Hana: Jangan Biarkan Mereka Lihat Lukamu, Novel Baru Grasindo yang Menyentuh

Hana: Jangan Biarkan Mereka Lihat Lukamu, Novel Baru Grasindo yang Menyentuh

Grameds, pernahkah kamu merasa ada rahasia besar yang tersembunyi di balik sosok yang terlihat kuat? Novel terbaru Grasindo, Hana: Jangan Biarkan Mereka Lihat Lukamu, mengungkap kisah tentang keteguhan, rahasia, dan luka yang dipendam. Dengan tokoh Hana sebagai pusat cerita, buku ini menggali bagaimana seseorang bisa menyembunyikan kesedihan terdalam bahkan dari orang-orang terdekatnya. 🌸✨

Penasaran dengan cerita penuh makna di balik hidup Hana? Yuk, kita bahas novel Hana: Jangan Biarkan Mereka Lihat Lukamu karya Yudiati Kuniko di artikel ini, tapi sebelumnya, baca dulu sinopsisnya berikut ini, Grameds! 👇😊

Sinopsis Hana: Jangan Biarkan Mereka Lihat Lukamu

Aiko terdiam, menimbang kata-kata yang bergemuruh di kepalanya. Dia tahu pikirannya absurd, tetapi menahannya sendirian hanya membuatnya semakin gelisah.  

“Jiro, mungkin nggak, ya, Mama sengaja?”

“Sengaja apa?”

“Sengaja menjatuhkan diri? Bunuh diri maksud Kakak?”

“Ngaco, ih!” Jiro mendengus, tetapi kakinya malah menginjak rem mendadak. Tubuh mereka terdorong ke depan, untung sabuk pengaman menyelamatkan.  

Hana, sang ibu, dikenal kuat seperti baja. Pepatah Jepang, Bushi wa kuwanedo takayoji—“Jangan biarkan mereka lihat lukamu”—menjadi pedomannya. Luka-luka masa kecil, kesedihan yang tak terhitung, semuanya ditelan sendiri. Dia tak pernah mengeluh, bahkan kepada kedua anaknya.  

Namun, di balik keteguhan itu, Hana menyimpan rahasia yang tak pernah dia bagikan. Ketika dia meninggal mendadak di usia 74 tahun, Aiko dan Jiro mendapati diri mereka dihantui pertanyaan: siapakah Hana sebenarnya? Apa yang disembunyikannya selama ini?

prePre Order di Sini!

Genre Drama Keluarga dan Misteri Emosional dalam Novel Hana

Dok. Gramedia

Novel Hana: Jangan Biarkan Mereka Lihat Lukamu menyajikan kisah yang menggabungkan drama keluarga dan misteri emosional. Genre semacam ini seringkali mengangkat tema tentang rahasia yang tersembunyi dalam kehidupan keluarga, serta pencarian jati diri yang bisa mengubah perspektif kita terhadap orang terdekat. Dalam novel ini, kita diajak untuk mengikuti Aiko dan Jiro yang berusaha memahami sosok ibu mereka yang penuh misteri.🤔

Nah, kalau Grameds menyukai cerita yang mengungkap emosi tersembunyi dan juga mengandung unsur misteri di dalamnya, maka novel Hana adalah bacaan yang tepat untuk kamu nikmati. Novel ini menawarkan kisah yang bisa mengajak kita merenungkan tentang betapa dalamnya luka yang tak terlihat dan bagaimana kita memahami orang-orang yang kita cintai.🌸

Pre Order Hana: Jangan Biarkan Mereka Lihat Lukamu

Grameds, novel Hana: Jangan Biarkan Mereka Lihat Lukamu sudah tersedia untuk pre order! Nikmati kisah penuh emosi tentang rahasia yang tersembunyi dalam hidup seorang ibu yang kuat. Hanya dengan harga spesial Rp 99.000, kamu sudah bisa mendapatkan buku ini lengkap dengan bonus eksklusif berupa bookmark, keychain, dan tanda tangan penulis! 🎁✨

Pre order ini hanya berlangsung sampai 28 Januari 2025, jadi jangan sampai terlewat! Yuk, segera pesan Hana: Jangan Biarkan Mereka Lihat Lukamu sekarang juga. Ketuk gambar di bawah untuk pre order! 👇😊

preIkuti Pre Order di Sini!


Baca juga: Tips Jitu Lulus SNBT 2025: Panduan Lengkap dari Buku Wangsit


Koleksi Novel Terbitan Grasindo Lainnya

Dongeng Kucing

preBeli di Sini!

Dongeng Kucing karya Boy Candra adalah novel yang menggambarkan perjalanan seorang pria yang merenung tentang kehidupan dan perasaan-perasaan yang datang bersamanya. Melalui kisah ini, pembaca diajak untuk mengeksplorasi tema-tema seperti cinta, kehilangan, dan pemahaman diri.

Cerita ini penuh dengan refleksi tentang kehidupan yang tak selalu berjalan seperti yang kita inginkan, namun mengajarkan bagaimana menemukan makna dalam setiap momen. Dengan gaya penulisan yang puitis dan penuh perasaan, Boy Candra mengajak pembaca untuk merenung dan merasa lebih dekat dengan perjalanan hidup yang penuh warna.

Little Grey

preBeli di Sini!

Little Grey berbeda dengan gadis-gadis lain. Rambutnya berwarna abu-abu seperti abu, dan satu-satunya teman yang dimiliki adalah Zooey, kucing abu-abu. Semua orang memanggilnya `Little Grey`. Hingga suatu hari, dia bertemu teman baru yang memanggilnya sebagai `Anna`, nama aslinya. Semuanya memiliki rambut abu-abu. Mereka semua menyukai teh, susu, dan matahari terbenam. Mereka semua sekarang adalah teman baik.

Dompet Ayah Sepatu Ibu

preBeli di Sini!

Zenna lahir urutan keenam dari sebelas saudara. Ia bersama keluarganya tinggal di punggung gunung Singgalang. Saat kecil, Zenna sudah bekerja keras untuk hidup. Ia pergi ke sekolah dengan sepatu rombeng naik-turun gunung sambil membawa jagung rebus untuk dijual.

“Besok Abak belikan sepatu baru kalau sudah dapat uang,” janji Abaknya pada Zenna sebelum berangkat ke sekolah. Namun tak sempat Abak tunaikan janji itu. Abak meninggalkan Zenna untuk selamanya, juga meninggalkan janjinya pada Zenna untuk membelikan sepatu. Sebagai anak tengah-tengah, Zenna jarang mendapat perhatian. Ia menumpahkan kesedihannya pada dirinya sendiri. Ia bekerja keras dengan mandiri. Ia ingin melanjutkan janji Abaknya untuk membelikan sepatu. Ia membeli sepatu untuk dirinya sendiri.

Di punggung gunung yang lain, gunung Marapi, Asrul dan adiknya Irsal harus membantu Umi untuk menghidupi diri. Bapaknya menikah lagi dan tinggal di rumah bersama istri keduanya, sehingga Umi, Asrul, dan Irsal pindah ke rumah peninggalan orang tua Umi. Berpisah dari Bapak. Meski Bapak kadang memberi mereka uang, itu tidaklah cukup.

Setiap kali Asrul diberi uang oleh Bapak, Asrul selalu mengintip dompetnya, ada kayu manis yang diselipkan Bapak di sana. Asrul tak punya dompet karena ia tak pernah memegang uang. Bila pun dia punya, akan ia berikan pada Umi. Asrul ingin membuatkan rumah untuk Umi suatu saat kelak. Asrul dan Zenna akhirnya bertemu. Mereka berdua bertekad mengangkat derajat dirinya dan keluarganya ke kehidupan yang lebih baik. Mereka bertemu di kampus.

Koran Harian Semangat turut merekatkan hubungan mereka. Hingga kelak mereka menikah dan memiliki rumah. Umi dan Umak mereka bawa tinggal bersama. Kehidupan mereka walau sudah lebih baik, tidak juga mudah. Musibah datang berkali-kali. “Kita pernah melewati yang lebih buruk dari ini,” kata mereka saling menguatkan.

Under Baswara`s Feet

preBeli di Sini!

SMA Srikandi dibanjiri rumor-rumor tentang Baswara, siswa yang terus dijauhi oleh banyak orang karena dikenal sebagai cowok kasar, suka merokok, main narkoba, dan berteman dengan preman. Meskipun tak pernah terbukti, tuduhan-tuduhan itu terus mengikuti langkahnya. Ghaniya, seorang siswi yang berpegang pada prinsip `harus menjadi siswi baik`, bertekad menjauhi Baswara.  

Namun, segalanya berubah ketika tugas Sinematografi memaksa Ghaniya dan Baswara untuk bekerja bersama. Dalam waktu tiga minggu, keduanya harus menjalin kerja sama, sebuah situasi yang di luar dugaan bagi Ghaniya. Misteri terbuka perlahan: rahasia Baswara, kesakitan yang merundungnya, dan bagaimana kebersamaan mereka justru mengungkap rahasia tersembunyi. Di tengah pertarungan antara prasangka dan kebenaran, keduanya menemukan hubungan yang tak terduga dan pentingnya sebuah kepercayaan.


Baca juga: Under Baswara’s Feet: Stranger to Lover Trope yang Bikin Berdebar


Festival Hujan

preBeli di Sini!

“Apa yang kamu lakukan pada hari pertama setelah patah hati?” Itu adalah pertama kalinya bagi Rania. Pertama kalinya ia memiliki hubungan spesial dengan seorang lelaki. Juga pertama kalinya ia merasakan patah hati oleh seorang lelaki. Hari-hari setelah patah hati dihabiskannya mengurung diri di kamar, membaca artikel-artikel seputar move-on, bertanya-tanya apa yang salah, mengapa takdir sedemikian menyakitkan untuknya. Biah, sahabat Rania, juga tak bisa berbuat banyak untuk menghibur Rania.  

Sebuah toko buku kecil yang baru buka di samping rumah, rupanya mampu menjadi pelarian Rania. Ia pun mengajak Biah ke toko buku itu, melihat-lihat koleksi buku, dan berkenalan dengan pemiliknya, Tama. Rania yang mulanya tidak hobi membaca buku, tiba-tiba mampu menamatkan banyak bacaan. Tama mengizinkan Rania membaca semua koleksi di toko bukunya. Setiap selesai membaca buku, Rania dan Tama duduk di toko buku itu dan mendiskusikannya. Rania bersyukur atas hadirnya Tama dan toko bukunya dalam kehidupan Rania. Setelah ayah dan ibunya bercerai, Rania tinggal dengan ayahnya. Tidak banyak hal yang bisa dilakukan Rania saat tinggal bersama ayahnya.  

Kini, ada Tama di sebelah rumahnya. Namun ternyata Rania tidak benar-benar tahu siapa Tama. Satu persatu hal yang tidak Rania ketahui tentang Tama muncul. Rania mulai meragukan arti kehadiran Tama untuknya. Ia mulai takut patah hati kembali.

Kami (Bukan) Generasi Bac*t

preBeli di Sini!

Gaji? Cukup, cukup besar. Karier? Mulus melesat. Bisnis? Sebentar lagi soft launching. Karya? Sudah banyak yang suka. Jodoh? Aih! Sedikit lagi. Mantap betul nasib Arko, Gala, Juwisa, Sania, Ogi, dan Randi. Para alumnus kampus UDEL yang amburadul ini ternyata berhasil melawan tikus-tikus kehidupan. Namun, tikus-tikus itu nyatanya tidak sepenuhnya hilang.

Mereka malah membesar, menyelinap dalam pekerjaan yang menyita waktu, mimpi-mimpi yang makin terasa jauh, dan dilema antara kembali ke kampung atau terus bertarung di kota tanpa tujuan. Akankah mereka menemukan jawaban dari semua itu? Ataukah terus melakukan pembenaran lewat bac*t tanpa mendengarkan apa yang sebenarnya diinginkan hati?


Itulah sinopsis dan sedikit penjelasan tentang novel baru Grasindo, Hana: Jangan Biarkan Mereka Lihat Lukamu. Jangan lewatkan pre order novel yang akan membawamu ke petualangan emosional tentang pencarian jati diri. Temukan juga koleksi novel Grasindo lainnya hanya di Gramedia.com. Dapatkan juga penawaran spesial dengan ketuk gambar di bawah ini!👇🎉

PromoCek Diskon Teman Membaca di Sini!


Header: Dok. Gramedia


Enter your email below to join our newsletter