail, kue khusus, maupun coklat.

Sanitasi udara

Manfaat dari ambergis paus ini digunakan pertama kali oleh bangsa Eropa pada abad ke-14. Saat itu, Eropa sedang mengalami wabah yang pencemaran udara. Ambergrislah yang digunakan untuk mensanitasi udara.

4. Eubalaena (Paus sikat)

Paus sikat di Peninsula Valdés, Patagonia, Argentina (Michaël Catanzariti/Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0 Unported).

Paus sikat adalah paus balin yang masuk ke dalam genus Eubalaena. Tiga spesies paus sikat yang diakui dalam genus ini, yaitu North Atlantic right whale (E. glacialis), North Pacific right whale (E. japonica), dan Southern right whale (E. australis).

Paus sikat dapat tumbuh dengan panjang antara 14–18 meter dan berat mencapai 100 ton. Paus ini memiliki ciri-ciri lubang sembur berbentuk “v” dan kulitnya sangat gelap. Paus tersebut merupakan spesies yang paling terancam punah di dunia. Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration, jumlah paus sikat yang tersisa hanya sekitar 400 ekor. Hewan itu menjadi sasaran perburuan yang cukup populer karena memiliki bentuk tubuh yang besar.

5. Balaena mysticetus (Paus kepala busur)

Paus kepala busur di Greenland (NOAA Photo Library/Public domain National Oceanic and Atmospheric Administration).

Paus kepala busur adalah spesies paus balin, bagian dari keluarga Balin dengan Mysticeti. Paus ini memiliki fisik yang sedikit berbeda dibanding paus lainnya. Mulutnya lebih lebar dan tidak memiliki sirip punggung. Habitat paus kepala busur ada di perairan es Arktik dan sub-Arktik. Mereka dapat mencapai panjang hingga 20 meter dengan berat 136 ton. Paus tersebut merupakan salah satu hewan yang memiliki hidup sangat lama. Rentang hidupnya dapat mencapai 200 tahun.

6. Megaptera novaeangliae (Paus bungkuk)

Paus bungkuk di Alaska (NOAA Photo Library/Public domain National Oceanic and Atmospheric Administration).

Paus bungkuk adalah spesies paus balin, salah satu spesies Balaenopteridae terbesar. Paus ini memiliki bentuk kepala yang menonjol, sirip dada yang panjang, dan punggungnya berwarna hitam. Paus tersebut merupakan hewan akrobatik dan senang menghabiskan waktu di permukaan air. Inilah yang menyebabkan banyak potret paus bungkuk terabadikan melalui kamera.

Paus bungkuk memiliki panjang sekitar 16 meter dan berat sekitar 36 ton. Mereka bermigrasi, menyimpan cadangan lemak selama perjalanan, dan bereproduksi pada musim dingin. Paus ini menangkap mangsanya dengan balin. Caranya dengan membuka mulutnya lebar-lebar, lalu hewan tersebut akan meneguk airnya. Air yang diteguknya akan dimuntahkan jika ia sudah mendapatkan mangsanya. Hewan tersebut terkadang melompat-lompat dan menebas air dengan ekornya.

7. Balaenoptera borealis (Paus sei)

Induk paus sei dan anaknya di lepas pantai Florida (Christin Khan/Public domain National Oceanic and Atmospheric Administration).

Paus sei adalah spesies paus balin. Nama paus sei berasal dari bahasa Norwegia yang berarti pollock, spesies ikan yang ada di pantai Norwegia pada waktu yang sama dengan paus sei. Hewan ini merupakan anggota famili Balaenopteridae terbesar ketiga setelah paus biru dan paus sirip. Paus ini dapat ditemukan di seluruh samudra di dunia.

Paus tersebut menyukai perairan lepas pantai dan cenderung menghindari perairan kutub dan tropis, serta perairan yang setengah tertutup. Paus sei bermigrasi setiap tahun dari perairan dingin dan subkutub pada musim panas menuju perairan hangat dan subtropis pada musim dingin, meskipun rute migrasinya masih belum diketahui secara pasti.

