Tanah Sengketa – Banyak metode yang bisa bisa dijadikan sebuah media investasi. Salah satunya adalah tanah. Dimana jika dilihat dari prospek kedepannya. Tentunya Anda juga sadar jika tanah memang akan memiliki harga yang semakin meningkat dengan seiring berjalannya waktu.
Namun tak semua tanah memiliki reputasi yang baik. Pasalnya ada beberapa oknum yang mencoba menjual tanah sengketa. Adanya tanah sengketa ini juga akan merugikan banyak pihak.
Tentunya sebelum membeli sebidang tanah. Anda juga perlu tahu nih, bagaimana reputasi dari tanah tersebut. Sebab hal tersebut juga penting sekali agar harga dari tanah tidak menurun dan Anda juga tak akan dirugikan.
Bicara tentang tanah sengketa sebenarnya banyak hal yang bisa diulas. Mulai dari pengertian, penyebab adanya tanah sengketa yang marak dijual. Resiko dari membeli tanah sengketa hingga bagaimana kerugian dari memiliki tanah sengketa itu sendiri.
Tak perlu khawatir jika Anda belum tahu penjelasan dari beberapa poin tersebut. Sebab artikel ini akan memberikan banyak penjelasan terkait dengan tanah sengketa. Simak ulasannya yang ada di bawah ini.
Table of Contents
Pengertian Tanah Sengketa
Dari awal kita sudah belajar sedikit pentingnya melakukan kroscek bagaimana reputasi dari sebidang tanah yang akan Anda beli. Sebab tak semua tanah memiliki reputasi yang selalu baik seperti adanya sertifikat atas nama pribadi pemilik tanah.
Saat ini masih ada beberapa oknum yang menjual tanah tak jelas asal usulnya atau lebih kerap dengan tanah sengketa. Namun untuk pengertian tanah sengketa sendiri sebenarnya bisa dilihat berdasarkan penjelasan Undang-undang sengketa tanah.
Penjelasan di dalam undang-undang sengketa tanah tersebut tertuang pada Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Indonesia No. 3 tahun 2011. Dimana pertarungan tersebut menjelaskan sengketa tanah atau sengketa adalah perselisihan tanah yang melibatkan badan hukum, lembaga atau perseorangan dan secara sosio-politis tidak memiliki dampak luas.
Secara mudahnya sengketa tanah adalah sebuah sebuah tanah yang hak kepemilikannya dipermasalahkan oleh kedua belah pihak. Kedua belah pihak tersebut akan melakukan perebuat terkait dengan hak kepemilikan dari tanah tersebut. Sampai saat ini tanah sengketa juga merupakan sebuah kasus yang kerap ditemukan di Negara Indonesia.
Sebuah fakta dari Kementrian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ART/BPNK) menunjukkan jika sudah melakukan penanganan sebanyak 185 terkait dengan kasus pertanahan. Kasus tanah sengketa tersebut diindikasi adanya tangan mafia tanah di dalamnya.
Bahkan untuk jenis kasus yang terkait dengan tanah sengketa juga beragam. Contohnya adalah kasus tentang pemalsuan dokumen, perubahan batas tanah secara ilegal dan jenis-jenis masalah lainnya.
Melihat hal tersebut, tentunya Anda juga harus tahu jika dalam membeli sebidang tanah memang wajib jeli terkait dengan hak kepemilikan, luas tanah, surat dan lain sebagainya.
Penyebab Adanya Tanah Sengketa
Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika masalah tentang tanah atau sengketa tanah sampai saat ini masih saja terus bermunculan. Sebenarnya jika diulas lebih dalam, banyak faktor yang mempengaruhi banyak terjadi kasus sengketa tanah.
Penting sekali bagi Anda untuk tahu apa saja yang menyebabkan terjadinya kasus sengketa tanah. Selain bisa menambah informasi juga akan meminimalisir terjadinya kasus sengketa tanah yang mungkin akan Anda alami.
Lantas apa saja beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya peningkatan kasus sengketa tanah. Berikut adalah penjelasan yang bisa Anda baca selengkapnya.
- Kebijakan yang terbilang belum maksimal.
- Kurang adanya kejelasan ketika melakukan proses sertifikasi tanah tersebut.
- Kurang memperhatikan proses administrasi, hal ini akan membuat orang lain lebih mudah dalam mengklaim hak kepemilikan tanah tersebut.
- Sumber daya manusia yang terbilang masih terbatas.
- Adanya kemungkinan pada administrasi pertanahan yang masih kurang ketat.
- Meningkatnya permintaan tanah berbanding terbalik dengan ketersediaan tanah di Negara Indonesia khususnya.
