5 Tanda Kamu Harus Istirahat dari Media Sosial
Orang-orang bisa menggunakan media sosial entah untuk berbagi momen, mencari informasi, berhubungan dengan kerabat atau teman, dan lain-lain. Saat ini media sosial sudah jadi “makanan” setiap hari yang kita lahap bisa berjam-jam lamanya.
Media sosial benar-benar dikemas dengan fitur yang apik sampai membuat kita keranjingan untuk membukanya terus. Tak ayal bisa sampai lupa waktu bahkan mengganggu produktivitas kita sehari-hari. Dari bangun tidur, saat bekerja atau belajar, hingga kita mau tidur kembali, tangan masih saja scrolling timeline.
Yes, media sosial bisa saja ngebantu kita buat dapetin hal-hal yang positif, tapi nggak jarang jika hal itu juga bisa berdampak negatif. Psikiater anak dan remaja dari Harvard School Medicine, Neha Chaudary, mengatakan bahwa media sosial memang membantu kita untuk terhubung satu sama lain dan menghilangkan rasa kesepian, tapi media sosial juga sering dikaitkan dengan cyberbullying, perbandingan sosial, dan fenomena lain yang dapat merugikan kesehatan dan kesejahteraan mental penggunanya (Liputan6.com, 2020).
Biar tahu apakah media sosial masih berdampak positif buat kamu atau tidak, harus kenali nih tanda-tanda kalau kamu harus istirahat dulu dari media sosial, supaya mental dan keseharian kamu jadi baik kembali. Dan berikut yang sudah Admin rangkum dari berbagai sumber.
Tanda-Tanda Kamu Harus Beristirahat Sejenak dari Media Sosial
Sering Membandingkan Diri dengan Orang Lain.
Media sosial ya jadi tempat bahkan ajang memperlihatkan versi paling baik dari diri. Entah itu prestasi, kecantikan, kebahagiaan, liburan, dll. Kalau kamu ngerasa gelisah ngeliat pencapaian orang lain di media sosial, trus kamu insecure, hingga membanding-bandingkan diri kamu dengan mereka, itu udah tanda kamu harus stop scrolling timeline.
Kalau kamu sudah ngerasa lebih buruk tentang diri kamu sendiri ada di media sosial, itu nggak akan menambah kesejahteraan emosional kamu sendiri. So, it’s time to quit first.
"Jika Anda merasa tidak cukup baik, cukup cantik, atau cukup sukses saat mengonsumsi apa yang ada di berita beranda Anda, Anda harus mempertimbangkan untuk istirahat," -Katara McCarty, pencipta EXHALE (Liputan6.com, 2020)
Melakukan Doomscrolling Sampai Ganggu Kegiatan
Niat main medsos 5 menit, scroll scroll scroll, nggak kerasa udah 5 jam aja. Sering begitu nggak? Pikiran nggak sadar terus-terusan ngecek medsos, bahkan masih di posisi yang sama. Waduh, kita terlalu membuang banyak waktu.
Sayang banget kan waktunya padahal bisa buat kamu melakukan hal-hal produktif lainnya. Kalau rasanya kegiatan sehari-hari kamu juga udah mulai keganggu karena rasanya tangan gatel dikit-dikit mau pegang HP, mending kamu keluar sejenak dari media sosial, menata kembali ritme kerjamu dan jadi lebih produktif.
Merasa Tertinggal Jika Tidak Buka Media Sosial
Sehari nggak megang HP buat buka medsos aja rasanya gelisah banget, nggak nyaman, sampai mati kutu. Rasanya langsung kudet kalau ketinggalan berita yang lagi ramai di dunia maya. Waduh, kamu kena FOMO juga nih alias Fear of Missing Out. Grameds, kalian nggak akan terputus dari jalinan sosial kamu kok kalau nggak main medsos sebentar. Ingat ya, kamu yang mengontrol medsos, bukan medsos yang mengontrol kamu.
Baca juga: Rekomendasi Buku untuk yang Mau dan Tambah Skill Jadi Content Creator
Semua yang Kamu Lakukan Demi Feed Aesthetic dan Likes Semata
Karena apapun kamu update ke media sosial, kamu jadi gampang banget upload apapun dan memberikan update sesering itu tentang kehidupan pribadi kamu. Kaya lagi ngopi pagi, kuliah sama teman, lagi kerja, makan siang di restoran, atau bahkan lagi berantem sama pacar, dan drama kehidupan lainnya, semua di-upload ke medsos kamu.
Trus rela beli baju baru karena semua baju kamu rasanya udah pernah terpampang sebelumnya di media sosial. Rela ngelakuin apapun demi menampilkan sisi terbaik diri biar dapat likes banyak. Pergi jalan-jalan, hangout sama teman, atau ngelakuin suatu hal biar keliatan kamu anaknya sociable banget. Tepok jidat! It’s really unhealthy for you!
Apalagi kalau nanti kamu dapetin likes yang ternyata nggak sesuai ekspektasi kamu. Kamu mudah kecewa, dan hal ini bisa berdampak ke kehidupan nyata kamu lho, di mana jadi sulit mendapatkan kebahagiaan.
Grameds inget ya, kamu harus punya batasan dengan apa yang mau kamu bagikan. Nggak mau kan ranah privasi kamu hilang dan orang-orang jadi sok mengomentari kehidupanmu karena ulahmu sendiri? So, saatnya kamu taruh HP, dan enjoy the things yang ada di depan kamu sekarang ini.
Kamu Belum Baca Buku Bagus
Kebanyakan scrolling medsos jadi lupa dan nggak sadar sama update-an buku-buku terbaru? Sayang banget padahal baca buku lebih banyak manfaatnya lho daripada lihat baca status orang, hihihi. Nih Admin rekomendasiin buku-buku bagus buat kamu.
Rekomendasi Buku untuk Alihkan Diri dari Media Sosial dan Mengembangkan Diri
Going Offline: Menemukan Jati Diri di Dunia Penuh Distraksi
Buku ini mengundang kita untuk meletakkan gadget sesekali dan menemukan kembali kesenangan sederhana menghabiskan waktu secara offline. Walaupun kita banyak terbantu dari dunia online, jangan sampai kita kehilangan kesenangan hidup dan interaksi di dunia fisik lho.
HP yang selalu kita lihat sejak bangun tidur itu memang selalu memberikan kenyamanan, persahabatan, dan rangsangan yang membuat kita terus-menerus tertarik dan bersemangat serta mengalihkan perhatian kita dari dunia nyata. Tapi seharusnya kehidupan online juga tidak membuat kita lupa bagaimana berkomunikasi dengan orang-orang di dunia nyata dan menghargai keindahan lingkungan kita.
FOMO--Fear of Missing Out: Bijak Mengambil Keputusan di Dunia yang Menyajikan Terlalu Banyak Pilihan
Ini nih yang bikin kamu takut banget ketinggalan suatu hal dari media sosial. Biar kamu nggak takut, buku ini telah menemukan solusi dari masalah ini, yaitu pengambilan keputusan.
Buku ini membantu kamu mengevaluasi diri untuk menyingkirkan bagian hidup yang cuma bisa buat cemas daripada bahagia. Belajar menimbang biaya dan manfaat dari pilihan yang kita ambil, membuat skala prioritas untuk keputusan-keputusan kita, dan mendengarkan suara hati untuk meredakan FOMO dalam diri.
Insecurity is My Middle Name
Setelah lelah melihat pencapaian orang lain di media sosial dan kamu merasa insecure, coba langsung baca buku ini ya. Mungkin kamu sudah terlanjur insecure, tapi dari 45 bab dalam buku ini akan membantu kamu untuk berdamai dengan ke-insecurity-an kamu. Di sinilah kamu, menyentuh buku ini, trying to feel something, trying to be something!
Berpura-Pura Bahagia Itu Melelahkan: How To Avoid Toxic Happiness
Terlalu sering berpura-pura di media sosial? Capek nggak sih? Grameds, kita tidak bisa setiap saat terlihat selalu "oke" ataupun bahagia. Walaupun begitu ada pendapat kita harus berpura-pura bahagia agar kita bisa meraih bahagia. Berpura-pura bahagia hanya seperti pakai topeng dan bukanlah menunjukkan diri kita yang sesungguhnya. Yuk, merasakan bahagia yang sesungguhnya!
Stop Mempersulit Diri
Hidup itu sederhana, kitanya yang kadang bikin ribet harus semua upload ke media sosial. Udah santai yaa. Saatnya kita jalani hidup dengan pandangan yang lebih sederhana. Buku ini membuat kita belajar memandang dunia secara lebih simple, sehingga pelan-pelan kita bisa berusaha terlepas dari fatamorgananya.
Kalau kamu ngerasa dunia online-mu sudah toxic, waktunya kamu bebenah ya. Its time to going offline~
Sumber foto header: Unsplash