7 Hal Ini Menginspirasi Stephenie Meyer Menulis Kisah The Twilight Saga
Kalau mendengar cerita tentang kisah cinta vampir dengan manusia, mungkin kamu langsung teringat The Twilight Saga. Stephenie Meyer-lah sosok di balik tetralogi The Twilight Saga yang terdiri dari Twilight, New Moon, Eclipse, dan Breaking Dawn.
Keempat buku dari seri The Twilight Saga seketika menarik perhatian para pembaca di seluruh dunia. Tak tanggung-tanggung, tetralogi bukunya diterjemahkan ke dalam 37 bahasa dan terjual lebih dari 100 juta kopi di lebih dari 50 negara. Bahkan The Twilight Saga turut diadaptasi ke film layar lebar.
Tidak berhenti sampai di situ, Stephenie Meyer juga menerbitkan novel bergenre sci-fi alias science fiction berjudul The Host pada tahun 2008. Lagi-lagi, bukunya masuk ke dalam daftar buku best seller The New York Times dan Wall Street Journal. Pada tahun 2016, Stephenie Meyer menerbitkan novel kembali dengan judul The Chemist.
Nah, dalam rangka ulang tahun Stephenie Meyer pada tanggal 24 Desember, ada beberapa hal yang ternyata menjadi inspirasi sang penulis dalam menciptakan kisah The Twilight Saga.
Penasaran Stephenie Meyer dapat inspirasi dari mana saja? Yuk, simak 7 hal yang jadi inspirasi Stephenie Meyer dalam menulis The Twilight Saga berikut ini!
1. Berawal dari mimpi
Ternyata, kisah Twilight berawal dari mimpi yang dialami Stephenie Meyer pada tanggal 2 Juni 2003. Lalu, apa yang ia lihat dalam mimpinya?
Ada dua orang yang muncul dalam mimpi yang serasa nyata itu. Salah satunya terlihat seperti gadis biasa. Sedangkan, sosok yang satu lagi adalah vampir. Keduanya sedang terlibat dalam percakapan tentang isi hati mereka dan persoalan si vampir yang menahan diri setengah mati untuk tidak menghisap darah gadis itu.
Berawal dari mimpi itulah, Stephenie Meyer kemudian menulis kisah Twilight yang selesai hanya dalam waktu sekitar tiga bulan.
2. Buku Jane Eyre
Stephenie Meyer mengungkapkan kalau nama Edward diambil dan terinspirasi dari karakter Edward Rochester dalam buku berjudul Jane Eyre.
Jane Eyre yang merupakan karya Charlotte Bronte ini dibaca Meyer sejak usianya sembilan tahun. Ia pun tak hanya membacanya sekali, melainkan sudah berulang-ulang kali.
3. Novel klasik Lucy Maud Montgomery
Pernah baca novel klasik karya Lucy Maud Montgomery yang berjudul Anne of Green Gables? Kisahnya sendiri sampai diadaptasi menjadi serial Netflix dengan judul Anne with an E.
Usut punya usut, bagaimana kisah dalam Anne of Green Gables yang menggambarkan Anne dari kecil hingga dewasa telah menginspirasi Stephenie Meyer dalam menulis tetralogi The Twilight Saga.
Lihat saja, The Twilight Saga bisa dibilang menceritakan kehidupan Edward Cullen dan Bella Swan secara utuh. Mulai dari pertama kali keduanya bertemu hingga akhirnya membangun sebuah keluarga.
4. My Chemical Romance
Bagi pecinta The Twilight Saga, masih ingat dong karakter Jacob Black yang dimainkan oleh Taylor Lautner? Ya, dia adalah werewolf alias manusia serigala yang menjadi musuh bangsa vampir.
Sosoknya yang sabar dan penuh perhatian terhadap Bella pun sontak meluluhkan hati para kaum hawa. Ternyata, Stephenie Meyer merasa band My Chemical Romance (MCR) memiliki ikatan dengan karakter Jacob.
Misalnya, salah satu lagu MCR yang berjudul ‘Famous Last Words’ memerlihatkan versi romantis dari Jacob yang akan tetap berusaha “ada” buat Bella. Walaupun kenyataannya Bella selalu lebih memilih Edward.
5. Muse
Muse, satu lagi band rock yang jadi inspirasi bagi Stephenie Meyer dalam menulis The Twilight Saga. Menurutnya, lagu-lagu Muse memiliki banyak emosi yang dapat “menemaninya” saat menulis.
Sebut saja ‘Apocalypse Please’ yang cocok dimainkan ketika Meyer sedang menulis bagian cerita yang menampakkan keputusasaan. Ataupun ‘Starlight’ saat menulis bagian-bagian romantis dari The Twilight Saga.
6. Mutan-mutan X-Men
Stephenie Meyer kagum dengan ide tentang orang-orang yang memiliki kemampuan berbeda yang bergabung dalam satu kelompok dalam cerita X-Men. Dengan menggabungkan masing-masing kemampuan itu, mereka justru jadi lebih kuat.
Bisa dilihat kalau hal itu menginspirasi Meyer dalam menulis kisah Twilight Saga. Contohnya, keluarga Cullen di mana Edward bisa membaca pikiran dan Alice yang sewaktu-waktu mampu melihat masa depan.
7. Film Somewhere in Time
Ternyata, ‘Somewhere in Time’ adalah salah satu film bertemakan love story yang sering ditonton Stephenie Meyer saat masih kecil.
Hubungan yang dibangun antara Richard Collier (Christopher Reeve) dan Elise McKenna (Jane Seymour) dalam film itu begitu kuat sampai menginspirasi Meyer saat menulis The Twilight Saga.
Itulah ketujuh hal yang jadi inspirasi Stephenie Meyer dalam menulis kisah The Twilight Saga. Bagi kamu yang masih ingin menambahkan karya-karya Stephenie Meyer ke dalam koleksi bukumu, langsung temukan saja di Gramedia.com!
The Chemist (Sang Ahli Kimia
The Host: Sang Pengelana
Sumber header foto: IMDB