Zero Waste adalah – Gaya hidup modern mendorong manusia untuk terus menerus membutuhkan banyak barang. Kita tidak sadar jika membeli barang sama aja menghasilkan sampah, apalagi barang sekali pakai. Aktivitas manusia semakin beragam setiap harinya dan semakin banyak juga barang dan produk yang dibeli, sehingga, sampah yang dihasilkan sudah melebihi dari kemampuan alam untuk menyerapnya.
Penggunaan barang-barang sekali pakai saat ini seolah sudah tidak bisa terlepas dari kehidupan masyarakat. Kantong plastik bekas belanjaan, sendok makan plastik dari nasi kotak, sikat gigi plastik merupakan contoh kecil penggunaan barang-barang plastik dalam kehidupan sehari-hari. Barang-barang plastik pada akhirnya akan menjadi sampah tak terurai yang menggunung dan mengancam kondisi lingkungan.
Masyarakat sudah terbiasa melihat iklan-iklan yang menonjolkan gaya hidup konsumtif. Strategi marketing berhasil membuat para konsumen merasa bahwa barang-barang yang dimiliki tidak cukup dan harus memperbarui jenis atau model barangnya agar tidak dianggap ketinggalan zaman.
Oleh sebab itu, dalam beberapa tahun belakangan ini mulai diperkenalkan sebuah gerakan sosial yang bernama zero waste. Menurut zerowaste.id, zero waste adalah filosofi yang dijadikan sebagai gaya hidup demi mendorong siklus hidup sumber daya, sehingga produk-produk yang sudah ada dapat digunakan kembali dengan lebih maksimal.
Table of Contents
Apa Itu Zero Waste?
Zero waste atau bebas sampah adalah sebuah konsep yang mengajak kita untuk menggunakan produk sekali pakai dengan lebih bijak untuk mengurangi jumlah dan dampak buruk dari sampah. Tujuannya agar sampah tidak berakhir di TPA, sehingga dapat menjaga sumber daya dan melestarikan alam.
Menurut Zero Waste International Alliance, zero waste adalah konservasi semua sumber daya dengan cara produksi, konsumsi, penggunaan kembali dan pemulihan produk, pengemasan tanpa pembakaran dan tanpa pembuangan ke tanah, air atau udara yang dapat mengancam lingkungan maupun kesehatan manusia itu sendiri.
Konsep zero waste lebih kepada pengendalian diri kita untuk tidak lagi konsumtif dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Kita menjadi lebih sadar terhadap apa yang kita beli dan konsumsi dan bagaimana dampaknya terhadap lingkungan.
Hal ini dikarenakan zero waste merupakan gaya hidup, tentunya membutuhkan proses untuk menjalaninya. Melakukan dengan secara perlahan, tetapi dilakukan secara pasti dan konsisten. Hal ini yang dapat kita lakukan di awal adalah perbanyak literasi, update dengan informasi terkait kondisi lingkungan kita.
Kesadaran terhadap dampak lingkungan akan banyaknya sampah membuat kita sadar untuk mengaplikasikan gaya hidup zero waste di kehidupan sehari-hari dan akan menjadi motivasi untuk menerapkan gaya hidup bebas sampah ini.
Saat ini, bumi membutuhkan kita untuk berkontribusi terhadap penanggulangan masalah sampah. Jika tidak dilakukan sekarang, maka konsekuensinya akan dialami oleh anak cucu kita kedepan nanti. Pemanfaatan teknologi dapat menjadi solusi, tetapi yang paling penting adalah dengan mengubah gaya hidup.
“Zero waste” atau bebas sampah banyak yang masih berfikir bahwa konsep ini merupakan hal yang mustahil dilakukan karena bagaimana mungkin manusia bisa hidup tanpa menghasilkan sampah.Padahal tujuan dari konsep ini tentang bagaimana cara kita untuk mengurangi sampah yang dihasilkan dengan lebih bijak dalam membeli barang, tidak konsumtif dan mempunyai rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.
Sederhananya, zero waste sebagai suatu gerakan untuk tidak menghasilkan sampah dengan cara mengurangi kebutuhan, menggunakan kembali, mendaur ulang bahkan membuat kompos sendiri. Gerakan ini tidak melibatkan pembakaran maupun penimbunan seperti yang pada umumnya dilakukan pada limbah. Dengan begitu, maka dapat melestarikan dan memulihkan semua sumber daya.
Penerapan upaya bebas sampah ini dapat mengeliminasi sampah yang dapat menjadi ancaman bagi kesehatan manusia, alam, hewan maupun planet bumi itu sendiri.
Bagaimana Menjalankan Gaya Hidup Zero Waste?
Gaya hidup zero waste sebenarnya tidak terlalu sulit untuk dijalani. Hal pertama yang dilakukan dimulai dari rumah. Misalnya, ketika membersihkan dapur kita dapat memakai kain sebagai alat bersih-bersih daripada memakai tissue. Hal itu, kita sudah mengurangi sampah tissue.
Kemudian, ketika berbelanja usahakan berbelanja di toko yang berada di sekitar rumah daripada di supermarket besar. Dengan menggunakan tas belanja sendiri, kita juga turut mengurangi pemakaian plastik yang berbahaya bagi alam.
Prinsip Zero Waste
Untuk memaksimalkan hidup yang bebas limbah, ada baiknya untuk mengikuti prinsip zero waste yang terdiri dari 5R, yaitu:
Refuse/Menolak
Refuse/menolak merupakan sikap kita dengan menolak dan menghindari penggunaan produk yang nantinya berpotensi menjadi sampah. Contohnya, menolak untuk tidak membeli ketika ada spg yang menawarkan produk yang tidak kita butuhkan atau produk yang dapat merusak lingkungan.
Reduce/Mengurangi
Reduce/mengurangi merupakan usaha yang dilakukan dengan tujuan mengurangi kuantitas suatu produk/barang untuk menjadi sampah. Terutama bagi kaum hawa yang mempunyai hobi berbelanja di toko atau supermarket bijaklah dalam memilih barang, jika bisa hindari membeli barang dengan kemasan sachet karena ini lebih berpotensi untuk menghasilkan sampah lebih banyak.
Contoh lainnya yang lagi ngetrend saat ini dalam mengaplikasikan reduce yaitu memilih untuk mengirim undangan menggunakan undangan digital dibandingkan undangan yang menggunakan bahan baku kertas dan plastik yang nantinya akan menjadi sampah.
Reuse/Menggunakan Kembali
Reuse/menggunakan kembali merupakan suatu sikap dengan lebih memilih menggunakan barang yang dapat digunakan berulang daripada barang yang hanya sekali pakai dengan fungsi yang sama. Contohnya, saat kita berbelanja, kita lebih memilih menggunakan tas belanja yang terbuat dari kain dan dapat digunakan berulang kali dibanding menggunakan kantong plastik.
Hal yang dapat diterapkan juga baik di lingkungan sekolah maupun kerja dengan membawa tumbler minuman daripada harus membeli minuman kemasan yang ketika habis kemasannya dibuang dan akan menjadi sampah.
Recycle/Mendaur Ulang
Recycle/mendaur ulang merupakan usaha yang seharusnya dilakukan setelah kita melakukan usaha refuse, reduce, dan reuse. Barang/produk dapat kita cegah menjadi sampah dengan melakukan daur ulang agar tidak mencemari lingkungan. Langkah yang dapat dilakukan sebelum mendaur ulang yaitu memisahkan terlebih dahulu antara sampah organik dan anorganik.
Jadi, yang dapat didaur ulang yaitu sampah anorganik seperti botol plastik bekas, ember bekas yang sudah tidak layak digunakan, bekas bungkusan makanan bisa didaur ulang menjadi barang yang bernilai ekonomis. Selain dapat mengurangi dampak kerusakan lingkungan juga dapat membantu perekonomian.
Rot/Membusukkan Sampah
Rot/membusukkan sampah merupakan kegiatan yang menjadikan sampah organik menjadi kompos. Jadi, setelah melakukan pemilahan antara sampah organik dengan anorganik sebelum diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), kemudian barulah kamu bisa membusukkan sampah organik yang biasanya diolah menjadi pupuk kompos.
Pembuatan kompos saat ini dapat dilakukan tanpa lahan yang luas dengan menerapkan metode takakura. Metode ini salah satu metode pembuatan kompos untuk sektor rumah tangga, jadi tidak ada alasan lagi jika ingin membuat kompos harus ada lahan terlebih dahulu.
5R ini menjadi pegangan untuk membentuk gaya hidup tanpa sampah dan menggunakan sumber daya alam secara bijaksana. Gaya hidup zero waste bukan berarti mengkriminalkan barang-barang plastik, barang sekali pakai dan sejenisnya.
Manfaat Zero Waste
Ada beberapa manfaat dari zero waste, antara lain:
1. Dapat Menghemat Pengeluaran
Dengan menerapkan zero waste, maka kita akan mengurangi frekuensi berbelanja dan lebih sering membuat barang-barang sendiri. Contohnya seperti, dibanding membeli produk pembersih kaca kita dapat membuatnya sendiri dengan menggunakan bahan-bahan sederhana seperti cuka dan soda kue.
2. Fokus pada Produk-produk yang Tahan Lama
Gaya hidup zero waste akan membuat fokus kita berubah dalam hal berbelanja. Dalam berbelanja, kita akan cenderung lebih memilih barang-barang yang tahan lama dan awet, baik urusan pakaian maupun furnitur rumah tangga, sehingga kita dapat semakin menghemat pengeluaran.
3. Tidak Ada Lagi Makanan Sisa
Dengan menerapkan zero waste, tidak akan ada lagi makanan sisa yang terbuang sia-sia di rumah. Tentunya dengan membeli makanan secukupnya dan membeli makanan yang tahan lama saja.
4. Meningkatkan Kesehatan dan Menurunkan Berat Badan
Dengan membeli makanan secukupnya, maka kita tidak akan membeli makanan yang sembarangan. Dalam sehari-hari yang menjadi pilihan utama yaitu makanan yang bernutrisi.
Dengan begitu, pola makan kita juga dapat berubah menjadi lebih baik. Apabila kita mengalami kelebihan berat badan sebelumnya, maka berat badan pun dapat turun dengan perubahan pola makan serta diet setelah menerapkan zero waste.
5. Mendukung Upaya Mengatasi Pemanasan Global
Dengan menerapkan gaya hidup zero waste, kita akan turut membantu mengurangi dampak pemanasan global. Tentu karena kita tidak banyak membeli makanan-makanan berproses atau cepat saji.
Menurut EPA, Badan Perlindungan Lingkungan dari Amerika Serikat, makanan cepat saji berkontribusi terhadap 42% dari total emisi gas rumah kaca di dunia. Contohnya, pada negara Swedia yang masyarakatnya telah sukses dalam menerapkan zero waste dalam kesehariannya.
Budaya mendaur ulang sudah mengakar dalam masyarakat Swedia sejak dekade 90-an. Pada tahun 2014 hanya 1% dari seluruh sampah dan limbah di seluruh Swedia yang sampai di Tempat Pembuangan Akhir. Sisanya sudah mengalami proses 3R, reduce, reuse, dan recycle.
6. Meningkatkan Kreativitas
Metode reuse dan recycle dalam zero waste merupakan sarana bagi kita untuk mengasah keterampilan dalam mengolah sampah anorganik menjadi perabotan yang bermanfaat. Contohnya, mengubah botol plastik menjadi pot, vas bunga, hiasan dinding, kotak pensil, dan lain sebagainya.
7. Mempunyai Kemampuan Perencanaan Lebih Baik
Zero waste merupakan salah satu cara untuk mengasah kemampuan planning dan manajerial dalam mengelola kebutuhan keluarga. Dengan menerapkan prinsip ini kita jadi lebih teliti dalam menyesuaikan budget terhadap barang apa saja yang perlu dibeli, serta menghindari pembelian barang yang sekiranya dapat berdampak buruk bagi kesehatan maupun lingkungan sekitar kita.
Strategi Zero Waste
Strategi zero waste adalah menolak praktik pembakaran sampah, menolak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) raksasa untuk mewujudkan gaya hidup masyarakat yang berkelanjutan. Meskipun terdengar seperti tujuan idealis, kita dapat memasukkannya ke dalam kerangka waktu yang realistis.
Para aktivis zero waste tentu tidak berharap untuk mencapai nol limbah dalam satu tahun ke depan, tetapi mereka mengkampanyekan aksi-aksi antisipasi dan memperkenalkan solusi lain dari gaya hidup konsumtif. Gaya hidup minimalis yang dibawa oleh zero waste berupaya untuk memaksimalkan penggunaan barang, menghindari penggunaan barang berbahan plastik, dan meminimalisir sampah rumah tangga.
Bagaimana Memulai Gaya Hidup Zero Waste?
Banyak langkah-langkah mudah yang dapat kita lakukan, untuk memulai gaya hidup zero waste.
Mengurangi Penggunaan Plastik
Langkah ini sudah diterapkan oleh sejumlah pusat perbelanjaan, maka kita juga dapat turut serta dengan mulai membawa kantong belanja sendiri. Tidak hanya kantong belanja saja, penggunaan plastik seperti sedotan dan kemasan plastik minuman juga salah satunya yang dapat mulai kita kurangi
Mendaur Ulang Barang yang Sudah Tidak Terpakai
Jika mempunyai barang yang tidak terpakai, maka dapat dikreasikan ulang dengan membuat banyak hal dari sampah plastik, kayu, dan kaleng.
