Trauma Bukan Salahmu! Kenali Penyebab & Solusinya di It Didn’t Start With You
Grameds, pernah nggak sih merasa ada yang salah dengan diri sendiri atau terus-menerus dipenuhi oleh pikiran negatif? Jika iya, mungkin itu bukan sekadar kebetulan. Bisa jadi ada alasan di balik perasaan dan pikiran yang selama ini kamu pendam. Tanpa disadari, beban emosional yang kamu rasakan mungkin berasal dari sesuatu yang lebih dalam—sesuatu yang bahkan tidak sepenuhnya berasal dari pengalaman hidupmu sendiri.
Lewat buku It Didn’t Start With You: Bukan Kamu Penyebabnya, Mark Wolynn mengajak kita untuk menelusuri jejak trauma yang tersembunyi dalam keluarga. Buku ini membahas bagaimana "warisan emosional" yang tertanam dalam genetik bisa memengaruhi kesehatan mental kita. Yuk, kita gali lebih dalam buku It Didn't Start With You berikut ini!🤗
Sinopsis It Didn't Start With You
Depresi. Anxiety. Sakit kronis. Fobia. Pemikiran obsesif. Terdapat bukti yang meyakinkan bahwa akar dari gangguan-gangguan tersebut tidak berasal dari pengalaman hidup yang langsung Anda alami atau dari ketidakseimbangan kimiawi di otak--melainkan dari sejarah hidup dari akar keluarga kita. Riset terbaru menemukan bahwa pengalaman traumatis DAPAT DIWARISKAN secara turun temurun. Anda serta orang-orang tersayang di dekat Anda kini tidak lagi sendiri.
Dalam buku ini, kita akan tersadar betapa "warisan-warisan emosional" yang sering tersembunyi, tercatat dalam genetika kita dan menjelma menjadi pengalaman traumatis yang menyandera jiwa kita. It Didn`t Start With You membangun pendekatannya dari hasil studi para pakar terdepan di bidang ilmu psikologi, namun diformulasikan sedemikian rupa sehingga sangat mudah dipahami--dan dipraktikkan. It Didn't Start With You merupakan pendekatan transformatif demi hidup yang berkualitas.
Menelusuri Jejak Trauma Lewat It Didn't Start With You Bersama Mark Wolynn
Dalam buku It Didn’t Start With You dibahas konsep menarik tentang bagaimana trauma bisa diwariskan dari generasi ke generasi. Lewat riset ilmiah dan pengalaman klinis, Wolynn menjelaskan bahwa kondisi seperti kecemasan, depresi, bahkan fobia, bisa berakar dari pengalaman traumatis yang dialami oleh leluhur kita.
Mark Wolynn sendiri adalah pendiri Family Constellation Institute dan telah mengajar di berbagai institusi ternama, seperti University of Pittsburgh dan Western Psychiatric Institute. Ia dikenal sebagai ahli dalam bidang trauma lintas generasi dan kesehatan mental, serta banyak menulis artikel di berbagai media ternama seperti Psychology Today dan Mind Body Green.
Melalui buku ini, Grameds akan diajak untuk memahami bahwa emosi dan trauma yang kita alami mungkin bukan sekadar hasil dari kejadian hidup kita sendiri, tetapi juga dipengaruhi oleh sejarah keluarga yang tersimpan dalam ingatan genetik kita. Buku ini menawarkan pendekatan yang mudah dipahami untuk mengenali pola-pola yang diwariskan, serta memberikan panduan untuk membantu kita menyembuhkan luka emosional yang mungkin tersembunyi.
Buat Grameds yang tertarik dengan kesehatan mental, buku ini bisa jadi bacaan yang membuka wawasan. It Didn’t Start With You bukan hanya berisi teori, tapi juga dilengkapi dengan pertanyaan reflektif dan panduan praktis untuk memahami pola keluarga serta cara mengatasinya. Cocok untuk dibaca sendiri atau bersama pasangan dan keluarga agar bisa memahami lebih dalam tentang hubungan emosional yang diwariskan.
Special Offer It Didn't Start With You
Buat Grameds yang tertarik, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mulai membaca buku ini! Saat ini, It Didn’t Start With You sedang dalam special offer, di mana kamu bisa mendapatkannya dengan harga spesial Rp72.000. Tapi perlu diingat, penawaran hanya berlaku sampai 10 Maret 2025!
Yuk, kita sama-sama belajar memahami pentingnya kesehatan mental sejak dini. Bahkan sebelum membangun keluarga, kita bisa mencegah penerusan trauma dan beban emosional yang mungkin sudah ada sejak generasi sebelumnya. Ketuk gambar di bawah untuk mendapatkan penawaran spesialnya!⤵️😊
Dapatkan Special Offer di Sini!
Baca juga: Wakaf Al-Qur'an Gramedia: Berbagi Cahaya Ilmu di Bulan Ramadan yang Suci
Rekomendasi Buku Psikologi Kesehatan Mental Lainnya
For You, Myself
Rasa sedih yang kita rasakan, tidak akan hilang hanya dengan senyuman atau tawa palsu yang seolah-olah obat bius, maupun usaha berkata kepada diri sendiri "Ayo, kamu pasti bisa" yang sesungguhnya sama saja dengan membohongi diri.
Banyak orang masih menganggap kalau sedih yang berlebih adalah depresi, stres, bahkan ada yang menyebutkan "Ah, paling kurang iman". Padahal, depresi itu tidak sesederhana stres atau sedih. Depresi berkaitan dengan sesuatu pada otak yang mengalami penurunan fungsi.
Jadi, depresi itu bukan sesuatu yang disebabkan oleh lemahnya mental seseorang, kok. Depresi itu seperti flu-nya gangguan jiwa, bisa kambuh kapan aja. Terkadang, itu terjadi bahkan tanpa bisa kita prediksi karena berkaitan dengan sistem biologis dalam diri.
Kita jangan berpikiran bahwa orang depresi itu nggak punya masa depan, percuma menemui psikolog, atau bahkan nggak akan ada yang peduli. Yakinlah ada banyak pertolongan di luar sana yang bisa kamu raih, dan kamulah yang memegang kendali atas kondisimu sendiri. Untuk itu, jika kamu merasa mengalami depresi, yuk segera cari bantuan untuk mendapatkan pertolongan yang bisa membantu kamu merasa lebih baik.
Kalau saya punya kesempatan bicara dengan diri saya di masa lalu, saya mau berterima kasih. Terima kasih sudah berjuang sekeras itu Tanpamu, yang terseok-seok itu,, saya yang hari ini nggk akan ada. Kalau kamu… Apa yang ingin kamu katakan untuk dirimu di masa lalu?
Lost Connections: Penyebab Depresi yang Sesungguhnya dan Solusinya yang Tak Terduga
Jurnalis Johann Hari mengalami depresi sejak kecil dan mulai mengonsumsi antidepresan saat remaja. Ia diberitahu—seperti seluruh generasinya—bahwa penyebabnya adalah ketidakseimbangan kimiawi di otaknya. Sebagai orang dewasa yang terlatih dalam ilmu sosial, ia mulai mempertanyakan hal ini, dan akhirnya menyadari bahwa hampir semua hal yang diberitahukan kepada kita tentang depresi dan kecemasan itu salah.
Ia menemui ilmuwan sosial di seluruh dunia, yang mengungkap penyebab depresi dan kecemasan yang sebenarnya. Sebagian besar penyebabnya ternyata tidak terletak pada otak kita, tetapi cara kita hidup saat ini.
Perjalanan Hari membawanya ke komunitas Amish di Indiana dan masyarakat yang melakukan perlawanan di Berlin, menunjukkan wawasan baru mengenai depresi secara jelas dan dramatis. Buku ini menawarkan solusi yang sangat berbeda dari solusi yang selama ini ditawarkan kepada kita: solusi yang menawarkan harapan nyata.
Obat Jiwa Itu Tersembunyi di Rumah Sendiri
Ema, seorang ibu dan dokter, di tengah puncak kariernya sebagai influencer, harus menghadapi kenyataan pahit ketika didiagnosis dengan gangguan bipolar. Perjuangannya tidak hanya melawan penyakit yang merenggut kestabilan hidupnya, tetapi juga menghadapi masa lalu kelam dan trauma yang terpendam.
Lewat pengalaman menemukan obat jiwanya, Ema ingin memberikan akses edukasi kesehatan jiwa yang lebih terjangkau kepada semua orang. Ia yakin bahwa setiap individu berhak menemukan cahaya dalam kegelapan saat mencari kesembuhan jiwa.
“Obat Jiwa Itu Tersembunyi di Rumahku Sendiri” adalah kisah nyata tentang perjuangan melawan gangguan mental, kekuatan cinta, dan upaya menemukan kedamaian batin. Kisah ini mengajakmu untuk melihat lebih dalam tentang pentingnya kesehatan mental dan bagaimana dukungan serta pemahaman dari orang-orang terdekat dapat menjadi penyelamat di saat-saat tergelap.
Trauma yang diwariskan dari generasi ke generasi mungkin terasa seperti beban yang tak terlihat, tapi memahami akar masalahnya bisa menjadi langkah pertama untuk melepaskan diri darinya. It Didn’t Start With You memberikan wawasan berharga tentang bagaimana trauma bisa berdampak pada kehidupan kita dan menawarkan cara untuk menyembuhkannya.
Jadi, kalau Grameds ingin lebih memahami diri sendiri dan pola emosional dalam keluarga, buku ini bisa jadi bacaan yang tepat. Yuk, mulai perjalanan untuk mengenali dan menyembuhkan trauma, karena kesehatan mental adalah investasi penting untuk masa depan yang lebih baik! Jangan lupa dapatkan bukunya lewat special offer di atas ya!🤗
Temukan juga berbagai buku psikologi serupa dengan harga lebih hemat dengan Promo Buku Seru Ramadan. Dengan diskon up to 25% dan tambahan berbagai potongan, kamu bisa dapatkan buku incaranmu tanpa harus bikin kantong bolong. Ketuk gambar di bawah untuk dapatkan promonya!⤵️🛒
Cek Kumpulan Buku Seru Promo Ramadan di Sini!
Header: @bacaanalya, Gramedia.com