Bacaan Seru dalam Rangka Hari Musik Nasional 2018
Sejak 2013 lalu, 9 Maret ditetapkan sebagai Hari Musik Nasional, hari yang istimewa untuk para musikus Tanah Air. Tanggal perayaan ini tidak serta merta ditetapkan begitu saja.
Tantowi Yahya yang pada waktu itu menjabat sebagai Ketua Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Pemusik RI (PAPPRI) periode 2012-2017 menetapkan 9 Maret sebagai Hari Musik Nasional. Tanggal itu bertepatan dengan hari lahir Wage Rudolf Supratman, yang telah berjasa bagi musik Tanah Air sebagai pencipta mahakarya lagu kebangsaan kita, Indonesia Raya.
Hari Musik Nasional diperingati dengan tujuan untuk menghargai para musisi sekaligus musik Tanah Air, dengan harapan masyarakat Indonesia dapat lebih mendukung dan menghargai karya-karya musisi Indonesia, termasuk warisan musik khas daerahnya.
Bukan berarti harus kolot dengan tidak mendengarkan musik barat, tapi sebagai penduduk Indonesia, kita perlu mengapresiasi musik Indonesia agar dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi penggiat musik Indonesia. Dengan begitu, eksistensi musik nasional lebih diakui keberadaannya secara global.
Berikut bacaan seru yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam seputar khazanah musik Indonesia.
100 Tahun Musik Indonesia
Dalam kurun waktu 100 tahun, banyak peristiwa musik yang terjadi di Indonesia, mulai dari pencarian jati diri dalam belenggu kolonialisme sampai permasalahan tak kunjung usai terkait pelanggaran hak cipta dan pembajakan. Buku yang ditulis oleh Denny Sakrie ini akan merangkum semuanya, sejarah panjang musik Indonesia, jenis musik, sampai musisi-musisi besar yang turut memberi warna pada sejarah.
Koes Plus
Koes Plus adalah salah satunya, yang merupakan salah satu legenda musik Tanah Air yang lagunya masih sering disuarakan hingga kini, bahkan dibawakan oleh impersonate yang begitu mirip dengan Koes Plus versi lengkap. Buku Kisah dari Hati - Koes Plus Tonggak Industri Musik Indonesia yang ditulis oleh Ais Suhana ini akan mengajak kalian membaca perjalanan musik Koes Plus di indonesia, bagaimana nyala redup musik mereka untuk tetap eksis berada di jajaran musik Tanah Air.
Perlu diketahui bahwa sebenarnya, ditetapkannya 9 Maret sebagai Hari Musik Nasional menuai kontroversi dari beberapa pihak. Pasalnya, sebagian ahli sejarah menyatakan bahwa WR Supratman lahir pada 19 Maret, bukan 9 Maret. Oleh karena itu, penetapan Hari Musik Nasional dinilai bertentangan dengan nilai sejarah.
Tapi, bagaimanapun itu, yang terpenting tetaplah bagaimana cara kita menghargai dan memajukan musik Indonesia bukan?
Jangan akui diri kamu suka musik kalau masih suka bajakan. Jangan akui diri kamu suka musik kalau belum tau ternyata hari ini adalah Hari Musik Nasional. Selamat Hari Musik Nasional!
Temukan bacaan menarik lainnya di gramedia.com.