Merayakan Hari Dongeng Nasional: Keajaiban Cerita dalam Membentuk Karakter Anak
“If you see the magic in fairy tale, you can face the future” - Danielle Steel
Hai, Grameds!
Setuju nggak sih, di tengah gejolak zaman yang dipenuhi kemajuan teknologi, keajaiban dongeng masih tetap menjadi sumber imajinasi yang tak tergantikan? Sebagai langkah awal menuju nostalgia dan refleksi, mari kita merayakan Hari Dongeng Nasional dan merenungkan betapa pentingnya keajaiban cerita dalam membentuk karakter anak-anak dan membimbing mereka melalui dunia imajinatif yang kaya akan nilai-nilai kehidupan.
Asal-usul Hari Dongeng Nasional
Grameds, ada yang tahu nggak sih asal-usul Hari Dongeng Nasional? Awalnya, Hari Dongeng Nasional hanya diperingati di negara-negara tertentu saja. Hingga akhirnya, Indonesia pun ikut serta dalam perayaan Hari Dongeng Nasional yang diperingati setiap tanggal 28 November. Hari Dongeng Nasional pertama kali dideklarasikan pada tahun 2015 oleh Forum Dongeng Nasional dan komunitas lainnya, dengan dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Penetapan tanggal 28 November sebagai Hari Dongeng Nasional tidak lepas dari sosok Drs. Suyadi atau yang lebih dikenal dengan nama Pak Raden. Pak Raden adalah seorang pendongeng ternama Indonesia yang lahir pada tanggal 28 November 1932. Pak Raden telah berkontribusi besar dalam memperkenalkan dongeng di Indonesia. Beliau telah mendongeng di berbagai media, mulai dari radio, televisi, hingga pentas panggung. Dongeng-dongeng yang beliau sampaikan selalu sarat dengan pesan moral dan pendidikan.
Dengan adanya Hari Dongeng Nasional, harapannya budaya mendongeng yang mulai ditinggalkan, dapat dilestarikan di tengah maraknya teknologi yang terus berkembang.
Pengertian Dongeng
Menurut Charles Perrault, dongeng merupakan suatu cerita pendek tentang petualangan khayalan dengan situasi dan tokoh gaib dan luar biasa. Namun secara umum, dongeng adalah bentuk narasi lisan atau tertulis yang mengisahkan cerita-cerita fiktif atau fantasi yang sering kali melibatkan karakter-karakter khayalan, keajaiban, atau unsur-unsur tidak biasa/tak lazim.
Dongeng biasanya mengandung nilai-nilai kehidupan yang dapat memberikan pesan moral atau pelajaran hidup kepada pembacanya. Ada berbagai jenis dongeng, beberapa diantaranya adalah dongeng rakyat, dongeng mitologi, dan dongeng anak.
Dongeng rakyat biasanya merupakan cerita-cerita yang berkembang dalam suatu masyarakat dan diwariskan dari generasi ke generasi. Dongeng rakyat sering mencerminkan nilai-nilai budaya dan tradisi suatu daerah. Sedangkan dongeng mitologi, biasanya berupa cerita-cerita yang berkembang di dalam suatu masyarakat dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Beda lagi dengan dongeng anak, dongeng anak dikhususkan untuk anak-anak dan sering mengandung pesan moral atau pelajaran yang disampaikan dengan cara yang sederhana dan menarik.
Peran Dongeng dalam Pembentukan Karakter Anak
Bukan cuma sekadar kisah fiktif, dongeng memainkan peran penting terhadap pertumbuhan anak dalam berbagai aspek, baik dari segi kognitif, emosional, sosial, maupun karakter anak. Nah, berikut adalah beberapa peran dongeng dalam pembentukan karakter anak:
Membentuk Anak Menjadi Kreatif dan Imajinatif
Dongeng yang penuh dengan karakter fantasi dapat membantu mengembangkan kemampuan imajinasi dan kreativitas anak-anak lho, Grameds! Dengan membacakan dongeng kepada anak-anak, kita juga membuka pintu dunia imajinasi mereka.
Mengembangkan Kemampuan Sosial Anak
Dengan membacakan dongeng untuk anak-anak, kita juga membantu mereka memahami dinamika sosial dan memperkaya kemampuan berinteraksi anak-anak dengan orang lain lho, Grameds? Kok Bisa?
