in

Wisata di Cilacap Kekinian dan Instagramable yang Wajib Dikunjungi

 

Wisata di Cilacap – Cilacap adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Terletak di bagian selatan pulau Jawa, Cilacap memiliki pantai yang indah dan memiliki beberapa objek wisata alam seperti Teluk Penyu, Pantai Nusakambangan, dan Gunung Papandayan.

Kota ini juga merupakan salah satu pelabuhan utama di Jawa Tengah, menjadi salah satu pintu masuk bagi wisatawan yang ingin mengunjungi beberapa pulau terpencil seperti Nusa Kambangan dan Kangean. Selain itu, Cilacap juga memiliki sejarah panjang dan budaya yang kaya, seperti candi, kuil, dan situs sejarah lainnya.

Ketika berkunjung ke Cilacap, ada banyak destinasi wisata yang harus Grameds kunjungi untuk belajar sekaligus liburan. Selain ada banyak destinasi wisata bersejarah yang bisa dijadikan sebagai objek wisata, Grameds juga bisa mengunjungi beberapa destinasi wisata yang instagramable dan tidak boleh dilewatkan ketika sedang mengunjungi kota Cilacap.

Rekomendasi Tempat Wisata di Cilacap

Apa saja destinasi wisata di Cilacap tersebut? Simak daftarnya dalam artikel berikut ini.

1. Wisata Hutan Mangrove

Sumber: Cilacap.org

Hutan Mangrove Kampung Laut Cilacap adalah sebuah destinasi wisata alam yang memiliki pemandangan yang indah. Terletak di Kampung Laut, Cilacap, hutan bakau ini menawarkan keindahan alam dan koleksi flora dan fauna yang melimpah.

Untuk mencapai tempat ini, wisatawan harus menyebrang dengan perahu dari Pelabuhan Sleko. Apa saja daya tarik lain yang dapat ditemukan oleh pengunjung ketika berkunjung ke hutan bakau ini? Berikut adalah ulasan lengkapnya.

Tempat ini dahulu digunakan sebagai basis untuk menghalangi bajak laut agar tidak masuk ke wilayah tersebut. Berdasarkan sejarah, hingga saat ini masih banyak orang yang percaya bahwa warga Kampung Laut adalah keturunan dari pasukan Mataram.

Bahkan, ada yang menyebutkan bahwa Kampung Laut sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Hutan Mangrove Kampung Laut Cilacap berada di wilayah yang terpencil dan menjadi perbatasan antara Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Pasundan.

Wisatawan yang berkunjung ke objek wisata ini dapat menikmati keindahan alam serta berinteraksi dengan warga setempat. Mayoritas dari penduduk yang berada di sekitar wilayah Kampung Laut Cilacap memiliki mata pencaharian sebagai nelayan karena lokasinya berada di dekat pantai.

Selain latar belakang atau sejarah Hutan Mangrove Cilacap yang menarik, ada beberapa daya tarik yang bisa Grameds nikmati ketika sedang berkunjung ke destinasi wisata di Cilacap satu ini.

  • Keindahan Alam

Daya tarik utama dari objek wisata ini adalah berjalan-jalan menikmati pemandangan indah dari hutan bakau serta mempelajari tanaman yang ada di sekitar kawasan wisata tersebut. Hutan Mangrove Kampung Laut Cilacap memiliki luas wilayah sekitar 6 hektar.

Ini adalah salah satu kawasan hutan bakau terbesar di Asia. Terdapat jembatan kayu yang dapat digunakan pengunjung untuk mengelilingi pemandangan sekitar objek wisata.

Wilayah hutan bakau masih sangat alami dan asri, sehingga masih banyak hewan-hewan liar yang berkeliaran, seperti monyet liar yang sedang bergelantungan.

Keelokan pemandangan hutan bakau bisa menjadi lokasi pemotretan terbaik yang cocok untuk diposting di media sosial. Hutan Mangrove Kampung Laut Cilacap tidak hanya memiliki jembatan, tetapi juga menyediakan area gardu pandang untuk melihat pemandangan yang lebih luas, sehingga akan memudahkan pengunjung melihat panorama mangrove yang luas.

