in

Kecerdasan Intelektual: Pengertian, Tanda, dan Pentingnya

unsplash.com

Pengertian Kecerdasan Intelektual

Kecerdasan Intelektual – Kecerdasan merupakan kreativitas, kepribadian, watak, pengetahuan, atau kebijaksanaan yang dimiliki oleh seseorang. Kecerdasan merupakan suatu kemampuan atau kapasitas mental dalam berpikir. Sternberg dan Slater mendefinisikan kecerdasan merupakan sebagai suatu tindakan atau pemikiran yang memiliki tujuan serta adaptif.

Sedangkan kecerdasan intelektual atau Intelligence quotient atau IQ, adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat dan pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan seperti halnya kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan suatu masalah, berpikir abstrak, memahami suatu gagasan, menggunakan bahasa, daya tangkap dan belajar. Kecerdasan intelektual erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh setiap individu.

Kecerdasan bisa diukur dengan menggunakan alat psikometri yang biasa disebut sebagai tes IQ. Terdapat juga suatu pendapat yang mengatakan bahwa IQ merupakan usia mental yang dimiliki manusia berdasarkan perbandingan usia kronologis. IQ memberikan kecerdasan dalam berpikir dan bertindak secara logis. Peran pentingnya yang dihasilkan oleh IQ meliputi kemampuan manusia berhitung, berimajinasi, beranalogi, dan berinovasi.

Kecerdasan seperti ini tidak dapat diamati secara langsung, karena itu perlu adanya tes IQ. Namun IQ tinggi belum tentu menggambarkan kecerdasan manusia seluruhnya, karena alat tes kecerdasan IQ hanya mengukur kecerdasan berdasarkan logika.

Kecerdasan Intelektual

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kecerdasan

Kecerdasan tentu dipengaruhi pula oleh beberapa faktor sebagai pendorong. Berikut beberapa faktor tersebut, yaitu:

1. Faktor bawaan atau biologis

Faktor bawaan atau biologis artinya kecerdasan yang sudah ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Batas dari adanya kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan suatu masalah salah satunya ditentukan oleh faktor bawaan sejak lahir.

2. Faktor minat dan pembawaan yang khas

Minat juga mengarahkan perbuatan kita pada suatu tujuan. Minat juga merupakan pendorong agar kita bisa mencapai tujuan tersebut. Dengan adanya minat, berarti kita memiliki keinginan yang kuat untuk mencapai suatu tujuan tersebut. Kita akan selalu berusaha untuk mencapai tujuan tersebut bagaimanapun caranya.

3. Faktor lingkungan

Lingkungan menjadi pembentuk perkembangan kecerdasan seseorang. Yang mana, keadaan dari luar memengaruhi perkembangan intelegensi tersebut. Itulah alasan mengapa kita harus berada pada lingkungan yang tepat. Jika kita berada pada lingkungan yang tidak mau maju, maka kita tetap berada pada posisi tersebut. Namun,jika kita berada pada lingkungan yang positif, sudah pasti kita akan tertular untuk menjadi positif.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

4. Faktor kematangan

Setiap organ yang ada pada tubuh manusia tentunya mengalami pertumbuhan dan juga perkembangan. Kematangan secara fisik dan pikiran juga menjadi salah satu kecerdasan intelektual berkembang secara baik. Semakin banyaknya pengalaman yang didapat akan menjadikan kematangan organ kita semakin baik.

5. Faktor kebebasan

Manusia bisa memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah yang akan dihadapi. Di samping kebebasan dalam memilih suatu metode, juga bebas dalam memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya.

Tanda-Tanda Seseorang Memiliki Kecerdasan Intelektual yang Tinggi

Kecerdasan Intelektual
Freepik.com

Tentunya seseorang yang memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi sejak usia dini memiliki ciri-ciri yang berbeda. Ciri-ciri tersebut bisa dilihat dalam kegiatan sehari-hari. Berikut beberapa ciri kecerdasan intelektual yang berkembang baik sejak usia dini, yaitu:

1. Memiliki imajinasi serta kreativitas yang tinggi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, imajinasi memiliki arti daya pikir untuk membayangkan, berangan-angan atau menciptakan sebuah gambar, kejadian atau pengalaman seseorang, khayalan. Imajinasi ada kaitannya dengan akal dan pikiran seseorang tentang sesuatu.

Setiap orang memiliki imajinasi yang berbeda-beda. Imajinasi seringkali begitu tinggi dan bermakna luas bahkan tak terbatas. Imajinasi biasanya muncul karena adanya pengalaman pribadi yang tumbuh menjadi angan-angan tentang sesuatu yang luas tentang masa depan.

Bagi seseorang dengan kecerdasan intelektual yang tinggi tentu memiliki imajinasi yang tinggi dan cenderung mudah berpikir kreatif dan menciptakan sesuatu yang tidak terpikirkan oleh banyak orang.

2. Memiliki rasa keingintahuan yang tinggi

Rasa keingintahuan yang tinggi merupakan suatu sikap dan tindakan yang selalu berusaha untuk memahami sesuatu secara mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Rasa ingin tahu yang timbul berasal dari sebuah mekanisme kognitif seseorang yang sangat aktif, ataupun mereka merupakan tipe orang yang memiliki sikap semangat tinggi atau senang mencoba hal-hal baru yang membuatnya terobsesi.

Orang dengan kecerdasan intelektual yang tinggi cenderung memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, sebab pemikirannya tentang sesuatu selalu mendalam dan meluas. Mereka akan selalu berusaha untuk mencari cara agar keingintahuannya dapat terpenuhi. Entah bertanya pada yang lebih paham atau mencari tahu dengan sendiri melalui buku dan media lainnya.

3. Memiliki minat yang tinggi terhadap suatu hal

Minat merupakan dimensi dari aspek afektif yang berperan dalam kehidupan seseorang. Aspek afektif merupakan aspek yang mengidentifikasi dimensi-dimensi perasaan dari kesadaran emosi, disposisi dan kehendak yang memengaruhi pikiran dan juga tindakan seseorang.

Minat merupakan sumber motivasi yang menjadi pendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang diinginkan. Minat merupakan suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran perasaan, harapan, pendirian, prasangka, dan rasa takut. Minat adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan respons tertarik pada situasi atau objek.

Minat dipengaruhi diri sendiri dan juga lingkungan sekitar. Tetapi faktor yang paling dominan pada seseorang adalah faktor lingkungan. Maka tak heran jika seseorang dengan kecerdasan intelektual akan memiliki rasa minat terhadap sesuatu hal sangat tinggi.

4. Berani mengajukan pendapat terhadap suatu kejadian

Seseorang dengan kecerdasan intelektual yang baik akan berani untuk mengemukakan pendapatnya. Mereka akan percaya jika apa yang akan disampaikan adalah benar. Dan meskipun pendapatnya tidak direspons dengan baik, ia tidak akan kesal dan marah.

Berikut beberapa tips untuk menyampaikan pendapat dengan baik:

a. Kenali diri sendiri

Mengenali diri sendiri gunanya untuk dapat merasakan apa yang sedang diinginkan. Kenali perasaan takut, panik, sedih dan lainnya yang ada pada dirimu. Hal ini tentu penting saat akan berkomunikasi. Misalnya, saat diri sedang merasakan emosi maka Anda bisa mengelola emosi itu terlebih dahulu.

b. Memahami informasi seputar topik yang akan dibahas

Sebelum akan mengemukakan pendapat, cobalah untuk memahami suatu informasi tersebut. Hal itu bertujuan agar Anda bisa menyampaikan pendapat itu dengan jelas dan mudah dimengerti orang lain.

Grameds bisa mulai dengan menyusun poin-poin tentang apa yang nanti akan disampaikan, serta sampaikanlah dengan caramu sendiri agar tidak terbebani. Dengan mencatat poin-poin itu tentu bisa membuat Grameds mengingat dan bisa menyampaikan pendapat sesuai dengan konteks.

c. Perhatikan mimik dan nada suara

Karakter tiap orang berbeda, dan terkadang ada orang yang tidak memperhatikan nada suaranya saat menyampaikan pendapat di depan banyak orang. Tidak jarang pula intonasi yang digunakan dalam berpendapat justru menyebabkan adanya kesalahpahaman.

Jangan berteriak atau sampai membentak, tapi tetap tegas untuk membuat orang yakin dan jagalah sopan santun. Kalau kamu berpendapat menggunakan nada yang tinggi, itu akan membuatmu jadi lebih emosi dan bakal berakibat buruk.

d. Yakin dengan apa yang kamu sampaikan

Grameds harus yakin terhadap pendapat yang diberikan serta alasan dalam mempertahankan pendapat tersebut juga harus jelas. Karena jika diri sendiri saja ragu dengan informasi yang dimiliki, maka lawan bicaramu bisa menilai bahwa Anda sedang tidak siap. Pada saat akan mendapat respons dari lawan bicara, maka tanggapilah dengan baik walaupun mereka menolak argumenmu.

e. Jangan memotong pembicaraan orang lain

Tentu memotong pembicaraan yang dimulai orang lain tidak sopan. Dan bagaimana jika hal tersebut terjadi pada Anda? Pasti Anda akan merasa sangat kesal, maka dengarkan ketika orang lain sedang berbicara. Jika Anda menghentikannya justru akan memicu adanya pertengkaran.

5. Mampu mengingat hal-hal yang dialami

Orang dengan kecerdasan intelektual yang baik akan cenderung memiliki daya ingat yang kuat. Hal ini membuat mereka mampu mengingat hal-hal yang pernah dialami. Selain itu mereka akan belajar akan hal-hal tersebut.

Kecerdasan Intelektual

6. Senang dalam menunjukkan ekspresi

Ekspresi menjadi salah satu cara dalam berkomunikasi. Ekspresi menjadi salah satu cara dalam memberitahukan perasaan yang sedang dialami. Banyak ekspresi untuk menunjukkan perasaan Grameds, yaitu:

a. Ekspresi senang/happy

Saat senang, orang biasanya akan cenderung senyum dan tertawa karena suasana hati mereka sedang merasa bahagia. Perasaan senang bisa disebabkan karena banyak hal, mulai dari berhasil mencapai suatu keberhasilan dan masih banyak lagi.

b. Ekspresi marah/anger

Ekspresi marah terjadi saat kita sedang merasa bahwa emosi kita tiba-tiba tinggi dan kita merasa kesal dengan sesuatu hal. Ekspresi marah bisa terjadi karena merasa kecewa atau kesal dengan sesuatu hal sehingga marah.

c. Ekspresi sedih/sad

Merasa sedih bisa disebabkan karena beberapa hal, mungkin saja karena kita dikecewakan oleh seseorang, mungkin karena kita kehilangan benda yang kita sayangi, atau mungkin karena kita ditinggal pergi orang yang kita kasihi.

Biasanya saat kita merasa sedih maka kita akan cenderung menjadi murung dan bahkan menangis. Tidak masalah jika anda ingin menunjukkan rasa sedih atau rasa kecewa anda kepada orang lain jika hati anda sedang merasa tak enak dan tak ingin diganggu.

7. Tingkat kepercayaan diri yang tinggi

Orang dengan kecerdasan intelektual memiliki kepercayaan diri yang tinggi, mereka memiliki perasaan positif terhadap dirinya, memiliki keyakinan yang kuat atas dirinya dan pengetahuan akurat terhadap kemampuan yang dimiliki. Orang dengan kepercayaan diri bagus mereka adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya mampu berdasarkan pengalaman dan perhitungannya.

Berikut gambaran orang-orang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, yaitu:

  • Dapat melakukan sesuatu yang dipercayai sebagai sesuatu yang benar, meskipun orang lain meragukan
  • Berani untuk mengambil risiko dan selalu berusaha lebih untuk mendapatkan hasil yang lebih baik
  • Mengakui kesalahan yang dilakukan dan bisa menjadikan sebagai pelajaran kedepannya
  • Tidak tergantung pujian dan akan menunggu orang lain memberikan selamat atas keberhasilan kita
  • Menerima pujian secara ramah dan senyum

8. Mampu menyelesaikan masalah sendiri

Orang dengan kecerdasan intelektual yang tinggi akan berusaha untuk mencari jalan keluar dalam masalah yang dialaminya. Mereka akan cenderung mencari jalan keluar tersebut secara santai, tidak terburu-buru tetapi tepat pada sasaran. Hal itu karena mereka memiliki sikap yang kritis, sehingga akan berpikir sedetail mungkin dalam setiap tindakan yang akan diambil.

Tips Meningkatkan Kecerdasan Intelektual Sejak Dini

Kecerdasan intelektual tentu perlu untuk dikembangkan dan ditingkatkan sejak dini. Terdapat beberapa cara dalam peningkatan kecerdasan intelektual yang bisa dilakukan sejak dini, yaitu:

1. Membacakan anak cerita

Membaca cerita merupakan kegiatan sederhana akan tetapi memiliki dampak yang cukup besar pada anak. Akan tetapi membacakan cerita mungkin masih menjadi rutinitas yang dilakukan sebelum anak tidur. Orang tua ketika membacakan cerita untuk anak, maka hubungan komunikasi antara orang tua dan anak akan terjalin lebih kuat. Selain itu, besar kemungkinan juga bagi anak untuk mempelajari kosakata baru yang sangat berguna terhadap kemampuan berbahasa yang dimiliki.

2. Rutin berolahraga

Aktivitas fisik juga berpengaruh terhadap kinestetik pada anak. Dengan melakukan olahraga ringan secara rutin, selain membuat tubuh anak menjadi lebih bugar dan sehat juga bisa mengerjakan keterampilan yang baru.

Jenis olahraga ringan yang bisa dilakukan seperti bermain sepeda, berlarian atau jogging, senam bersama teman, atau belajar berenang, serta olahraga lain yang digemari oleh anak. Manfaat rutin melakukan olahraga selain menjadikan tubuh anak bergerak aktif, jenis olahraga tersebut juga menyenangkan bagi anak kecil.

3. Tidur secara teratur

Masih banyak orang tua yang menganggap bahwa jam tidur anak hanyalah ketika waktu untuk beristirahat. Seringkali, orang tua menuruti kapan anak mengantuk, sehingga jam tidurnya menjadi tidak teratur. Padahal, mengatur jam tidur pada anak sangat penting dilakukan agar memiliki kecerdasan intelektual yang dimiliki berkembang dengan baik.

Hal ini dilakukan karena saat anak tertidur, aktivitas regenerasi sel tubuh dan tumbuh kembang otak berlangsung pada puncaknya. Kebutuhan tidur pada anak juga berbeda-beda sesuai dengan tahapan usia mereka dan juga aktivitasnya sehari-hari.

4. Gaya belajar yang sesuai

Setiap anak terlahir dengan kemampuan atau keinginan belajar secara berbeda-beda untuk mengasah kecerdasan intelektual mereka. Beberapa anak lebih cepat menangkap hal-hal baru melalui suara atau apa yang mereka dengar, sementara anak lainnya melalui gambar atau apa yang mereka lihat.

Terdapat juga anak yang lebih cepat dalam memahami sesuatu jika mereka menyentuh sesuatu atau memperagakannya secara langsung. Maka secara umum, terdapat tiga kategori dalam gaya belajar yang bisa diterapkan, yaitu auditori, visual, dan kinestetik.

Bagi anak yang cocok dengan gaya belajar auditori, orang tua dituntut untuk menjelaskan secara langsung dengan suara, bisa juga dikreasikan menggunakan lagu. Sementara gaya belajar visual mengandalkan gambar untuk menyampaikan sesuatu kepada anak. Dan gaya belajar kinestetik harus didukung dengan benda atau mainan yang langsung bisa dipraktekkan oleh anak.

5. Penuhi nutrisi pada anak setiap hari

Untuk tips yang terakhir yang harus dipenuhi orang tua yaitu dengan memenuhi kebutuhan nutrisi harian pada anak. Caranya tentu saja dengan memberikan makanan dan minuman bergizi setiap harinya. Orang tua juga bisa memberikan susu sebagai tumbuh kembang anak, serta suplemen untuk membantu daya tahan tubuhnya.

Kecerdasan intelektual memang bisa digunakan sebagai penjelasan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti menalar, merencanakan, memecahkan masalah, dengan bahasa yang baik. Maka tak jarang jika banyak orang yang berusaha untuk mengembangkan kecerdasan intelektual. Selain itu, bagi orang tua kecerdasan intelektual bisa dipupuk sejak anak usia dini.

Kecerdasan Intelektual

 

Nah, Grameds bisa membaca buku-buku berikut sebagai referensi untuk mengembangkan kecerdasan intelektual pada anak yang tersedia di www.gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan informasi-informasi terbaik!

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

BACA JUGA:

  1. 15 Cara Meningkatkan Kecerdasan Otak Agar Lebih Pintar 
  2. Pengertian IQ, EQ, dan TQ Beserta Sejarahnya 
  3. Inilah Ciri Orang Pintar dan Pandai, Bukan Melulu Tentang IQ 
  4. Kemampuan Kognitif untuk Berpikir 
  5. Teori Belajar Kognitif dan Tokoh yang Mengembangkannya 


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by R Adinda

Dunia psikologi memang selalu menarik untuk dibahas. Selain menarik, dunia dengan mengetahui dunia psikologi akan membantu seseorang dalam dalam mengenali dirinya sendiri.