Merasakan Atmosfir Amerika Latin dari Buku Rekomendasi Ini
Amerika bukan hanya New York dengan kemegahan lampu di Times Square atau Patung Liberty. Dari wilayah geografis, kita menurun sedikit ke arah Selatan. Ada banyak sekali kekayaan budaya, kritik politik, dan berbagai kisah peristiwa lainnya dari Amerika Latin yang sangat menarik untuk bisa kita rasakan.
Karya sastra dari Amerika Latin selalu mempunyai sentuhan tulisan magis. Tiap kamu membacanya, kamu akan terhisap masuk dalam dunia baru, dan merasakan POV (Point of View) seru sebagai tokoh yang berada di belahan bumi Latin.
Bagi kamu penyuka sastra dunia, pasti sudah tak asing dengan penulis bernama Gabriel Garcia Marquez atau Miguel Angel Asturias, yang juga peraih penghargaan Nobel. Tapi untuk kamu yang ingin membaca karya-karya sastra terbaik dari wilayah selatan Benua Amerika ini, berikut Admin rekomendasikan yang patut dimasukkan dalam list TBR (To Be Read) kamu.
14 Rekomendasi Buku Asal Amerika Latin
1. Di Tengah Musim Dingin (In the Midst of Winter)
Richard Bowmaster, seorang profesor lanjut usia, menabrak mobil Evelyn Ortega, imigran gelap dari Guatemala, saat badai salju dahsyat terjadi di Brooklyn. Evelyn datang meminta pertolongan Richard ke rumahnya, dan ia tak tahu mesti bagaimana. Ia pun meminta saran kepada Lucia Maraz, penyewa di rumahnya yang berasal dari Chili.
Insiden tersebut membuat kehidupan ketiga orang ini saling terkait, dan masing-masing mulai menemukan kebenaran tentang betapa mereka telah dibentuk oleh berbagai tragedi yang mereka saksikan. Sementara itu, tanpa disangka Richard dan Lucia menemukan cinta yang sesungguhnya telah lama ada di antara mereka.
2. Para Peziarah yang Janggal (Strange Pilgrims)
Berisi 12 cerita pendek dengan 192 halaman, buku ini menceritakan tentang kehidupan orang-orang Amerika Latin di Eropa. Ada cerita tentang kemuraman, kegigihan, duka lara, dan aspirasi dalam menjalani kehidupan di negeri asing. Lalu tentang seorang pelacur Brazil yang mulai uzur melatih anjing-anjingnya untuk menangis di makam yang telah dipilihnya untuk dirinya sendiri. Hingga wanita yang mencari nafkah dengan menjual mimpi-mimpinya.
3. Sang Alkemis
Berkisah tentang Santiago, seorang anak gembala dari Andalusia, Spanyol yang berkelana dan berusaha mengejar mimpi-mimpinya untuk memperoleh harta karun yang terpendam di Piramida-Piramida Mesir.
Dalam perjalanannya tersebut, ia bertemu dengan berbagai macam orang, mulai dari seorang lelaki yang mengaku dirinya adalah seorang Raja, penjual kristal, perempuan gipsi, suku-suku padang pasir sampai sang Alkemis. Hal yang unik di buku ini adalah, tidak ada seorang tokoh pun yang mempunyai nama. Mereka hanya disebutkan dengan nama-nama panggilan tersebut.
Namun, perjalanan yang semula bertujuan untuk menemukan harta duniawi tersebut tiba-tiba berubah menjadi penemuan harta di dalam diri, serta penemuan berbagai pengalaman dan pembelajaran lain yang didapatkannya dalam perjalanan tersebut, seperti bagaimana cara membaca tanda-tanda alam, bahasa universal, jiwa dunia, dan lain sebagainya.
Baca versi e-booknya di sini >>> Sang Alkemis
4. Like Water for Chocolate
Kisah ini berpusat pada seorang perempuan bernama Tita, putri bungsu dari keluarga La Garza. Keluarga ini memiliki tradisi yang mengharamkan seorang putri bungsu dari keturunan keluarga mereka untuk menikah, demi merawat orang tuanya seumur hidup.
