Perencanaan keuangan menjadi hal yang penting, terutama bagi para pekerja yang telah memiliki gaji, agar pendapatan yang diperoleh tidak hanya numpang lewat saja.
Tidak ada kata terlambat untuk merencanakan keuangan, apalagi menyiapkannya untuk masa pensiun.
Ini adalah hal bijaksana yang dapat dilakukan dari usia muda, agar nanti dapat menikmati masa tua dengan nyaman.
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah melakukan financial checklist pensiun. Mau tahu seperti apa caranya? Simak selengkapnya di bawah ini!
Table of Contents
1. Financial checklist pensiun untuk first jobber
- Jangan lupa menyisihkan penghasilan bulananmu hingga 15%
Memang, biasanya penghasilan yang kita miliki sudah dipotong untuk iuran program pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan dan juga perusahaan.
Namun, tak ada salahnya untuk menyisihkan dari gaji, selagi masih single dan belum banyak kebutuhan.
- Mengatur pengeluaran bulananmu, maksimal hanya 50% dari penghasilan
Berhati-hatilah dengan pengeluaran sederhana seperti jajan kopi, boba, makeup, dan lainnya.
Meski terlihat kecil, misalnya jajan boba Rp20 ribuan, namun jika sering dilakukan akan menjadi jumlah yang besar. Per bulan bisa-bisa sampai Rp600 ribu, lho!
Bayangkan nominal pengeluaran kecil-kecilan itu bisa diinvestasikan atau ditabung. Uang dalam tabungan bisa lebih bertambah lagi!
- Kumpulkan dana darurat minimal tiga kali pengeluaran rutin bulanan
Dana darurat menjadi penting untuk dikumpulkan sejak dini, karena manusia tidak akan pernah tahu kapan musibah dan hal-hal darurat akan datang.
Selain itu, kamu tidak perlu bingung jika uang tidak mencukupi dan tidak perlu repot untuk berutang.
Misalkan, tiba-tiba kamu atau anggota keluarga ada yang sakit atau mengalami kecelakaan dan harus dirawat di rumah sakit. Atau kendaraan tiba-tiba mogok dan perlu dibawa ke bengkel.
2. Financial checklist pensiun untuk usia 30-an tahun
- Terus sisihkan minimal 10% dari penghasilan bulananmu
Meski pada usia ini telah banyak kebutuhan lain yang menyedot penghasilan bulananmu, jangan turunkan kemampuan untuk menyisihkan setidaknya 10% dari penghasilan untuk dana pensiun.
- Pertimbangkan investasi untuk pertumbuhan aset
Jika jangka waktu untuk berinvestasi masih lebih dari 20 tahun, pertimbangkan untuk berinvestasi di instrumen saham.
Meski saham sangat fluktuatif, namun secara historis, saham tetap memberikan hasil yang paling tinggi di antara aset investasi lain.
- Pakai rencana keuangan
Ini adalah saatnya untuk merencanakan keuangan. Dengan memiliki rencana, kamu akan mengetahui apakah semua pemasukan sudah dialokasikan dengan optimal sesuai kebutuhan keuanganmu dan keluarga.
Baca juga:Â 5 Kesalahan Finansial yang Sering Dilakukan Karyawan
3. Financial checklist pensiun untuk usia 40-50 tahun
- Pertimbangkan menyisihkan hingga 30% dari penghasilan untuk dana pensiun
Berbagai literatur menyebutkan bahwa dana pensiun akan menggantikan 55% hingga 80% dari penghasilan saat ini, agar dapat memertahankan gaya hidup serupa saat pensiun nanti.
Jadi, persiapkan mulai sekarang ya!
- Mulai perhitungkan kebutuhan biaya hidup
Sebaiknya kamu mulai membuat anggaran yang mendetail agar dapat memperkirakan dari mana sumber penghasilan yang akan diperlukan.
- Mulai membeli aset produktif
Jika sebelumnya kamu mungkin belum merencanakan untuk berinvestasi, pada umur inilah sebaiknya sudah mulai mengalihkan sebagian aset investasi menjadi aset yang produktif.
4. Financial checklist pensiun untuk para calon pensiunan
Ini adalah fase terakhir yaitu perencanaan lima tahun sebelum pensiun, agar nantinya tidak kehabisan uang di masa pensiun. Yang perlu dilakukan adalah:
- Menyesuaikan biaya hidup dengan cara menyusun ulang anggaran
Perbedaan utama dengan anggaran di masa produktif adalah nantinya tidak akan lagi mempunyai keleluasaan dalam mengelola anggaran saat masuk masa pensiun. Cobalah untuk mencatat pengeluaran-pengeluaran secara lebih terperinci.
- Memastikan adanya sumber penghasilan lain di luar pekerjaan aktif saat ini
Cobalah untuk mengevaluasi sumber pemasukan kas. Untuk pengeluaran rutin, bisa dihitung dalam jumlah setahun agar mudah.
Jika pengeluaran kas setahun masih lebih besar daripada pemasukan, lebih baik untuk melakukan skala prioritas agar hidup di masa pensiun tidak bergantung dari pinjaman.
Ini adalah fase terakhir yaitu perencanaan lima tahun sebelum pensiun, agar nantinya tidak kehabisan uang di masa pensiun. Yang perlu dilakukan adalah:
- Menyesuaikan biaya hidup dengan cara menyusun ulang anggaran
Perbedaan utama dengan anggaran di masa produktif adalah nantinya tidak akan lagi mempunyai keleluasaan dalam mengelola anggaran saat masuk masa pensiun. Cobalah untuk mencatat pengeluaran-pengeluaran secara lebih terperinci.
- Memastikan adanya sumber penghasilan lain di luar pekerjaan aktif saat ini
Cobalah untuk mengevaluasi sumber pemasukan kas. Untuk pengeluaran rutin, bisa dihitung dalam jumlah setahun agar mudah.
Jika pengeluaran kas setahun masih lebih besar daripada pemasukan, lebih baik untuk melakukan skala prioritas agar hidup di masa pensiun tidak bergantung dari pinjaman.
Baca juga:Â Tips Merencanakan Keuangan untuk Menyambut Kelahiran Si Kecil
Masih banyak lagi beragam tips dan trik serta panduan mengenai cara pensiun lebih sejahtera dan lebih bahagia, dalam buku Pension Ready, Pension Happy karya Prita Hapsari Ghozie.
Seperti bagaimana mengevaluasi kesiapan keuangan sebelum pensiun, mengelola keuangan pada masa pensiun, cara mengalokasikan aset investasi dan pesangon, dan masih banyak lagi!
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien