N.H. Dini dan Karya-karyanya yang Legendaris
Berita duka datang dari sastrawan legendaris Indonesia, Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin. Penulis yang akrab disapa N.H. Dini ini mengembuskan nafas terakhirnya pada Selasa sore (4/12) kemarin di usia 82 tahun.
Ibunda sutradara film Minions, Pierre Coffin ini meninggal akibat kecelakaan yang menimpanya di ruas Jalan Tol Tembalang Kilometer 10, Semarang, Jawa Tengah.
Sebelum menutup usia, N.H. Dini dikenal sebagai salah satu penulis yang masih eksis berkarya hingga di usia senja. Saking produktifnya, penulis Angkatan 66 ini telah melahirkan tak kurang dari 40 judul buku.
Ia bahkan baru saja merilis karya terbarunya berjudul Gunung Ungaran: Lerep di Lerengnya, Banyumanik di Kakinya, di awal tahun 2018 ini. Siapa sangka novel yang diluncurkan bersamaan momen ulang tahunnya ke-82 itu menjadi karya terakhirnya.
Bagi kalian yang penasaran dengan karya-karya N.H Dini, Gramedia.com memilihkan 5 karya N.H. Dini yang paling laris dan legendaris. Apa saja?
1. Pada Sebuah Kapal
Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1972, namun terus populer mengikuti perkembangan zaman sehingga terus dicetak ulang dengan cover yang lebih modern.
Cerita dalam buku ini siap untuk menggoyahkan pemahaman manusia yang selama ini kita yakini. Buku ini mengajak, memahami, dan menghayati hakikat perempuan dalam sebuah novel. Konon, novel ini menjadi puncak kejayaan N.H. Dini sebagai seorang penulis.
2. Namaku Hiroko
Buku ini menceritakan kisah hidup N.H Dini ketika harus mengikuti suaminya yang merupakan seorang diplomat berkebangsaan Prancis ke Jepang. Selain cerita sang penulis, buku ini juga menceritakan seorang wanita bernama Hiroko, wanita simpanan seorang pria beristri. Novel terbitan tahun 1977 ini masih beredar di pasaran hingga sekarang.
3. Orang-orang Tran
Terbit pada tahun 1983. Buku ini menceritakan kisah seorang transmigran budiman yang berjuang untuk bertahan hidup ke daerah yang jauh dari kampung halaman mereka.
Bertahan hidup dalam janji-janji kosong pemerintah. Bertahan hidup dalam berbagai kesulitan, pertentangan, dan kejamnya realita. Sungguh kompilasi cerita yang mengaduk-aduk perasaan dan akal sehat.
4. Pertemuan Dua Hati
Bercerita mengenai seorang wanita yang memiliki panggilan hidup untuk menjadi seorang guru. Ia rela memertaruhkan profesinya demi membimbing seorang anak badung.
Buku terbitan tahun 1986 ini adalah buku yang sarat akan pesan moral kehidupan. Sangat tepat dijadikan amunisi untuk menghadapi permasalahan sosial dalam kehidupan.
5. Hati yang Damai
Dati adalah wanita yang sudah menikah. Ia tidak begitu mencintai suaminya, hingga suatu saat suaminya mengalami kecelakaan dan cinta lamanya datang kembali. Inilah cerita penyelewengan seorang istri yang terlibat dalam peristiwa cinta segi tiga, tetapi akhirnya ia menemukan kedamaian hatinya dalam keluasan hati suaminya.
Novel yang diterbitkan oleh Pustaka Jaya ini terbit pertama kali pada tahun 1961 hingga kemudian terus dicetak ulang.
Selain karya-karya di atas, N.H Dini juga telah menerbitkan banyak buku-buku menarik lainnya. Buku-bukunya selalu mendapat respon positif dari masyarakat hingga kalangan cendekiawan. Di antara tak kurang dari 40 karyanya, kamu bisa melengkapi koleksinya dengan mengunjungi Gramedia.com.
Maka, tak heran jika ia mendapat julukan sebagai penulis novel legendaris Tanah Air. Selamat jalan N.H. Dini, terima kasih atas sumbangsih besarmu terhadap dunia sastra Indonesia. Karya-karyamu akan selalu dikenang sepanjang masa.
“Kesedihan tidak untuk dipampangkan kepada semua orang. Itu adalah sesuatu yang seharusnya diimpit-diindit, diselinapkan di balik lapisan penutup. Karena kesedihan adalah hal yang sangat pribadi, seperti rahasia, harus disembunyikan dari pandang orang lain.”
– N.H Dini
Header image source: The Jakarta Post