Akhirnya, hal ini membuat Tita kehilangan banyak sekali kesempatan untuk bahagia. Dimulai dari ia yang harus merelakan kekasih rahasianya yang bernama Pedro, menikah dengan kakak kandung perempuannya karena ketahuan berbohong kepada sang ibu. Ia bahkan dipaksa menyiapkan jamuan untuk para tamu yang datang ke pesta pernikahan keduanya.
Namun ternyata, setiap masakan yang dibuat Tita menghadirkan sebuah efek magis. Mulai dari kue pernikahan yang membuat setiap tamu yang menggigitnya tiba-tiba menangis dan muntah karena menahan perasaan rindu, sajian makan malam yang membuat kakak keduanya merasakan api gairah yang membara di dalam tubuhnya hingga menyulut mereka bertingkah liar dan pergi keluar dari rumah, sampai hidangan bernama Mole yang bisa membuat suasana hati orang-orang di sana jadi penuh semangat dan ceria tanpa sebab yang jelas.
5. Sang Jenderal di Dalam Labirinnya (The General in His Labyrinth)
Ini adalah kisah politis nan tragis dari Jenderal Simón Bolívar yang berusaha menyatukan sebuah benua. Ia dikenal sebagai El Libertador atau sang Pembebas dan pahlawan yang paling dihormati di negara-negara Amerika Latin, juga di wilayah Barat.
Menceritakan tentang perjalanan terakhirnya pada tahun 1830 dari Sungai Magdalena menuju laut, menapaktilasi tempat-tempat dia pernah memperoleh kejayaan, sambil meratapi impiannya yang pupus untuk negeri-negeri Amerika bersatu.
Meski sudah disingkirkan dari kekuasaan, diintai para pembunuh, fisiknya ringkih dan menua sebelum waktunya akibat penyakit fatal, sang Jenderal masih tetap sosok yang sangat berapi-api dan tak bisa ditebak. Menjelang akhir hayatnya, ia berkelana dalam labirin masa lalu yang masih kuat melekat di benaknya, di tengah puing-puing kekuasaannya.
6. Seratus Tahun Kesunyian (One Hundred Years of Solitude)
Novel ini bercerita tentang keturunan keluarga Buendia yang selama tujuh generasi tinggal di suatu daerah bernama Macondo. Sebuah desa baru di atas awan, di pegunungan yang indah, tenang, dan terpencil yang didirikan oleh Jose Arcadio Buendia dan istrinya, Ursula Iguaran, sebagai pemimpin rombongan yang bermigrasi ke sana. Saking terpencilnya, orang-orang luar bahkan sampai sulit menemukan desa itu, kecuali kaum-kaum gipsi yang terkadang mampir dan berkeliling dengan kemampuan ajaibnya.
Kisah ini diawali dengan deskripsi Macondo pada awal berdiri, yang semula tidak terhubung dengan dunia luar sama sekali. Bahkan perkembangan dunia luar hanya diketahui warga Macondo dari para gipsi yang terkadang mampir ke desa itu.
Kemudian berlanjut dengan kegilaan Jose Arcadio Buendia terhadap kemajuan dan peradaban, hingga terobsesi dengan teknik-teknik alchemist dan rela menukar apa saja demi pengetahuan yang didapat dari Melquiades, seorang gipsi yang arwahnya melarut ke dalam cairan kimia. Kisah berlanjut sampai dengan terbuktinya ramalan mengenai keturunan Buendia dan nasib-nasib mereka yang harus mengalami siklus berulang yang hanya berisi kesunyian, kematian, dan kutukan selama 100 tahun.
Kamu juga bisa baca versi e-booknya di sini >>> Seratus Tahun Kesunyian (One Hundred Years of Solitude)
7. Dataran dalam Kobaran Api
Buku ini terdiri dari kumpulan cerita pendek yang memotret tajam kehidupan penduduk desa-desa di pedalaman Meksiko pada masa menjelang industrialisasi, mengikuti masa Revolusi yang panjang, dan perjuangan mereka dalam melawan negara yang dianggap sebagai pemberontak demi perubahan untuk nasibnya di masa depan.
Kemiskinan dan keterpencilan adalah gambaran kehidupan sehari-hari di dalam buku ini, namun tokoh-tokoh di sini dideskripsikan memiliki karakter yang sangat kuat, penuh dengan harga diri, integritas, dan martabat yang tak tergoyahkan, meskipun sekeliling mereka diliputi keputusasaan, kekalutan, kesendirian, ketakutan, hingga sampai pada kepasrahan.
8. Cinco Esquinas (Lima Sudut)
Dua pasangan kaya raya dari kalangan elite di Lima terlibat skandal seks yang berujung pada pemerasan. Hal ini terjadi di era 1990-an, pada masa pemerintahan Presiden Alberto Fujimori yang korup dan penuh gejolak. Enrique, seorang pengusaha berpengaruh, mendapat kunjungan Rolando Garro, editor tabloid bereputasi buruk.
Garro menyimpan foto-foto cabul Enrique dan memaksanya berinvestasi di tabloid Destapes yang dikelola Garro. Enrique menolak, dan esok harinya foto-foto itu muncul di halaman depan tabloid tersebut. Ketika Garro tewas terbunuh, serangkaian peristiwa terjadi susul-menyusul dan melibatkan berbagai kalangan yang ingin mengungkap maupun menutupi kasus tersebut.
9. Tuan Presiden (El Senor Presidente)
Mengisahkan diktator keji di sebuah negara Amerika Latin dan rencana-rencana licin untuk menghabisi lawan politiknya. Novel ini dipuji oleh para kritikus, karena penggambarannya yang mencengangkan atas dampak psikologis suatu pemerintahan totaliter.
Mengambil sebagian dari pengalamannya sendiri bekerja sebagai wartawan di bawah situasi politik yang represif, sang penulis mengerahkan segala perangkat sastranya dan memakai banyak penggambaran surealis untuk menunjukkan dampak negara tentara terhadap psikologi individual warganya.
Dalam pidato penerimaan Hadiah Nobel Sastra 1967, Asturias berkata, “Karya saya akan terus mencerminkan suara orang kebanyakan, mengumpulkan mitos-mitos dan keyakinan tradisional mereka, dan pada saat yang sama melahirkan suatu kesadaran universal mengenai problematika Amerika Latin.”
10. Pak Tua yang Membaca Kisah Cinta
Buku ini mengisahkan tentang seorang pria tua berusia tujuh puluhan bernama Antonio Jose Bolivar, yang hidup menyendiri di rimba raya Ekuador dan gemar menghabiskan waktunya dengan membaca novel-novel cinta picisan. Ia tinggal bersama istrinya yang bernama Dolores di sebuah lokasi pemukiman yang disediakan pemerintah.
Di sana mereka merentang harapan hidup di wilayah baru tanpa persiapan demi menghindari gunjingan dari tetangga mereka sebelumnya, yang menyebut bahwa sang istri tidak dapat hamil. Karena tanpa persiapan apa pun untuk bertahan hidup, malang, istrinya tidak dapat bertahan karena malaria.
Karena putus asa dan tidak dapat kembali ke desa asalnya, maka ia mengutuk neraka hijau yang dianggapnya telah merenggut nyawa istri yang sangat dicintainya. Namun dalam keputusasaannya itu ia tahu, ia belum cukup mengenal hutan itu untuk dapat membencinya.
Kemudian Pak Tua bertemu dengan suku Indian Shuar yang merupakan penduduk asli Amazon. Suku ini kemudian membantunya untuk bertahan hidup sesuai dengan irama alam, mulai dari bagaimana berburu, sampai membuat rumah. Hingga akhirnya ia malah tak sanggup membenci hutan lagi dan jatuh cinta padanya.
Suatu ketika datanglah manusia-manusia perusak yang mengganggu keseimbangan dalam hutan. Hanya demi memperoleh sekian meter tanah datar, mereka sampai menebangi pohon secara liar, bahkan sampai memburu macan kumbang. Inilah awal mula ketenangan Antonio terusik dan awal mula ditemukannya mayat-mayat yang mengenaskan karena diterkam oleh macan betina yang marah.
11. Kekasih Jepang (The Japanese Lover)
Ini kisah cinta rahasia yang bertahan hampir 70 tahun lamanya, namun terpisahkan karena perang dunia. Pada tahun 1939, Alma Belasco tinggal bersama pamannya di rumah besar dan mewah di San Francisco, setelah Polandia jatuh ke tangan Nazi. Di sana, Alma bertemu Ichimei Fukuda, anak laki-laki yang tenang dan pendiam, anak tukang kebun berkebangsaan Jepang. Tanpa diketahui orang-orang, rasa cinta yang lembut mulai berkembang di antara mereka.
Ketika Jepang menyerang Pearl Harbor, mereka berdua terpaksa berpisah. Ichimei dianggap musuh dan dipindah dengan paksa ke kamp-kamp internir. Sebetulnya, Alma dan Ichimei berulang kali bertemu, namun cinta mereka ditakdirkan untuk selalu dirahasiakan dari dunia.
Puluhan tahun kemudian, Alma tinggal di panti werda di masa-masa akhir hayatnya dan bertemu Irina Bazili yang bekerja di panti tersebut. Irina dan Seth, cucu Alma, jadi berteman dan mereka penasaran oleh sejumlah hadiah dan surat misterius yang dikirimkan kepada Alma. Dari situ sedikit demi sedikit mereka mengetahui tentang Ichimei dan kisah cinta rahasianya bersama Alma.
12. Cinta di Tengah Wabah Kolera (Love in the Time of Cholera)
Masih dengan cerita cinta yang tak bersama di masa lalu. Hampir 52 tahun berlalu semenjak Fermina Daza menolak cinta Florentino Ariza dan menikahi Dr. Juvenal Urbino. Selama itu, Florentino jatuh ke banyak pelukan wanita, namun cintanya hanya untuk Fermina. Setelah bersumpah setia, Florentino menunggu-nunggu hari ketika ia dapat menjumpai Fermina lagi.
Ketika suami Fermina meninggal sewaktu mencoba menangkap burung nuri kesayangannya yang kabur ke pohon mangga, Florentino mengambil kesempatan untuk menyatakan cintanya yang abadi kepada Fermina. Tetapi bisakah cinta masa muda bersemi kembali pada masa-masa senja kehidupan mereka?
13. Pedro Paramo
Demi memenuhi janji terakhir kepada ibunya, Juan Preciado pergi ke Comala untuk mencari ayahnya, Pedro Páramo. Alih-alih menemukan kota yang selalu diceritakan dengan penuh nostalgia kebahagiaan, ia tiba di Comala yang gersang dan ditinggalkan. Namun, Comala tak sepenuhnya mati.
Kota itu dipenuhi bayang-bayang dan gumaman, dan Juan Preciado pun mendengar berbagai kisah muram bagaimana Comala menderita dalam cengkeraman kekuasaan Pedro Páramo. Di celah-celah tipis antara yang hidup dan yang mati, Comala masih didiami penghuni-penghuni terakhirnya yang tak mau dan tak bisa pergi.
14. Rumah Kertas
Buku ini bercerita tentang Bluma Lennon, seorang dosen Universitas Cambridge. Ia meninggal tertabrak mobil saat sedang asyik membaca buku kumpulan puisi karya Emily Dickinson. Kemudian tentang rekannya yang tiba-tiba menerima paket misterius yang dialamatkan kepada Bluma, berisi sebuah buku terjemahan Spanyol berjudul The Shadow-Line karya Joseph Conrad, yang dipenuhi serpihan semen kering dan dikirim dengan cap pos Uruguay.
Penyelidikan yang dilakukan oleh sang rekan, membawa ia bertemu dengan para penggila buku lainnya. Mulai dari menelusuri kebiasaan-kebiasaan para pecinta buku dari yang normal hingga yang di luar batas kewajaran, sampai menguak kebenaran mengerikan di balik misteri buku Joseph Conrad yang bersalut serpihan semen kering yang diterima olehnya tersebut.
Baca juga: Kenali Literatur Asia Timur Melalui Buku-Buku Ini
Nah, itu dia buku-buku dari sastrawan Amerika Latin yang patut kamu baca. Segera dapatkan bukunya di Gramedia.com atau langsung baca e-booknya di Gramedia Digital.
Untuk kamu yang belum memiliki buku-buku tersebut dan ingin segera mengoleksinya, yuk, buruan dapatkan bukunya sekarang juga di Gramedia.com! Saat ini Gramedia sedang ada promo-promo menarik yang sangat sayang untuk kamu lewatkan. Langsung cek di bawah ini ya!
Sumber foto header: internationalinvestment.net & Dok. Gramedia.com
Penulis: Almira Rahma Natasya & Ikha Destriyani