Paus ini memiliki panjang mencapai 20 meter (66 kaki) dan massa lebih dari 45 ton. Binatang tersebut mengonsumsi rata-rata 900 kilogram (2.000 pon) makanan setiap hari, dengan copepoda, krill, dan zooplankton lainnya sebagai makanan pokok. Binatang itu merupakan yang tercepat di antara semua cetacea, kecepatannya dapat mencapai lebih dari 50 kilometer per jam (31 mil per jam, lebih dari 27 knot) jarak pendek.

Tubuh paus sei biasanya berwarna abu-abu gelap dengan tanda yang berwarna abu-abu cerah atau putih di permukaan perut, atau di bagian depan tubuh bawah. Paus ini memiliki 32–60 lipatan atau lekukan di sepanjang bagian bawah tubuh yang dapat memperbesar tenggorokan saat sedang makan. Moncongnya runcing dan sirip pektoralnya relatif pendek dibandingkan dengan paus lain, dengan panjang hanya 9%–10% dari total panjang tubuh.

Binatang ini memiliki punggung yang panjang dari ujung moncongnya hingga lubang sembur yang merupakan ciri khusus paus balin. Kulit paus sei sering terdapat lubang atau luka kecil, yang setelah sembuh menjadi bekas luka putih. Luka ini diyakini disebabkan oleh copepoda ektoparisitik (Penella spp.), lamprey (famili Petromyzontidae), atau hiu “pemotong kue” (Isistius brasiliensis).

Saat ini, lebih dari 238.000 ekor paus telah ditangkap akibat perburuan besar-besaran pada abad ke-19 dan abad ke-20. Paus sei ditetapkan sebagai spesies yang dilindungi, walaupun program penelitian kontroversial masih dilakukan oleh Islandia dan Jepang. Pada 2006, terdapat sekitar 54.000 paus sei, hanya seperlima dari jumlah populasi sebelum mulai diburu.

Rujukan

Buku

  • Björgvinsson, Ásbjörn; Lugmayr, Helmut; Camm, Martin; Skaptason, Jón (2002). Whale Watching in Iceland. Reykjavik: Jóhann Páll Valdimarsson (JPV) Publishers. ISBN 978-997-9761-55-6.
  • Bonner, Nigel (1980). Whales. London: Blandford Press. ISBN 978-071-3708-87-5.
  • Dawkins, Richard (2004). The Ancestor’s Tale, A Pilgrimage to the Dawn of Life. Houghton: Mifflin. ISBN 978-061-8005-83-3.
  • Klinowska, Margaret (1991). Dolphins, Porpoises, and Whales of the World: The IUCN Red Data Book. New York: Columbia University Press. ISBN 978-288-0329-36-5.
  • Mack, John (2013). The Sea: A Cultural History. London: Reaktion Books. ISBN 978-178-0231-84-6.
  • Whitehead, Hal (2003). Sperm Whales: Social Evolution in the Ocean. Chicago: University of Chicago Press. ISBN 978-022-6895-18-5.

Artikel dan Jurnal

Rekomendasi Buku Terkait Paus

Buku Ilmiah

1. Daur Hidup Hiu 2. Seri Anatomi Hewan: Paus dan Mamalia Lainnya 3. Kehidupan Laut: Dari Ikan Tropis hingga Hiu Ganas

Buku Bacaan Anak-Anak

1. Seri Hewan Laut: Byur! Byur! Paus Mencebur

2. Seri Hewan Laut: Paus Si Raksasa Laut 3. Mencari Jejak Paus



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Novi Veronika

Saya semakin mencintai dunia menulis ini karena membuat saya semakin bisa mengembangkan ide dan kreativitas, serta menyalurkan hobi saya ini. Selain hal umum, saya juga menyukai tulisan tentang pendidikan dan juga administrasi perkantoran.