Tenor – Grameds tentu sudah tidak asing dengan istilah tenor. Tenor merupakan istilah yang erat kaitannya dengan kredit atau pinjaman. Akan tetapi, masih banyak orang yang tidak terlalu paham tentang konsep atau definisi dari istilah tenor ini.
Memahami pengertian tenor, tentu hal yang penting terutama apabila Grameds ingin mengambil pinjaman maupun kredit tenor. Tujuannya agar Anda tidak salah mengambil jenis pinjaman atau tenor dan mengetahui risiko-risiko lainnya. Oleh karena itu, Gramedia telah merangkum penjelasan mengenai tenor dengan lengkap. Simak penjelasannya hingga akhir ya!
Table of Contents
Pengertian
Tenor dapat dipahami sebagai lamanya durasi dari angsuran yang telah disepakati dari pinjaman maupun kredit yang diajukan oleh seseorang. Artinya, orang yang ingin melakukan tenor maka harus membayarkan pelunasan kredit sesuai tenor yang telah disetujui oleh kedua pihak bersama.
Selain itu, tenor juga memiliki pengaruh pada besaran dari bunga pinjaman. Fungsi dari tenor sendiri ialah untuk memastikan bahwa peminjam sanggup untuk membayat besaran dari angsuran untuk setiap bulannya. Contohnya, ketika seseorang mengajukan dana pinjaman dan memilih durasi tenor 12 bulan. Maka durasi tenor tersebut akan menentukan jumlah nominal yang perlu dibayarkan setiap bulannya selama 12 bulan serta besaran bunganya.
Ada dua pengertian tenor yang perlu dipahami, yaitu tenor pinjama serta tenor deposito. Berikut penjelasannya.
Pengertian Tenor Pinjaman
Dalam konteks tenor pinjaman, tenor merupakan jangka waktu yang telah dipilih ketika akan mengajukan pinjaman. Apabila ada seseorang yang mengambil tenor dengan jangka waktu yang semakin lama, maka bunga yang harus dibayarkan pun akan semakin tinggi. Pada umumnya, pinjaman online akan mengenakan bunga sebesar 0 persen, sedangkan pinjaman di bank akan memberikan bunga sekitar satu hingga tiga persen dengan suku bunga yang tidak berubah-ubah.
Contoh mudahnya, seorang peminjamn mengajukan pinjaman sebesar 15 juta dan memilih tenor pinjaman selama tiga bulan. Maka, peminjam tersebut harus membayarkan pinjamannya dengan bunga dua persen setiap bulannya. Apabila dirinci, maka peminjam harus membayarkan angusran sebanyak Rp 5 juta setiap bulan dengan tambahan bunga Rp 300 ribu.
Pengertian Tenor Deposito
Berbeda dengan tenor pinjaman, tenor deposito umumnya memiliki bunga yang tinggi yaitu berkisar empat hingga tujuh persen. Selain itu, tenor deposito juga memperbolehkan peminjam untuk memilih jangka waktu yang lebih lama. Umumnya, dalam tenor pinjaman peminjam hanya bisa memilih tenor hingga 12 bulan, akan tetapi untuk tenor deposito bank memperbolehkan peminjam untuk memilih tenor hingga 36 bulan lamanya. Namun, tenor serta besaran bunga tentu berbeda-beda sesuai dengan kebijakan yang diterapkan oleh bank tersebut.
Contohnya, ketika seseorang memilih durasi tenor satu bulan maka suku bunga yang dikenai setiap bulannya ialah sebesar 4,8 persen. Apabila memilih tenor lebih lama, maka suku bunga yang dikenai tiap bulannya juga akan lebih besar.
Itulah penjelasan mengenai pengertian tenor, dan pengertian tenor pinjaman serta tenor deposito. Berikutnya Grameds juga perlu mengetahui mengenai jenis-jenis tenor. Berikut penjelasannya.
Jenis-Jenis
Pada dasarnya, ada dua kategori dalam pembagian jangka waktu pembayaran pinjaman. Dua kategori tenor tersebut ialah tenor dalam perkreditan serta tenor berdasarkan waktu. Akan tetapi, kedua kategori tersebut, masih berkaitan antara satu dengan lainnya. Berikut penjelasan dari jenis-jenis tenor sesuai dengan kategorinya.
1. Kategori Berdasarkan Jenis Perkreditan
Tenor yang termasuk dalam kategori perkreditan memiliki tiga jenis. Setiap jenisnya, dapat disesuaikan dengan keperluan dari peminjam. Ketiga jenis tenor dalam kategori perkreditan ialah KPR, Agunan serta KTA. Berikut penjelasannya.
a. Kredit Pemilikan Rumah atau KPR
Istilah KPR tentu sudah tidak asing lagi bukan? KPR merupakan Kredit Pemilikan Rumah, yaitu tipe kredit yang sesuai bagi peminjam yang ingin membeli rumah impiannya dengan menggunakan sistem kredit. Pada umumnya, bank akan menentukan dua buah suku bunga yang tidak sama dalam KPR, yaitu sebagai berikut.
Suku bunga tetap atau fixed rate, artinya bahwa suku bunga yang diterapkan besarannya tidak akan berubah sama sekali, ketika masa cicilan tengah berlangsung. Sedangkan yang kedua adalah suku bungan mengambang atau floating rate yaitu kebalikannya dari fixed rate. Suku bunga floating rate akan mengalami perubahan maupun penyesuaian ketika masa cicilan tengah berlangsung.
KPR akan menerapkan tenor dengan jangka panjang yaitu dimulai dari lima hingga 20 tahun dan bahkan bisa lebih. Apabila, ada seorang peminjam KPR dengan mengambil tenor di bawah 20 tahun, maka uang muka yang harus dibayarkan pun akan lebih besar. Begitu pula ketika peminjam mengambil tenor dengan jangka waktu di atas 20 tahun, maka uang muka yang harus dibayarkan pun akan lebih kecil.
b. Kredit Tanpa Agunan atau KTA
Dibandingkan dengan KPR, saat ini KTA memang lebih populer dan lebih banyak digunakan oleh banyak orang. Kredit Tanpa Agunan atau KTA menawarkan beberapa persyarakat yang lebih mudah, ditambah dengan tanpa adanya tuntutan jaminan dari pihak debitur. Akan tetapi, KTA juga mengenakan bungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan KPR.
Pada umumnya, tenor yang ditawarkan pada KTA adalah bersikat satu hingga lima tahun dengan bunga lebih tinggi sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh para debitur.
c. Kredit dengan Agunan
Apabila merasa tidak tertarik atau keberatan dengan sistem suku bunga pada KTA, maka ada pula sistem kredit dengan agunan. Berbeda dengan KTA, sistem kredit dengan agunan akan membutuhkan jaminan dari peminjam.
Umumnya, debitur akan meminta jaminan pada peminjam. Baik berupa properti, rumah maupun tanah. Tenor yang ditawarkan dengan sistem kredit dengan agunan pun bermacam-macam, sesuai dengan kabijakan dari kreditur. Bisa mulai dari tiga hingga lima tahun atau bahkan lebih
2. Kategori Berdasarkan dengan Waktu
Berdasarkan waktunya, tenor merupakan jangka angsuran yang dapat ditentukan dalam waktu lama maupun sebentar. Durasi dari tenor tersebut, dapat disesuaikan dengan kemampuan dari peminjam untuk membayar uang muka maupun membayar angsuran di setiap bulannya. Ada dua jenis tenor sesuai dengan kategori waktunya, berikut penjelasannya.
a. Waktu Panjang
Sesuai dengan nama tenornya, jenis tenor waktu panjang merupakan durasi dari angsuran yang panjang dimulai dari tiga hingga 30 tahun. Jenis tenor waktu panjang, umumnya diterapkan ketika ada peminjam yang akan mengambil KPR ataupun membeli kendaraan bermotor.
Keuntungan dari tenor waktu panjang adalah, peminjam tidak perlu mengeluarkan biaya angsuran yang besar untuk setiap bulan maupun tahunnya. Akan tetapi, untuk mengajukan tenor waktu panjang, tidak bisa sembarangan dan tidak semua orang bisa mengajukan tenor waktu panjang.
b. Waktu Pendek
Kebalikan dari tenor waktu panjang, tenor waktu pendek merupakan tenor yang membutuhkan waktu pengembalian pinjaman yang singkat. Tenor waktu pendek dapat dimulai dari satu bulan hingga maksimal mencapai tiga tahun. Jangka waktu tenor pendek, umumnya digunakan dalam setiap pembelian barang-barang elektronik maupun barang lainnya yang tidak terlalu mahal.
Itulah dua kategori tenor, serta jenis-jenis tenor berdasarkan kategorinya. Seperti yang disebutkan, bahwa ada beberapa jenis tenori yang tidak dapat diajukan oleh sembarang orang. Lalu apa saja yang dapat menemtukan faktor tenor dan membut seseorang dapat mengajukan jenis tenor tertentu? Simak penjelasannya ya!
Faktor-Faktor yang Menentukan Tenor
Ketika seseorang melakukan transaksi pinjaman maupun kredit, ada beberapa hal yang menjadi faktor dan dapat menentukan jangka waktu pinjaman tersebut. Faktor untuk menentukan tenori ini hadir, sebab bank maupun institusi dari pemberi pinjaman harus memproyeksikan kemampuan dari nasabah atau peminjam untuk dapat mengembalikan dana yang dipinjam nasabah tersebut.
Penentuan jangka waktu pada KPR, KTA, maupun jenis kredit lainnya akan ditentukan oleh beberapa faktor. Berikut penjelasannya.
- Usia dari peminjam, usia dapat menjadi faktor yang menentukan tenori sebab pihak dari pemberi pinjaman akan melakukan estimasi dari sisa usia produktif peminjam. Semakin muda usia dari peminjam, maka akan semakin panjang pula usia produktifnya yang dapat menentukan waktu tenor semakin panjang. Begitu pula sebaliknya, semakin tua usia peminjam maka waktu produktif pun semakin pendek. Sehingga, waktu tenor yang didapatkan akan lebih singkat.
- Jumlah dari pemasukan yang diperolah setiap bulannya oleh peminjam. Pemasukan yang dimaksud, bisa berasal dari gaji, income dari bisnis maupun hal-hal lain yang dilakukan oleh peminjam.
- Jumlah dari aset-aset yang dimiliki oleh peminjam maupun jumlah dari pengeluaran rutin setiap bulannya.
- Jenis barang atau aset seperti apa yang ingin didanai oleh pemberi pinjaman. Tenor yang diberikan oleh institusi perbankan terhadap beberapa barang bernilai rendah, tentu akan berbeda dengan barang yang nilainya jauh lebih besat. Contohnya, ketika seseorang mengajukan pinjaman untuk mencicil sebuah smartphone atau laptop dengan harga Rp5 juta, maka jangka waktu pinjaman untuk membayar angsuran barang tersebut pun akan diberikan pada rentang waktu tiga hingga 18 bulan saja. Sementara itu, apabila ada seseorang ingin meminjam dana untuk melakukan pembelian mobil, maka tenor yang didapat oleh peminjam pun bisa lebih panjang yaitu mencapai dua hingga lima tahun.
Tips Mengajukan Kredit Sesuai dengan Tenor yang Tersedia
Apabila Grameds ingin mengajukan kredit, maka berikut adalah beberapa tips untuk mengajukan pinjaman sesuai dengan tenor yang tersedia oleh instansi peminjam dana tersebut. Ada beberapa hal yang perlu dipastikan, sebelum memutuskan untuk mengambil pinjaman. Tujuannya ialah agar peminjam dapat mengetahui dan mendapatkan informasi dari jangka waktu pelunasan yang lengkap. Berikut tips-tipsnya.
- Pastikan untuk memahami profil dari lembaga keuangan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.
- Pilihlah lembaga keuangan yang menawarkan suku bunga paling rendah, dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan yang lainnya. Setiap lembaga keuangan, umumnya akan memberikan informasi terkait suku bunga yang diterapkan pada website resminya atau flyer.
- Ambilah jangka waktu atau tenor yang paling singkat, hal ini dikarenakan apabila memilih tenor yang paling lama maka suku bunga yang dikenakan pun akan semakin besar. Sehingga, memilih tenor yang paling cepat akan membuat suku bungan yang harus dibayarkan lebih sedikit.
- Sesuaikanlah nilai pinjaman dengan income atau pendapatan ataupun kemampuan finansial yang dimiliki. Tujuannya, agar peminjam tidka kewalahan ketika harus membayarkan angsuran pinjaman. Pastikan, bahwa nilai cicilan tidak lebih dari 30 persen penghasilan yang dimiliki.
Itulah empat tips untuk mengajukan pinjaman, sesuai dengan tenor. Ada beberapa tips lainnya yang dapat diterapkan ketika Grameds ingin melakukan investasi pada instrumen deposito, berdasarkan dengan tenornya. Berikut beberapa tips investasi sesuai tenor.
- Pilihlah bank yang dapat dipercaya.
- Berbeda dengan pinjaman, ketika melakukan investasi deposito pilihlah bank yang menawarkan suku bunga yang paling tinggi.
- Ketika melakukan investasi deposito, pilihlah tenor panjang agar mendapatnya keuntungan yang lebih besar.
- Pastikan bahwa bank yang dipilih untuk melakukan investasi deposito adalah bank yang telah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS.
- Lalu, hitunglah keuntungan serta pajak atau PPh yang harus dibayarkan selam melakukan investasi deposito tersebut.
Ketika melihat tips-tips tenor tersebut, ketika akan mengambil kredit atau pinjaman maka lebih baik untuk memilih tenor yang paling singkat apabila mampu. Sedangkan, untuk melakukan investasi deposito maka pilihlah tenor yang paling panjang, akan semakin untung. Begitu pula dengan suku bunga.
Ketika memutuskan untuk mengambil pinjaman, maka pilihlah bank yang memberikan suku bunga terendah. Sedangkan untuk investasi deposito maka pilihlah bank yang memberika suku bunga tertinggi.
Jangan lupa untuk tetap menghitung untung rugi dari setiap keputusan. Baik ketika akan mengambil pinjaman maupun ketika akan melakukan investasi deposito.
Kelebihan dan Kekurangan Tenor Singkat
Tenor singkat memiliki jangka waktu pinjaman dengan minimal 12 bulan. Umumnya, ketika ada seseorang mengambil tenor singkat, maka dana yang dipinjam tidak terlalu besar. Karena masa tenor yang diambil lebih singkat, maka rata-rata bunga yang diberikan pun akan sedikit lebih rendah yaitu berkisar pada 0,5 persen hingga satu persen dari tenor panjang.
Sehingga, tenor singkat memiliki kelebihan berupa jumlah total keseluruhan pinjaman yang lebih rendah. Karena bunga yang dibayarkan pun lebih sedikit. Akan tetapi, tenor singkat memiliki kekurangan yaitu dana angsuran setiap bulannya akan lebih besar. Tenor singkat dapat dipilih, apabila peminjam merasa memiliki kemampuan untuk membayar angsura dengan jumlah yang besar setiap bulannya.
Kelebihan dan Kekurangan Tenor Panjang
Kebalikan dari tenor singkat, jumlah angsuran yang harus dibayarkan setiap bulannya akan lebih kecil. Oleh karena itu, tenor panjang bagus apabila peminjam tidak memiliki pemasukan yang cukup besar tiap bulan. Akan tetapi, tenor panjang memiliki kekurangan yaitu jumlah hutang keseluruhan lebih besar. Karena suku bunga yang dikenakan pun lebih besar.
Manfaat Tenor
Dari beberapa penjelasan sebelumnya mengenai tenor, apakah Grameds sudah bisa menyimpulkan apa manfaat dari tenor ketika melakukan pinjaman maupun investasi deposito?
Tenor memiliki manfaat maupun peran yang cukup besar dalam proses mengambil kredit atau meminjam sejumlah dana. Karena ketika debitur akan menentukan tenor dari pinjaman yang diajukan, tenor ini akan menjadi tolok ukur dalam proses kredit yang berjalan.
Sehingga, segala macam kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses kredit, akan terlihat dari penentuan berapa lama tenor yang akan diambil. Dengan begitu, segala macam risiko yang dapat terjadi dalam sistem kredit dapat diminimalisir dengan memanfaatkan sistem dari tenor yang ada.
Itulah penjelasan mengenai pengertian tenor, jenis-jenisnya hingga manfaat adn tips untuk mengambil pinjaman dengan tenor tertentu. Apabila Grameds ingin mengetahui lebih lanjut mengenai tenor, Grameds dapat membaca buku yang tersedia di Gramedia.com.
Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu menyediakan beragam buku bermanfaat dan original untuk Grameds! Jadi tunggu apa lagi? Segera beli dan baca bukunya sekarang juga!
- Agunan
- Appraisal
- Biaya Ivestasi
- Bisnis MLM
- Bisnis Startup
- Blockchain
- Cash flow
- Capital Gain
- CrowdFunding
- Cryptocurrency
- Contigency Plan
- Delisting
- Dropshipper
- Ekuitas
- Content Marketing
- Fee
- Fidusia
- Franchise
- Gestun
- Invoice
- Inovasi Product
- Investasi Jangka Panjang
- Investasi Leher Ke Atas
- Istilah-istilah Saham
- Lead
- Join Venture
- Kredit Produktif
- Komitmen Mutu
- Kode Refferal
- Konsinyasi
- Keunggulan Komparatif
- komoditas
- Letter Of Intent
- Listing
- Mansion
- Neobank
- Pasar Uang
- Passive Income
- Papperless
- Paypal
- Perbedaan Hedge Fund dan Mutual Fund
- Prospek
- Product Knowledge
- Properti
- Partnership
- Real Estate
- Refferal Marketing
- Refinance
- Relisting
- Return Of Investment
- Ritel
- Right Issue
- Saham
- Sinking Funds
- Short Selling
- Story Telling
- Sales dan Marketing
- Service Excellence
- Social Media Marketing
- Smart Contract
- Subjek Pajak
- Tanah Sengketa
- Tenor
- VUCA
- Coaching
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien