Lebih Dekat dengan Kevin Kwan, Si Crazy Rich Asian
Hai Grameds! Sudah baca buku Crazy Rich Asians? Atau sudah nonton filmnya?
Novel yang mengungkap kehidupan kalangan jetset Tionghoa di Singapura ini memang tengah menjadi trending topic. Popularitasnya pun semakin gemilang ketika Warner Bros mengadaptasinya ke layar lebar dalam film berjudul sama.
Di balik kesuksesan novel dan filmnya, Kevin Kwan adalah sosok penting di balik pembuatan Crazy Rich Asians. Yuk, kenalan dengan sosoknya lebih dekat!
Pindah ke Amerika
Kevin Kwan lahir di Singapura pada tahun 1973. Anglo Chinese School adalah tempat di mana ia menempuh pendidikan saat masih kecil di Singapura. Saat Kevin berusia 11 tahun, ia pindah ke Amerika Serikat.
Masa-masa sekolah menengahnya dihabiskan dengan membaca buku-buku dari F. Scott Fitzgerald dan Joan Didion. Ia juga suka menghabiskan waktunya dengan berkhayal tinggal di New York. Setelah meraih gelar sarjana dalam bidang penulisan kreatif di Universitas Houston, Kevin lalu pindah ke Manhattan untuk mengejar gelar BFA-nya di Parsons School of Design.
source: variety.com
Mengikuti passion
Sekarang ini Kevin dikenal sebagai penulis kelas dunia. Meski begitu, awalnya ia tidak berniat menekuni dunia tulis-menulis. Di awal kariernya, ia menjadi seorang konsultan visual yang mengerjakan beberapa proyek dan bekerja untuk brand dan orang-orang terkenal seperti Martha Stewart, Majalah Andy Warhol's dan M&Co serta perusahaan desain legendaris milik Tibor Kalman.
Pada tahun 2000, Kevin mendirikan bisnis studio kreatifnya sendiri. Bisnisnya tersebut memang berfokus memroduksi proyek-proyek visual klien terkenal dan bergengsi seperti New York Times, The Museum of Modern Art, Rockwell Group, dan TED.com. Hampir semua proyek yang ditangani olehnya, ditonton dan disukai banyak orang.
Namun, di balik itu semua Kevin memiliki kegemaran tersendiri dengan buku. Pada akhirnya ia berhenti menjadi konsultan visual dan kembali mengikuti passion-nya yaitu menulis.
Novel debut pertama Kevin berjudul Crazy Rich Asians. Meski ia membuatnya saat sedang terpuruk, tidak disangka novelnya tersebut malah sukses besar.
Baca juga: 5 Fakta Seru di Balik Buku Crazy Rich Asians
Kevin pun melanjutkan bukunya hingga menjadi trilogi. Sekuelnya berjudul China Rich Girlfriend (2015) dan Rich People Problems (2017) yang kemudian menjadi sebuah trilogi. Mengikuti jejak novel pertamanya, novel-novel lanjutannya juga menjadi hit besar hingga terjual lebih dari satu juta kopi di Amerika Serikat.
Berkat kesuksesan novel-novelnya The Hollywood Reporter juga memasukkan nama Kevin sebagai salah satu dari "lima penulis yang patut diamati" (Five Writers to Watch) dalam daftar Penulis Paling Kuat di Hollywood di tahun 2014.
Diadaptasi ke film
Kesuksesan novel Crazy Rich Asians membuat Warner Bros tertarik mengadaptasinya ke layar lebar. Film tersebut disutradarai oleh Jon M. Chu, sutradara terkenal yang juga telah sukses membesut film-film blockbuster Hollywood.
Tidak hanya bukunya, versi filmnya ternyata juga mendapat respon positif. Sejak dirilis pada 15 Agustus 2018 lalu di Amerika Serikat, hingga kini Crazy Rich Asians masih betah duduk di puncak Box Office. Sementara itu filmnya sendiri juga ramai diperbincangkan di media sosial, tak terkecuali Indonesia.
Baca juga: 10 Quotes Terbaik di Crazy Rich Asians. Thanks to Kevin Kwan!
Ada beberapa hal unik yang Kevin lakukan selama produksi film berlangsung. Kevin melibatkan dirinya sendiri menjadi pemain figuran. Jika kamu jeli, kamu dapat melihat Kevin muncul di salah satu scene filmnya. Selain itu, untuk menjaga cerita film tidak melenceng dari novelnya, Kevin juga selalu berada di lokasi syuting.
Walaupun pencapaiannya sudah sejauh ini, namun Kevin tetap sosok yang rendah hati. Karena pada dasarnya ia berasal dari keluarga yang kaya raya, Kevin mengaku tidak mempunyai tujuan untuk mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya dari novel ataupun filmnya.
Salah satu alasannya membuat novel ini atas dasar passion-nya terhadap buku dan menulis. Selain itu, lewat novelnya tersebut Kevin ingin memberikan informasi kepada dunia luar tentang bagaimana sebenarnya budaya dan kehidupan warga keturunan Chinese-American di Asia, terutama di Singapura.
Penasaran ingin membaca novel-novel hits-nya? Segera kunjungi Gramedia.com.
Header image source: The Hollywood Reporter