- Adanya pemekaran wilayah yang membuat tumpang tindih hak kepemilikan atas sebuah tanah.
- Adanya campur tangan mafia di dalam pendaftaran tanah.
Pada penjelasan poin di atas menyebutkan jika ada campur tangan mafia tanah dalam pendaftaran sebuah tanah. Hal ini memang terkadang terjadi dan membuat banyak orang merasa dirugikan. Baik itu pembeli atau pemilik tanah sebelumnya sama-sama merasa dirugikan dengan adanya mafia tanah ini.
Lalu sebenarnya apa itu mafia tanah. Secara mudahnya mafia tanah adalah perorangan kelompok atau badan hukum yang dengan sengaja melakukan tindak kejahatan yang bisa memungkikan terjadinya atau menghambat proses pelaksanaan penanganan kasus pertanahan.
Memang benar memiliki tanah dalam bentuk sengketa tidak begitu menyenangkan bahkan terbilang cukup merugikan. Namun Anda juga perlu tahu nih jika ada sebuah tanah dalam kondisi sengketa. Ternyata ada beberapa langkah penyelesaiannya lho.
Sampai saat ini ada tiga cara proses penyelesaian dari kasus sengketa tanah tersebut. Tiga cara penyelesaian adalah seperti beberapa poin di bawah ini.
- Melalui proses pengadilan.
- Melakukan proses pengaduan ke kantor pertanahan.
- Secara damai dengan proses mediasi.
Akan tetapi banyak orang mengklaim jika melakukan penyelesaian sengketa tanah dengan jalur pengadilan akan membutuhkan banyak biaya. Bahkan biaya untuk proses penyelesaian jalur pengadilan terbilang terkadang lebih besar dari harga objek tanah tersebut. Karena hal inilah banyak orang menghindari proses penyelesaian tanah dengan jalur pengadilan.
Sebagai bentuk alternatif untuk menyelesaikan kasus sengketa tanah tersebut, Anda bisa menggunakan jalur pengaduan ke kantor pertanahan. Dimana proses pengaduan bisa dilakukan secara tertulis melalui kotak surat. Anda juga masih bisa melakukan pengaduan secara online melalui website atau langsung ke loket pengaduan kementerian.
Adapun beberapa cara atau langkah yang diperlukan ketika Anda ingin melakukan penyelesaian sengketa tanah dengan jalur pengaduan ke kantor pertanahan. Beberapa langkah yang dibutuhkan adalah sebagai berikut ini.
- Melakukan pengiriman berkas pengaduan secara tertulis ke kantor pertanahan.
- Selanjutnya bekas pengaduan tersebut akan dikirimkan kembali ke kantor wilayah pertanahan. Lalu berkas tersebut juga masih akan dilanjutkan ke kantor kepala pertanahan.
- Ketika berkas sudah sampai ke kantor kepala pertanahan. Maka berkas tersebut akan masuk ke dalam tahap pemeriksaan oleh petugas.
- Dari proses pemeriksaan dan sudah dinyatakan jika berkas sudah memenuhi syarat yang ada. Maka berkas tersebut akan dilimpahkan ke pejabat yang berwenang menangani kasus perkara.
- Proses administrasi pengaduan akan masuk ke dalam tahap register penerimaan aduan oleh pejabat berwenang.
- Selanjutnya pejabatan yang berwenang dan bertanggung jawab akan melakukan pengumpulan data, validasi dan juga keterangan dari para saksi. Ketika semua proses tersebut sudah terlaksana. Maka akan berlanjut ke tahap analisis, dimana analisis tersebut akan menunjukkan hasil apakah pengaduan masuk ke dalam kewenangan pengaduan atau tidak.
- Jika pengaduan tersebut sesuai dengan kewenangan kementerian yang berlaku. Maka proses selanjutnya adalah melaporkan pengaduan tersebut ke kepala kantor pertanahan. Namun jika tidak sesuai dengan kewenangan kementerian yang berlaku. Maka kasus akan dikembalikan kepada pihak yang bersangkutan. Meski begitu pihak kementrian bisa memberikan fasilitas penyelesaian menggunakan sistem mediasi.
Itulah beberapa langkah yang diperlukan ketika Anda memutuskan menggunakan jalur pengaduan ke kantor pertanahan. Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan jika proses pengaduan akan mendapatkan dua hasil.
Hasil yang pertama adalah ketika pengaduan sengketa tanah sesuai dengan kewenangan kementerian maka akan dilanjutkan ke proses pelaporan pada kepala kantor pertanahan. Selanjutnya adalah untuk hasil yang kedua jika pengaduan tidak sesuai dengan kewenangan kementerian.
Maka kasus akan dikembalikan kepada pihak pemohon. Meski begitu pihak kementrian bisa memberikan sebuah fasilitas penyelesaian yaitu dengan cara mediasi.
Syarat Melakukan Pengaduan ke Kantor Pertanahan
Melakukan pengaduan ke kantor pertanahan terkait dengan kasus sengketa tanah tidak bisa dilakukan begitu saja. Pasalnya ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Jika pada poin sebelumnya sudah dijelaskan bagaimana langkah atau tata cara untuk melakukan proses pengaduan kasus sengketa tanah pada kantor pertanahan.
Maka pada poin ini akan dijelaskan syarat apa saja yang dibutuhkan ketika akan melakukan pengaduan kasus sengketa tanah ke kantor pertanahan. Di bawah ini adalah beberapa syarat yang dibutuhkan untuk proses penyelesaian sengketa tanah melalui jalur pengaduan ke kantor pertanahan.
- Fotokopi berkas identitas pengadu.
- Jika proses pengaduan diwakilkan. Maka diwajibkan untuk melampirkan berkas surat kuasa dan juga identitas dari ahli kuasa.
- Bukti dari proses pengaduan yang dilakukan.
- Uraian singkat terkait dengan kasus sengketa tanah yang akan dilakukan pengaduan tersebut.
Dengan beberapa persyaratan di atas, Anda bisa melakukan pengaduan terkait dengan kasus sengketa tanah ke kantor pertanahan.
Tips Membeli Tanah
Sebelumnya sudah dijelaskan jika tanah adalah salah satu jenis benda atau barang yang bisa dijadikan sebuah investasi. Harga dari tanah akan terus meningkat seiring berjalannya waktu. Namun di luar itu semua sampai saat ini banyak para oknum atau mafia tanah yang melakukan proses penjualan tanah.
Adanya campur tangan mafia tanah ini akan merugikan mereka yang melakukan transaksi dengannya. Tentunya Anda juga perlu mengetahui beberapa tips yang diperlukan dalam membeli sebuah tanah. Beberapa tips ini setidaknya bisa membantu Anda untuk meminimalisir dan menghindari adanya kasus tanah sengketa pada objek yang akan dibeli.
Poin ini akan menjelasan kan beberapa tips terkait proses pembelian tanah agar terhindari dari mafia tanah dan kasus sengketa tanah. Nah agar Anda semakin cepat tahu beberapa tips tersebut, maka penjelasan di bawah ini bisa membantu.
1. Ketahui Ciri-ciri Mafia Tanah
Hal pertama yang wajib banget Anda ketahui adalah ciri-ciri dari mafia tanah. Sebab banyak banget oknum tak bertanggung jawab melakukan penjualan tanah dengan kondisi tak jelas. Kebanyakan dari mereka adalah broker, notaris hingga pengacara yang bisa dibilang tak jelas.
Bahkan dilihat dari latar belakang saja, mereka tampaknya memiliki reputasi yang tak baik. Ketika melakukan proses penjualan. Para mafia tanah ini akan menggunakan sertifikat palsu. Bahkan mereka juga bisa melakukan penggantian nama kepemilikan tanah secara ilegal agar proses penjualan bisa berlangsung dengan cepat.
2. Pastikan Keaslian dari Bukti Kepemilikan Tanah
Setelah mengetahui ciri-ciri dari mafia tanah. Berikutnya Anda juga perlu tahu jika semua surat-surat bukti kepemilikan terbukti asli. Dalam tahap ini Anda bisa menggunakan bantuan dari notaris.
Akan tetapi dalam menggunakan jasa notaris tersebut akan membutuhkan biaya tambahan. Dimana biaya tambahan ini akan ditanggung oleh Anda pribadi. Maka dari itu untuk mengurangi pengeluaran yang dirasa bisa lebih diminimalisir. Tentunya melakukan pengecekan pribadi semua berkas kepemilikan secara pribadi adalah pilihan terbaik.
Anda bisa membawa semua berkas kepemilikan tanah ke Badan Pertanahan Nasional atau BPN. Beberapa berkas kepemilikan tanah yang bisa Anda lakukan pengecekan keasliannya di Badan Pertanahan Nasional adalah sebagai berikut.
- Sertifikat tanah yang akan dibeli
- Membawa surat tugas pengecekan PPAT
- Melakukan penyerahan form permohonan untuk pengecekan sertifikat
- Membawa fotokopi KTP dari pemilik sertifikat tanah tersebut
- Membawa bukti jika sudah melakukan pembayaran PBB atau Pajak Bumi dan Bangunan
- Menyiapkan biaya
3. Gunakan Notaris Terpercaya
Jika menggunakan bantuan dari notaris, maka pastikan jika notaris tersebut memang benar-benar terpercaya. Pastikan juga jika notaris tersebut memiliki izin. Bahkan Anda juga harus tahu reputasi dari notaris tersebut.
Untuk mengetahui reputasi dari notaris tersebut Anda bisa mulai cek profil mereka. Lalu Anda juga memastikan tahun berapa notaris tersebut memulai terjun dalam bidangnya, siapa saja klien yang sudah ditangani oleh mereka.
Terakhir Anda bisa mencoba untuk meminta referensi dari orang lain. Menggunakan jasa notaris terpercaya akan meminimalisir terjerumus proses pembelian tanah pada mafia tanah.
4. Bertemu Langsung dengan Pemilik Tanah
Ketika ingin melakukan pembelian tanah sebaiknya bertemu langsung dengan pemilik tanah. Proses transaksi secara langsung dengan pemilik tanah dinilai lebih aman daripada bertemu dengan perantara.
Sebab ada beberapa kasus penipuan jual beli tanah dengan perantara. Modus-modus perantara inilah yang bisa merugikan banyak pihak. Tentunya bertemu secara langsung dengan pemilik tanah juga akan lebih mempermudah Anda mendapatkan harga yang sesuai.
5. Periksa Kondisi dari Tanah yang Akan Dibeli
Berikutnya Anda juga harus tahu bagaimana kondisi dari tanah yang akan dibeli tersebut. Penting sekali lho melakukan pemeriksaan ini dengan begitu detail. Anda bisa mulai dari proses pemeriksaan luas, bentuk, ukuran dan juga batas dari tanah tersebut.
Pastikan semua hal tersebut sesuai dengan apa yang tertera di sertifikat. Dengan begini Anda juga akan terhindari dari permasalahan tanah sengketa sekaligus permainan mafia tanah.
6. Pastikan Rencana Tata Ruang
Jika untuk berinvestasi, Anda harus memastikan rencana tata ruang dari area tersebut. Memastikan rencana tata ruang juga bisa meminimalisir terjadinya konflik di masa mendatang. Maka dari itu Anda perlu tahu kedepannya tanah tersebut ingin dimanfaatkan sebagai apa. Apakah untuk perumahan, binis, atau hal lainnya harus jelas tujuannya.
7. Membuat Akta Jual Beli
Terakhir adalah Anda wajib banget nih melakukan pembuatan akta jual beli tanah tersebut. Proses pembuatan akta jual beli tanah bisa dilakukan dengan bantuan notaris maupun PPAT atau Pejabat Pembuatan Akta tanah.
Prosesnya adalah dimulai dari melakukan pembuatan Perjanjian Pengikatan Jual Beli atau PPJB. Setelah hal tersebut terlaksana, maka akan berlanjut ke pembuatan Akta Jual Beli atau AJB.
Perlu diketahui juga dengan melakukan pembuatan akta jual beli tanah juga akan meminimalisir terjadinya kerugian ketika melakukan proses transaksi.
Nah itulah beberapa penjelasan terkait dengan semua hal yang berhubungan dengan proses transaksi tanah. Dimana dengan memahami penjelasan di atas, Anda bisa lebih paham apa itu tanah sengketa dan bagaimana menghindari transaksi dengan mafia tanah sekaligus kasus tanah sengketa.
- Agunan
- Appraisal
- Biaya Ivestasi
- Bisnis MLM
- Bisnis Startup
- Blockchain
- Cash flow
- Capital Gain
- CrowdFunding
- Cryptocurrency
- Contigency Plan
- Delisting
- Dropshipper
- Ekuitas
- Content Marketing
- Fee
- Fidusia
- Franchise
- Gestun
- Invoice
- Inovasi Product
- Investasi Jangka Panjang
- Investasi Leher Ke Atas
- Istilah-istilah Saham
- Lead
- Join Venture
- Kredit Produktif
- Komitmen Mutu
- Kode Refferal
- Konsinyasi
- Keunggulan Komparatif
- komoditas
- Letter Of Intent
- Listing
- Mansion
- Neobank
- Pasar Uang
- Passive Income
- Papperless
- Paypal
- Perbedaan Hedge Fund dan Mutual Fund
- Prospek
- Product Knowledge
- Properti
- Partnership
- Real Estate
- Refferal Marketing
- Refinance
- Relisting
- Return Of Investment
- Ritel
- Right Issue
- Saham
- Sinking Funds
- Short Selling
- Story Telling
- Sales dan Marketing
- Service Excellence
- Social Media Marketing
- Smart Contract
- Subjek Pajak
- Tanah Sengketa
- Tenor
- VUCA
- Coaching
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien