Tanaman pangan – Tinggal di suatu negara dengan iklim tropis seperti Indonesia membawa banyak keuntungan tersendiri. Salah satu di antaranya adalah struktur serta suhu tanah yang cenderung ideal untuk mengakomodir berbagai kegiatan perkebunan dan pertanian, tak terkecuali bercocok tanaman pangan adalah skala rumah tangga.
Dorongan untuk memproduksi tanaman pangan dari rumah pun kemudian digiatkan oleh pemerintah kepada masyarakat, terutama setelah menghadapi Covid-19 yang belum mereda.
Jika tertarik memulai budidaya tanaman pangan dari rumahmu sendiri, berikut ini ulasan mengenai jenis tanaman pangan yang dapat kamu mulai budidayakan dari rumah!
Table of Contents
Pengertian Tanaman Pangan
Pangan sebagai kebutuhan dasar utama manusia yang harus dipenuhi agar dapat menghasilkan energi, sehingga manusia dapat beraktifitas. Biasanya, pangan bersumber dari sumber daya hayati serta air baik yang diolah maupun tidak, atau biasanya dikenal juga dengan tanaman pangan.
Tanaman pangan mampu menghasilkan banyak nutrisi penting bagi tubuh seperti protein dan karbohidrat kompleks. Di Indonesia pangan diidentikan dengan beras karena jenis pangan ini juga merupakan sumber makanan pokok utama.
Berdasarkan pengalaman gangguan pada ketahanan pangan dengan bertambahnya kenaikan harga beras hingga berkembang menjadi krisis multidimensi, tentunya kelangkaan ptanaman pangan dapat membahayakan berbagai stabilitas ekonomi atau nasional.
Selain beras terdapat juga beberapa contoh tanaman pangan yang menjadi sumber protein dan karbohidrat, di antaranya serella (gandum, padi, dan jagung), umbi (singkong dan ubi jalar), dan kacang-kacangan (kacang kedelai, kacang tanah, dan kacang panjang).
Tanaman pangan mudah dalam perawatannya sebab tidak membutuhkan perawatan yang terlampau rumit misalnya kedelai, singkong, dan ubi jalar. Meski terdapat juga tanaman pangan yang memerlukan perawatan intensif seperti jagung, kentang, padi, dan lain sebagainya.
Selain memenuhi berbagai asupan makanan ternyata tanaman pangan juga dapat menjadi sebuah peluang usaha yang mampu menghasilkan berbagai manfaat dan keuntungan dalam kehidupan manusia dengan cara budidaya.
Tanaman pangan dengan kadar karbohidrat yang tinggi bisa berfungsi untuk sumber energi manusia. Tanaman ini juga dapat diolah menjadi makanan dengan kandungan karbohidrat, yang akan dipecah ke dalam bentuk yang lebih sederhana sehingga mampu diserap oleh tubuh.
Karbohidrat sebagai sumber energi kemudian diproses dalam bentuk monosakarida dan diserap tubuh ke dalam aliran darah. Gula dalam aliran darah ini nantinya kemudian akan diproses lebih lanjut untuk menjadi sumber energi tubuh.
Tanaman pangan selain berguna sebagai sumber energi juga bermanfaat dalam meningkatkan daya tahan dan regenerasi sel tubuh. Kandungan vitamin dan mineral di dalamnya juga akan membantu sel beregenerasi sehingga tercipta sel-sel baru.
13 Jenis Tanaman Pangan yang Bisa Dibudidayakan di Rumah
Grameds bisa memanfaatkan lahan pekarangan atau lahan sempit di sekitar hunian menjadi lahan tanaman pangan. Tujuannya tentu saja untuk memenuhi kebutuhan perorangan serta memanfaatkan sumber daya yang ada.
Lahan pekarangan ini dapat kamu tanami dengan kentang, ubi jalar, ataupun talas. Dengan pemanfaatan pekarangan ini, maka kebutuhan rumah tangga kemudian dapat dicukupi tanpa harus pergi ke pasar.
Selain itu budidaya tanaman pangan di lahan pekarangan juga menjadi wujud keamanan pangan perorangan atau keluarga. Pasalnya, tanaman budidaya tentu lebih aman dikonsumsi dibanding tanaman dengan bahan berbahaya seperti pestisida.
Lalu, apa saja jenis tanaman pangan yang dapat dibudidayakan dari halaman rumah? Simak ulasannya berikut ini!
1. Kentang
Kentang sebagai salah satu tanaman pangan yang bermanfaat bagi Kesehatan tubuh. Dengan mengkonsumsi kentang kemudian dapat juga menurunkan risiko terserang penyakit berbahaya seperti penyakit jantung.
Menanam kentang di rumah sendiri juga tidak sulit, hanya dengan menggali lahan dengan kedalaman minimal 10 cm, lalu tanam bibit kentang yang sudah siap tanam ke dalam tanah.
Siram secara rutin serta berikan pupuk agar kentang dapat bertumbuh dengan baik.
2. Ubi Jalar
Jika kamu menginginkan tanaman pangan yang dapat tumbuh dengan cepat, maka menanam ubi jalar dapat menjadi solusi utamanya. Tanaman ini dapat tumbuh dalam waktu kurang lebih 90 hari sejak ia ditanam hingga siap di waktu panen.
Proses penanamannya juga sama seperti menanam kentang. Hanya dengan mempersiapkan tanah dan menanam bibitnya, kemudian siram secara teratur, tak lupa berikan pupuk agar ubi jalar dapat tumbuh dengan subur.
3. Talas
Talas menjadi salah satu tanaman umbi dengan banyak kandungan mineral dan vitamin di dalamnya sehingga menjadikannya sehat dikonsumsi. Talas juga dapat menjadi salah satu tanaman pangan yang dapat ditanam dengan mudah dari rumah.
Caranya juga sangat mudah hanya dengan menyiapkan bibit talas dengan kuncup, lalu tanamkan di halaman rumah dengan kuncupnya di atas permukaan tanah. Tanaman pangan sendiri memiliki banyak kandungan karbohidrat dan protein sebagai sumber energi manusia agar tetap fit menjalankan aktivitas sehari-hari.
Pangan sendiri kemudian menjadi perhatian khusus karena menjadi kebutuhan paling mendasar bagi manusia, selain papan dan sandang.
4. Jagung
Menanam jagung pada hunian sangat mudah dilakukan. Jagung sebagai salah satu tanaman pangan yang dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah yang berbeda-beda. Pastikan untuk menanam bibit jagung pada halaman saat memasuki awal musim kemarau.
Meski tanaman ini kemudian dapat tumbuh pada udara yang panas, Jangan lupa untuk tetap menyiram dan memberikan pupuk secara rutin agar jagung tetap tumbuh dengan subur dan tidak mengering.
5. Singkong
Singkong sebagai salah satu tanaman pangan dengan banyak kandungan vitamin dan serat. Tak hanya itu singkong juga sangat mudah diolah menjadi berbagai makanan yang berbeda.
Untuk menanam singkong, kamu membutuhkan stem dari tanaman indukannya, potong-potong juga singkong hingga berukuran kecil serta menanamnya kembali ke dalam tanah.
6. Sukun
Bagimu yang tertarik untuk budidaya sukun di rumah, langkah awalnya adalah dengan menyiapkan bibit lalu masukkan ke dalam tanam. Timbun juga bibit pada tanah biasa di bagian bawah baru dengan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kandang di bagian atas.
Saat menanam sukun, tambahkan juga pupuk NPK sebanyak 100 gram setiap lubang. Beri air agar tanah dapat dimampatkan sehingga posisi tanaman pangan sukun akan menjadi lebih kokoh dan kuat.
7. Garut atau Ararut
Umbi garut kemudian menghasilkan pati berkualitas tinggi, berukuran halus serta berharga mahal. Rimpang dari garut juga dapat dijadikan sumber karbohidrat alternatif untuk kemudian menggantikan tepung terigu.
Tepung garut baik juga dikonsumsi oleh orang yang baru sembuh dari suatu penyakit, karena mudah dicerna oleh penderita dengan masalah usus dan perut.
8. Sorghum
Dibandingkan dengan nasi atau beras, sorgum diklaim lebih unggul dalam hal gizi. Kandungan protein, kalsium, vitamin B1, zat besi, fosfor yang lebih tinggi dibandingkan dengan beras.
Sorgum juga diklaim baik dikonsumsi bagi para penyandang diabetes lantaran kandungan gulanya yang rendah. Bagi yang sedang berdiet, sorgum juga dapat menjadi kawan bersantap yang ideal. Perut akan terasa kenyang dengan lebih lama karena kandungan seratnya yang tinggi.
9. Kacang Tanah
Menanam bibit kacang tanah kemudian dapat dilakukan dengan mudah yaitu hanya dengan menanam bibit, masing-masing 1 bibit per polybag yang telah terisi tanah pada kedalaman sekitar 3 cm. Simpan pada tempat yang terkena sinar matahari atau lebih teduh.
Kacang tanah kemudian dapat dipanen dengan umur 3 sampai 4 bulan dengan umur pendek dan 5 sampai 6 bulan untuk umur yang lebih panjang.
10. Selada
Tanaman yang dapat dengan mudah panen selanjutnya ialah selada. Jenis sayuran ini sangat mudah tumbuh dan dapat ditanam baik dengan cara konvensional atau dengan cara hidroponik.
Sayuran selada dengan teksturnya yang renyah serta memiliki rasa yang lebih segar. Banyak orang yang kemudian menyukai selada untuk dijadikan lalapan pada tiap menu masakannya.
11. Bawang Merah dan Bawang Putih
Hampir setiap menu masakan kemudian membutuhkan bawang merah dan putih sebagai penambah cita rasa. Karenanya tak heran jika kebutuhan akan bawang merah dan bawang putih terus-menerus meningkat. Bawang merah dan putih ini kemudian termasuk jenis sayuran yang cepat panen.
Hal inilah yang kemudian menjadi alasan mengapa bawang merah dan bawang putih sangat menguntungkan. Hal yang perlu diwaspadai Ketika menanam tanamin ini hanya pada musim dan juga harga jualnya.
Pasalnya, jika kamu salah memilih musim serta waktu penanamannya, maka kamu akan mengalami banyak kerugian.
12. Sawi Hijau
Dengan membudidayakannya, sawi hijau ini kemudian tidak memerlukan sinar matahari yang banyak. Sayuran sawi hijau ini juga lebih cocok ditanam pada suatu tempat dengan intensitas cahaya sekitar 3-4 jam sehari. Tempat yang lembap juga memiliki unsur hara yang sangat dibutuhkan supaya sayuran sawi hijau ini dapat tumbuh dengan cepat.
13. Lobak
Lobak memiliki sistem perakaran yang dangkal. Sayuran ini mudah tumbuh meski ditanam pada wadah yang kecil. Untuk masa panennya, lobak bisa panen cepat dalam waktu 24-60 hari tergantung varietas.
Cara menanamnya sendiri hanya dimulai dengan Penggemburan tanah agar lebih subur. Agar umbi tidak pecah serta memiliki rasa yang pahit pastikan tanah memiliki kandungan bahan organik yang cukup. Lakukan juga pengolahan tanah sampai didapatkan tekstur tanah yang halus, tambahkan juga pupuk kandang 3-5 kg/meter persegi.
Jika harus tambahkan sekam bakar agar teksturnya menjadi lebih gembur. Buat juga lubang tanam serta kedalaman 1 cm. Jarak tanam yang ideal sebaiknya 10×10 cm. Letakkan juga 1 biji benih lobak merah pada setiap lubangnya.
Kemudian siram juga dengan air secukupnya menggunakan sprayer. Setelah tanaman memiliki umur 20 hari, umbi lobak kemudian terlihat muncul sebagian di permukaan tanah, dan siap dipanen.
Budidaya tanaman berfungsi mencukupi kebutuhan pangan serta gizi keluarga. Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian kemudian mendorong setiap rumah tangga agar mampu memanfaatkan lahan pekarangan di rumah dengan sumber pangan secara berkelanjutan untuk meningkatkan aksesibilitas, pemanfaatan, ketersediaan, serta pendapatannya.
Budidaya tanaman pangan sendiri sangat strategis tidak hanya berguna dalam mencukupi kebutuhan pangan serta gizi keluarga, namun juga akan meningkatkan pendapatan rumah tangga, terlebih pada masa pandemi saat ini.
Budidaya tanaman pangan di rumah sendiri menjadi solusi dalam menjaga ketahanan pangan tak hanya tentang kecukupan bahan pangan, namun juga menyangkut kemampuan dalam memproduksi sendiri bahan pangan dengan pemanfaatan sumber daya lokal.
Pada lain sisi, pekarangan nantinya akan menjadi gizi keluarga serta sumber pangan dalam pemenuhan kebutuhan karbohidrat, mineral, protein, dan vitaminnya. Seperti yang telah disebutkan di atas, bahkan beberapa di antaranya seperti ubi dan singkong sangat mudah ditanam tanpa perlu perawatan khusus.
Buku-Buku Terkait
1. Kimia Pangan Komponen Makro
Buku ini berisi tentang komponen kimia dalam pangan. Komponen kimia dalam pangan terdiri dari 2 jenis, yaitu komponen makro dan komponen mikro. Dalam buku ini hanya berisi komponen makro yang pembahasannya meliputi air, karbohidrat, protein, dan lemak/minyak.
Buku ini membahas secara rinci dan mendalam mengenai keempat komponen tersebut. Pembahasan materi dalam naskah ini lebih menitikberatkan pada prinsip dan aplikasi kimia pangan dalam menjelaskan fenomena kimia yang terjadi dalam proses pengolahan pangan. Naskah juga membahas beberapa prinsip analisis pangan tetapi hanya garis besarnya saja.
2. Pengembangan Produk Pangan Teori dan Implementasi
Pengembangan produk pangan sangat menentukan terhadap mati, hidup, dan ber- kembangnya suatu usaha dan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan dan penyediaan produk pangan.
Oleh karena itu, pengembangan produk pangan harus dilakukan secara sistematis dan terencana, serta mengikuti tren kebutuhan produk pangan oleh konsumen saat ini dan masa yang akan datang.
Buku ini menjelaskan tentang pengembangan produk pangan mulai dari penggalian ide produk, pengembangan konsep, profil, serta spesifikasi ide produk yang memudahkan dalam pengembangan prototipe produk yang nantinya diluncurkan ke pasar.
Selain itu, ditekankan bahwa pengembangan produk juga harus diiringi dengan evaluasi pasar serta perencanaan pemasaran dan produksi yang cermat. Ketidakcermatan dalam kajian tersebut dapat berakibat pada kegagalan produk pangan hasil pengembangan di pasar.
Dalam buku ini tahap-tahap pengembangan produk diuraikan secara sistematis, jelas, dan komprehensif. Buku ini sangat relevan bagi mahasiswa dan dosen di bidang teknologi pangan/hasil pertanian, teknologi industri hasil pertanian, dan bidang terkait.
Demikian ulasan tentang tanaman pangan bisa kamu coba budidayakan di rumah demi menciptakan ketahanan pangan. Buku-buku terkait pangan bisa kamu dapatkan di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas Gramedia selalu memberikan produk terbaik agar kamu bisa memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Sofyan
Baca juga:
- Angkak Merah
- Budidaya Bawang Merah
- Budidaya Jamur Tiram
- Budidaya Jamur Merang
- Budidaya Jahe
- Budidaya Jahe Merah
- Budidaya Jagung
- Budidaya Kelapa
- Budidaya Kopi
- Budidaya Melon
- Budidaya Tanaman Tomat
- Budidaya Tanaman Porang
- Budidaya Vanili
- Cara Memilih Sayuran
- Cara Menanam Jagung
- Cara Menanam Bawang Putih
- Daun Katuk
- Jenis Alpukat
- Jenis Apel
- Kandungan Gizi Apel yang Baik Untuk Kesehatan
- Jenis Buah Berry
- Jenis Cabai
- Jenis Durian
- Jenis Kopi
- Jenis Pisang
- Jenis Mangga
- Jenis Kacang-Kacangan
- Jenis Tanaman Porang
- Manfaat dari Pisang Kepok
- Kapulaga Jawa
- Manfaat kencur
- Manfaat Lidah Buaya
- Manfaat Daun Jati Cina
- Manfaat Daun Insulin
- Manfaat Daun Kratom
- Manfaat Ubi Ungu
- Macam Macam Bumbu Dapur
- Manfaat Temu Kunci
- Manfaat Temu Ireng
- Sayur Kale
- Tanaman Yang Cocok Di Dataran Tinggi
- Tanaman Cabe
- Tanaman Obat
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien