Budidaya udang dalam tambak – Budidaya udang dalam tambak merupakan peluang usaha yang cukup menjanjikan karena permintaan di pasar lokal dan internasional masih tinggi sampai sekarang. Sayang sekali, jumlah orang yang ingin memulai dan orang yang bingung sama banyaknya–mungkin kamu juga termasuk ke dalamnya.
Mereka yang merasa bingung biasanya karena belum tahu harus mulai dari mana, apalagi budidaya udang harus dilakukan dengan benar. Mulai dari persiapan lahan untuk tambak, pemilihan benih, dan masih banyak lagi. Untuk membantu kamu, dalam artikel ini Gramedia akan membahas mengenai budidaya udang dalam tambak dan langkah-langkahnya. Tenang, semua informasi di sini diambil dari buku yang ditulis oleh pengusaha berpengalaman. Selamat membaca!
Table of Contents
Cara Budidaya Udang Dalam Tambak

Cara budidaya udang dalam tambak bisa dibagi menjadi beberapa bagian, mulai dari persiapan tambak, persiapan pakan, hama dan penyakit, hingga panen dan pasca panen. Setiap bagian harus diperhatikan dengan baik agar hasil produksi udang bisa maksimal nantinya. Pada pembahasan utama ini, kita akan membahas semua bagian secara ringkas dan padat.
Persiapan tambak
Udang merupakan hewan yang memiliki siklus hidup berulang dan ini harus diperhatikan saat mempersiapkan tambak untuk budidaya. Berikut ini beberapa hal yang harus kamu ketahui sebelum membangun tambak.
Lokasi
Lokasi ideal untuk tambak udang berada di daerah sepanjang pantai dengan jarak beberapa meter dari permukaan air laut dan memiliki suhu rata-rata 26 – 28 derajat celcius. Sementara untuk tanahnya, harus menggunakan tanah liat atau liat berpasir karena mudah dipadatkan, tidak pecah-pecah, dan bisa menahan air.
Tekstur tanah dasar di lokasi untuk tambak harus terdiri dari lumpur berpasir atau lumpur liat berdebu dengan kandungan pasir yang tidak lebih dari 20%. Selain itu, tanahnya juga tidak boleh ngrokos (porous).
Jenis perairan yang ideal untuk udang adalah air tawar atau air payau tergantung jenis udang yang kamu pilih. Terakhir, daerah yang paling ideal untuk membuat tambak adalah daerah pasangg surut yang fluktuasi pasang surutnya sekitar 2-3 meter.
Lahan Ideal untuk tambak
Udang mempunyai kebiasaan hidup, tingkah laku, dan juga sifat yang perlu diperhatikan dalam memilih lokasi tambak. Berikut ini beberapa persyaratan yang harus dipenuhi saat memilih lokasi tambak untuk membuat tambak baru maupun perbaikan tambak yang sudah ada:
- Mempunyai sumber air laut maupun air tawar yang cukup. Idealnya air harus tersedia paling tidak 10 bulan dalam satu tahun atau lebih bagus jika tersedia sepanjang tahun. Namun pastikan tidak menggunakan lokasi yang rawan banjir, ya!
- Mempunyai saluran air yang lancar untuk pengisian waktu pasang atau pembuangan saat surut. Saluran air ini harus bebas dari pencemaran agar udang bebas dari penyakit.
- Kadar garam airnya berada di kisaran 10 – 25 ppm dengan derajat keasaman (pH) 7 – 8.5.
- Tanah dasar tambak terdiri dari lumpur berpasir yang kandungan pasirnya tidak lebih dari 20%.
Syarat tambak
Jika lahan untuk membuat tambak sudah sesuai dengan persyaratan di atas, kamu bisa mulai mempersiapkan tambak dengan memperhatikan beberapa syarat berikut ini:
- Kedap air dan bisa membuang limbah secara efisien
- Tanak tambaknya didominasi oleh tanah liat berpasir atau tanah liat
- Tambak tidak bocor
- Bagian dasar tambak bebas dari bekas vegetasi
- Mempunyai bagian pletaran dan caren
- Kedalamannya harus mampu menampung minimal 80 cm
- Memiliki penampungan air atau tandon.
Membuat tambak
Setelah semua persyaratan terpenuhi, langkah selanjutnya adalah proses pembuatan tambak. Secara umum, tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:
Persiapan tambak
- Pengeringan dasar tambak
Budidaya udang jenis apapun harus melalui tahapan pengeringan tanah dasar tambak yang sempurna pada saat musim kemarau. Tujuannya untuk mengurangi senyawa asam sulfide, senyawa beracun, hama penyakit, dan benih-benih ikan liar yang muncul saat tambak terendam air.
Pengeringan tambak biasanya dilakukan saat air laut surut dan berlangsung selama 1-2 minggu hingga tanahnya retak-retak namun tidak sampai berdebu atau terlalu kering. Untuk mengecek apakah tanahnya sudah ideal atau belum, kamu bisa menginjak tanahnya secara langsung. Jika kaki masih melesak sedalam 10 – 20 cm, maka kondisinya sudah pas.
Selain itu, kamu juga bisa mengukur ketinggian lekukan yang terjadi dalam tanah dasar yang sudah retak-retak. Jika lapisannya sudah mencapai 1 – 2 cm, maka pengeringannya sudah dianggap cukup.
- Pengangkatan lumpur
Proses pengangkatan lumpur sebaiknya dilakukan saat lumpur dasar masih bisa diangkat, bukaan saat masih tergenang. Sebab jika masih tergenang, partikel-partikel lumpur yang halus masih bercampur dengan air sehingga kadar NH3 -N dan H2S nya tetap tinggi.
- Pengolahan dasar tambak
Tanah dasar tambak umumnya diolah dengan cara dicangkul dan kedalamannya tidak lebih dari 30 cm. Namun pengolahan ini hanya dilakukan pada tambak masam dan juga yang sudah lama beroperasi.
Pengapuran
Pengapuran merupakan usaha yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tambak, terutama tambak masam dengan tujuan:
- Memperbaiki struktur tanah agar tidak terjadi perubahan kemasaman (pH) yang ekstrim.
- Menetralisir unsur toksis dari aluminium dan zat besi agar unsur hara bisa bertambah.
- Merangsang aktivitas organisme tanah agar bisa mencegah udang dari bahaya organisme yang mengancam.
- Merangsang kegiatan jasad renik agar penguraian bahan organik serta nitrogen dalam tanah meningkat.
Pendukung tambak
Dalam satu unik atau satu kawasan tambak, biasanya akan dilengkapi dengan beberapa pendukung agar fungsi tambak lebih maksimal. Adapun pendukung tambak tersebut adalah:
- Saluran untuk menyalurkan air pemasukan atau pembuangan. Saluran ini dibagi menjadi tiga yaitu saluran primer yang terhubung dengan laut; saluran sekunder sebagai cabang dari saluran primer; saluran tersier yang jadi cabang dari saluran sekunder, dan saluran kwarter yang menjadi cabang dari saluran tersier.
- Pintu air untuk mengendalikan air. Berdasarkan letaknya, fungsi air ini dibagi menjadi dua, yaitu pintu utama dan pintu tambak. Pintu utama berada di saluran utama untuk mengendalikan air di dalam saluran, sementara pintu tambak berada di tambak untuk mengendalikan air dalam tambak.
Jika kamu ingin mempelajari cara membuat tambak untuk budi daya udang dan hewan lainnya, maka kamu bisa membaca buku Jurus Jitu Pengelolaan Tambak Untuk Budi Daya Perikanan Ekonomis yang ditulis oleh M.Ghufran H.Kordi K.
buku ini memperkenalkan komoditas yang dapat dibudi dayakan di tambak serta bagaimana mengelolanya agar produktif. Prinsip budi daya komoditas perikanan di tambak tidak berbeda satu dengan yang lainnya.
Persiapan pakan
Setiap hewan di habitat aslinya mendapatkan makanan dengan cara yang berbeda-beda, termasuk udang. Ketika kamu memulai budi daya udang dalam tambang, pakan berperang penting dalam pertumbuhan udang.
Macam-macam makanan udang
Secara umum, berdasarkan periode kehidupan udang, ada tiga macam makanan udang yang bisa digunakan dalam budi daya, yakni:
Makanan alami
Periode kehidupan udang | Makanan |
Burayak (anak ikan yang masih kecil) tingkat nauplius | Cadangan isi kantong telurnya |
Burayak tingkat zoea | Diatomaeae (skeletonema, navicula, amphora, dll) dan dinoflagellata (tetraselmis dan lain-lain). |
Burayak tingkat mysis | Plankton hewani, protozoa, rotifera, anak tritip, anak kutu air, dan lain-lain. |
Burayak tingkat post larva (PL) dan udang muda (juvenil) | Diatomaee dan cyanophyceae, anak tiram, anak tritip, anak udang-udangan (crustacea) lainnya, cacing annelida, dan detritus (siswa hewan serta tumbuhan yang membusuk). |
Udang dewasa | Daging binatang lunak atau mollusca (kerang, tiram, siput), cacing annelida, udang-udangan, anak serangga, dan lain-lain. |
Makanan tambahan
- Dedak halus yang dicampur dengan cincangan ikan rucah, ketam siput, atau udang-udangan.
- Kulit kerbau atau sisa pemotongan ternak yang lain.
- Sisa-sisa pemotongan katak.
- Bekicot yang kulitnya dipecahkan terlebih dulu.
- Makanan anak ayam.
- Daging kerang dan remis
- Trisipan dari tambak yang dikumpulkan serta dipecahkan kulitnya.
Makanan buatan (pelet)
Makanan buatan untuk budi daya udang terdiri dari:
- Tepung ikan atau tepung kepala udang (20%)
- Dedak halus (40%)
- Tepung bungkil kelapa (20%)
- Tepung kanji (19%)
- Azuamix atau Pfizer premix A (1%)
Cara membuat pelet:
- Encerkan tepung kanji dengan air secukupnya, kemudian panaskan hingga mengental
- Campurkan bahan-bahan dengan kanji, kemudian aduk dan remas sampai rata.
- Setelah adonan merata, bentuk bulat-bulat dan giling dengan alat penggiling daging.
- Jemur hasil gilingan sampai kering lalu remas-remas sampai patah-patah sepanjang 1 – 2 cm.
Cara pemberian pakan
- Berikan pakan 4 -6 kali sehari sedikit demi sedikit
- Jumlah pakan untuk benur per hari adalah sekitar 15 – 20% dari berat tubuhnya
- Jumlah pakan untuk udang dewasa per hari adalah sekitar 5 – 10% berat tubuhnya.
- Berikan pakan saat sore hari lebih baik.
- Campurkan pakan buatan dengan probiotik migro suplemen dengan perbandingan 10ml bading 3 kg pakan.
Pemeliharaan udang

Pemilihan benih
Benih adalah salah satu faktor produksi yang berperan penting dalam menentukan keberhasilan budi daya udang dalam tambak. Bahkan, lahan ideal yang disertai dengan pengelolaan sangat intensif pun akan percuma jika tidak menggunakan benih yang berkualitas baik.
Di pasaran ada banyak sekali variasi benih yang bisa didapatkan, mulai dari yang berkualitas rendah sampai yang paling tinggi. Karena itu kamu harus jeli dalam memilih benih, prinsipnya lebih baik memilih benih yang berkualitas meskipun mahal daripada benih murah tapi kualitasnya rendah.
Cara memilih benih udang
Proses pemilihan benih udang budi daya secara umum bisa dibagi menjadi empat tahapan, berikut penjelasannya:
Mengamati kondisi benih secara langsung di bak produksi benih
Tahap pertama adalah pengamatan kondisi benih secara langsung di bak produksinya. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui kualitasnya tanpa harus menebak-nebak. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pengamatan adalah:
- Ukuran: seragam, dengan panjang >1,0 cm.
- Jumlah: usahakan pemasok benih dapat memenuhi kebutuhanmu, dengan begitu kamu tidak perlu mencari tambahan dari tempat lain yang akan menyebabkan adanya variasi pertumbuhan udang di tambak nantinya.
- Gerakan: benih harus aktif bergerak, responsif terhadap cahaya, mendatangi daerah yang banyak pakan.
- Kondisi air: bersih, tidak berbau busuk, masir, dindingnya tidak dipenuhi kotoran, dan plankton nya masih hidup.
Mengamati kondisi benih di beaker glass dan waskom putih
Setelah benih lolos dari pengamatan tahap pertama, kamu bisa mengambil sampel benih untuk diproses pada pengamatan selanjutnya. Pengamatan ini dilakukan di lapangan dengan waskom putih dan juga beaker glass. Pada tahap ini kamu harus mengamati warna tubuh benih, gerakan, warna mata, keseragaman ukuran, dan juga makro parasitnya.
Menguji daya tahan benih dengan shock salinitas dan test formalin
Tahap yang ketiga adalah pengujian daya tahan benih menggunakan shock salinitas dan juga test formalin. Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah benih bisa bertahan hidup hingga waktu panen tiba saat dipindahkan ke dalam tambak.
Uji shock salinitas dilakukan dengan memasukkan sampel benih ke dalam air tawar selama 15 menit lalu dipindahkan lagi ke air asin selama 30 menit. Sementara test formalin dilakukan dengan merendam benih selama 30 menit dalam larutan formalin.
Mengirim sampel benih terpilih ke laboratorium uji
Pengamatan laboratorium dilakukan untuk melihat kelengkapan organ, saluran pencernaan, nekrosis, parasit, pigmentasi, dan lain sebagainya dengan menggunakan mikroskop. Dengan begitu, kamu akan mempunyai data kualitatif dan kuantitatif yang berstandar nasional dan internasional.
Pemeliharaan Benih udang
Pemupukan
Pemupukan dilakukan untuk mendorong agar makanan alami (kelekap, lumut, plankton, dan bentos) untuk benih tumbuh dengan baik. Adapun cara melakukan pemupukannya adalah:
Pemupukan kelekap
- Ratakan tanah lahan yang sudah disiapkan kemudian keringkan lalu taburi dengan dedak kasar sebanyak 500 kg/ha.
- Taburi pupuk kandang atau pupuk kompos sebanyak 100 kg/ha.
- Semprotkan Migro tambak secara merata pada dasar tambak dengan dosis 2 liter per hektar kemudian diamkan selama 5 hari.
- Airi tambak hingga 5 – 10cm kemudian biarkan tergenang hingga airnya menguap sampai kering.
- Airi lagi tambak sampai 5 – 10cm, kemudian taburi dengan pupuk kandang atau pupuk kompos sebanyak 1.000 kg/ha.
- Tambahkan pupuk anorganik (urea sebanyak 75 kg/ha) dan TSP (75 kg/ha).
- Setelah 5 hari, kelekap akan mulai tumbuh. Kamu bisa meninggikan air secara teratur hingga kedalamannya mencapai 60cm di atas pelataran.
- Lepaskan benih udang ke dalam tambak.
Pemupukan lumut
- Tanah yang sudah dikeringkan diisi air terlebih dulu untuk melembabkan, lalu tancapkan bibit lumut ke dalam lumpur.
- Masukkan air setinggi 20 cm, lalu tambahkan pupuk urea 14 kg/ha dan TSP 8kg/ha.
- Setelah satu minggu, tambah air hingga mencapai ketinggian 40 cm.
- Mulai minggu kedua, tambahkan lagi pupuk urea dan TSP sebanyak 10 takaran sebelumnya setiap minggu.
Panen

Masa panen budi daya udang dalam tambak bisa dilakukan setelah pemeliharaan selama 3 – 4 bulan. Biasanya udang sudah memiliki ukuran antara 30 – 40 gram per ekornya. Cara panennya bisa dilakukan dengan panen selektif atau panen total .
Panen selektif
Seperti namanya, panen selektif dilakukan dengan memilih udang yang telah memenuhi syarat pemasaran. Caranya bisa menggunakan jaring atau jala lempar dengan ukuran mata jaring yang sedikit lebih besar agar udang yang masih kecil bisa lolos.
Selain itu, bisa juga dengan memasukkan air yang baru sehingga udang akan berkumpul di pintu air. Setelah itu, gunakan seser atau serok untuk menangkap udangnya. Namun kamu harus jeli melihat udang yang masih kecil, agar tidak ikut terangkat.
Panen total
Untuk panen total, kamu akan menangkap semua udang yang ada di tambak agar bisa melakukan penebaran benih selanjutnya. Berikut ini langkah-langkah panen total:
- Keluarkan air perlahan-lahan pada malam hari sampai dini hari hingga tinggal menyisakan air di dalam saluran.
- Giring udang menyusuri saluran hingga sampai ke pintu air, lalu kurung dengan kerai bambu agar ruang geraknya lebih menyempit.
- Setelah udang terkumpul, tangkap dengan menggunakan tangan, seser, atau jala.
Jika pembahasan tentang budi daya udang dalam tambak dalam artikel ini dirasa masih kurang lengkap, kamu bisa membaca buku Budi Daya Udang Laut yang ditulis oleh M.Ghufran H.Kordi K.
Buku ini membahas lengkap tentang budi daya udang laut yang memperkenalkan berbagai teknik budi daya untuk tetap mempertahankan tambak tetap berproduksi. Ada petambak yang berhasil karena melakukan persiapan tambak dan pengelolaan kualitas air yang ketat, sistem tertutup, ada yang menurunkan padat penebaran, menerapkan cara budi daya organik, polikultur, tebar gilir, dan sebagainya.
Jenis-jenis Udang yang Cocok Untuk Dibudi dayakan
Sebelum masuk ke pembahasan utama, mari kita bahas tentang jenis-jenis udang yang cocok untuk dibudidayakan terlebih dulu. Sebab di perairan Indonesia ada banyak jenis udang yang bisa dipilih , berikut tiga diantaranya:
Udang Putih (Penaeus Merguiensis)
Pertama ada udang putih alias udang jerbung yang banyak dibudi dayakan di Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur. Udang ini memiliki kulit yang tipis dan licin.
Ciri khas utamanya ada pada warna tubuh yang putih kekuningan dengan bintik hijau serta ada juga yang warnanya kuning kemerahan. Banyak orang menganggap udang ini sama dengan udang vannamei karena warnanya cukup mirip, padahal keduanya adalah jenis yang berbeda.
Tak hanya itu, udang putih juga mempunyai beberapa jenis lainnya, seperti udang peci yang kulitnya lebih gelap dan ada bintik hitam. Lalu ada udang bumbu dengan warna berbecak merah mirip bambu. Terakhir ada udang banana yang kulitnya mirip pisang dan sering disebut Banana Shrimp.
Udang Windu
Udang windu atau akrab disebut tiger pawn memiliki tubuh berkulit tebal yang keras dengan corak unik. Warna tubuhnya hijau kebiruan dan ada garis melintang yang lebih gelap atau coklat kemerahan di bagian punggungnya.
Udang ini biasa dibudidayakan di tambak dan mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi. Selain itu, udang windu juga digemari sebagai bahan makanan karena rasanya manis guris serta tubuhnya tergolong besar.
Udang Vannamei
Vannamei adalah jenis udang yang terkenal memiliki tingkat ketahanan yang tinggi pada serangan hama dan penyakit. Karakteristik lain yang menarik dari udang ini adalah pertumbuhannya lebih cepat dibanding udang lain.
Kemudian daya tahan hidup saat pembiakan juga tergolong tinggi. Yang lebih penting, pakannya cukup mudah didapatkan. Oleh karena itu, udang vannamei belakangan ini semakin banyak diminati di Indonesia.
Salah satu jenis udang lain yang cocok dibudidayakan adalah udang galah. Namun teknik budi dayanya cukup berbeda dengan budi daya udang dalam tambak, oleh karena itu kamu harus mencari informasi dari sumber lain. Misalnya seperti buku Peluang usaha budi daya udang galah yang membahas tentang kehidupan udang galah, menentukan lokasi dan pembuatan kolam untuk budi daya udang galah. Selain itu, diuraikan pula mengenai pengadaan dan pemeliharaan benih, pengadaan pakan, teknik pengelolaan budi daya, serta penanganan panen dan pasca panen udang galah.
Demikian pembahasan tentang budidaya udang dalam tambak. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kalian. Jika ingin mencari buku yang berkaitan dengan budi daya, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.
Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Gilang Oktaviana
Sumber:
Abdul Qolik (2019) Kunci Sukses Budi daya Udang
Baca juga:
- Akuaponik
- Jenis Ikan Konsumsi
- Ikan Hias Air Laut
- Ikan Hias Air Tawar
- Budidaya Ikan Air Tawar
- Jenis Ikan Hias Aquarium
- Budidaya Ikan Gabus
- Budidaya Ikan Koi
- Cara Merawat Ikan Koi
- Budidaya Ikan Cupang
- Budidaya Ikan Mas Koki
- Budidaya Ikan Mas
- Budidaya Ikan Lele
- Budidaya Ikan Patin
- Budidaya Ikan Guppy
- Cara Merawat Ikan Guppy
- Cara Merawat Kura Kura
- Budidaya Ikan Nila
- Budidaya Ikan Gurame
- Budidaya Lobster Air Tawar
- Jenis Hewan Laut
- Ikan Mola
- Ikan Dorado
- Ikan Palmas
- Jenis Ikan Koi dan Harganya
- jenis Ikan Channa
- jenis Ikan Cupang
- Jenis Ikan Louhan
- Jenis Kura Kura Peliharaan
- Fakta Kura Kura Brazil
- Umur Ikan Cupang
- Umpan Ikan Nila