Untuk yang tidak memiliki banyak waktu luang, kamu dapat memilahnya terlebih dahulu dan serahkan pada organisasi maupun pada TPA yang bertanggung jawab terhadap pengolahan sampah secara berkelanjutan. Tidak hanya barang saja yang dapat di daur ulang, bahan-bahan organik di rumah seperti sayur dan buah juga dapat di daur ulang menjadi pupuk atau ditanam ulang.
Gunakan Bahan dan Barang yang Lebih Ramah Lingkungan
Beberapa bahan pangan siap saji berpengawet tidak dapat di daur ulang, seperti bahan organik. Selain itu, penggunaan bahan pembersih di rumah juga didominasi komposisi kimia yang dapat berbahaya pada lingkungan.
Agar gaya hidup zero waste semakin komplit, maka mulailah mempelajari mana bahan yang lebih aman pada lingkungan dan memiliki dampak yang lebih dapat diminimalisir, karena tidak dapat dipungkiri sejumlah bahan kimia memang lebih ampuh dibanding bahan organik.
Seperti halnya penggunaan deterjen dan sabun, sejumlah deterjen mempunyai dampak yang buruk pada lingkungan, sabun yang berlimpah ternyata merusak ekosistem selokan di lingkungan.
Hindari Gaya Hidup Konsumtif
Gaya hidup konsumtif ternyata tidak hanya berdampak negatif pada isi dompet, tetapi juga di lingkungan sekitar. Salah satu cara menerapkan zero waste yakni dengan menjadi smart consumer yang mampu membatasi pembelian barang serta menolak penggunaan bungkus plastik berlebihan.
Gunakan Layanan Pesan Antar Makanan Secukupnya
Tidak bisa dipungkiri bahwa layanan pesan antar makanan selalu membutuhkan wadah berupa styrofoam atau plastik untuk setiap pengantaran produknya. Apabila ini dilakukan secara terus-menerus, tentu jumlah sampah anorganik akan meningkat. Oleh karena itu, kita dapat mencoba memasak sendiri atau datang langsung ke restorannya.
Dengan begitu, tentunya dapat dengan menerapkan zero waste dan akan ada banyak manfaat yang akan kita peroleh. Selain itu, pastinya kita turut berkontribusi dalam meminimalisirkan jumlah sampah.
Selain tujuan di atas, konsep gaya hidup ini akan mampu mengasah kreativitas karena kita akan berusaha semaksimal mungkin bagaimana caranya menjadikan sampah menjadi barang yang bernilai dengan melakukan recycle atau mendaur ulang.
Kesimpulan
Zero waste bukan konsep gaya hidup yang sempurna, tetapi jangan menjadikan alasan ini untuk tidak memulainya. Jika akan memulainya, lakukan dari hal-hal kecil, seperti lebih bijak dalam berbelanja jika tidak terlalu penting, maka sebaiknya jangan dibeli.
Mulai memisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik, membawa botol minuman dan bekal ke sekolah maupun ke tempat kerja. Hal sederhana tersebut termasuk bagian gaya hidup zero waste yang dapat kita terapkan dan sangat banyak manfaatnya jika kita konsisten melakukannya dan turut berkontribusi dalam menjaga lingkungan.
Menerapkan zero waste sebagai gaya hidup sebagai langkah awal bagi kita untuk melindungi alam yang akan kita wariskan pada anak cucu kita nanti. Yuk dimulai dari sekarang!
Demikian gambaran mengenai Zero Waste. Apakah Grameds sedang mencari salah satu buku yang berhubungan dengan zero waste juga? Jika Grameds masih membutuhkan referensi terkait zero waste, maka kamu bisa mengunjungi koleksi buku Gramedia di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami akan selalu memberikan informasi terbaik dan terlengkap serta kamu bisa mendapatkan informasi #LebihDenganMembaca bersama Gramedia.
Penulis: Rosyda Nur Fauziyah
Baca juga:
- Ala Carte
- Apa Itu Friendzone
- Beda Trailer dan teaser
- Beauty Privilege
- Boys Don’t Cry
- Buzzer
- Childfree
- Chill
- Cegil
- Connecting Room
- Cowok Fiksi
- Dejavu
- Disrupsi Teknologi
- Emot Batu
- Fabel
- Flexing
- Gap Analysis
- Gaji Kompetitif
- Happy Graduation
- Istilah untuk Orang Merasa Paling Benar
- Inovatif
- Jamet
- Low Profile
- Pseudecode
- Sugar Daddy
- Slebew
- Pengertian NPWP
- Pengertian Pertumbuhan Penduduk
- Privilege
- Represif
- Subjektif
- Tanda Kecakapan Khusus Pramuka (TKK)
- Ottoke
- Vibes
- Volunteering
- You Can Call Me
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien