Start up di Indonesia – Di zaman seperti saat ini yang serba modern semuanya, tentunya Anda juga tidak asing dengan istilah perusahaan rintisan atau strat up. Dimana badan usaha tersebut adalah suatu perusahaan yang sedang berkembang.
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki jumlah start up yang cukup banyak. Bahkan, perusahaan rintisan tersebut mampu berkembang cukup pesat hingga berhasil membuka lowongan pekerjaan cukup besar di Indonesia.
Nah artikel ini akan menjelaskan terkait dengan daftar start up di Indonesia. Tentunya, bagi Anda yang belum begitu tahu daftar start up di Indonesia bisa menyimak penjelasan yang ada di dalam artikel ini.
Table of Contents
Pengertian Start Up
Sebelum membahas tentang daftar start up di Indonesia, akan lebih baik jika kita juga mengetahui pengertian dari start up itu sendiri.
Menurut Investopedia, start up adalah suatu perusahaan rintisan yang didirikan oleh satu maupun banyak orang yang nantinya akan mengembangkan sebuah produk maupun layanan yang sesuai dengan target pasar yang ingin dicapai. Biasanya, jenis perusahaan start up atau perusahaan rintisan ini lebih banyak menggunakan sistem online dalam proses pemasaran atau pengenalan produk maupun layanan yang juga memiliki potensi petumbungan yang cukup besar.
Tak bisa dipungkiri jika mendirikan sebuah perusahaan bukanlah perkara mudah, terutama dalam mendapatkan sokongan dana. Menurut BBVA, dibandingkan dengan perusahaan tradisional, perusahaan rintisan atau start up ternyata mampu mendapatkan pendanaan yang lebih mudah lho.
Hal ini tak lain karena biasanya perusahaan rintisan atau start up mampu memberikan pengaruh cukup besar terhadap kegiatan ekonomi. Perusahaan tersebut juga biasanya akan mengandalkan investor maupun venture capital dalam mendapatkan sokongan dana yang cukup besar.
Selain itu, untuk saat ini sudah banyak program dari pemerintah yang mampu memberikan kucuran dana bagi perusahaan rintisan atau start up yang baru saja merintis usahanya dari awal, misalnya ada Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) dan Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPBT).
Daftar Start Up di Indonesia
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki jumlah start yang cukup banyak. Bahkan, ada beberapa start up yang sudah mampu membuka lowongan pekerjaan cukup besar bagi masyarakat umum.
Hal tersebut menunjukan jika start up di Indonesia mampu berkembang dengan cukup baik. Adapun beberapa daftar perusahaan rintisan atau start up di Indonesia yang bisa Anda ketahui melalui daftar yang ada di bawah ini.
1. Go-Jek
Bicara tentang perusahaan rintisan atau start up, mungkin kita tak akan bisa melewatkan Go-Jek. Dimana saat ini Go-Jek sudah dikenal secara luas oleh hampir semua kalangan di Indonesia.
Saat ini, Go-Jek sudah memasuki level decacorn dan memberikan banyak dampak positif terhadap banyak masyarakat terutama bagi mereka yang hidup di kota-kota besar seperti Jakarta. Go-Jek sendiri didirikan pada tahun 2010 dan seiring berjalannya waktu sudah berkembang begitu pesat.
Hal ini terbukti dari banyaknya fitur praktis yang bisa memberikan kemudahan bagi kehidupan masyarakat sehari-hari. Awalnya Go-Jek hanya berfokus pada layanan ojek online, tetapi seiring berjalannya waktu Go-Jek mampu memberikan banyak layanan lainnya.
Adapun layanan yang dimiliki Go-Jek, seperti Go-Car, pesan antar makanan dengan fitur yang dinamakan Go-Food, pengiriman barang dengan fitur yang dinamakan Go-Send, hingga layanan pengepakan barang dengan fitur yang dinamakan Go-Box. Dimana setiap fitur terbaru dari Go-Jek bisa manfaatkan dengan menggunakan sebuah aplikasi Go-Jek pada sebuah smartphone.
Adanya kesuksesan tersebut menjadikan Go-Jek sebagai start up Indonesia yang mendapatkan suntikan dana sebesar 550 juta dolar AS dari sebuah konsorsium internasional pada tahun 2016 lalu. Selain itu, Go-Jek juga berhasil mendapatkan gelar ASEAN Entrepreneur Award dari World Knowledge Forum di Seoul, Korea Selatan pada tahun 2016 lalu.
Semakin lama, Go-Jek semakin mampu melebarkan sayapnya hingga ke negara luar khususnya di lingkup ASEAN seperti Thailand, Singapura, dan Vietnam, menurut ujaran Merdeka.
Sebagai informasi, jika Go-Jek didirikan oleh Nadiem Makarim yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
2. Traveloka
Selain Go-Jek, Traveloka juga menjadi salah satu start up yang ada di Indonesia dan terbilang sangat sukses besar. Mungkin kita juga sudah tak asing dengan perusahaan Traveloka. Dimana aplikasi Traveloka sendiri sudah banyak digunakan pada smartphone hampir semua kalangan masyarakat.
Traveloka sendiri didirikan oleh Ferry Unardi (CEO), Derianto Kusuma (CTO), dan Albert Zhang (Head of Design) pada tahun 2012 dan telah memperoleh gelar unicorn. Traveloka adalah sebuah start up di Indonesia yang awalnya hanya memberikan pelayanan yang berfokus terhadap sistem perbandingan tiket pesawat dari berbagai macam situs.
Tepat pada pertengahan tahun 2013, Traveloka mampu menciptakan sebuah fitur layanan pesan tiket pesawat secara mandiri bagi para penggunanya. Tak sampai di situ saja, pasalnya di pertengahan tahun 2014 lalu Traveloka berhasil memberikan fitur layanan pesan kamar hotel secara mandiri serta mampu membuat sebuah aplikasi gratis yang bisa di download oleh semua pengguna smartphone Android maupun IOS.
Hal tersebut menjadi suatu bukti jika Traveloka mampu berkembang cukup pesat sekali. Tak heran jika Traveloka mendapatkan pendanaan dari beberapa perusahaan asing bernama seperti East Venture, Expedia, dan beberapa investor lain dengan besaran dana sekitar US$500 juta atau Rp6,75 triliun.
Saat ini, Traveloka tak hanya bisa digunakan oleh masyarakat Indonesia saja, tetapi di negara asing khususnya di lingkup Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Singapura sudah bisa menggunakan layanan Traveloka.
3. Tokopedia
Jika dua start up sebelumnya berfokus pada layanan pesan antar serta proses booking tiket pesawat maupun pemesanan kamar hotel. Start up di Indonesia yang berikutnya bergerak di bidang situs belanja online yang bernama Tokopedia.
Tokopedia sendiri didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada tahun 2009 lalu dan sudah berhasil menjadi salah satu start up di Indonesia serta Asia Tenggara pertama yang mendapatkan pendanaan sekitar 100 juta dolar AS atau sekitar 1,2 triliun rupiah oleh Sequoia Capital dan softbank Internet and Media Inc.
Tak sampai di situ saja, pada tahun 2017 tepatnya di bulan Agustus, Tokopedia berhasil menerima dana investasi dari perusahaan yang berasal dari Tiongkok bernama Alibaba dengan kisaran dana sebesar 1,1 miliar dollar AS. Karena kesuksesannya, Tokopedia berhasil terpilih sebagai Marketeers of the Year pada Markplus Conference 2015 yang diadakan di Markplus Inc. Lalu, Best Company in Consumer Industry dari Indonesia Digital Economy Award pada tahun 2016 lalu.
4. OVO
OVO juga menjadi salah satu start up yang berhasil memasuki level unicron pada tahun 2019 lalu. Tak heran jika OVO juga masuk ke dalam jajaran start up yang sukses di Indonesia. OVO sendiri didirikan oleh Lippo Group adalah suatu start up yang memberikan suatu pelayanan sebagai dompet digital dalam bentuk aplikasi.
Saat ini, keberadaan OVO sendiri sudah sangat membantu banyak orang. Berkat perkembangan yang begitu pesat, OVO brasil memiliki valuasi sekitar 2,9 miliar dollar AS.
5. HijUp
HijUp adalah suatu e commerce B2C fashion yang telah didirikan pada tahun 2011 tepatnya pada bulan Agustus. HijUp sendiri berfokus pada layanan penjualan pakaian wanita muslim di Indonesia.
Pada akhir 2021 lalu, HijUp berhasil menjual 120 merk dari 20 desainer lokal yang tentunya sudah bergabung dengan website resmi milik HijUp. Seiring berjalannya waktu, HijUp tak hanya berfokus pada layanan penjualan pakaian muslim wanita Indonesia saja.
Namun, HijUp juga berhasil memberikan layanan penjualan pakaian anak serta produk home and living. Menariknya, produk yang dijual oleh HijUp tak hanya berasal dari dalam negeri saja, tetapi beberapa Negara luar juga sudah bisa turut memanfaatkan layanan yang diberikan oleh HijUp.
Misalnya seperti Malaysia, Singapura, dan Australia dan beberapa negara yang berada di lingkup Timur Tengah seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Sebagai informasi, HijUp sendiri didirikan oleh Diajeng Lestari.
6. Happy Fresh
Berikutnya, ada start up bernama Happy Fresh yang juga menjadi salah satu perusahaan yang cukup sukses hingga digemari oleh banyak kalangan di Indonesia khususnya. Happy Fresh sendiri adalah sebuah perusahaan rintisan atau start up yang bergerak pada bidang consumer goods and service.
Nantinya, para pengguna tak perlu melakukan kegiatan belanja secara konvensional lagi ketika menggunakan layanan Happy Fresh. Meskipun, Happy Fresh adalah salah satu start up tergolong cukup baru, tetapi kini Happy Fresh telah memasuki musim terbaiknya.
Mulai dari perombakan logo Happy Fresh hingga adanya peningkatan pada stok barang belanjaan menjadikan Happy Fresh digadang-gadang mampu menjadi salah satu start up di Indonesia yang cukup sukses.
7. Alodokter
Alodokter adalah salah satu start up Indonesia yang berasal dari Jakarta. Saat ini, Alodokter menjadi start up sukses yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan. Awal berdirinya layanan Alodokter adalah pada tahun 2014 lalu oleh Nathanael Faibis dan Suci Arumsari.
Pada dasarnya, Alodokter adalah sebuah platform kesehatan digital yang akan membuat semua orang bisa mendapatkan layanan kesehatan secara lebih mudah. Tak hanya itu saja, pasalnya Alodokter juga memberikan layanan diskusi dengan para dokter bersertifikat dan berkualitas terbaik secara langsung.
Menariknya, Alodokter juga sudah berhasil mendapatkan funding sebesar 45,1 juta dollar AS.
8. Halodoc
Halodoc juga menjadi salah satu start up di Indonesia yang bergerak di bidang layanan kesehatan. Halodoc sendiri didirikan oleh Jonathan Sudharta pada tahun 2016.
Nantinya, Halodoc akan memberikan layanan kepada masyarakat untuk mempermudah mendapatkan solusi kesehatan. Para pengguna bisa mendapatkan kemudahan untuk akses ke dokter, asuransi kesehatan, laboratorium hingga pelayanan farmasi melalui aplikasi Halodoc.
Dikarenakan mampu memberikan kemudahan dan kecepatan dalam pelayanan kesehatan, maka Halodoc bisa mendapatkan funding sebesar 145 juta dollar AS hanya dalam kurun waktu 5 tahun.
9. Bobobox
Selanjutnya, ada Bobobox yang masuk ke dalam jajaran start up sukses di Indonesia. Bobobox sendiri didirikan pada tahun 2018 dan berasal dari Bandung. Bobobox juga kerap disebut sebagai pelopor adanya hotel kapsul.
Bobobox memberikan layanan hotel kapsul yang berbeda dari hotel lainnya, salah satunya adalah dari adanya adopsi teknologi canggih di dalamnya. Misalnya, adanya fitur pengaturan lampu LED dan system pintu yang sudah mampu terhubung dengan aplikasi sekaligus.
Untuk saat ini, Bobobox sudah memiliki 15 cabang yang sudah tersebar di tujuh kabupaten serta di kota yang ada di Jawa. Pada tahun 2020 lalu, Bobobox mampu mendapatkan investasi sebesar 11,5 juta dollar AS.
10. Bukalapak
Berikutnya, ada start up Bukalapak yang juga begitu sukses lho. Bahkan pada tahun 2019 lalu, Bukalapak juga memiliki fitur BukaGlobal. Dimana fitur tersebut bisa memungkinkan para penggunanya untuk melakukan pengiriman barang ke luar negeri dengan lebih mudah.
Adanya fitur tersebut menjadikan para pengguna aplikasi Bukalapak mampu melakukan pengiriman barang ke beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Hong Kong, dan Taiwan.
Meskipun Bukalapak sudah melebarkan sayap ke luar negeri, tetapi sampai saat ini pasar Indonesia adalah prioritas utama bagi Bukalapak.
