7 Buku Terjemahan Korea Terbaik dari Grasindo

Dewasa ini, buku literatur terjemahan dari berbagai negara-negara di Asia sampai Eropa kerap menarik perhatian banyak masyarakat Indonesia. Tak terkecuali dengan penerbit-penerbit Indonesia yang makin produktif dalam memproduksi bermacam-macam bentuk buku, termasuk buku terjemahan, salah satunya penerbit Grasindo.  

Dengan cerita yang penuh emosi, refleksi budaya, dan tema universal, buku-buku karya penulis Korea bisa menjadi bacaan yang menggugah pikiran sekaligus menghibur. Selain itu, membaca buku dari para penulis asing di luar negara kita bisa menambah wawasan nilai-nilai sosial yang khas dari suatu bangsa atau budaya melalui alur cerita, karakter, dan setting dalam novel ataupun buku tersebut.

Grasindo, sebagai salah satu penerbit terkemuka di Indonesia, menghadirkan beberapa buku terjemahan Korea terbaik yang layak dipajang di rak buku kamu! Dari novel yang heartwarming, self-help dan self-improvement yang bisa memelukmu, sampai buku nonfiksi yang informatif!

Eits, tapi sebelum itu, kita berkenalan lebih jauh dulu, yuk, dengan penerbit Grasindo!

Tentang Penerbit Grasindo

Grasindo adalah akronim dari Gramedia Widiasarana Indonesia, sebuah penerbitan di bawah naungan Kompas Gramedia,  salah satu grup media dan penerbitan terbesar di Indonesia, yang berfokus pada penerbitan buku fiksi, nonfiksi, dan buku asesmen. Penerbit Grasindo merupakan salah satu penerbit buku terkemuka di Indonesia yang telah dikenal dengan buku-buku populer maupun penulis-penulis terkenal yang menerbitkan bukunya di sana.

Penerbit ini memiliki fokus utama pada penerbitan buku pendidikan, fiksi, nonfiksi, serta materi-materi untuk mendukung pembelajaran di sekolah. Grasindo dikenal sebagai penerbit yang aktif memproduksi buku pelajaran untuk tingkat sekolah dasar, menengah, dan atas. Selain itu, mereka juga menerbitkan buku bacaan umum seperti novel, buku pengembangan diri, dan buku referensi.

Saat ini Grasindo terus berkarya dalam semangat literasi bersama beberapa penulis fiksi ternama seperti Maman Suherman, J.S Khairen, Ziggy Zesyazeovannizabriesky, Boy Chandra, dan Azhar Nurunala.

Selain itu, Grasindo juga memproduksi buku-buku terjemahan dari Korea, di antaranya adalah di bawah ini yang telah Gramin rangum dalam 7 Buku Terjemahan Korea Terbaik dari Grasindo! Simak sampai habis, Grameds!

Rekomendasi Buku Terjemahan Korea dari Grasindo

1. Welcome to the Hyunam-dong Bookshop

“Kisah orang-orang yang berjuang untuk menjalin hubungan baru dan menyembuhkan diri melalui buku dan toko buku terungkap secara mendalam.”

Welcome to the Hyunam-dong Bookshop merupakan buku dari Hwang Bo-Reum. Bercerita tentang toko buku di Hyunam-dong, lingkungan biasa, yang berdiri di antara rumah-rumah di mana tidak banyak orang datang dan pergi. Selama beberapa bulan pertama, pemilik toko buku, Young-joo, yang wajahnya tidak menunjukkan antusiasme, seperti seseorang yang selalu larut dalam kesedihan, duduk diam dan membaca buku seolah-olah dia adalah seorang pelanggan.  

Dia menghabiskan setiap hari di toko buku dengan perasaan seperti mendapatkan kembali hal-hal yang hilang satu per satu. Perasaan lelah dan hampa dalam batin perlahan menghilang. Sejak saat itu, toko buku di Hyunam-dong menjadi tempat yang benar-benar baru. Ruang tempat orang berkumpul, berbagai emosi berkumpul, dan cerita tiap individu.

2. Kupeluk Diriku Sendiri Sehangat Perhatianku untuk Orang Lain

Kupeluk Diriku Sendiri Sehangat Perhatianku untuk Orang Lain karya Cho Seongyong terbit di Korea dan berhasil menjadi pegangan anak-anak muda Korea. Seperti yang kita tahu, identitas dan pencarian jati diri merupakan tema besar yang semakin menantang pada zaman ini. Penulis bercerita betapa sulitnya menjaga supaya tidak terseret dengan sikap kompromi dan mengikut arus. Dia bersikukuh bahwa setiap orang tidak semestinya kehilangan dirinya, bahkan perlu menanamkan sikap berani untuk tidak disukai–sebab itulah yang membuat kita bahagia.  

Buku ini berisi tulisan-tulisan yang sangat hangat, singkat, ringan, dan sama sekali jauh dari kesan menggurui. Contoh-contoh yang dipakai adalah pengalaman jatuh bangun penulisnya, dan si penulis pun tidak ragu untuk menunjukkan kegagalan-kegagalan dalam hidupnya, entah itu dalam membangun relasi, mencari identitas, menerima kegagalan, atau menghadapi tekanan masyarakat–tentu saja harapannya, supaya kita tidak melakukan kesalahan itu.

Baca juga: Special Offer Kupeluk Diriku Sendiri Sehangat Perhatianku untuk Orang Lain

3. Parenting 101: An Essential Guide Seni Mengasuh dan Mendampingi Anak Hebat

Parenting 101: An Essential Guide Seni Mengasuh dan Mendampingi Anak Hebat adalah sebuah buku bacaan yang ditulis oleh Hong Seon-Beom, seorang psikiater anak Universitas Nasional Seoul dengan pengalaman selama 20 tahun dan daftar tunggu pengobatan selama 2 tahun. Buku ini memberikan pemahaman tentang pendidikan anak yang mengambil inti dari pengasuhan anak: keterikatan, kedisiplinan, dan kemandirian.

“Anak-anak akan berubah, tetapi dasar yang harus diketahui orang tua tidak akan berubah.”

Dalam buku ini, ia memberikan panduan berbasis pengalaman dan psikologi anak yang ditujukan untuk membantu orang tua memahami dan mendukung tumbuh kembang anak secara lebih efektif. Buku Parenting 101 membahas prinsip-prinsip dasar dalam pengasuhan, seperti keterikatan, kedisiplinan, dan kemandirian, dengan fokus pada solusi praktis yang dapat langsung diterapkan sehari-hari dan cocok untuk orang tua yang ingin meningkatkan keterampilan pengasuhan mereka.

4. Almond

Almond adalah novel yang memberi harapan kepada orang seperti saya yang percaya bahwa hati dapat mengendalikan kepala. Di akhir musim dingin yang panjang, tibalah musim semi. Di musim semi, saat tanaman tumbuh, emosi pun tumbuh. Jika emosi tumbuh, maka dunia pun ikut tumbuh. Selama membaca tulisan ini, hatiku selalu berdebar-debar. Di musim semi yang akan datang, tulisan ini akan menjadi sebuah petasan indah yang akan meledakkan seluruh emosi.
– Novelis Gong Seonok

Novel populer berjudul Almond dari penulis Sohn Won-Pyung menceritakan kisah tentang aku seorang monster yang bertemu dengan monster lain. Namun, aku tak ingin memberitahu apakah kisah ini berakhir sedih atau bahagia. Alasannya adalah pertama, ketika aku memberitahu kesimpulannya, dalam sekejap semua cerita ini akan menjadi datar. Kedua, dengan begitu kemungkinan kau dapat menghayati isi cerita sedikit lebih besar. Ketiga, sebenarnya baik aku, kau, siapa pun tak akan pernah tahu cerita ini akan berakhir sedih atau bahagia.

5. Tube

Masih dari penulis yang sama Tube adalah karya terbaru Sohn Won-Pyung setelah sukses dengan Almond yang telah dikenal dan dibaca jutaan pembaca di seluruh dunia. Seperti Almond, Sohn Won-pyung juga membuat pembaca emosional saat membaca Tube. Kisah pria paruh baya yang hidup dalam kegagalan jarang dijadikan sosok utama cerita. Inilah kekuatan Tube. Melihat kelabunya tokoh pria 50-an yang struggling dalam hidupnya, kariernya, keluarganya.

Melihat kesuksesan Almond, rasanya Tube juga mampu mengikutinya sebagai karya yang layak dibaca di seluruh dunia. Dengan jumlah halaman yang tidak terlalu tebal dan terjemahan yang baik, Tube sangat enak dibaca untuk pembaca yang mencari genre korean novel atau emotional-healing novel. Judul yang minimalis dan cover yang elegan juga menjadi nilai tambah fisik buku. Terdapat pesan khusus dari penulis tentang lahirnya Tube. Tube ditulis berdasarkan realita penulis dalam melihat dunia yang bergerak saat ini.

6. Pesan Sang Mentari

Pesan Sang Mentari, puisi-puisi dari Kong Kwang-kyu ibarat oase tempat kita terbebas sejenak dari suasana hidup yang sumpek dan gerah ("Di dunia ini terlalu banyak manusia dan rumah/Sulit bagi Tuhan untuk singgah"- sajak "Pesan Sang Mentari").

Karya-karya Kwan-kyu menyuarakan warta tersembunyi bahwa kita perlu dengan rendah hati berguru kembali tentang kearifan hidup kepada alam sebagai agama yang murni (Joko Pinurbo, penyair).  

Puisi-puisi di buku ini memuat filosofi hidup yang penulis coba sampaikan melalui beberapa bait puisi di buku ini. Kumpulan puisi dalam buku ini menyertakan langsung bahasa Koreanya. Jadi, bagi yang bisa baca dalam aksara Korea, bisa langsung baca.

7. Bukan Egois, Ini yang Disebut Kebebasan

Tidak semua orang dapat hidup sesuai dengan standar yang ditetapkan orang lain. Ada orang yang membuat pilihan-pilihan yang berbeda dari asumsi orang kebanyakan. Mereka adalah orang yang hidup dengan standar yang diciptakan sendiri. Mereka adalah orang disebut orang "merdeka". Ketika berjalan di jalur yang dunia tetapkan, orang yang merdeka dengan mudah akan berpikir, "Ini jelas bukan jalanku." Akan tetapi, ada yang tidak memiliki keberanian untuk keluar dari jalan itu, dan dengan terpaksa meniti jalur yang dianggap lazim oleh orang lain.

Choi Myung-gi, penulis Bukan Egois, Ini yang Disebut Kebebasan, adalah seorang psikolog wanita terkenal di Korea Selatan yang lain dari yang lain. Ia sangat menghargai pengalaman personal sebelum menghakimi dengan teori-teori psikologi yang umum. Baginya, pengalaman pribadi tetap berharga, sehingga harus didengarkan. Dan, ia selalu menyisipkan cerita di dalam penjelasan-penjelasannya.

Yuk, koleksi buku-buku Korea terjemahan dari novel yang heartwarming, self-help, buku kumpulan puisi, sampai buku parenting yang bermanfaat dari penerbit Grasindo! Pastinya, buku-buku di atas akan memberikan hiburan di kala senggang sekaligus pemahaman yang berharga, tergantung genre buku apa yang kamu pilih.

Pas banget, Grameds, kalau mau koleksi buku-buku terbaik dari Grasindo, kamu gak perlu khawatir dengan harganya karena ada promo Gempar! 12.12 dari Gramedia! Nikmati berbagai promo dan diskonnya, mulai dari Diskon Up to 70% untuk Buku dan Brand Terbaik Pilihan, Flash Sale harga khusus mulai dari Rp12.000, dan berbagai penawaran lainnya!

Ini hari terakhir dari periode promo, jadi jangan sampai ketinggalan! Yuk, jelajahi perjalanan menggemparkan bersama Gempar! 12.12 Gramedia!

Header: Gramedia.com & grasindo.id

Penulis: Btari Najwa Naila