Cara Mengisi Hidup Lebih Baik dan Optimal di Masa Pandemi Lewat Mindset
Steven Covey dalam bukunya 7 Habits of Highly Effective People, mendefinisikan paradigma sebagai cara kita memandang sesuatu, yaitu pandangan kita, kerangka acuan kita atau keyakinan kita. Menurut James Artur Ray, mindset atau pola pikir adalah sekumpulan kepercayaan yang memengaruhi sikap seseorang, atau suatu cara berpikir yang menentukan perilaku, pandangan, sikap, dan masa depan seseorang.
Perilaku adalah apa yang kita lihat atau yang secara kasat mata terjadi, sementara mindset atau pola pikir ibarat niat yang menggerakkan perilaku tersebut, dan tidak kasat mata. Dapat dikatakan, perilaku terjadi secara otomatis sesuai dengan mindset yang ada di benak kita masing-masing.
Mindset-lah yang menggerakkan secara otomatis perilaku-perilaku kita. Oleh karena itu, jika kita ingin mendapatkan perilaku yang kita inginkan maka mindset atau pola pikiri kitalah yang seharusnya dikelola.
WYSIWYG—What You See Is What You Get
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali ingin segera mengubah perilaku seseorang yang kita anggap tidak sesuai dengan harapan. Akan tetapi, kita lupa mengubah mindset yang mendasari perilaku-perilaku tersebut.
Bukankah akan lebih mengena jika kita memperbaiki mindset kita terlebih dulu Mengubah mindset pun bukan sesuatu yang bisa dipaksakan. Butuh dialog, pertukaran pikiran hingga secara sukarela dapat diterima.
Paradigma dan mindset ini pun bersifat personal dan tertutup, cenderung disembunyikan, maka dibutuhkan rasa aman (secure) dan kepercayaan (trust) jika kita ingin menggali dan membicarakannya.
Mindset kita juga akan langsung berubah jika mengalaminya langsung, baik dalam peristiwa suka maupun duka. Pengalaman langsung adalah salah satu alasan kuat dalam mengubah mindset kita.
Kabar baiknya, mindset tidak bersifat permanen, semua bisa berubah jika kita menginginkan atau mengalami suatu keadaan yang memaksa kita mengubah cara berpikir kita.
Maka optimislah bahwa kita bisa mengubah semua perilaku buruk kita menjadi lebih baik, jika kita mau mengubah kebiasaan dan cara berpikir kita. Pengalaman langsung merupakan salah satu faktor yang mampu mengubah mindset seseorang.
Dan inilah yang dialami oleh penulis buku Your Mindset Your Destiny, Arvan Pradiansyah, seorang motivator dan penyintas Covid-19. Diceritakan oleh Arvan dalam bukunya, pada malam ketika saturasinya menyentuh angka 90, saat itulah pertama kalinya ia mendapat perubahan mindset mengenai Covid-19. Malam itu ia merasakan ketakutan yang luar biasa.
Hal yang sama dirasakan oleh anggota keluarga saya, terutama istri saya yang mulai menangis khawatir saya tak bisa diselamatkan.
Di balik kepanikan yang terjadi malam itu, ia memperoleh sebuah pencerahan—lebih tepatnya sebuah perubahan mindset, yaitu dari tidak percaya Covid menjadi percaya Covid.
Ini sebuah perubahan paradigma yang teramat penting. Tapi ini baru perubahan awal saja. Pengalaman berikutnya, yaitu ketika dirawat 24 hari di rumah sakit, membawanya kepada perubahan dan pemahaman yang semakin mendalam.
Di dalam buku Your Mindset Your Destiny, Kisah Transformasi Pribadi melalui Covid-19, dijelaskan secara detail bagaimana perubahan mindset akan mengubah perilaku, dan akhirnya mengubah hidup seseorang.
Mau tahu bagaimana cara mengubah mindset agar perilaku kita juga bisa berubah ke arah yang lebih baik? Coba langsung baca buku ini yang ditulis langsung oleh motivator ulung! Cek dan dapatkan bukunya di bawah ini.
Karena kamu telah membaca artikel ini hingga selesai, Admin berikan kamu voucher diskon 20% untuk membeli buku self-improvement ini dengan harga yang lebih hemat! Ambil vouchernya sekarang dengan klik gambar di bawah ini.
#SahabatTanpaBatas #ElexMediaKomputindo
Penulis: Paulina Dewanti - Editor Elex Media Komputindo
Sumber foto header: Dok. Elex Media Komputindo