11. Modalku
Modalku merupakan salah satu platform yang bergerak di bidang pendanaan digital untuk para UMKM dengan basis teknologi finansial yang ada di Indonesia. Modalku adalah salah satu perusahaan rintisan yang ada di Indonesia yang mampu menghubungkan UMKM yang memiliki potensi dengan pendanaan.
Dimana nantinya hal tersebut juga menjadi salah satu langkah dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi negara serta membentuk adanya dunia keuangan yang lebih inklusif.
Modalku tak hanya hadir di Indonesia saja, tetapi juga sudah melebarkan sayap ke luar negeri, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.
12. Kredivo
Kredivo adalah salah satu start up Indonesia yang tak hanya memiliki pasar dalam negeri saja, namun juga sudah mulai merambah ke Asia Tenggara. Kredivo sendiri merupakan suatu perusahaan rintisan atau start up yang bergerak di bidang industri keuangan.
Tak hanya itu saja, pasalnya Kredivo juga memberikan pelayanan pembayaran keuangan secara digital dengan basis kredit. Saat ini, Kredivo sudah mulai masuk ke Vietnam sejak tahun 2021 lalu melalui perusahaan patungan Phoenix Holding.
Keberadaan perusahaan patungan tersebut diklaim sebagai pionir dari perusahaan investasi keluarga yang ada di negara Vietnam dengan adanya dukungan portofolio yang sudah terdiversifikasi pada sektor konsumen, layanan keuangan, ritel, serta teknologi.
13. Ruangguru
Ruangguru adalah salah satu perusahaan rintisan atau start up terbesar yang bergerak di bidang pendidikan. Ruangguru diklaim menjadi salah satu perusahaan rintisan dalam bidang pendidikan terbesar di area Asia tenggara. Saat ini, Ruangguru tak hanya hadir di Indonesia saja, tetapi juga sudah ada di berbagai negara Asia Tenggara, seperti Thailand dan Vietnam.
14. Sociolla
Berikutnya, ada Sociolla yang merupakan suatu perusahaan e-commerce yang bergerak di bidang kecantikan. Sociolla sendiri adalah start up di Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 2015. Sociolla tak hanya ada di Indonesia, pasalnya saat ini Sociolla sudah hadir di negara Vietnam. Untuk kedepannya, Sociolla akan mulai melebarkan sayap ke berbagai macam negara lain dalam ruang lingkup Asia Tenggara.
15. Xendit
Terakhir, ada Xendit yang juga merupakan perusahaan start up di Indonesia yang memberikan layanan payment gateway. Pada dasarnya, Xendit akan mempermudah transaksi yang dilakukan oleh para pelaku bisnis. Tak hanya hadir di Indonesia saja, saat ini Xendit sudah hadir di Filipina. Sedangkan fokus utama dari Xendit adalah terkait dengan regionalisasi dan memperluas rangkaian produk.
Penutup
Nah, itulah beberapa start up di Indonesia yang sampai saat ini masih terus berkembang dengan pesat. Jadi, apakah kamu tertarik untuk bekerja di salah satu start up yang telah disebutkan di atas?
Jika kamu ingin mencari buku tentang start up, maka bisa mendapatkannya di Gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Hendrik Nuryanto
Baca juga:
- Agunan
- Appraisal
- Biaya Ivestasi
- Bisnis MLM
- Bisnis Startup
- Blockchain
- Cash flow
- Capital Gain
- CrowdFunding
- Cryptocurrency
- Contigency Plan
- Delisting
- Dropshipper
- Ekuitas
- Content Marketing
- Fee
- Fidusia
- Franchise
- Gestun
- Invoice
- Inovasi Product
- Investasi Jangka Panjang
- Investasi Leher Ke Atas
- Istilah-istilah Saham
- Lead
- Join Venture
- Kredit Produktif
- Komitmen Mutu
- Kode Refferal
- Konsinyasi
- Keunggulan Komparatif
- komoditas
- Letter Of Intent
- Listing
- Mansion
- Neobank
- Pasar Uang
- Passive Income
- Papperless
- Paypal
- Perbedaan Hedge Fund dan Mutual Fund
- Prospek
- Product Knowledge
- Properti
- Partnership
- Real Estate
- Refferal Marketing
- Refinance
- Relisting
- Return Of Investment
- Ritel
- Right Issue
- Saham
- Sinking Funds
- Short Selling
- Story Telling
- Sales dan Marketing
- Service Excellence
- Social Media Marketing
- Smart Contract
- Subjek Pajak
- Tanah Sengketa
- Tenor
- VUCA
- Coaching
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien