Hai, Grameds! Siapa di sini yang suka makan tahu? Tahu memang sering menjadi pilihan favorit karena rasanya yang lezat, mudah diolah, serta harganya yang terjangkau. Dari tahu goreng yang renyah hingga tahu kukus yang lembut, variasi olahan tahu seolah tak ada habisnya. Tidak hanya itu, tahu juga dikenal sebagai sumber protein nabati yang kaya nutrisi, cocok untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Namun, pernahkah Grameds bertanya, tahu terbuat dari apa dan bagaimana proses pembuatannya?
Nah, kali ini Gramin akan mengajak Grameds mengenal lebih dalam bahan dasar tahu serta proses pembuatannya. Yuk, kita mulai eksplorasi dengan melihat sejarah singkat tahu dan bagaimana makanan ini bisa sampai di meja makan kita!
Table of Contents
Sejarah Singkat Tahu
Tahu adalah salah satu makanan yang sudah dikenal luas di seluruh dunia, khususnya di Asia. Sejarah tahu dimulai lebih dari 2.000 tahun yang lalu di Cina, pada masa Dinasti Han (206 SM – 220 M).
Menurut legenda, tahu pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang pangeran Cina bernama Liu An, yang mencoba menciptakan ramuan panjang umur. Ketika ia menambahkan garam laut ke dalam bubur kedelai, terjadi proses koagulasi yang menghasilkan tahu.
Dalam bahasa Mandarin, tahu disebut “doufu,” yang berarti “fermentasi kedelai.” Dari Cina, makanan ini menyebar ke berbagai negara di Asia Timur dan Tenggara, seperti Jepang, Korea, Thailand, hingga Vietnam. Jepang mengenal tahu sebagai “tofu,” dan hingga kini, tahu menjadi bagian penting dalam budaya kuliner Jepang.
Di Indonesia, tahu mulai diperkenalkan oleh para imigran Cina yang datang pada abad ke-10. Para pedagang dan imigran tersebut membawa serta tradisi kuliner mereka, termasuk pembuatan tahu.
Dari sinilah, tahu kemudian beradaptasi dengan cita rasa lokal dan menjadi bagian integral dari makanan sehari-hari masyarakat Indonesia. Berbagai daerah di Indonesia mengembangkan variasi tahu dengan ciri khas masing-masing, seperti Tahu Sumedang, Tahu Kediri, dan Tahu Pong dari Semarang.
Peran tahu dalam kuliner Asia dan Indonesia sangat besar, terutama karena tahu adalah sumber protein nabati yang murah dan mudah diolah. Berkat kemampuannya menyerap rasa dan tekstur yang bisa disesuaikan, tahu bisa diolah dalam berbagai cara—digoreng, dikukus, atau dimasak dalam sup—sehingga cocok dengan berbagai jenis masakan.
Hingga kini, tahu tetap menjadi makanan populer di berbagai kalangan, tidak hanya sebagai lauk pauk, tetapi juga sebagai camilan. Jadi, selain lezat dan bergizi, tahu juga membawa sejarah panjang yang menghubungkan kita dengan budaya kuliner Asia lainnya. Setelah mengetahui sejarah singkatnya, mari kita lanjutkan pembahasan tentang bahan dasar tahu dan bagaimana tahu dibuat!
Buku ini berisi resep-resep khusus tahu dan tempe yang bisa menambah koleksi resep Anda. Kini, Anda pun bisa dengan mudah menyajikan aneka menu berbahan tahu dan tempe kepada keluarga tercinta tanpa bingung memikirkan cara pengolahannya lagi. Resep tahu dan tempe yang terpilih dalam buku ini adalah yang populer dari dapur Indonesia dan banyak disukai seluruh anggota keluarga.
Bahan Dasar Pembuatan Tahu
Tahu, yang dikenal sebagai salah satu makanan sehat dan kaya protein, terbuat dari bahan utama yang sederhana yaitu kedelai. Kedelai adalah jenis kacang-kacangan yang sudah lama dibudidayakan dan digunakan sebagai bahan makanan utama di berbagai negara, terutama di Asia.
Ada beberapa jenis kedelai yang biasa digunakan untuk membuat tahu, seperti kedelai kuning dan kedelai hitam. Namun, kedelai kuning lebih umum dipakai karena kandungan proteinnya yang tinggi dan sifatnya yang lebih mudah diolah.
Kedelai ini mengandung protein nabati yang sangat tinggi, serat, serta berbagai vitamin dan mineral seperti zat besi, kalsium, dan magnesium. Selain itu, kedelai juga rendah lemak jenuh, menjadikannya pilihan tepat untuk pola makan yang sehat.
Proses Pembuatan Tahu
Proses pembuatan tahu melibatkan beberapa tahapan penting, mulai dari persiapan kedelai hingga pemotongan dan pengemasan.
1. Persiapan Kedelai
Langkah pertama dalam pembuatan tahu adalah merendam biji kedelai. Kedelai yang direndam biasanya dibiarkan dalam air selama beberapa jam, atau bahkan semalaman, agar biji kedelai menjadi lunak dan mudah digiling.
Setelah direndam, kedelai digiling hingga menjadi bubur halus. Proses ini menghasilkan sari kedelai, yaitu cairan berwarna putih yang mengandung protein dan lemak dari kedelai.
2. Pemanasan dan Koagulasi
Setelah sari kedelai diperoleh, langkah berikutnya adalah memanaskannya. Pemanasan ini bertujuan untuk memisahkan cairan dan protein dari bahan padat lainnya.
Setelah itu, cairan kedelai ditambahkan koagulan, yang bisa berupa cuka, air garam, atau zat pembeku alami lainnya. Koagulan ini membantu mengendapkan sari kedelai, yang kemudian akan membentuk gumpalan tahu.
3. Pembentukan dan Pengepresan
Setelah sari kedelai mengental menjadi gumpalan, gumpalan tersebut dipindahkan ke cetakan untuk dibentuk. Pada tahap ini, tahu masih mengandung cukup banyak air, sehingga perlu dipres untuk mengeluarkan sisa cairannya. Proses pengepresan ini juga menentukan tekstur akhir tahu—semakin lama dipres, semakin padat hasilnya.
4. Pemotongan dan Pengemasan
Tahap terakhir adalah pemotongan dan pengemasan. Setelah dipres, tahu dipotong sesuai ukuran yang diinginkan, kemudian siap untuk dikonsumsi atau dipasarkan. Tahu yang sudah dipotong biasanya dimasukkan ke dalam air dingin untuk mempertahankan kesegarannya sebelum dijual.
Menyiapkan hidangan untuk keluarga tersayang merupakan salah satu hal yang menyenangkan. Namun, bagaimana bila rutinitas memasak harus terkalahkan dengan kesibukkan lain, seperti bekerja, mengurus anak, bersosialisai, dan lain-lain. Apalagi dengan waktu yang sempit, Anda harus menyiapkan beragam masakan. Terlebih bila masakan tersebut adalah masakan khas Indonesia yang bumbu rempahnya sangat bermacam-macam. Pasti sangat merepotkan.
Eits, jangan pesimis dulu! Ada kok cara praktis memasak hidangan Indonesia dengan bumbu khasnya yang banyak itu. Caranya adalah cukup siapkan lima bumbu dasar merah, putih, kuning, oranye, dan hitam. Dengan lima bumbu tersebut, Anda tidak perlu takut lagi kerepotan dan kehabisan waktu untuk memasak. Buku ini berisi 40 resep masakan yang dapat dimasak praktis dengan 5 bumbu dasar.
Jenis-jenis Tahu
Tahu adalah makanan serbaguna yang bisa ditemukan dalam berbagai bentuk dan tekstur, tergantung pada cara pembuatannya. Berikut beberapa jenis tahu yang umum dikenal, terutama di Indonesia dan negara-negara Asia:
1. Tahu Putih
Tahu putih adalah jenis tahu yang paling umum ditemukan. Teksturnya padat, namun tetap lembut, dan warnanya putih alami karena tidak ada tambahan pewarna. Tahu ini sering digunakan dalam berbagai masakan, mulai dari tahu goreng, tahu tumis, hingga tahu kukus. Rasanya yang netral membuatnya cocok diolah dengan bumbu apapun.
2. Tahu Sutra (Silken Tofu)
Tahu sutra memiliki tekstur yang sangat lembut dan halus, seperti sutra, sesuai namanya. Jenis tahu ini lebih berair dibanding tahu biasa dan sering digunakan dalam masakan Jepang, seperti sup miso, atau diolah menjadi dessert. Dikarenakan kelembutannya, tahu sutra tidak cocok untuk digoreng karena mudah hancur.
3. Tahu Kuning
Tahu kuning biasanya diberi pewarna alami dari kunyit, sehingga warnanya menjadi kuning keemasan. Jenis tahu ini populer di beberapa daerah di Indonesia, seperti Tahu Kediri dan Tahu Sumedang. Tahu kuning biasanya digoreng untuk menghasilkan kulit luar yang renyah, sementara bagian dalamnya tetap lembut.
4. Tahu Goreng
Tahu goreng adalah tahu yang sudah digoreng hingga bagian luarnya renyah, namun tetap lembut di dalam. Tahu jenis ini sering disajikan sebagai lauk atau camilan, dan bisa dinikmati langsung dengan sambal atau saus kacang. Salah satu variasi terkenal adalah Tahu Sumedang, yang memiliki tekstur khas saat digoreng.
5. Tahu Pong
Tahu pong adalah jenis tahu yang bagian dalamnya kopong atau kosong, sedangkan bagian luarnya renyah setelah digoreng. Tahu ini biasanya disajikan dengan bumbu atau kuah kecap, dan menjadi camilan khas Semarang.
6. Tahu Bacem
Tahu bacem adalah tahu yang dimasak dengan cara direbus dalam air kelapa dan bumbu-bumbu seperti gula merah, kecap, bawang, dan rempah-rempah lainnya. Setelah direbus, tahu bacem biasanya digoreng sebelum disajikan. Tahu ini memiliki rasa manis dan gurih yang khas, serta menjadi hidangan favorit di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
7. Tahu Kembang
Tahu kembang atau tahu kulit adalah jenis tahu yang bagian luarnya lebih keras dan berwarna kecokelatan, sementara bagian dalamnya lembut. Biasanya tahu ini diproses dengan pengeringan dan penggorengan, menjadikannya cocok sebagai bahan dasar masakan berkuah seperti sup atau semur.
Setiap jenis tahu ini memiliki tekstur, rasa, dan karakteristik unik yang membuatnya bisa diolah menjadi berbagai macam hidangan. Dari yang lembut seperti tahu sutra hingga renyah seperti tahu goreng, tahu tetap menjadi makanan yang mudah diadaptasi ke dalam berbagai resep.
• Resep Khas Aceh • Resep Khas Sumatra Utara • Resep Khas Sumatra Barat • Resep Khas Riau dan Kepulauan Riau • Resep Khas Jambi • Resep Khas Bengkulu • Resep Khas Sumatra Selatan • Resep Khas Kepulauan Bangka Belitung • Resep Khas Lampung • Resep Khas Banten • Resep Khas Jakarta • Resep Khas Jawa Barat • Resep Khas Jawa Tengah • Resep Khas Yogyakarta • Resep Khas Jawa Timur • Resep Khas Bali • Resep Khas Nusa Tenggara Barat • Resep Khas Nusa Tenggara Timur • Resep Khas kalimantan Barat • Resep Khas Kalimantan Selatan • Resep Khas Kalimantan Timur • Resep Khas Sulawesi Utara • Resep Khas Sulawesi Tengah • Resep Khas Sulawesi Tenggara • Resep Khas Sulawesi Selatan • Resep Khas Maluku • Resep Khas Papua dan Irian Jaya
Manfaat dan Kandungan Gizi pada Tahu
Berikut adalah beberapa kandungan gizi dan manfaat kesehatan yang bisa Grameds peroleh dari mengonsumsi tahu:
1. Protein Tinggi
Tahu dikenal sebagai sumber protein nabati yang tinggi. Dalam 100 gram tahu, terkandung sekitar 8-10 gram protein. Protein sangat penting untuk perbaikan jaringan tubuh, pertumbuhan otot, dan mendukung fungsi sel-sel tubuh secara keseluruhan. Ini juga merupakan pilihan yang baik untuk vegetarian atau vegan yang tidak mengonsumsi protein hewani.
