Hari Ayah Nasional: Bacaan Spesial Perihal Ayah dalam 8 Buku Terbaik
Kalau bisa menyatakan sesuatu ke ayah di Hari Ayah Nasional ini... kamu mau bilang apa ke ayah, Grameds?
Selamat Hari Ayah Nasional untuk seluruh ayah yang penuh kasih dan sayang di seluruh Indonesia! Untuk para ayah hebat di luar sana, terima kasih telah memberikan usaha yang terbaik untuk keluarga. Terima kasih sudah jadi ayah kuat yang menghidupi keluarga. 👨🏻💗
Hari Ayah Nasional di Indonesia diperingati setiap tanggal 12 November sebagai bentuk penghormatan kepada peran ayah dalam keluarga dan masyarakat. Walaupun gak sepopuler Hari Ibu, Hari Ayah Nasional diadakan untuk mengapresiasi peran penting seorang ayah sebagai sosok yang melindungi, mendidik, dan mengayomi keluarga.
Lantas, mengapa jatuh pada tanggal 12 November, sih? Yuk, Grameds, simak sejarahnya dulu di bawah ini! 👇🏻
Sejarah Hari Ayah Nasional
Hari Ayah Nasional pertama kali ditetapkan pada tahun 2006 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kota Solo, Jawa Tengah. Peringatan ini diinisiasi oleh Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP), sebuah organisasi yang sebelumnya juga berperan dalam merayakan Hari Ibu. Mereka merasa penting untuk memberikan pengakuan serupa bagi ayah dan menyoroti kontribusi ayah dalam pembentukan karakter anak serta kesejahteraan keluarga. 👨👩👧👦
Proses penetapan Hari Ayah Nasional berawal dari pengkajian para anggota PPIP mengunjungi kota-kota di Indonesia untuk mencari tahu pendapat masyarakat mengenai sosok dan peran ayah. Dalam perjalanan ini, mereka menyadari bahwa banyak keluarga yang sangat menghargai ayah namun tidak ada momen khusus untuk merayakannya secara nasional.
Pada tanggal 12 November 2006, diadakanlah deklarasi Hari Ayah Nasional di Solo, yang kemudian diikuti oleh sejumlah kota lain, termasuk Maumere di Flores, Nusa Tenggara Timur.
Sejak saat itu, Hari Ayah Nasional mulai dikenal masyarakat meski perayaannya masih terbilang sederhana dan tidak terlalu luas. Bentuk perayaan biasanya bersifat personal, seperti menghabiskan waktu bersama ayah, memberikan ucapan, atau memberikan hadiah kecil sebagai ungkapan kasih sayang dan penghargaan. 🤗
Baca juga: Buku Dompet Ayah Sepatu Ibu, Memahami Arti Keluarga yang Sebenarnya
Nah, untuk menghargai peran dan kasih ayah sekaligus untuk merayakan hari ayah nasional ini, Gramin punya beberapa rekomendasi buku fiksi dan nonfiksi tentang ayah yang wajib banget kamu baca, Grameds! Yuk, kita sama-sama berikan apresiasi lebih untuk ayah dan menyusuri cerita tentang kisah kasih ayah lewat bacaan spesial berikut ini! 💌
Rekomendasi Buku Fiksi dan Nonfiksi tentang Ayah
1. Sabtu Bersama Bapak
“Hai, Satya! Hai, Cakra!'' Sang Bapak melambaikan tangan.
Ini Bapak.
Iya, benar kok, ini Bapak.
Bapak cuma pindah ke tempat lain.
Gak sakit. Alhamdulillah, berkat doa Satya dan Cakra.
Mungkin Bapak tidak dapat duduk dan bermain di samping kalian. Tapi, Bapak tetap ingin kalian tumbuh dengan Bapak di samping kalian. Ingin tetap dapat bercerita kepada kalian. Ingin tetap dapat mengajarkan kalian. Bapak sudah siapkan. Ketika punya pertanyaan, kalian tidak pernah perlu bingung ke mana harus mencari jawaban. I don’t let death take these, away from us. I don’t give death, a chance.
Bapak ada di sini. Di samping kalian. Bapak sayang kalian.
Sabtu Bersama Bapak adalah sebuah cerita. Tentang seorang pemuda yang belajar mencari cinta. Tentang seorang pria yang belajar menjadi bapak dan suami yang baik. Tentang seorang ibu yang membesarkan mereka dengan penuh kasih. Dan, tentang seorang bapak yang meninggalkan pesan dan berjanji selalu ada bersama mereka.
2. Seribu Wajah Ayah
Malam ini, kamu dipaksa untuk menengok ke belakang sampai lehermu pegal. Kamu dipaksa untuk berkejar-kejaran dengan waktu untuk kembali memunguti potongan masa lalu. Beragam ekspresi wajah ayahmu seketika hadir membayang: bahagia, sedih, bangga, marah, murung, kecewa, dan aneka ekspresi lain yang kamu terlalu lugu untuk mendefinisikannya.
Meskipun begitu, kamu yakin betul, masih banyak wajah yang ia sembunyikan di hadapanmu. Juga, yang tak benar-benar kamu perhatikan karena kamu terlalu asyik dan sibuk dengan duniamu. Ada sesal di sana, tentang ketulusan yang kamu campakkan.
Tentang rindu yang dibawa pergi. Tentang budi yang tak sempat—dan memang tak akan pernah—terbalas. Seribu wajah ayah sekalipun yang kamu kenang dan ratapi malam ini, tak ‘kan pernah mengembalikannya. Buku Seribu Wajah Ayah mengajak pembaca untuk merefleksikan kasih orang tua kepada anaknya. Di balik kasih orang tua, terdapat pengorbanan yang dilakukan orang tua agar dapat memberikan kehidupan yang bahagia bagi anak-anak. Selain merefleksikan, buku ini juga mengajak pembaca untuk bersyukur atas orang-orang tersayang yang Tuhan hadirkan di dalam hidup kita.
3. Ayah
Betapa Sabari menyayangi Zorro. Ingin dia memeluknya sepanjang waktu. Dia terpesona melihat makhluk kecil yang sangat indah dan seluruh kebaikan yang terpancar darinya. Diciuminya anak itu dari kepala sampai ke jari-jemari kakinya yang mungil.
Kalau malam Sabari susah susah tidur lantaran membayangkan bermacam rencana yang akan dia lalui dengan anaknya jika besar nanti. Dia ingin mengajaknya melihat pawai 17 Agustus, mengunjungi pasar malam, membelikannya mainan, menggandengnya ke masjid, mengajarinya berpuasa dan mengaji, dan memboncengnya naik sepeda saban sore ke taman kota.
4. Janji untuk Ayah
Sejak kecil, yang Elang tahu adalah ia hanya tinggal bersama ibunya di Leuwibatu. Elang tidak benar-benar tahu siapa ayahnya, juga apakah ia punya keluarga selain ibu. Setiap Elang bertanya kepada ibunya, ibunya tidak pernah memberi jawaban. Sampai ibunya meninggal saat masa covid, Elang mendapatkan petunjuk di secarik kertas tentang keberadaan ayahnya.
Berbekal informasi itu, Elang berjanji untuk menemukan ayahnya dan mendapatkan jawaban atas hidup yang dijalaninya selama ini. Elang pun memulai perjalanannya. Selama perjalanan, Elang mendapatkan sudut pandang baru ‘dunia luar’ yang tak pernah ia temui. Perjalanan itu juga membawa transformasi karakter pada diri Elang. Elang menemukan sisi dirinya yang lain yang sebelumnya tidak pernah ia bayangkan. Perjalanan menemui ayahnya menjadi perjalanan panjang bagi Elang, baik secara fisik maupun emosional.
Janji untuk Ayah merupakan novel bertema keluarga yang ditulis oleh penulis best-seller Seribu Wajah Ayah. Karakter dibangun dengan rapi dan kuat sepanjang petualangan cerita. Tidak membosankan sebab alurnya begitu dinamis dan menyajikan hal-hal baru di setiap episode.
5. Surat Kecil untuk Ayah
Ayah, di rentang waktu yang mengurangi usia, aku takut kekecewaan masih saja berdiam di dadamu. Sungguh tiada keinginan selain melihat seulas senyum bahagia di hari tuamu. Sudah cukup kau berjuang demi menciptakan hidupku yang lebih baik. Segala hal yang kau lakukan tak akan terbalas oleh apa pun. Kau paling paham, bahwa aku butuh kasih dan sayangmu.
Jangan biarkan sedih mengaliri wajahmu. Dalam setiap doa yang kau panjatkan, ada harapan-harapanku yang terwujud meski kadang sulit. Tetaplah menjadi bagian penting perjalananku, Ayah. Hingga nanti kita merasakan bahagia yang paling tinggi, di usia kita yang tak ada lagi.
6. Bila Esok Ayah Tiada
Anakku, engkau kebanggaan Ayah. Engkau anugerah Allah yang terbaik. Ketahuilah bahwa engkau hidup di masa yang berbeda dengan masa Ayah. Engkau akan menghadapi beban yang lebih berat dan banyak fitnah. Orang saling tidak percaya, senang berbantah-bantahan, lebih mendahulukan akal daripada hati, dan sering mengecilkan perintah Tuhan.
Sementara itu seiring dengan berjalannya waktu, Ayah akan bertambah tua. Kehidupan di dunia yang tidak kekal ini pun suatu saat pasti berakhir. Ayah tak mungkin selalu bersamamu. Bila Esok Ayah Tiada berisi 67 pesan terbaik tentang kehidupan dari seorang ayah kepada anak untuk menemani setiap langkah anak agar kuat menghadapi zaman penuh cobaan dan fitnah yang membentang di depan.
7. Cerita untuk Ayah
Elang, seorang stand up comedian yang belum sukses, tidak punya hubungan yang baik dengan ayahnya. Bagi Elang, sang ayah terlalu sibuk bekerja dan tidak pernah ada untuknya. Meski masih tinggal serumah, mereka berdua nyaris seperti orang asing bagi satu sama lain.
Ketika ayahnya tiada, Elang mulai menyesal mengapa dia tidak dekat dengan ayahnya ketika beliau masih hidup. Kemudian suatu hari keajaiban terjadi. Elang terbangun tujuh hari sebelum ayahnya meninggal. Sekarang dia punya waktu yang terbatas untuk melakukan semua hal yang sebelumnya tidak bisa dia lakukan dengan ayahnya.
8. Ayah, Ini Arahnya ke Mana, ya?
Ayah, setelah dewasa aku bertemu banyak orang yang menyakitkan dalam hidup dan kali ini aku gak punya banyak keberanian untuk melawannya. Ayah, kadang aku kalah, kadang aku kuat, kadang semuanya terjadi begitu saja dengan penuh pura-pura yang aku coba kesampingkan rasa sakitnya.
Ayah, hari ini aku kesepian dan gak tahu harus lari kemana lagi. Ayah, ini arahnya ke mana, ya? Anak kecil ini kehilangan jalan pulangnya.
Ayah, Ini Arahnya ke Mana, ya? adalah buku yang mengangkat isu fatherless dan kehilangan. Buku ini hadir untuk kalian peluk dengan rasa rindu kepada seseorang yang sudah pergi. Mengisahkan seorang anak yang kehilangan sosok Ayah dan tidak tahu arah hidupnya akan ke mana.
Ketika membaca buku ini kalian akan merasa bahwa ternyata hidup tanpa sebuah arahan dari seseorang yang sudah kita jadikan nahkoda memang sangat berat dan melelahkan. Namun, hidup harus tetap berjalan sebagaimana mestinya. Melalui buku ini, kita juga akan menemukan eksperimen baru berupa interaksi yang menarik pada halaman aktivitas yang diberikan.
Emosional pembaca akan diajak naik turun sampai pada titik ikhlas akan berjalannya hidup. Buku ini akan lebih mengajarkan kalian untuk bersyukur apabila sosok Ayah atau panutan kalian dalam hidup masih ada.
Kabar baiknya, ada special offer untuk buku Ayah, Ini Arahnya ke Mana, ya? karya Khoirul Trian khusus untuk kamu, Grameds! Dengan harga spesial Rp79.000, kamu bisa dapat bonus bookmark, buku TTD, stiker, dan surat spesial. Buruan beli sekarang dengan klik banner di bawah ini karena periode promo hanya sampai 15 November 2024 aja, lho!
Sekali lagi, selamat merayakan hari ayah nasional, Grameds! Semoga ayah-ayah hebat yang selalu berjuang untuk keluarganya di luar sana selalu diberikan kesehatan dan usia yang panjang, ya. Dan untuk ayah-ayah yang telah lebih dulu mengudara, semoga mereka juga selalu berbahagia di sisi Tuhan. 🤍💐
Buku-buku tentang ayah dapat kamu temukan di Gramedia.com. Berbagai penawaran spesial menanti dirimu, ikuti terus promo-promonya di bawah ini, ya! 🙌🏻
Header: Dok. Gramedia
Penulis: Btari Najwa Naila