  • Mempelajari Kawasan Hutan Mangrove

Selain mengabadikan momen di kawasan wisata serta menikmati keindahan pemandangan alam di hutan mangrove, para pengunjung juga bisa menambah pengetahuan mereka tentang tanaman mangrove di area wisata edukasi. Ada koleksi sebanyak 15 ribu spesies tanaman mangrove yang bisa dipelajari oleh pengunjung.

Pengunjung juga akan mempelajari manfaat dari limbah laut mangrove, seperti digunakan sebagai bahan pewarna alami dalam pembuatan batik oleh warga sekitar.

  • Eksplore Area Kampung Laut Hutan Mangrove

Menikmati pemandangan saat berkeliling di sekitar Kampung Laut juga merupakan daya tarik tersendiri saat berkunjung ke objek wisata ini. Pengunjung bisa berkeliling mengelilingi Hutan Mangrove Kampung Laut Cilacap dengan menggunakan perahu yang dimiliki oleh warga setempat.

Wisatawan bisa melihat banyak pulau-pulau kecil yang terbagi menjadi 4 desa, seperti Panikel, Ujung Gagak, Kleces, dan Ujung Alang. Di samping itu, wisatawan juga bisa menikmati pemandangan laut yang indah karena hutan bakau terletak tepat di tepi pantai.

Pemandangan alam yang mempesona membuat wisatawan akan merasakan keindahan dan keasrian dari objek wisata ini. Hutan mangrove ini bisa menjadi pilihan yang tepat bagi Grameds yang mencari pemandangan alam indah ketika berkunjung ke Cilacap.

  • Spot Jembatan Apung

Dayu tarik tambahan dari Hutan Mangrove Kampung Laut Cilacap adalah memiliki jembatan apung yang indah. Jembatan apung ini menjadi salah satu simbol khas dari hutan mangrove kampung laut ini.

Jembatan apung ini memiliki fungsi untuk menghubungkan dua desa, yaitu Glences dan Gagak. Uniknya, jembatan apung ini merupakan jembatan apung pertama di Indonesia, sehingga menjadi pilihan spot foto populer bagi wisatawan.

Selain keempat spot tersebut, ada beberapa spot lainnya yang bisa Grameds kunjungi ketika sedang berliburan di hutan mangrove Cilacap ini. Apabila tertarik, wisata hutan mangrove ini berada di pusat kota dengan jarak kurang lebih 65 km dan berbatasan dengan Provinsi Jabar.

Harga tiket yang harus Grameds bayarkan untuk mengunjungi wisata ini adalah sebesar Rp5.000 per orang. Akan tetapi, ada biaya tiket tambahan jika ingin mencoba wahana wisata lain.

Indonesia sangat dikenal dengan negara kepulauan, sehingga hampir setiap pulau yang ada di Indonesia ini terdapat objek wisatanya. Maka dari itu, ada baiknya bagi para orang tua untuk memperkenalkan objek wisata Indonesia kepada anak-anaknya.

Supaya si buah hati semakin mudah dalam mengingat objek wisata Indonesia, maka bisa melalui buku mewarnai. Buku Ayo, Mewarnai Objek Wisata Indonesia ini sangat pas untuk dijadikan sebagai buku aktivitas yang dapat meningkatkan daya ingat anak.

2. Kampung Laut Cilacap

Sumber: Cilacap.org

Kampung Laut adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Cilacap, berbatasan dengan Jawa Barat dan berlokasi di bagian barat Jawa Tengah. Terdiri dari beberapa pulau kecil yang membentuk desa-desa kecil seperti Desa Ujung Gagak, Desa Klaces, Desa Panikel, dan Desa Ujung Alang.

Penduduk Kampung Laut sekitar 14 ribu jiwa dengan beragam mata pencaharian, seperti petani, buruh serabutan, dan nelayan. Masyarakat di sana hidup rukun dan damai dan menggunakan perahu kecil (perahu compreng) sebagai alat transportasi.

Lokasi Kampung Laut terletak jauh dari pusat Kabupaten Cilacap, sehingga fasilitas yang ada memegang peran penting dalam mendukung kehidupan masyarakat. Terdapat 1 Puskesmas dan 2 ambulance kapal untuk melayani pelayanan kesehatan. Sementara itu, dalam bidang pendidikan, ada sekolah yang berdiri, salah satunya SMAN 1 Kampung Laut.

Ada beberapa fakta menarik dari objek wisata Kampung Laut Cilacap ini yang membuat destinasi wisata ini menjadi lebih menarik, berikut penjelasannya:

  • Bekas Markas untuk Menghalau Bajak Laut

Pada masa lampau, kampung laut dikenal dengan nama Pejagan atau Bejagan. Nama ini berasal dari masa Kerajaan Mataram, ketika daerah ini dijadikan sebagai tempat untuk melindungi dari serangan bajak laut. Oleh karena itu, menurut legenda yang beredar di daerah ini, penduduk asli kampung laut adalah keturunan Jaga Resmi dan Jaga Laut yang merupakan perwira Kerajaan Mataram yang bertugas melindungi perairan Cilacap.

  • Dahulu Desa Apung

Dahulu, Kampung Laut adalah desa yang terapung di Segara Anakan. Namun, akibat sedimentasi yang berlanjut, desa terapung itu menjadi sejarah. Karena bertambahnya jumlah penduduk, kampung ini berkembang dan menjadi lebih ramai hingga saat ini.

  • Langka Air Bersih ketika Musim Kemarau

Walaupun sekelilingnya dipenuhi oleh air, namun Kampung Laut seringkali mengalami keterbatasan air bersih, khususnya saat musim kemarau. Air dari sumur biasanya berubah warna menjadi kuning, berbau tidak sedap, dan terasa asin, sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Oleh karena itu, masyarakat mencari solusi dengan mengumpulkan air hujan menggunakan tangki besar yang berkapasitas 2.500 liter air. Setiap rumah warga memiliki tangki ini yang didapatkan melalui bantuan dari pemerintah.

Grameds dapat dengan mudah berkunjung ke Kampung Laut di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Terletak sekitar 49 KM dari pusat kota Cilacap, Grameds bisa memanfaatkan peta navigasi seperti Google Maps atau Waze dengan mengetikkan “Kampung Laut Cilacap”.

Berbagai pilihan transportasi tersedia untuk dapat mencapai destinasi wisata ini, mulai dari menggunakan kendaraan pribadi, angkutan umum, atau sewaan mobil atau motor. Jalan yang ditempuh juga sudah bagus. Grameds bisa turun di terminal bus atau stasiun Cilacap dan kemudian menggunakan angkutan umum atau sewaan kendaraan.

Jika perlu bantuan, Grameds bisa bertanya pada masyarakat sekitar. Tiket masuk ke kampung laut hanya Rp 5.000 per orang dan merupakan pilihan yang terjangkau untuk menikmati keindahan dan kegiatan yang menyenangkan di sana.

Banyak tempat wisata Indonesia yang bernuansa alam atau lebih tepatnya seperti taman bumi. Mengetahui tentang taman bumi Indonesia pastinya akan membuat kamu kagum akan keindahan negara Indonesia. Untuk hal itu, kamu bisa mencari tahunya pada buku Taman Bumi, Warisan Wisata Untuk Indonesia.

3. Benteng Pendhem Cilacap

Sumber: Cilacap.org

Lokasi dari Benteng Pendhem berada di Jalan Benteng, Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Ada 2 (dua) alternatif untuk menuju benteng ini, yaitu menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum.

Jika menggunakan transportasi umum, Grameds bisa naik kereta api ke Stasiun Cilacap, lalu menggunakan kendaraan umum lainnya atau ojek online. Harga dari tiket masuk  destinasi wisata Benteng Pendem adalah sebesar Rp. 8.000. Grameds bisa berkunjung antara pukul 8 pagi sampai 6 sore dan menikmati keindahan dan cerita sejarah di Benteng Pendhem.

Benteng Pendhem memiliki bangunan yang cukup megah hasil dari arsitek dari Belanda. Tujuan dari pembuatan benteng ini mulanya adalah untuk dapat menahan serangan yang datang dari arah laut.

Benteng ini dikuasai oleh Belanda hingga tahun 1942. Saat perang melawan Jepang, Belanda kalah dan kekuasaan benteng berpindah ke tangan Jepang. Namun, setelah Jepang menyerah pada sekutu pada tahun 1945, Jepang meninggalkan Indonesia.

Benteng Pendhem kemudian diambil alih oleh pihak TNI Banteng Loreng Kesatuan Jawa Tengah. Benteng ini kemudian digunakan sebagai tempat pelatihan perang dan juga sebagai lokasi pendaratan laut.

Benteng Pendem bukan hanya memiliki sejarah tentang kependudukan warga asing di Indonesia, tetapi juga memiliki kisah tragis yang melekat. Menurut pemandu benteng, benteng ini pernah hilang selama beberapa tahun setelah tidak digunakan lagi. Tidak ada bukti fisik atau dokumen yang dapat menjelaskan tentang keberadaan benteng.

Pemandu benteng, Dendy Sutrisno, mengungkapkan bahwa ditemukannya benteng ini berkat rencana PT. Pertamina. Pertamina berencana untuk melakukan penggalian di area sekitar Teluk Cilacap untuk memperoleh pasokan minyak.

Namun, saat melakukan penggalian, Pertamina justru menemukan benteng yang terpendam dalam gundukan tanah, sehingga benteng ini kemudian diberi nama “Pendem”, yang berarti “terpendam” dalam bahasa Indonesia.

Sejak penemuan benteng ini, proses penggalian dilakukan dengan intensif dan benteng ini menjadi sejarah yang sangat berharga bagi kota Cilacap. Menurut Dendy, pembangunan benteng juga merupakan saksi dari upaya kerja keras pekerja lokal dalam membangunnya pada saat itu.

Jelajahi Indonesia dengan penuh kesenangan. Jika mencari buku tentang rekomendasi tempat wisata Indonesia, maka buku Explore Indonesia adalah jawabannya. Lewat buku ini, kamu akan mengetahui lebih banyak tempat wisata Indonesia yang tak boleh dilewatkan.

4. Pantai Jetis Cilacap

Sumber: Cilacap.org

Pantai Jetis terdapat di ujung timur Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Keunggulan pantai ini terletak pada garis pantainya yang panjang dan indah, yang menjadi daya tarik bagi wisatawan baik dari daerah luar maupun setempat. Namun, perlu diingat bahwa terdapat 2 buah pantai bernama Jetis di Jawa Tengah, yang berbeda lokasi dan letaknya. Salah satunya terletak di Purworejo, sementara yang lainnya terletak di Cilacap.

Pantai Jetis di Cilacap adalah tempat wisata alam yang berlokasi di ujung timur Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Jika mencari di Google Maps, pastikan Grameds telah memilih lokasi yang benar, yaitu Pantai Jetis di Cilacap, dan bukan yang ada di Purworejo.

Kedua pantai ini memiliki daya tarik yang berbeda, meskipun memiliki nama yang sama. Pantai Jetis di Purworejo terkenal dengan taman bunga yang cocok dijadikan sebagai spot foto, sementara panta Jetis di Cilacap memiliki pemandangan bukit hijau dan bangunan pemecah ombak sebagai daya tarik utamanya.

Alamat lengkap dari destinasi wisata Pantai Jetis adalah berada di Area Sawah, Desa Jetis, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah. Letaknya terletak di bagian ujung timur Kabupaten Cilacap dan mudah untuk ditemukan menggunakan aplikasi seperti Google Maps atau Waze.

Untuk menuju pantai ini dari pusat Kota Cilacap, jaraknya sekitar 46 km dan membutuhkan waktu sekitar 70 menit dengan menggunakan kendaraan pribadi. Walau jaraknya cukup jauh, Grameds tidak perlu khawatir karena kondisi jalan menuju pantai cukup baik dan mudah dilalui oleh berbagai jenis kendaraan.

Pantai Jetis Cilacap memiliki tarif tiket masuk yang terjangkau. Tiket masuk per orang hanya seharga Rp5.000, sementara biaya parkir untuk kendaraan bermotor hanya Rp3.000 dan untuk mobil Rp5.000 saja.

Jika sudah berada di dalam area Pantai Jetis, Grameds bisa menikmati beragam aktivitas yang menyenangkan. Namun, untuk setiap aktivitas tersebut, Grameds perlu membayar biaya tambahan yang berbeda-beda, tergantung pada aktivitas apa yang Grameds inginkan. Sebagai contoh, untuk naik delman Grameds harus membayar harga tiket sebesar Rp60.000, sedangkan untuk naik kuda, Grameds harus membayar Rp25.000.

Jika ingin mencoba berbagai kegiatan menyenangkan seperti naik ATV kecil, harus membayar retribusi tambahan sebesar Rp30.000. Sedangkan untuk naik ATV besar, retribusinya adalah Rp40.000. Meskipun harga tiket masuk pantai ini terbilang murah, disarankan membawa uang lebih untuk menikmati berbagai kegiatan yang menyenangkan seperti naik kuda atau delman dengan biaya tambahan masing-masing Rp25.000 dan Rp60.000.

Fasilitas di pantai ini cukup lengkap dan memadai. Terdapat beberapa fasilitas yang bisa dinikmati seperti: toilet atau kamar mandi, pusat informasi, area parkir yang luas, gazebo, warung makanan dan minuman, area camping, penginapan, musholla, dan tempat foto yang menarik.

Itulah beberapa destinasi wisata di Cilacap yang hits dan wajib dikunjungi ketika datang ke kota satu ini. Ketahui destinasi wisata menarik di Indonesia lainnya pada buku-buku menarik yang tersedia di gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu menyediakan berbagai macam buku berkualitas dan original untuk Grameds. Jadi segera check out bukunya sekarang juga!

Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

Penulis: Khansa

Rujukan:

  • https://cilacap.org/tiket-masuk-pantai-jetis-cilacap/
  • https://cilacap.org/sejarah-benteng-pendem-cilacap/
  • https://cilacap.org/kampung-laut-cilacap-jawa-tengah/
  • https://cilacap.org/hutan-mangrove-kampung-laut-cilacap/
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Gabriela

Hai, saya Gabriel. Saya mengenal dunia tulis menulis sejak kecil, dan saya tahu tidak akan pernah lepas dari itu. Sebab, segala informasi yang kita dapat setiap hari, salah satunya berbentuk tulisan. Sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya untuk bisa turut memberikan informasi melalui tulisan saya.

Membuat karya tulis akan selalu menyenangkan bagi saya, karena saya bisa terus belajar melalui kata-kata. Setiap kali menulis, saya akan terlebih dahulu membaca sumber untuk memperoleh informasi yang tepat. Keseluruhan proses merangkai kata tersebut adalah proses pembelajaran yang tak berkesudahan.

Saya suka menulis review buku, karena setiap buku menyajikan dunia yang baru dan memberikan banyak pengetahuan baru. Saya juga suka menulis tentang dunia kuliner dan trivia, karena ada banyak fakta unik, tips, dan juga trik yang bisa saya coba praktikkan.

Keahlian
Review buku
Kuliner
Trivia

Pendidikan
Universitas Multimedia Nusantara

Linkedin: Gabriela Estefania
Instagram: @gaby_tandean