Review Buku The Black Swan – Judul dari buku ini terdengar seperti kisah dongeng, bukan? The Black Swan. Siapa yang menyangka bahwa buku The Black Swan ini menceritakan tentang perubahan yang terjadi pada dunia dan alasan mengapa kejadian tersebut bisa terjadi.
The Black sound adalah sebuah buku yang akan membuka cara pandang kita sebagai pembaca tentang sudut pandang dunia. Di buku ini tidak hanya menyadarkan kita tentang sudut pandang dunia, tetapi juga mengetahui kejadian sejarah masa lampau yang memengaruhi kehidupan kita hingga saat ini.
Selain itu, pengandaian kejadian tak terduga tersebut digambarkan oleh Nassim Nicholas Taleb sebagai seekor angsa hitam. Menurut Nassim Nicholas Taleb, angsa hitam adalah seekor angsa yang dikucilkan dari angsa lainnya.
Semua orang sebenarnya tahu bahwa angsa hitam bisa saja memang ada. Namun, banyak dari mereka menolak dan beranggapan bahwa angsa haruslah berwarna putih. Tidak ada warna lain, apalagi warna hitam.
Kemungkinan ini sangat kecil seperti satu banding satu juta. Namun, kemungkinan itu juga pasti bisa terjadikan? Walaupun kecil tapi probabilitasnya untuk ada dan terjadi itu sama besarnya dengan kemungkinan angsa putih.
Table of Contents
Review Buku The Black Swan
Dalam buku The Black Swan, akan menceritakan juga tentang perang dunia kedua yang pernah terjadi. Mungkin, generasi sekarang tidak akan tahu rasanya, situasinya, dan keadaan saat perang dunia.
Mereka hanya mempelajari dari buku sejarah yang menceritakan itu secara garis besar. Namun, di buku The Black Swan, setidaknya kamu akan mengerti tentang kejadian menyeramkan tersebut. Lalu, buku The Black Swan akan membahas bagaimana bisa kejadian di Berlin yang membuat tembok terkenalnya itu runtuh.
Buku ini terkesan seperti buku sejarah bukan? Yap! Memang agak sedikit berat dan harus memerlukan fokus secara maksimal untuk membaca The Black Swan, tetapi buku ini sangat menarik dan membuat kamu ketagihan.
Tak kalah pentingnya, fenomena tentang perkembangan internet, kemunculan Hitler, peledakan gedung New York 9/11, suksesnya Goggle hingga pandemi COVID-19 yang saat ini masih terjadi, juga sesuatu yang diangkat secara menarik oleh buku ini.
Angsa berwarna hitam ini dijadikan sebagai fenomena penting yang membentuk dunia saat ini, angsa hitam bukan sebuah anomali yang penting. Apakah kamu sudah mulai penasaran tentang isi buku ini?
Mari kita bahas lebih lanjut. Pernahkah kamu membayangkan bahwa kamu adalah seekor anak ayam? Jika belum, mari kita coba bayangkan. Kamu adalah seekor anak ayam yang dirawat dan disayangi oleh pemilik kamu.
Setiap hari kamu diberikan makanan dengan ketulusan hati dan rasa cinta si pemilik terhadap kamu. Sampai suatu ketika, kamu sudah bertumbuh dengan sangat baik. Dia adalah pemberi kehidupan untuk kamu. Kamu sangat amat menyayanginya. Karena sampai detik ini, si pemilik masih memberikan makanan yang sehat dan bergizi.
Kamu berada dititik paling bahagia hidup kamu sebagai seekor ayam. Hidup adalah kenikmatan dan pemberi kehidupan adalah si pemilik.
Suatu ketika, si pemilik mengadakan pesta besar di rumah. Kamu yang belum pernah melihat hal buruk yang dilakukan oleh si pemilik ini sebelumnya, harus menyadari sesuatu. Kamu dijadikan sebagai santapan malam untuk pesta si pemilik rumah.
Apa yang kamu rasakan? Bisakah kamu membayangkannya? Setiap hari kamu diberi makan dengan tangan si pemilik yang tulus dan penuh cinta. Namun, tangan si pemilik yang baik hati jugalah yang akan menyembelih leher kamu dan memakan kamu. Bagaimana kamu membayangkannya?
Nassim Nicholas menyebutkan bahwa hari dimana kamu terbunuh dan menjadi santapan malam mereka adalah sebuah kejadian angsa hitam. Kejadian yang sangat langka yang tidak dapat terbayangkan sebelumnya.
Mungkin ini adalah kejadian angsa hitam yang sedikit ekstrim dan konotasinya agak negatif. Kejadian tak terduga angsa hitam juga bisa bersifat positif. Contoh lainnya adalah sesuatu yang viral. Mari kita bermain dengan imajinasi kita kembali.
Bayangkan kamu adalah seorang dance cover K-Pop. Sebelumnya, kamu tidak pernah terkenal atau di notice oleh siapapun. Kamu hanya seorang yang suka menari dan mengikuti berbagai kegiatan yang berhubungan dengan dance cover K-Pop tersebut.
Suatu hari, ketika kamu sedang berada dalam sebuah acara dan kamu adalah dancer dari acara tersebut. Kamu di video-in oleh salah seorang penonton yang berada di sana. Video tersebut diunggah dalam media sosialnya.
Karena banyak sekali orang yang notice bahwa dance cover K-Pop, yang kamu lakukan saat itu sangat bagus. Kamu mendapatkan banyak pujian dan menjadi viral. Kamu tidak pernah menyadari hal itu. Kamu hanya akan berpikir bahwa dance cover adalah hal yang kamu senangi.
Hingga suatu ketika, idola kamu dari Korea Selatan menghubungi kamu. Ia bertanya kepada kamu, secara langsung tanpa perantara (lewat pesan media sosial). Apakah kamu bersedia menjadi dance-nya dia selama dia konser di Indonesia? Apa yang terbayangkan oleh kamu? dan bagaimana perasaan kamu?
Seperti analogi ayam dan si pemiliknya. Kejadian kamu menjadi salah satu dancer dari artis Korea Selatan yang kamu idolakan juga menjadi kemungkinan yang tidak dapat kamu prediksikan, bukan?
Terdapat peluang yang cukup kecil untuk kamu bertemu dan menjadi dancernya, tetapi probabilitas kamu tidak pernah bertemu idola kamu dari Korea Selatan tersebut sama dengan probabilitas kamu saat bertemu. Sama saja, hanya kemungkinannya kecil hingga kamu tidak akan pernah memprediksikan hal tersebut. Benar bukan?
Yap! ini adalah analogi yang paling sederhana yang dapat menjelaskan tentang buku ini. Setiap kejadian memiliki kemungkinan yang sama untuk terjadi dan tidak terjadi. Jika memakai bahasa matematika atau istilah filsafat, mungkin analogi ini akan sangat sulit digambarkan.
Mari kita tanyakan kepada orang sekitar, teknologi apa yang sekarang sangat berkembang dengan pesat? Banyak sekali, tetapi rata-rata tentang komputer, internet, dan sebagainya. Betul bukan? Keduanya adalah teknologi yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya di masa lampau. Komputer dan internet adalah angsa hitam dari masa lalu.
Mereka semua yang hidup pada masa sebelum adanya internet dan komputer, berargumen bahwa itu hanyalah penemuan yang tidak bermanfaat dan tidak dapat digunakan. Namun, sekarang? Temuan komputer dan internet menjadi salah satu hal yang paling penting saat ini.
Lihat bagaimana angsa hitam yang terbentuk dalam pola pemikiran manusia. Manusia hidup dan belajar berdasarkan dari pengalaman yang ada di sekitar mereka. Ketika mereka tidak melihat pengalaman dalam temuan baru seseorang. Mereka akan berpikir bahwa temuan tersebut tidak berguna.
Padahal kemungkinan temuan tersebut berguna dan tidak itu sama. Lima puluh banding lima puluh. Mengapa? Karena kita tidak bisa memprediksi masa depan. Makanya kemungkinan temuan baru tersebut adalah seimbang.
Mengapa manusia hanya melihat itu sebagai temuan yang tidak berguna? Karena menurut yang dijelaskan dalam buku The Black Swan, pengalaman manusia menentukan mereka. Mereka melihat masa lalu untuk memprediksi masa depan. Padahal belum tentu kejadian dari pengalam tersebut akan terulang sama persis di kemudian hari.
Memang sangat mudah untuk menjelaskan segala sesuatu yang telah terjadi, karena dengan mudahnya kita akan menggabungkan satu hal dengan hal lainnya secara naratif. Namun, tidaklah mudah untuk memprediksi sesuatu yang belum terjadi, bukan?
Menurut kamu, apa yang akan terjadi di masa depan? Kamu dan semua orang pasti sulit menjelaskannya. Bahkan para ahli saja mengandalkan sebuah pengalaman untuk menyatakan sesuatu. Penemuan penyakit COVID-19? Ahli juga belajar dari pengalaman untuk mempelajari tentang virus tersebut.
Angsa hitam adalah sebuah kejadian yang tidak dapat diprediksikan. Angsa hitam tidak selamanya buruk, tetapi bisa juga menjadi hal yang baik. Angsa hitam yang baik adalah hal yang pastinya dinantikan oleh semua orang. Namun, bersiaplah juga untuk kemungkinan tentang kejadian terburuk dari kehidupan ini.
Pelajaran yang dapat diambil dari buku The Black Swan
Buku dari Nassim Nicholas Taleb ini mengingatkan kita bahwa boleh menggunakan masa lalu sebagai bahan pembelajaran. Namun, jangan benar-benar menjadikan masa lalu sebagai acuan untuk masa depan. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan sudut pandang.
Nicholas mengingatkan bahwa kamu belum tentu memahami apa yang kamu pahami. Kamu juga tidak mengetahui apa yang sebenarnya kamu ketahui. Hal ini Nicholas Taleb analogikan pada cerita anak ayam dan si pemiliknya.
Terlalu percaya dengan masa lalu yang akan terjadi di masa depan juga dapat menjebak kita untuk melihat peluang lain yang lebih besar yang ada dihadapan kita. Dari buku, Nicholas juga mengajarkan bahwa manusia secara natural mempunyai kecenderungan untuk mencari pembenaran terhadap apa yang dipelajari olehnya. Kelemahan yang dikatakan oleh Nicholas ini biasa disebut dengan confirmation bias.
Hal lain juga diungkapkan Nassim Nicholas Taleb dalam buku The Black Swan ini sebagai bahan pembelajaran. Dimana sejarah dari dunia itu sangat buram. Saat dunia terbentuk, kita semua belum ada di sini. Bahkan para ahli yang menyatakan tentang teori pembentukan bumi. Mereka hanya menganalisis dari hasil terciptanya bumi saat bumi sudah ada. Kita semua tidak bisa melihat latar belakang kejadian, atau peristiwa suatu kejadian dengan jelas.
Banyak dari orang-orang di sana yang percaya diri dengan memprediksikannya karena semua hasil prediksi mereka berdasarkan hasil sejarah. Namun, orang-orang tersebut lupa bahwa waktu juga mempunyai caranya sendiri untuk mengejutkan kita dengan kejadian yang tidak dapat kita prediksi dari masa lalu atau saat ini.
Pesan yang sangat membekas ketika kamu membaca buku ini adalah sebagai berikut. Sebagai seorang manusia yang menjalani kehidupan yang tidak tahu tentang hari esok. Kita seringkali dihadapkan dengan berbagai pilihan angsa hitam (tidak tahu angsa hitam positif atau negatif). Cara mudah untuk mengatakannya adalah ketidakpastian.
Tidak ada yang bisa lakukan dengan ketidakpastian atau angsa hitam tersebut. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menghadapinya. Namun, ada beberapa hal yang harus kamu ingat. Dalam menghadapi sebuah ketidakpastian, kamu membutuhkan kewaspadaan dan kesiapan diri yang sangat matang sehingga dampak buruk atau negatif yang terjadi dari ketidakpastian tersebut dapat kamu minimalisir.
Informasi Buku The Black Swan
Buku The Black Swan ditulis oleh Nassim Nicholas Taleb yang berasal dari Amioun Lebanon, Amerika. Saat ini ia sudah menginjak usia 62 tahun. Nassim Nicholas adalah seorang pialang asal Chicago, Ph.D dari University of Paris, dan MBA dari Wharton.
Nassim Nicholas mengajarkan tentang teori probabilitas, ketidakpastian dan masalah tentang keberuntungan. Tak heran, dalam buku ini, kamu akan diajak untuk melihat kemungkinan yang memiliki peluang yang sama dengan kemungkinan yang tidak pernah kamu prediksi sebelumnya.
Nassim Nicholas Taleb mengeluarkan buku pertamanya yang berjudul, Fooled by Randomness. Buku Fooled by Randomness ini menjadi buku yang sangat diminati oleh banyak orang hingga menjadi best seller. Karena buku Fooled by Randomness ini telah menjadi best seller, buku Fooled by Randomness ini berhasil diterjemahkan kedalam kurang lebih sekitar dua puluh bahasa. Banyak sekali orang-orang yang terpukau saat membaca buku pertama dari Nassim Nicholas.
Buku pertamanya, Fooled by Randomness menjelaskan bahwa sebagian besar dari kesuksesan orang-orang, termasuk Bill Gates atau Warren Buffet, sebagian besar penyebabnya adalah karena faktor dari keberuntungan. Nassim menyebutnya sebagai randomness.
Lama menunggu buku kedua dari Nassim Nicholas Taleb dan ternyata buku ini sama menakjubkannya seperti buku Fooled by Randomness. Tak kalah dengan karya pertamanya Fooled by Randomness, The Black Sound juga menjadi best seller. Bahkan dalam The New York Times, buku ini masuk kedalam list best seller dalam waktu yang cukup lama.
Buku ini ditulis dengan sangat cerdas dan penuh pertimbangan. Terbukti dari beberapa kalimat yang kadang butuh konsentrasi yang penuh untuk mencerna maksud dari kalimat tersebut. Namun, buku ini secara keseluruhan sangat enak dibaca dan dinikmati oleh semua orang.
Buku ini tentunya tidak akan mudah untuk dibaca seperti novel atau buku Who Moved My Cheese. Hanya dalam beberapa jam, novel atau buku lain akan selesai untuk dibaca dan pesan yang diberikan akan langsung tersampaikan.
Lain hal dengan buku The Black Swan. Banyak orang yang mengaku bahwa buku ini memakan waktu yang sangat banyak. Yap! Mereka bilang bahwa mereka butuh waktu kurang lebih sampai seminggu, bahkan ada yang lebih dari seminggu untuk menyelesaikan buku The Black Swan ini.
Bukan hanya menyelesaikan baca hingga halaman terakhir dari buku The Black Swan, melainkan juga mengerti maksud yang dituliskan Nassim Nicholas pada buku The Black Swan.
Ada bagian yang sangat berat, tetapi ada juga bagian yang sederhana untuk dimengerti. Terkadang juga menemukan bagian yang terlalu panjang. Namun, secara keseluruhan, buku ini sangat worth it untuk dibaca.
Kesimpulan
Meskipun buku The Black Swan ini memiliki topik pembahasan yang sangat berat, buku ini mengajarkan kita semua untuk selalu mempersiapkan diri dalam setiap keadaan apapun. Memikirkan setiap kemungkinan yang terjadi untuk bisa mempersiapkan diri dan meminimalisir dampak buruk dari kemungkinan terkecil tersebut.
Buku ini memiliki bahasa yang beragam. Ada kalanya kamu akan merasa ketika membaca buku ini sangat berat dan melelahkan. Namun, ada kalanya juga ketika kamu membaca The Black Swan , kamu akan masuk ke dalam analogi yang Nassim Nicholas Taleb suguhkan.
Ketika membaca buku ini, kamu akan dihadapkan dengan berbagai istilah yang memang sedikit sulit dimengerti, tetapi buku ini sangat direkomendasikan untuk kamu yang tertarik dengan pengetahuan tentang kehidupan dan dunia filsafat.
–
Jika kamu ingin mendapatkan buku lain dari karya best sellernya Nassim Nicholas Taleb. Kamu bisa langsung mengunjungi lama www.gramedia.com untuk informasi seputar buku best seller dari Nicholas dan pengarang lainnya. Selamat membaca!
- Novel Fantasi
- Novel Best Seller
- Novel Romantis
- Novel Fiksi
- Novel Non Fiksi
- Rekomendasi Novel Terbaik
- Rekomendasi Novel Horor
- Rekomendasi Novel Remaja Terbaik
- Rekomendasi Novel Fantasi
- Rekomendasi Novel Fiksi
- Rekomendasi Buku Tentang Insecure
- Rekomendasi Buku Motivasi Kerja
- Rekomendasi Buku Shio
- Rekomendasi Buku Tentang Kehidupan
- Rekomendasi Buku TOEFL
- Rekomendasi Buku Menambah Wawasan
- Rekomendasi Novel Motivasi
- Review Buku 5 AM Club
- Review Buku Rusak Saja Buku Ini
- Review Buku Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah
- Review The Book You Wish Your Parents Had
- Review Buku Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti?
- Review Buku Titik Nol Karya
- Review Buku The Art of Solitude
- Review Buku This Is Marketing
- Review Buku Yuk Belajar Nabung Saham
- Review Buku Investasi Saham ala Swing Trader Dunia
- Review Novel The Poppy War
- Review Buku Reinventing Your Life
- Review Buku Sabar Paling Dalam
- Review Buku Nyaman Tanpa Beban
- Review Buku Everything is Fucked
- Review Buku Homo Deus
- Review Animal Farm George Orwell
- Review Buku How to Love
- Review Buku Merawat Luka Batin
- Review Buku Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah
- Review Buku Seni Merayu Tuhan
- Review Buku Next Ria Ricis
- Review Buku Humankind
- Review Buku A Brief History of Time
- Review Buku Genom
- Review Buku Leaders Eat Last
- Review Buku The Black Swan
- Review Buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda
- Review Buku Hidup Apa Adanya
- Review Buku Lelaki-Lelaki Tanpa Perempuan
- Review Buku The Secret
- Review Buku Cashflow Quadrant
- Review Buku Seri Pengetahuan
- Review Buku Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan
- Review Buku Book of Introvert
- Review Buku Lagom: Rahasia Hidup Bahagia Orang Swedia
- Review Buku The Interpretations of Dreams
- Review Buku he Mind And The Brain