Tradisi Jelang Ramadan di Indonesia
Terdapat lima pilar agama Islam yang menjadi fondasi kehidupan umat Muslim, yaitu syahadat, salat, zakat, puasa, dan haji. Kelima pilar tersebut lebih dikenal dengan nama rukun Islam. Pilar keempat yakni menunaikan ibadah puasa, wajib dijalankan selama satu bulan penuh oleh umat Muslim setiap tahunnya.
Menjelang Ramadan, biasanya umat Muslim di Indonesia memiliki berbagai kegiatan atau tradisi untuk dilakukan. Setiap rumah punya tradisinya masing-masing. Meski beragam, seluruh tradisi tersebut sama-sama dibangun untuk menyambut bulan suci yang paling dinantikan oleh umat Muslim.
Apa saja tradisi yang biasa dilakukan dalam menyambut Bulan Ramadan? Mari tengok langsung beberapa tradisi jelang Ramadan yang sudah dirangkum berikut ini!
1. Belanja Kebutuhan Pokok
Menjelang Ramadan, lazim bahwa harga kebutuhan pokok seperti beras, daging, bawang-bawangan, cabai, dan lain sebagainya menjadi tidak tetap. Kadang harganya stabil, tetapi acap kali melonjak naik. Tingginya permintaan akan berbagai komoditas pangan selama bulan Ramadan, serta berbagai faktor lainnya bisa menjadi faktor penyebab fluktuasi tersebut.
Oleh karena itu, biasanya masyarakat Indonesia berbelanja beragam kebutuhan pokok yang dibutuhkan jauh-jauh hari jelang bulan Ramadan tiba. Pasar-pasar akan ramai dipenuhi oleh para pembeli, baik itu pasar tradisional maupun pasar modern.
2. Bersih-Bersih
Bersih-bersih rumah sudah menjadi suatu hal yang sepertinya akan dilakukan setiap orang menjelang bulan Ramadan. Tidak hanya bersih-bersih dengan menyapu dan mengepel. Akan tetapi, ada juga umat Muslim yang melakukannya dengan cara lain, seperti mengecat ulang dinding rumah, membersihkan pekarangan rumah, dan lain sebagainya.
Selain bersih-bersih rumah, umat Muslim sudah semestinya membersihkan diri secara lahiriah dan batiniah. Dalam agama Islam, membersihkan diri lahir dan batin dilakukan untuk menyucikan diri sebelum menunaikan ibadah puasa karena “kebersihan adalah sebagian dari iman”.
Di Minangkabau misalnya, membersihkan diri menyambut bulan Ramadan dilakukan dengan tradisi mandi di tempat pemandian atau aliran sungai. Disebut juga tradisi Balimau, warga Minangkabau mandi dengan menggunakan jeruk nipis yang dipercayai dapat membersihkan badan dari keringat hasil beraktivitas seharian. Ada juga tradisi Padusan yang dilakukan oleh warga Boyolali, Jawa Tengah. Tradisi Padusan diisi dengan kegiatan mandi atau berendam di sumber air, seperti air terjun.
3. Silaturahmi dan Makan Bersama
Tidak hanya saat Lebaran saja, silaturahmi juga dilakukan dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Bersilaturahmi untuk mempererat hubungan antara keluarga, kerabat, dan teman-teman lain biasanya ditemani dengan kegiatan makan bersama serta perbincangan ringan. Momen-momen tersebut berlangsung sesuai tradisi masing-masing dari beberapa daerah di Indonesia.
Ada tradisi memasak berbagai daging, seperti daging kambing, sapi, ayam, hingga bebek di Aceh yang dinamakan tradisi Meugang. Daging yang telah diolah nantinya akan dinikmati bersama-sama dengan para anggota keluarga dan sanak saudara, serta warga lainnya. Ada pula tradisi silaturahmi dan menyantap hidangan bersama-sama dari daerah lainnya, seperti tradisi Megibung dari Bali dan tradisi Munggahan oleh masyarakat Sunda.
4. Ziarah
Berziarah ke makam leluhur atau kerabat turut dilakukan oleh sebagian besar umat Muslim di Indonesia. Bisa dikatakan bahwa ziarah telah menjadi tradisi menjelang bulan suci Ramadan yang tak boleh dilewatkan. Tradisi ini dilangsungkan dengan ritual masing-masing yang berbeda antara daerah yang satu dan yang lainnya.
Oleh masyarakat Jawa, khususnya Jawa Tengah, tradisi ziarah sebelum bulan Ramadan disebut juga dengan tradisi Nyadran. Selain mengirimkan doa kepada para leluhur, peziarah juga membersihkan makam dan menaburkan bunga. Nyadran sendiri akan ditutup dengan acara Kenduri atau makan bersama.
Kemudian, terdapat tradisi Perlon Unggahan yang dilakukan oleh warga Desa Pekuncen, Banyumas, Jawa Tengah. Sekitar satu minggu sebelum menjalankan ibadah puasa, warga Desa Pekuncen berziarah ke makam Kyai Bonokeling. Ziarah dilangsungkan dengan kegiatan berjalan tanpa alas kaki sembari menjinjing makanan khas Banyumas, yaitu nasi ambeng. Setelah memanjatkan doa, hidangan yang sudah dibawa dinikmati bersama-sama.
5. Pesta Rakyat
Umat Muslim di Indonesia tentu sangat menanti datangnya bulan suci Ramadan. Biasanya dalam menyambut bulan Ramadan, tradisi berupa pesta rakyat pun dilangsungkan. Pesta rakyat tersebut memiliki ciri khas tersendiri di masing-masing daerah.
Misalnya tradisi Dandangan yang berasal dari daerah Kudus, Jawa Tengah. Tradisi Dandangan merupakan pesta rakyat yang sudah diselenggarakan semasa hidupnya Sunan Kudus. Pesta rakyat ini diselenggarakan menjelang bulan Ramadan dengan diisi beberapa acara, seperti festival rebana, kirab, dan pasar malam.
Di samping itu, ada pula tradisi pesta rakyat yang diikuti oleh masyarakat Semarang dalam menyambut kedatangan bulan Ramadan. Disebut juga dengan tradisi Dugderan, beragam acara turut meramaikan pesta rakyat ini. Terdiri dari acara arak-arakan, berbagai tarian, kembang api, tabuh beduk oleh Walikota Semarang, serta pengumuman awal puasa Ramadan.
Bagaimana? Masih ada berbagai macam tradisi jelang bulan Ramadan yang diadakan oleh umat Muslim di Indonesia loh. Alangkah beragam dan serunya tradisi menyambut bulan Ramadan dari berbagai daerah di Indonesia ya. Tradisi mana saja yang biasanya Anda lakukan bersama keluarga tercinta?
Jangan lupa, persiapkan hati dan pikiran, serta jaga kesehatan Anda menjelang bulan suci Ramadan nanti ya! Selamat menunaikan ibadah puasa!