5 Cara Bangkit dari Kegagalan, Pesan dari Buku Things Left Behind
Topik tentang kematian cenderung banyak dihindari banyak orang karena kematian adalah gerbang terakhir dari kehidupan seseorang. Kematian banyak membuat banyak orang takut maupun cemas memikirkannya meski kematian adalah sesuatu yang pasti datang.
Namun dalam buku karya Kim Sae Byoul dan Jeon Ae Won, yang bertajuk Things Left Behind, kematian justru menjadi topik utama. Kim Sae Byoul sendiri memiliki pekerjaan yang tidak biasa. Ia adalah seorang direktur di rumah duka, membuat sebuah perusahaan layanan jasa yang diberi nama BioHazzard. Sulit bagi seseorang yang ditinggalkan untuk mengunjungi kembali memori mendiang, oleh karena itu perusahaan ini menyediakan jasa untuk membersihkan barang-barang peninggalan yang meninggal.
Selain itu, ia dan karyawannya juga membantu para penderita penyakit mental yang menimbun barang atau kita kenal dengan nama hoarding disorder. Bahkan ada di antara mereka yang akhirnya meninggal bersama dengan barang-barang yang dikumpulkannya tersebut.
Dalam buku Things Left Behind banyak sekali kematian yang membuat hati terasa teriris. Beberapa dari kematian dalam buku ini disebabkan oleh depresi berkelanjutan yang tidak ditangani dengan baik. Belajar dari kisah-kisah yang ada dalam buku ini, berikut adalah 5 cara untuk bangkit setelah melalui kegagalan baik dalam kehidupan berumah tangga, berkarir, dan lainnya.
Cara Bangkit dari Kegagalan Hidup
1. Akui Rasa Kecewamu
Pertama kali yang harus dilakukan saat menghadapi kegagalan adalah mengakui segala perasaan sedih, marah, kecewa dan frustasi yang kamu alami. Biarkan dirimu merasakan semua emosi ini karena emosi ini adalah emosi yang wajar ketika seseorang mengalami kegagalan. Jadi, jangan coba untuk mendorong atau mengabaikan emosi ini.
2. Maafkanlah Dirimu Sendiri
Sayangi dirimu sendiri. Saat kegagalan datang, menyayangi dirimu sendiri merupakan hal yang sangat penting. Untuk itu, maafkanlah dirimu. Kamu mungkin cenderung menyalahkan diri saat kegagalan itu datang, tapi hal ini justru membuatmu lebih susah pulih dari kegagalanmu itu sendiri. Alih-alih menyalahkan diri sendiri, cobalah fokus untuk tetap berpikir positif untuk bisa berpikir lebih jernih.
3. Belajar dari Kesalahan
Pepatah mengatakan bahwa guru terbaik adalah dari pengalaman. Begitu pun dengan kegagalan, meski kadang dianggap negatif nyatanya kamu bisa banyak belajar dari kesalahan yang pernah kamu lakukan. Kamu bisa belajar untuk tidak melakukan hal yang sama agar tidak gagal kembali. Dengan begitu, kamu pun bisa lebih berhati-hati dalam bertindak dan mengambil keputusan.
4. Buat Rencana dengan Matang
Kamu boleh merasa sedih dan kecawa, namun ingat, untuk bisa segera pulih dari rasa sedih dan kecewamu, kamu juga harus bangkit dan bergerak maju. Hal pertama yang bisa kamu lakukan untuk bisa bangkit adalah dengan membuat perencanaan-perencanaan yang matang. Manfaat yang kamu dapatkan ketika memiliki perencanaan yang matang adalah tetap fokus dan termotivasi saat berusaha pulih dari kemunduran.
5. Ambil Tindakan dan Terus Berpikir Positif
Tentu saja merencanakan sesuatu tanpa bergerak akan menghasilkan kesia-siaan. Untuk itu kamu perlu mengambil tindakan atas rencana tersebut. Langkah kecil akan berdampak besar untuk kemajuan yang ingin kamu capai. Kamu boleh sesekali menengok ke belakang untuk menilai secara objektif apakah langkahmu sudah tepat atau belum. Tak lupa, teruslah berpikir positif. Kamu harus percaya semuanya akan baik-baik saja selama yang kamu lakukan sudah benar.
Grameds, itulah langkah-langkah yang kamu bisa lakukan saat ingin bangkit dari sebuah kegagalan. Jadi, jangan pernah berkecil hati ya Grameds! Ingat, kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Jangan biarkan dirimu berlarut-larut dalam kegagalan, tetap semangat, ya!
Kalau kamu ingin membaca kisah-kisah menyentuh lainnya di buku Things Left Behind, kamu bisa mendapatkan buku ini di Gramedia.com dengan potongan harga 15%, lho! Diskon 15% ini berlaku untuk semua buku terbitan Penerbit Gramedia Pustaka Utama dan bisa kamu dapatkan selama periode Pesta Literasi Indonesia dari tanggal 26 Agustus sampai 5 September 2023. Klik banner di bawah ini untuk belanja lebih hemat!🛒⤵️
Sumber gambar header: Pexels
Penulis: Nabila Dinantiar Adelianoor
Editor: Puteri C. Anasta