2. Rendah Kalori
Tahu adalah makanan rendah kalori, yang menjadikannya pilihan ideal untuk mereka yang sedang menjalani diet atau mengontrol berat badan. Dalam 100 gram tahu, hanya terkandung sekitar 70-80 kalori. Meski rendah kalori, tahu tetap mengenyangkan berkat kandungan proteinnya yang tinggi.
3. Rendah Lemak Jenuh
Sebagian besar lemak dalam tahu berasal dari lemak tak jenuh, yang baik untuk kesehatan jantung. Lemak jenuh yang rendah dalam tahu membuatnya baik dikonsumsi oleh mereka yang ingin menjaga kadar kolesterol atau mengurangi risiko penyakit jantung.
4. Sumber Vitamin dan Mineral
Tahu kaya akan berbagai vitamin dan mineral penting, seperti:
-
Kalsium
Penting untuk kesehatan tulang dan gigi. Tahu yang terbuat dari pengendapan dengan kalsium sulfat memiliki kandungan kalsium yang lebih tinggi.
-
Zat Besi
Membantu pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia.
-
Magnesium
Membantu menjaga fungsi otot dan saraf serta mendukung kesehatan tulang.
5. Kaya Akan Isoflavon
Isoflavon adalah senyawa yang ditemukan dalam kedelai, yang memiliki sifat antioksidan dan dipercaya membantu mengurangi risiko penyakit kanker, terutama kanker payudara dan prostat. Isoflavon juga berperan dalam menjaga kesehatan hormon dan menopang kesehatan tulang.
Bagi anda yang menyukai masakan chinese dan sedang mencari buku resep yang membahas hal tersebut, maka buku ini merupakan referensi yang tepat bagi anda. Isi dari buku ini telah disusun secara sistematis agar pembaca dapat memahami dan mengikuti setiap langkah dengan baik.
Penutup
Nah, itu dia, Grameds. Sekarang kamu sudah tahu kan tahu terbuat dari apa dan bagaimana proses pembuatannya! Mulai dari bahan utama berupa kedelai hingga proses yang sederhana, namun penuh manfaat, tahu memang layak menjadi makanan andalan yang sehat dan mudah diolah. Jadi, jangan ragu untuk terus mengonsumsi tahu sebagai bagian dari menu sehari-hari Grameds! Kamu bisa mencari referensi resep-resep tahu maupun lauk pauk yang lain melalui kumpulan buku resep yang tersedia di Gramedia.com.
Sumber : theatlantamall- Arak Bali
- Bihun
- Bekatul
- Beras Porang
- Beras Shirataki
- Cara Membuat Jamu Beras Kencur
- Cemilan dari Tepung Beras yang Bisa Digoreng
- Contoh Makanan Tradisional Simple
- Contoh Makanan 4 Sehat 5 Sempurna yang Simple untuk Anak
- Gohyong
- Jamu Beras Kencur
- Kismis
- Kwetiau
- Latiao
- Kue yang Terbuat dari Beras Ketan
- Makanan Berkuah Yang Simple
- Makanan Dari Aci
- Makanan Daerah Simple
- Makanan Internasional Simple
- Makanan Khas Tulungagung
- Makanan Khas Bojonegoro
- Makanan Khas Sunda yang Simple
- Makanan yang Awet untuk Anak Kos
- Makanan Pembuka Simple
- Makanan Penutup Simple
- Masakan Rumahan yang Enak dan Praktis
- Menu Bakaran Frozen Food
- Menu Masakan Anak Kos
- Menu Makan Siang
- Menu Bakaran Angkringan
- Menu Sehat untuk Anak Usia 1-5 Tahun
- Makanan Nusantara Simple
- Makanan Simple Manis
- Makanan Simple Tapi Enak
- Makanan Simple Dari Tepung Terigu
- Makanan Simple Untuk Tugas Sekolah
- Makanan Simple Untuk Praktek Sekolah
- Mie Gomak
- Odeng
- Oncom Terbuat dari Apa? Bahan, Cara Membuat, dan Tips Olahnya!
- Palumara Khas Makassar
- Punten Pecel Khas Kediri
- Red Velvet
- Rekomendasi Makanan Enak dari Berbagai Daerah di Indonesia
- Resep Nasi Goreng Sederhana Anak Kos, Bahannya Gampang Dicari!
- Sayur Gori Ndeso
- Spaghetti Carbonara
- Tahu Terbuat dari Apa
- Tepung Beras
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien