Tips Merencanakan Keuangan untuk Menyambut Kelahiran Si Kecil

Setiap orang memiliki beragam mimpi dan keinginan untuk dipenuhi. Untuk mewujudkannya, sangat penting untuk merencanakan keuangan sejak dini.

Terutama perencanaan keuangan keluarga bagi pasangan muda yang tengah menantikan kelahiran bayi.

Hal yang perlu kamu lakukan adalah menyiapkan anggaran khusus selama tiga tahun pertama sejak kelahiran.

Jika persiapan keuangan sudah kamu lakukan dari awal, maka perencanaan keuangan keluarga nantinya akan semakin baik dan nyaman dalam pengelolaannya.

Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan? Simak tipsnya di bawah ini!

 

1. Prioritaskan kebutuhan dasar

 

 

Kegembiraan dalam menunggu kelahiran anak terkadang membuat para orangtua lupa dan kalap, terutama dalam membelanjakan uang untuk kebutuhan pra-melahirkan.

Memang orangtua saat ini dihadapkan pada beragam pilihan baby stuff, rasanya ingin beli semua, deh!

Sah-sah saja kok, namun kamu harus tahu batas kemampuan finansial keluargamu. Mungkin kamu merasa mampu, tapi apakah perlu?

Apa perlu beli baju bertumpuk-tumpuk, toh nanti hanya bisa dipakai selama 2-3 bulan saja?

Kamu perlu memprioritaskan hal-hal seperti cek kesehatan pra-kehamilan, berobat jika ada penyakit yang terdeteksi, dan melakukan USG kehamilan.

 

2. Beli baru vs preloved

 

 

Trik yang perlu kamu tahu dan dapat disiasati adalah pembelian untuk barang-barang fisik bayi seperti baby box, stroller, furniture, dan mainan lainnya.

Barang-barang ini umumnya sangat mahal, dan hanya bisa dipakai sampai anak berusia 2 tahunan. Jika kamu mampu beli yang baru, pilihlah yang berkualitas sehingga bisa tahan lama dan dapat dipakai untuk anak berikutnya.

Namun, jika ingin menyiasatinya dengan harga yang lebih murah, kamu bisa beli versi bekas atau preloved, yang kini banyak tersedia di e-commerce favoritmu.

Dengan budget yang lebih murah, kelebihan dananya bisa kamu alokasikan untuk kebutuhan yang lain.

---

Baca juga: 4 Alasan Milenial Layak Jadi Pemimpin yang Hebat

---

3. Jasa perawatan anak

 

 

Bila kalian adalah pasangan yang dua-duanya bekerja, bantuan seorang perawat anak sangatlah dibutuhkan.

Ada dua pilihan yang dapat kamu coba, yaitu memakai jasa babysitter, atau melatih pembantu rumah tangga untuk memegang bayi.

Umumnya, biaya jasa perawat bayi lebih mahal dari perawat anak balita. Sehingga, setiap tahunnya, secara umum biaya jasa perawat ini akan menurun.

4. Benefit dari perusahaan

 

 

Setiap perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda-beda untuk manfaat kesehatan yang berhubungan dengan kehamilan dan cuti hamil bagi karyawan wanita.

Biaya kesehatan umumnya dilindungi melalui sistem asuransi atau reimbursement. Kamu harus bisa memanfaatkannya dengan baik, ya!

Kamu harus mempertimbangkan hal-hal ini terlebih dahulu,

1. Apakah kantor mengganti full 100%, atau ada batasan limit penggantian?
2. Apakah kantor punya rumah sakit rekanan?
3. Apakah saat cuti hamil karyawan wanita tetap mendapat gaji? Full atau tidak?
4. Jika kantor memiliki beberapa medical benefit plan, usahakan ambil yang paling maksimal saat kamu memutuskan untuk merencanakan memiliki anak nanti.

 

---

Baca juga: 5 Kesalahan Finansial yang Sering Dilakukan Karyawan

---

 

Tak ada salahnya menyiapkan budget untuk sang buah hati sejak dini.

Kamu bisa mengetahui tips dan trik untuk mengelola finansial keluarga dengan mudah, dengan membaca Make it Happen! karya Prita Hapsari Ghozie.

Semua orang berhak bermimpi dan mewujudkan mimpinya, yuk mulai atur keuanganmu dari sekarang!