Istimewa! 3 Cabang Olahraga Ini Hanya Ada di Asian Para Games
Secara keseluruhan, cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Asian Para Games sama dengan Asian Games. Hanya saja, dikarenakan pekan olahraga internasional ini pesertanya diikuti oleh penyandang disabilitas, para atlet berlaga dengan menggunakan alat bantu sesuai kebutuhannya masing-masing.
Meskipun begitu, nyatanya semangat yang tumbuh dalam diri para atlet Asian Para Games tidak ada bedanya dengan atlet-atlet Asian Games.
Selain atletnya yang istimewa, ada hal lain yang membuat Asian Para Games menjadi istimewa. Karena faktanya terdapat beberapa cabang olahraga yang tidak dipertandingkan dalam Asian Games. Bahkan beberapa di antaranya masih terdengar asing di telinga masyarakat Indonesia.
Di antara 18 cabang olahraga yang dipertandingkan di Asian Para Games, ada 3 cabang olahraga unik yang hanya dipertandingkan di sini. Apa saja cabang olahraganya?
Boccia
Sudah pernah dengar olahraga Boccia? Awal mula Boccia sebenarnya hanyalah kegiatan rekreasi yang populer di Italia. Sampai kemudian pada tahun 1984, Boccia masuk ke dalam cabang olahraga Paralimpiade yang diatur oleh Federasi Olahraga Internasional Boccia (BISFed).
Boccia bahkan baru mulai masuk ke Indonesia pada tahun 2016. Permainan Boccia sebenarnya susah-susah gampang, karena membutuhkan strategi dan akurasi. Menariknya, dengan tantangan seperti itu, atlet yang akan bermain adalah mereka yang menyandang Cerebral Pasly (kelumpuhan otak besar). Dengan bantuan kursi roda, para atlet akan adu tangkas dalam melemparkan bola.
Cara bermainnya, masing-masing pemain harus melemparkan bola secara bergantian. Bola putih disebut Jack, yang akan menjadi sasaran lempar bola yang dimiliki masing-masing pemain, yakni enam bola biru dan enam bola merah.
Bola pemain yang dilempar dan letaknya paling dekat dengan Jack dihitung poin. Dan jika tim lawan belum bisa melampaui bola yang terdekat dengan Jack, maka tim tersebut harus melemparkan bolanya sampai habis. Gagalnya lemparan akan menjadi kesempatan emas bagi tim lawan untuk memperoleh poin lebih banyak.
Goalball
Olahraga Goalball dikhususkan bagi atlet yang tunanetra. Pada 1946, olahraga ini disarankan bagi para veteran untuk merehabilitasi mereka yang kehilangan penglihatannya saat Perang Dunia II. Goalball termasuk cabang olahraga baru di Indonesia.
Dengan ukuran lapangan 18 x 9 meter, tiap regu yang berisikan tiga anggota harus melemparkan bola ke gawang lawan untuk mencetak poin, namun hal ini tidaklah mudah, karena tim lawan akan siap menghadang dengan menggunakan tangan dan lutut mereka.
Lawn Bowls
Meski sangat asing rasanya di Indonesia, olahraga ini sebenarnya telah populer di Inggris. Sama halnya dengan Boccia ataupun GoalBall, atlet yang bermain dalam olahraga Lawn Bowls adalah mereka yang menyandang Cerebral Palsy dan daya penglihatan yang buruk.
Olahraga ini dimainkan di lapangan terbuka, pada Lawn Bowls, atlet harus mendapatkan poin terbanyak dengan berhasil mendaratkan bola (wood) sebanyak mungkin dan sedekat mungkin dengan bola kecil yang disebut, Jack.
Penasaran bagaimana serunya atlet-atlet ini berlaga? Asian Para Games 2018 ini berlangsung dari tanggal 6 hingga 13 Oktober 2018.
Yuk, segera ramaikan Gelora Bung Karno dan dukung terus atlet-atlet Indonesia!
Header image source: Kompas.com