Intrik Mematikan Agatha Christie di And Then There Were None

Intrik Mematikan Agatha Christie di And Then There Were None

Bayangkan kamu ada di sebuah pulau terpencil, dikelilingi oleh orang asing dan nyawamu terancam setiap saat! 😰

Bukan sekadar liburan di tempat yang indah, tapi terjebak dalam sebuah permainan mematikan—satu per satu, orang-orang mulai menghilang dengan cara yang mengerikan. Nggak ada yang bisa dipercaya, dan setiap langkah menjadi taruhan hidup atau mati.

And Then There Were None, novel thriller karya Agatha Christie ini membawa pembaca pada perjalanan penuh ketegangan, misteri, dan kejutan tak terduga. Dengan tokoh-tokoh yang menyimpan rahasia kelam dan sebuah kematian yang menunggu di setiap sudut.

Penasaran tentang kisahnya? Simak ulasannya di bawah! ⤵️

Tentang Agatha Christie

Agatha Christie, sering dijuluki "Ratu Kriminal", adalah seorang penulis asal Inggris yang terkenal dengan karya ikonik bergenre novel misteri. Lahir pada 15 September 1890 di Torquay, Inggris, Christie memulai karir menulisnya pada usia yang relatif muda, namun namanya benar-benar dikenal dunia setelah terbitnya The Mysterious Affair at Styles pada 1920, yang memperkenalkan detektif terkenal Hercule Poirot.

Karya-karya Christie dikenal dengan alur cerita yang cerdik, karakter-karakter unik, dan twist yang tak terduga di akhir cerita.

Selama kariernya yang luar biasa, Agatha Christie menulis lebih dari 60 novel detektif, 14 kumpulan cerita pendek, serta beberapa drama panggung. Beberapa karya terkenalnya, seperti Murder on the Orient Express, The Murder of Roger Ackroyd, dan And Then There Were None, masih dianggap sebagai karya terbesar dalam sastra misteri hingga saat ini. Keahlian Christie dalam merangkai teka-teki pembunuhan dan membangun ketegangan membuatnya tetap menjadi inspirasi bagi penulis dan pembaca di seluruh dunia.

Sumber: wikimedia

Selain menulis, Agatha Christie juga seorang traveller! Ia banyak menghabiskan waktu di berbagai negara, terutama di Timur Tengah, yang sering jadi latar beberapa karyanya. Sayang, Agatha Christie meninggal pada 12 Januari 1976. Meski begitu, karyanya tetap hidup, terus dibaca, dan diadaptasi dalam berbagai bentuk media hingga kini.

Sinopsis And Then There Were None

andBeli di Sini!


Sepuluh anak Negro makan malam;

Seorang tersedak, tinggal sembilan.

Sembilan anak Negro bergadang jauh malam;

Seorang ketiduran, tinggal delapan.

Delapan anak Negro berkeliling Devon;

Seorang tak mau pulang, tinggal tujuh.

Tujuh anak Negro mengapak kayu;

Seorang terkapak, tinggal enam.

Enam anak Negro bermain sarang lebah;

Seorang tersengat, tinggal lima.

Lima anak Negro ke pengadilan;

Seorang ke kedutaan, tinggal empat.

Empat anak Negro pergi ke laut;

Seorang dimakan ikan herring merah, tinggal tiga.

Tiga anak Negro pergi ke kebun binatang;

Seorang diterkam beruang, tinggal dua.

Dua anak Negro duduk berjemur;

Seorang hangus, tinggal satu.

Seorang anak Negro yang sendirian;

Menggantung diri, habislah sudah.

Itulah bunyi sajak anak-anak yang tergantung dalam bingkai krom di atas perapian di kamar Vera Claythorne di Pulau Negro. Ia baru saja sampai di pulau terpencil di seberang pantai Devon itu dengan sembilan orang lainnya, suami-istri pelayan Mr & Mrs Rogers, Mr Justice Wargrave seorang hakim, bekas tentara Philip Lombard, mantan polisi William Henry Blore, seorang wanita tua yang kaku Emily Brent, veteran perang Jenderal Macarthur, anak muda tampan Tony Marston, dan Dokter Armstrong.

Mereka semua diundang secara misterius untuk berlibur di Pulau Negro oleh seorang Mr. Owen. Sepuluh orang diundang ke sebuah rumah mewah dan modern di sebuah pulau di seberang pantai Devon. Sepuluh orang dengan rahasia kelam masing-masing, datang tanpa curiga pada sore musim panas yang indah. Tetapi tiba-tiba terjadi serentetan kejadian misterius. Pulau tersebut berubah menjadi pulau maut yang mengerikan ketika orang-orang itu tewas satu demi satu.

Ramalan Sepuluh Tentara Kecil

Bukan sekadar lagu anak-anak, Sepuluh Tentara Kecil jadi ramalan kelam yang menyelimuti para tokoh dalam And Then There Were None. Lagu tersebut berisi deskripsi tentang kematian para tamu di pulau terpencil.

Para tokoh mulai menyadari bahwa kematian mereka mengikuti pola yang sama dengan lirik dalam lagu tersebut. Rasa tak berdaya pun muncul, seolah-olah nasib mereka sudah ditentukan dan nggak bisa diubah.

Orang-orang yang tersisa mulai berpikir siapa di antara mereka yang akan jadi korban berikutnya dan mulai mencurigai satu sama lain. Kepercayaan diri mereka perlahan pudar, mereka terseret dalam permainan pikiran yang semakin rumit. Lagu itu, yang seharusnya terdengar ringan dan tidak berbahaya, justru menjadi benang merah yang menghubungkan semua peristiwa pembunuhan dalam cerita ini.

Namun, lebih dari sekadar simbol kematian, Sepuluh Tentara Kecil juga mengungkap tentang tanggung jawab dan penyesalan. Masa lalu penuh dosa yang dimiliki setiap karakter akhirnya menghantui mereka di pulau tersebut.

Keadilan atau Balas Dendam?

Dengan alur cerita yang penuh ketegangan, plot yang cerdik, dan kejutan di setiap tikungan, And Then There Were None menjadi salah satu novel misteri terbaik sepanjang masa. Ketegangan yang meningkat di setiap kematian membuat pembaca terus tertarik hingga halaman terakhir.

Novel ini nggak cuma menawarkan misteri yang menantang, tapi juga soal keadilan, rasa bersalah, dan pembalasan. Setiap karakter menyimpan rahasia kelam, dan seiring dengan terungkapnya masa lalu mereka, pembaca diajak untuk mempertanyakan apakah mereka pantas menerima nasib yang menimpa mereka.

Dengan ketegangan yang mencekam dan alur yang penuh kejutan, Agatha Christie berhasil menciptakan karya yang nggak hanya memikat, tapi juga menggugah pemikiran.

Bagi penggemar thriller dan misteri, And Then There Were None adalah bacaan yang nggak boleh dilewatkan. Meski sudah terbit sejak puluhan tahun lalu, daya tariknya tetap kuat dan relevan, ini sekaligus membuktikan bahwa Agatha Christie layak menjadi "Ratu Kriminal" di dunia sastra.

Rekomendasi Novel Agatha Christie

Kalau kamu suka dengan ketegangan di And Then There Were None, pasti bakal suka juga dengan rekomendasi novel Agatha Christie lainnya yang penuh misteri dan kejutan seru!

1. Pembunuhan di Teluk Pixy (Evil Under The Sun)

andBeli di Sini!

Arlena Marshall yang bertubuh menggiurkan, berwajah cantik, dan berambut tebal merah menyala tampak sangat mencolok di antara para penghuni Hotel Jolly Roger di Pulau Penyelundup. Beberapa hari kemudian ia ditemukan tewas tercekik di salah satu pantai pulau itu.
Siapakah yang telah membunuh Arlena si perayu? Apakah suaminya yang angkuh dan pendiam, yang mengetahui istrinya telah berzinah? Atauhkan anak tirinya yang aneh, yang membuat boneka lilin berwajah Arlena dan menancapinya dengan peniti? Aturan si fanatic agama yang batinnya tersiksa karena kecantikan Arlena? Atau si pemuda tampan yang mencintainya dengan begitu terang-terangan?
Atau, barangkali, salah satu wanita yang mempunyai–atau mengira mempunyai–alasan untuk menghendaki kematian Arlena? Hercule Poirot, yang sedang berlibur di tempat tragedi ini terjadi, bersedia mengorbankan liburnya untuk mencoba mengungkap kasus yang membingungkan ini.

Dengan banyaknya motif dan kecurigaan yang mengelilingi para penghuni pulau, misteri pembunuhan Arlena Marshall semakin rumit untuk dipecahkan. Di tengah kebingungannya, Hercule Poirot harus menggunakan segala kecerdikan dan pengamatannya untuk mengungkap siapa di antara mereka yang mampu melakukan kejahatan mengerikan ini. Akankah ia berhasil mengungkap identitas pembunuh Arlena sebelum lebih banyak nyawa melayang?

2. Maut di Udara (Death In The Clouds)

andBeli di Sini!

Madame Giselle tewas di kursinya di Prometheus, pesawat mewah yang terbang menuju Croydon. Tak ada yang tahu bagaimana itu terjadi, dan kini para penumpang berusaha mengingat-ingat apa pun atau siapa pun yang tak biasa dalam penerbangan itu: Jane Grey yang cantik dan pemalu, Norman Gale yang penuh perhatian, Cicely Horburn yang gelisah, Jean Dupont si arkeolog muda yang dengan gesit membunuh lebah yang berdengung di atas kepala para penumpang, sampai Hercule Poirot yang tertidur di kursinya.
Lebahkah yang menyebabkan kematian wanita itu? Ataukah duri sumpitan beracun yang dibuat tampak seperti lebah yang ditemukan di lorong pesawat? Sekali lagi Poirot pun memulai penyelidikannya.

