A Crane Among Wolves: Novel Fiksi Sejarah karya Terbaru June Hur!
Novel misteri sejarah sering kali menawarkan lebih dari sekadar ceritaโmereka mampu menghidupkan masa lalu dengan cara yang mendalam dan menggugah. Novel A Crane Among Wolves karya June Hur adalah salah satu contohnya. Berlatar era Dinasti Joseon yang penuh konflik, novel ini akan membawa kamu ke dalam petualangan seru yang penuh drama serta perjuangan melawan tirani.๐ฃ๐ค
Melalui riset mendalam dan narasi yang memikat, June Hur lagi-lagi menunjukkan keahliannya dalam merangkai kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga menambah pengetahuan tentang sejarah kepada pembacanya. Penasaran dengan novel terbaru June Hur? Yuk, simak pembahasan lengkapnya di artikel ini, tetapi sebelumnya cek dulu sinopsis novel A Crane Among Wolves berikut ini, Grameds!๐๐
Sinopsis A Crane Among Wolves
1506, Joseon. Rakyat hidup menderita karena kekejaman Raja Yeonsan. Iseul, 17 tahun, mantan gadis bangsawan, hidup aman dalam pelarian. Namun, saat sang kakak, Suyeon, diculik Raja, ia berjuang pergi ke ibu kota demi menyelamatkannya. Pangeran Daehyun hanya bisa menyaksikan kebengisan Raja Yeonsan, saudara tirinya, tapi ia lalu mencari cara untuk menggulingkan Raja.๐ฅถ
Gagal melakukan kudeta akan berujung fatal, karena itu ia butuh bantuan---tapi tak ada cara untuk memastikan siapa yang bisa ia percaya. Ketika Iseul dan Daehyun bertemu, rasa benci terhadap Raja mengalahkan kebencian mereka pada satu sama lain. Dengan koneksi keluarga Iseul dan akses kerajaan Daehyun, mereka menyatukan kekuatan untuk melakukan aksi paling riskan yang pernah ada di Joseon.๐คฉ
June Hur: Penulis Asal Korea Selatan dengan Kisah-Kisahnya yang Menghidupkan Sejarah
June Hur (ํ์ฃผ์) adalah penulis buku-buku yound adult misteri dan romansa historikal. Lahir di Korea Selatan, June sempat tinggal di Amerika Serikat, Kanada, dan Korea Selatan sebelum memulai kuliah di jurusan Sejarah dan Sastra di Universitas Toronto. Ia dikenal dengan karya-karyanya yang mengangkat latar di era Dinasti Joseon.๐
June mulai menulis sejak usia muda, terinspirasi oleh kecintaannya pada sejarah Korea dan kisah-kisah penuh misteri. Sebelum menjadi full-time writer, ia sempat bekerja di dunia penerbitan, yang membantunya memahami seluk-beluk industri buku.
Karya-karyanya, seperti The Silence of Bones, The Forest of Stolen Girls, dan The Red Palace, mendapatkan banyak pujian atas gaya penulisan yang indah, riset sejarah yang mendalam, serta penggambaran tokoh perempuan yang kuat. Ia juga sering menggabungkan elemen misteri dengan drama emosional, menciptakan kisah yang tidak hanya memikat tetapi juga bermakna.โจโจ
Atas pujian yang dia dapatkan, karyanya berhasil muncul di Forbes, NPR, The New York Times, CBC, dan KBS. A Crane Among Wolves merupakan bukunya yang keempat. Dari informasi yang didapat, buku A Crane Among Wolves saat ini sudah terbit dalam bahasa Inggris dan Korea dan untuk di Indonesia sendiri sudah terbit dalam versi bahasa Indonesia.๐ค
Pengaruh A Crane Among Wolves di Dunia Literasi
Novel A Crane Among Wolves mengangkat tema ikatan keluarga, politik, dan juga perjuangan melawan penindasan dengan memberikan gambaran yang sangat rinci tentang sejarah Korea. Riset June Hur yang cermat dan penulisan yang penuh atmosfer mampu menghidupkan Dinasti Joseon yang penuh gejolak, menawarkan kepada pembaca perpaduan yang menarik antara ketegangan misteri dan unsur budaya yang kuat.
A Crane Among Wolves pun telah memperoleh tempat di daftar buku terlaris versi New York Times. Para kritikus juga memuji alur ceritanya yang rumit dan penceritaan yang dalam, serta relevansi ceritanya dengan isu tentang kekuasaan dan perlawanan.๐คฉ
Banyak yang memuji gaya penulisan June Hur yang puitis dan detail dalam menggambarkan kehidupan di era Joseon. Selain itu, tema perjuangan perempuan dalam menghadapi ketidakadilan sosial juga relevan dengan isu-isu yang masih terjadi hingga kini. Hal ini membuat A Crane Among Wolves mampu menarik pembaca dari berbagai latar belakang.๐
Melalui novel A Crane Among Wolves, June Hur tidak hanya menghadirkan kisah yang memukau, tetapi juga memperkenalkan kekayaan sejarah dan budaya Korea Selatan kepada dunia. Novel ini membuktikan bahwa cerita sejarah juga ternyata bisa menyampaikan pesan penting tentang isu-isu universal yang tetap masih relevan hingga saat ini.๐คโจ
Special Offer A Crane Among Wolves
Grameds, daripada kamu dibuat penasaran dengan perjalan Iseul dan Pangeran Daehyun untuk melawan tirani Raja Yeonsan, mending langsung aja dapatkan novel A Crane Among Wolves lewat Special Offer dari Gramedia. Dengan harga Rp 109.000 kamu sudah bisa jadi orang pertama yang membaca A Crane Among Wolves karya June Hur, ditambah kamu juga akan dapat bonus origami serigala dan bangau (khusus cetakan pertama).๐คฉโจ
Tunggu apa lagi, Grameds? Langsung saja dapatkan special offer A Crane Among Wolves sekarang juga. Jangan sampai terlewat karena special offer hanya akan berlangsung sampai 31 Januari 2025. Yuk, langsung ketuk gambar di bawah untuk dapatkan special offer-nya!๐๐ค
Baca juga: Diskon Hingga 70%! Jangan Lewatkan Promo Spesial HUT 40TH Elex Media!
Karya June Hur Lainnya dan Novel Fiksi Sejarah Terbitan GPU
Istana Merah (The Red Palace)
Joseon (Korea), 1758. Anak haram pada masa itu hanya punya sedikit pilihan hidup. Namun, berkat kerja keras dan tekun belajar, Hyeon, gadis berusia delapan belas tahun, berhasil menjadi perawat di istana. Dengan selalu patuh dan giat bekerja, ia berharap sang ayah akhirnya mau mengakui dirinya.
Namun, Hyeon tiba-tiba terjerumus ke dalam politik istana yang kelam dan berbahaya saat dalam waktu semalam, empat wanita tewas terbunuh. Tersangkanya teman dekat dan gurunya sendiri. Maka dengan tekad bulat untuk membuktikan sang guru tidak bersalah, Hyeon diam-diam melakukan penyelidikan. Ia lalu bertemu Eojin, inspektur polisi muda yang juga memburu si pembunuh.
Ketika bukti-bukti mulai mengarah pada sang Putra Mahkota, Hyeon dan Eojin harus bekerja sama membongkar berbagai rahasia mematikan di istana.
Cantik Itu Luka
Hidup di era kolonialisme bagi para wanita dianggap sudah setara seperti hidup di neraka. Terutama bagi para wanita berparas cantik yang menjadi incaran tentara penjajah untuk melampiaskan hasrat mereka. Itu lah takdir miris yang dilalui Dewi Ayu, demi menyelamatkan hidupnya sendiri Dewi harus menerima paksaan menjadi pelacur bagi tentara Belanda dan Jepang selama masa kedudukan mereka di Indonesia. ย
Kecantikan Dewi tidak hanya terkenal dikalangan para penjajah saja, seluruh desa pun mengakui pesona parasnya itu. Namun bagi Dewi, kecantikannya ini seperti kutukan, kutukan yang membuat hidupnya sengsara, dan kutukan yang mengancam takdir keempat anak perempuannya yang ikut mewarisi genetik cantiknya. ย
Tapi tidak dengan satu anak terakhir Dewi, si Cantik, yang lahir dengan kondisi buruk rupa. Tak lama setelah mendatangkan Cantik ke dunia, Dewi harus berpulang. Tapi di satu sore, dua puluh satu tahun kemudian, Dewi kembali, bangkit dari kuburannya. Kebangkitannya menguak kutukan dan tragedi keluarga. ย
Bagaimana takdir yang akan menghampiri si Cantik? Apa yang membuat Dewi harus kembali ke dunia bak neraka ini? Ungkap rahasia dibalik misteri kisah masa kolonial dalam novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan.
Gadis Kretek
Pak Raja sekarat. Dalam menanti ajal, ia memanggil satu nama perempuan yang bukan istrinya; Jeng Yah. Tiga anaknya, pewaris Kretek Djagad Raja, dimakan gundah. Sang ibu pun terbakar cemburu terlebih karena permintaan terakhir suaminya ingin bertemu Jeng Yah. Maka berpacu dengan malaikat maut, Lebas, Karim, dan Tegar, pergi ke pelosok Jawa untuk mencari Jeng Yah, sebelum ajal menjemput sang Ayah. ย
Perjalanan itu bagai napak tilas bisnis dan rahasia keluarga. Lebas, Karim, dan Tegar bertemu dengan pelinting tua dan menguak asal-usul Kretek Djagad Raja hingga menjadi kretek nomor 1 di Indonesia. Lebih dari itu, ketiganya juga mengetahui kisah cinta ayah mereka dengar; Jeng Yah, yang ternyata adalah pemilik Kretek Gadis, kretek lokal Kota M yang terkenal pada zamannya. Apakah Lebas, Karim, dan Tegar akhirnya berhasil menemukan Jeng Yah?
Ronggeng Dukuh Paruk
Semangat Dukuh Paruk kembali menggeliat sejak Srintil dinobatkan menjadi ronggeng baru, menggantikan ronggeng terakhir yang mati dua belas tahun yang lalu. Bagi pedukuhan yang kecil, miskin, terpencil, dan bersahaja itu, ronggeng adalah perlambang. Tanpanya, dukuh itu merasa kehilangan jati diri. Dengan segera Srintil menjadi tokoh yang amat terkenal dan digandrungi. Cantik dan menggoda. Semua ingin pernah bersama ronggeng itu. Dari kaula biasa hingga pejabat-pejabat desa maupun kabupaten. ย
Namun malapetaka politik tahun 1965 membuat dukuh tersebut hancur, baik secara fisik maupun mental. Karena kebodohannya, mereka terbawa arus dan divonis sebagai manusia-manusia yang telah mengguncangkan negara ini. Pedukuhan itu dibakar. Ronggeng beserta para penabuh calungnya ditahan. Hanya karena kecantikannyalah Srintil tidak diperlakukan semena-mena oleh para penguasa di penjara itu.
Namun pengalaman pahit sebagai tahanan politik membuat Srintil sadar akan harkatnya sebagai manusia. Karena itu setelah bebas, ia berniat memperbaiki citra dirinya. Ia tak ingin lagi melayani lelaki mana pun. Ia ingin menjadi wanita somahan. ย Dan ketika Bajus muncul dalam hidupnya, sepercik harapan timbul, harapan yang makin lama makin membubung. Tidak, ternyata Srintil kembali terempas, kali ini bahkan membuat jiwanya hancur berantakan, tanpa harkat secuil pun.
Pachinko
Bercerita tentang kisah perjuangan empat generasi keluarga Korea yang dimulai dari Sunja, seorang wanita muda yang hidupnya berubah setelah kehamilannya di luar nikah membawa dia ke Jepang bersama suaminya, Baek Isak. Di Jepang, mereka menghadapi diskriminasi, kemiskinan, dan kehilangan, tetapi tetap bertahan demi harapan akan masa depan yang lebih baik.
Itulah sedikit pembahasan tentang novel A Crane Among Wolves karya terbaru June Hur. Novel dengan sebuah kisah yang membawa kita menyelami masa lalu penuh emosi dan keberanian. Yuk, nikmati perjalanan seru ke era Dinasti Joseon bersama karakter-karakter yang tangguh dan berani! ๐โจ
Jangan lewatkan special offer A Crane Among Wolves dan temukan juga koleksi buku historical-fiction lainnya hanya di Gramedia.com. Dapatkan juga penawaran spesial dengan ketuk gambar di bawah ini!๐๐
Header: Dokumen Gramedia