Rekomendasi Buku Cerita Petualangan Lokal untuk Anak-Anak
Masih dalam menyambut Hari Anak Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli, berikut lima buku cerita petualangan seru untuk anak-anak. Kesemuanya adalah lokal alias karya pengarang dalam negeri.
1. Kopral Jono karya Agnes Bemoe
Buku petualangan anak pertama adalah Kopral Jono yang ternyata nama seekor anjing yang dipelihara oleh Surya. Walaupun Surya amat menyayangi Kopral Jono, pemuda itu tidak tahu kenapa si Jono sering melolong-lolong dan begitu rebut yang tidak seperti biasanya. Setelah diselidiki, mereka menemukan sesuatu: bangkai orangutan. Surya harus mengikuti kasus ini setelah tak berselang lama Jono kabur dari rumah.
Kisah karya Agnes Bemoe ini termasuk dalam buku nonteks pelajaran yang telah ditetapkan sebagai Buku Nonteks Pelajaran yang Memembuhi Syarat Kelayakan untuk Digunakan sebagai Sumber Belajar pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Kopral Jono juga memiliki buku lain berjudul Siapa Mencuri Lukisan Sultan?.
2. Creepy Case Club: Kasus Nyanyian Berhantu karya Rizal Iwan
Berani menelusuri petualangan misteri? Seri Creepy Case Club karya Rizal Iwan bisa menjadi pilihannya. Buku pertamanya yang berjudul Kasus Nyanyian Berhantu bercerita tentang seorang gadis kecil bernama Namira yang diteror seorang anak perempuan.
Bersama Vedi dan Jani, dua teman barunya, Namira mencari tahu kenapa ia diteror yang berhubungan dengan sebuah lagu lama yang dapat memanggil hantu. Karya Creepy Case Club lainnya yang patut dikoleksi adalah Kasus Kutukan Congklak.
3. Dru dan Kisah Lima Kerajaan karya Clara Ng
Kisah petualangan lainnya adalah bikinan pengarang anak-anak lokal Clara Ng berjudul Dru dan Kisah Lima Kerajaan. Premisnya sungguh sederhana, tentang seorang gadis cilik bernama Dru yang sedang mencari selendangnya yang hilang. Selama pencarian tersebut, ia bertemu dengan lima raja kesepian. Apa yang mereka bicarakan ya?
Dru dan Kisah Lima Kerajaan juga dilengkapi dengan ilustrasi ciamik penuh warna karya Renata Owen. Selain Dru dan Kisah Lima Kerajaan, Clara Ng juga mengarang buku anak-anak lain seperti Bugi Hiu Suka Senyum dan Seribu Sahabat Selamanya.
4. Continuum karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Buku berbahasa Inggris ini adalah karya pengarang fiksi yang namanya unik, Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. Continuum berisi kisah-kisah ringkas tentang anak-anak dan masalah-masalah yang belum mereka mengerti. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi gambar karya Ziggy sendiri.
Ziggy sudah menerbitkan berbagai macam buku, dari buku anak-anak seperti Help! sampai novel yang mendapat penghargaan Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta, Semua Ikan di Langit.
5. Mata di Tanah Melus karya Okky Madasari
Sastrawan Indonesia, Okky Madasari, pun merambah ke cerita petualangan anak-anak. Mata di Tanah Melus adalah karya anak-anak pertamanya yang bercerita tentang Matara, gadis dua belas tahun, yang tiba di negeri antah-barantah.
Okky yang menjadi Author of The Month Desember 2018 lalu menjabarkan alasannya kenapa ia menulis buku anak-anak di sini. Ia merasa gelisah dengan karya anak-anak lokal yang tidak semenarik buku anak-anak terjemahan. Jangan lewatkan juga dua buku seri Mata lainnya: Mata dan Rahasia Pulau Gapi dan Mata dan Manusia Laut. Nampaknya, bakal terbit buku keempat seri Mata. Mari kita tunggu sama-sama.