Kematian Madame Giselle semakin misterius. Hercule Poirot kembali menggali setiap petunjuk untuk mengungkap kebenaran, dan hanya waktu yang akan menunjukkan siapa di antara mereka yang menyimpan rahasia mematikan.

3. Nemesis

andBeli di Sini!

Dengan sangat tidak percaya, Jane Marple membaca surat yang ditujukan kepadanya dari Mr Rafiel yang baru saja meninggal, seorang kenalan yang dia temui sebentar saat berlibur di St. Honore, seperti yang diceritakan dalam "A Caribbean Mystery." Rafiel telah meninggalkan instruksi baginya untuk menyelidiki kejahatan setelah kematiannya.
Satu-satunya masalah adalah, dia gagal memberi tahu wanita itu siapa yang terlibat atau di mana dan kapan kejahatan itu dilakukan. Itu paling menarik. Segera dia dihadapkan dengan kejahatan baru, yakni pembunuhan. Tampaknya seseorang bersikeras bahwa kejahatan masa lalu tetap terkubur.
Kamu akan menyukai perjalanan Miss Marple mengunjungi banyak rumah dan kebun tua sembari mencoba mencari tahu apa yang diinginkan oleh kenalannya yang baru saja meninggal. Rafiel tidak dibunuh, jadi sepertinya aneh. Tapi uang yang dia tinggalkan untuknya adalah harta karun. Kamu bakal suka pendekatan Christie dalam buku ini, karena benar-benar mendorong pembaca untuk terus berpikir.

Jane semakin dekat pada kebenaran yang mengejutkan, namun juga semakin berisiko terjerat dalam bahaya yang tak terduga. Akankah ia mampu mengungkap misteri ini, atau justru menjadi korban dari kejahatan yang tak termaafkan?

4. Mayat dalam Perpustakaan (The Body In Library)

andBeli di Sini!

Saat itu masih pukul tujuh pagi ketika pasangan suami-istri Bantry menemukan mayat seorang wanita muda di perpustakaan mereka. Wanita muda itu mengenakan gaun pesta dan riasan tebal yang kini terlihat acak-acakan.
Tapi siapa dia? Bagaimana dia bisa berakhir di perpustakaan itu padahal pasangan Bantry sama sekali tidak mengenalnya? Dan apa hubungannya dengan mayat seorang gadis lain, yang ditemukan hangus terbakar di tambang terbengkalai?
Pasangan Bantry memohon Miss Marple membongkar misteri ini sebelum orang-orang mulai bergunjing. Ini adalah novel klasik Christie dan yang kedua setelah The Murder at the Vicarage. Seperti biasa, Christie memanfaatkan latar dengan hotel yang menampung banyak tersangka, termasuk penari cacat, penari profesional, dan pelatih tenis yang kaya.
Ada juga Basil Blake yang menyebabkan banyak gosip di St Mary Mead. Miss Marple berhasil memecahkan kejahatan dan menempatkan semua penilaian cerdas dan akal sehat yang mengagumkan.

Sebuah karya yang nggak hanya menghadirkan ketegangan, tapi juga mengajak pembaca untuk terus berpikir, siapa sebenarnya yang bisa dipercaya?

5. Mayat Misterius (The Clocks)

andBeli di Sini!

Rumah di Wilbraham Crescent... itulah tempat terjadinya pembunuhan! Kelihatannya begitu nyaman, tirai yang rapi, kebun yang terawat, dan sebagainya. Tetapi seorang laki-laki tewas di sana, dibunuh dengan pisau dapur...
Terpikat oleh orang-orang yang berkerumun di sekelilingnya, gadis itu memandang dan berhenti berfikir... Dia kaget ketika ada suara membisik telinganya. Dia menoleh dan mendapati dirinya berhadapan dengan orang yang dikenalnya. Sekitar dua menit kemudian, gadis itu mati dicekik.

Dalam balutan ketegangan dan intrik yang tak terduga, pembaca diajak untuk mengikuti jejak-jejak penuh teka-teki menuju kebenaran yang mengguncang. Apa yang tampak sebagai kejahatan yang sederhana, ternyata menyimpan rahasia yang jauh lebih gelap. Siapakah yang berada di balik tirai kenyamanan yang tampaknya sempurna ini?

Grameds, novel ini bakal bikin kamu masuk ke dalam perjalanan yang penuh kejutan. And Then There Were None bukan cuma soal siapa yang membunuh, tapi juga tentang keadilan, rasa bersalah, dan pembalasan yang menarik untuk direnungkan.

Kalau kamu tertarik untuk membaca lebih banyak karya Agatha Christie, jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan novel-novel seru lainnya dengan harga spesial dan bonus menarik! 🎁✨

andCek di Sini!

Dapatkan diskon 25% setiap pembelian buku Agatha Christie! Promo ini hanya berlaku di Gramedia.com selama periode 1 April - 31 Mei 2025. Yuk koleksi seri Agatha Christie sekarang juga!


Enter your email below to join our newsletter