Paus Fransiskus: Mengenal Bapa Suci Pemimpin Umat Katolik
Tak peduli kesalahan apapun yang mungkin dilakukan seseorang, mereka tidak boleh ditolak atau dibuang.
Ciao, Grameds! Ada yang bisa tebak dari siapakah kutipan di atas? Betul, sesuai dengan judul yang sudah Gramin tulis, kutipan inspiratif yang mengajarkan untuk terus mengampuni sesama di atas berasal dari Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik di seluruh dunia dan juga kepala negara Vatikan. Untuk teman-teman Katolik, pasti sudah sangat mengenal Paus Fransiskus sebagai kepala gereja yang sangat berpengaruh. ⛪🙏🏻
Dan untuk teman-teman yang belum tahu, Paus adalah gelar yang diberikan kepada pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma di seluruh dunia. Gelar ini berasal dari bahasa Latin "papa", yang artinya "ayah". Paus dianggap sebagai pengganti Santo Petrus, salah satu rasul Yesus Kristus yang dianggap sebagai Paus atau pemimpin pertama Gereja Katolik. Pengetahuan baru untuk kalian, Grameds!👍🏻🤩
Sebagai pemimpin utama Gereja Katolik, Paus memiliki tanggung jawab besar dalam mengajar dan menjaga ajaran-ajaran iman Katolik, serta memimpin komunitas umat Katolik yang tersebar di seluruh dunia. Paus juga dianggap sebagai simbol persatuan dan otoritas dalam Gereja Katolik. Paus Fransiskus merupakan paus ke 226 dari 21 abad terakhir di Gereja Katolik Roma.
Nah Grameds, kita akan gali lebih dalam lagi untuk mengenal Paus Fransiskus dan juga apa saja pengaruhnya selama menjabat menjadi Paus. Stay tuned, ya! 🫶🏻
Latar Belakang Paus Fransiskus
Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 (88 tahun) di Buenos Aires, Argentina, adalah figur yang sangat disegani dalam Gereja Katolik Roma dan di seluruh dunia. Sebelum terpilih menjadi Paus pada tahun 2013 dan ketika masih muda, dia memiliki pengalaman bekerja sebagai penjaga bar dan petugas kebersihan sebelum belajar menjadi ahli kimia dan bekerja sebagai teknisi di laboratorium ilmu pangan. Setelah sembuh dari penyakit pneumonia dan kista yang serius, dia merasa terpanggil untuk masuk ke Ordo Yesuit pada tahun 1958. Dia ditahbiskan sebagai imam Katolik pada tahun 1969 dan memimpin provinsi Yesuit di Argentina dari tahun 1973 hingga 1979.
Paus Fransiskus memiliki latar belakang yang kaya dalam pelayanan gerejawi dan kepemimpinan pastoral. Dia mulai sebagai seorang pendeta di Argentina setelah ditahbiskan pada tahun 1969, dan kemudian aktif dalam berbagai aspek kehidupan gerejawi, termasuk pengajaran teologi dan bimbingan pastoral kepada umat.
Kemudian, Paus Fransiskus naik dalam hierarki Gereja, menjadi Uskup Auksilier Buenos Aires pada tahun 1992, kemudian Uskup Agung pada tahun 1998. Pengangkatannya sebagai Kardinal oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 2001 menandai pengakuan atas kontribusi dan dedikasinya dalam melayani Gereja. Sebagai seorang Kardinal, Fransiskus dikenal karena keteguhan moralnya, perhatiannya terhadap masalah sosial, dan komitmennya terhadap kesederhanaan hidup.
Pada tahun 2013, Paus Fransiskus terpilih sebagai Paus ke-266 dalam Konklaf Kardinal yang berlangsung di Vatikan. Keputusannya untuk mengambil nama Fransiskus menggambarkan tekadnya untuk menghidupkan kembali semangat sederhana dan pelayanan bagi yang miskin yang dianut oleh Santo Fransiskus dari Asisi. Sejak menjadi Paus, Fransiskus telah menonjol dengan pesan-pesannya yang mencakup perdamaian, keadilan sosial, dan perhatian terhadap lingkungan hidup. Dia sering mengunjungi daerah-daerah yang dilanda konflik atau kesulitan untuk mendukung umat dan mempromosikan perdamaian.
Di samping itu, Paus Fransiskus juga aktif dalam mempromosikan dialog antaragama dan mengajukan panggilan untuk persatuan umat manusia di tengah perbedaan. Gaya kepemimpinannya yang dekat dengan rakyat dan pendekatan pastoral yang hangat membuatnya dicintai oleh banyak umat Katolik dan dihormati di seluruh dunia. Paus Fransiskus tetap menjadi figur yang berpengaruh dalam Gereja dan dalam panggung global, berusaha membawa harapan, inspirasi, dan perubahan positif bagi dunia saat ini.
Pengaruhnya Terhadap Dunia
Paus Fransiskus telah memiliki dampak yang mencolok dan luas terhadap dunia sejak terpilih sebagai Paus pada tahun 2013. Gaya kepemimpinannya yang sederhana dan dekat dengan rakyat telah membuatnya menjadi figur yang sangat dihormati dan disukai, tidak hanya di kalangan umat Katolik tetapi juga di seluruh dunia.
Salah satu kontribusi utama Paus Fransiskus adalah dalam mempromosikan perdamaian dan rekonsiliasi global. Dia aktif dalam upaya mediasi konflik antara negara dan dalam menyerukan perdamaian di daerah-daerah yang dilanda konflik bersenjata. Misalnya, peran mediasinya dalam memfasilitasi pendekatan antara Amerika Serikat dan Kuba adalah contoh konkret dari upaya perdamaian yang dikepalainya.
Paus Fransiskus juga menjadi suara yang kuat dalam isu-isu lingkungan hidup. Encyclic "Laudato Si'", yang diterbitkan pada tahun 2015, menyoroti pentingnya menjaga lingkungan alam dan mengatasi perubahan iklim sebagai tanggung jawab moral bersama. Dokumen ini telah menjadi pijakan untuk advokasi global terhadap perlindungan lingkungan dan pemanasan global.
Dalam hal keadilan sosial, Paus Fransiskus secara konsisten menyoroti ketidaksetaraan ekonomi, penindasan terhadap yang miskin dan rentan, serta perlunya perlindungan hak asasi manusia. Dia menentang perbudakan modern dan secara terbuka mengadvokasi hak-hak imigran, penghapusan hukuman mati, serta perlindungan hak-hak perempuan.
Di dalam Gereja Katolik, Paus Fransiskus telah membawa semangat baru dalam melayani umat dan menjalankan misi gerejawi. Dia mendorong kesederhanaan, inklusivitas, dan perhatian khusus terhadap mereka yang miskin dan terpinggirkan. Paus juga mendorong gereja untuk lebih aktif dalam menyuarakan dan menanggapi masalah-masalah sosial kontemporer.
Secara keseluruhan, Paus Fransiskus telah menjadi figur global yang memainkan peran penting dalam membawa pesan-pesan moral, perdamaian, keadilan, dan perlindungan lingkungan ke dalam agenda internasional. Dengan gaya kepemimpinannya yang membumi dan aksi-aksinya yang berani, dia telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia untuk berbuat baik dan mengadvokasi perubahan positif dalam dunia yang semakin kompleks ini.
Juga, apakah Grameds sudah mengetahui berita terkini tentang Paus Fransiskus? Paus Fransiskus dijadwalkan melakukan Kunjungan Kenegaraan ke Indonesia pada 3 hingga 6 September 2024. Indonesia akan menjadi negara pertama yang dikunjungi Paus dalam rangkaian perjalanannya ke kawasan Asia Pasifik, yang meliputi kunjungan ke Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura lho, Grameds!
Kunjungan Paus Fransiskus memiliki makna penting bagi seluruh bangsa Indonesia, tidak hanya bagi umat Katolik tetapi juga bagi semua pemeluk agama. Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat pesan toleransi, persatuan, dan perdamaian dunia. Ini adalah kali pertama seorang Bapa Paus mengunjungi tanah air kita setelah kedatangan terakhir di tahun 1989 dengan Paus Yohanes Paulus II. Ini adalah momen yang sudah ditunggu sekian lama oleh para umat Kristen maupun Katolik dari Sabang sampai Merauke.
Menarik banget, kan, kisah salah satu orang yang sungguh berpengaruh bagi dunia ini? Bagi Grameds yang ingin mengenal dan menyelami lebih dalam juga menambah pengetahuan akan siapa itu Paus Fransiskus dan perjalanan hidupnya, Gramin punya 3 rekomendasi buku yang bisa kalian baca, lho! Simak sampai habis, Grameds. 😄👍🏻
1) Fransiskus, Manusia Pendoa (2024)
Buku berjudul Fransiskus, Manusia Pendoa menggambarkan Jorge Mario Bergoglio, yang kini dikenal sebagai Paus Fransiskus, sebagai seorang pendoa yang tak kenal lelah sekaligus pekerja keras. Dia adalah pribadi sederhana yang selalu mengutamakan kepentingan orang lain. Meskipun tampil dengan kesederhanaan dan kepolosan, Paus Fransiskus memiliki latar belakang teologis yang kuat. Sebagai tokoh besar, dia tetap hidup seperti warga biasa, menggunakan kereta bawah tanah dan bus. Keteguhannya dalam memerangi kemiskinan dan marginalisasi menjadikannya simbol harapan bagi kaum miskin dan tertindas.
Buku ini menyoroti bagaimana kerendahan hati, semangat, dan keteguhan Paus Fransiskus dalam memimpin Gereja, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan zaman, berakar dari kehidupan doanya yang mendalam. Doa baginya adalah perpaduan antara keberanian, kerendahan hati, dan penyembahan, yang mampu mengubah hati manusia meskipun kenyataan di sekitarnya tidak berubah. Melalui biografi ini, tampak bagaimana doa menjadi sumber kekuatan utama dalam hidup dan pelayanannya, memberi harapan bahwa musim semi bagi Gereja Katolik mungkin telah tiba setelah melalui musim dingin yang panjang.
2) Mari Bermimpi (2024)
Salah satu kutipan inspiratif dari buku Mari Bermimpi karya Paus Fransiskus adalah: "Kita hidup pada suatu masa percobaan. Kenyataannya, kita semua diuji dalam hidup. Dengan cara itulah kita tumbuh. Dalam ujian hidup, Anda menyingkapkan hati Anda sendiri: seberapa kuatkah ia, seberapa berbelas kasih, seberapa besar, atau seberapa kecil." Kutipan ini menekankan bahwa ujian hidup membentuk karakter kita dan memberikan peluang untuk tumbuh.
Buku Mari Bermimpi mengajak pembacanya untuk melihat setiap ujian sebagai peluang untuk berkembang. Paus Fransiskus menginspirasi kita untuk menghadapi tantangan dengan keberanian, menjadikan setiap cobaan sebagai batu loncatan menuju masa depan yang cerah. Buku ini memberikan harapan dan keyakinan bahwa setiap cobaan adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan dan kebahagiaan.
3) Fransiskus, Paus Dari Dunia Baru (2024)
Buku Fransiskus, Paus dari Dunia Baru menggambarkan suasana menegangkan di pelataran Basilika Santo Petrus, Vatikan, di mana ribuan orang berkumpul dengan payung-payung yang mengembang, menahan udara dingin dan hujan yang mengguyur. Mereka menantikan tanda dari cerobong asap Kapel Sistina. Tepat pada pukul 19.05, segumpal asap putih mulai muncul, awalnya tipis namun kemudian semakin tebal dan bersih. Asap putih itu mengirimkan pesan jelas bahwa Paus baru telah terpilih, memicu sorak-sorai dari kerumunan yang bersemangat. Hujan pun berhenti, seolah memberi tanda berakhirnya penantian panjang tersebut.
Saat jendela besar teras utama Basilika Santo Petrus terbuka, Kardinal dari Buenos Aires, Jorge Mario Bergoglio, muncul. Sebagai Jesuit pertama yang menjadi Uskup Roma dan yang pertama dalam sejarah Gereja yang memilih nama Fransiskus, dia langsung menyatakan visinya dengan rendah hati: “Saya menginginkan Gereja yang miskin dan untuk orang miskin!” Dengan pengumuman ini, Paus Fransiskus memulai kepemimpinannya yang penuh harapan bagi banyak orang, mencerminkan komitmennya terhadap kerendahan hati dan pelayanannya bagi mereka yang kurang beruntung.
Itu dia beberapa rekomendasi buku tentang Paus Fransiskus yang tentunya menarik banget buat dibaca dan dipelajari. Grameds bisa mulai pre-order buku-buku ini, lho. Masa pre-order sudah dimulai dari tanggal 9 sampai 19 Juni 2024, jika Grameds tertarik, bisa mengklik banner di bawah ini! Jangan sampai kehabisan ya, teman-teman. ✨🤗⤵️
Penulis: Adila Vernias
Sumber Header: ABC News