Iya, karena dalam cerita-cerita dongeng seringkali ada interaksi antar karakter yang menggambarkan hubungan sosial, persahabatan, maupun konflik. Dari sinilah anak belajar bersosialisasi dan menghadapi konflik di dunia nyata.
Mengajarkan Nilai-Nilai Moral Kehidupan
Sudah bukan rahasia lagi bahwa hampir semua dongeng mengandung pesan moral atau pelajaran hidup. Dari sinilah anak-anak dapat memetik nilai-nilai kebaikan, kejujuran, persahabatan, dan tanggung jawab.
Melatih Anak Berpikir Kritis
Ketika membacakan dongeng untuk anak-anak, tanpa kita sadari, kita telah mengajak anak-anak untuk memahami alur cerita, mengidentifikasi masalah, serta mencari solusi. Hal ini tentunya dapat merangsang keterampilan berpikir kritis anak-anak.
Membentuk Anak Menjadi Mandiri
Melalui perjalanan karakter dalam dongeng, anak-anak dapat belajar tentang kemandirian, keberanian, dan bagaimana menghadapi tantangan.
Menanamkan Nilai Budaya dan Identitas Pada Anak
Dalam jenis dongeng rakyat, terdapat nilai-nilai budaya dan identitas masyarakat daerah tertentu. Dengan membaca dongeng rakyat, anak-anak dapat memahami dan menghargai warisan budaya mereka melalui dongeng.
Ternyata dongeng bukan hanya hiburan semata ya, Grameds! Dongeng juga bisa menjadi sarana pendidikan yang efektif dalam membentuk karakter dan memberikan bekal pengetahuan pada anak-anak selama masa pertumbuhan mereka. Melalui cerita-cerita atau dongeng yang mereka dengarkan atau baca, anak-anak dapat menyerap nilai-nilai yang terkandung dalam dongeng, membentuk karakter mereka, dan membantu mereka menjadi individu yang lebih baik secara moral dan sosial.
5 Rekomendasi Buku Dongeng untuk Membentuk Karakter Anak
Setelah menyadari sejumlah manfaat yang luar biasa dari dongeng dalam membentuk karakter anak, pasti Grameds sangat antusias untuk memulai kegiatan membacakan dongeng di rumah, dong? Nah, simak rekomendasi buku dongeng berikut ini, yuk!
Dongeng Favorit PAUD: Kucing Bersepatu Bot
Buku dengan 12 halaman ini menceritakan tentang Si Bungsu yang mendapatkan warisan seekor kucing. Dia pun putus asa, mengira nasibnya sial sekali. Namun ternyata, si Kucing memintanya untuk tidak khawatir! Kucing itu meminta tas dan sepatu bot, lalu pergi menghadap Raja.Yuk, Grameds! Ajak anak berpetualang dengan kisah Kucing Bersepatu Bot ini. Kira-kira apa, ya, yang akan dilakukan Kucing Bersepatu Bot itu? Apakah si Bungsu bisa hidup bahagia?
Dongeng Anak Hebat: Kumpulan Kisah Budi Pekerti
Grameds, buku ini akan membawa buah hati ke dalam parade kisah indah penuh makna dan puisi anak yang menawan! Dengan total 184 halaman, kisah-kisah di dalamnya berasal dari dongeng dan cerita rakyat berbagai belahan dunia. Buku ini dapat membangun budi pekerti, keberanian, dan cinta kasih.
Salah satu cerita di dalamnya adalah kisah Carabas dan Kucing bersepatu Bot. Carabas hanya mendapatkan warisan seekor kucing dari ayahnya. Saat dia meratapi bagian warisannya, ternyata kucing itu bisa bicara! Kucing itu meminta Carabas untuk membuatkan sepasang sepatu bot untuknya. Lalu, Kucing Bersepatu Bot ingin membuktikan bahwa dirinya bisa berguna untuk Carabas. Kira-kira apa saja yang dilakukan Kucing Bersepatu Bot untuk Carabas?
Dongeng Karakter Utama Anak Usia Dini: Mandiri
Sikap mandiri adalah harapan setiap orangtua terhadap anaknya. Dongeng ini disusun untuk menanamkan sikap mandiri sejak usia dini. Cerita di dalamnya dikemas dengan menyajikan karakter yang sederhana dan imajinatif dan sudah disesuaikan dengan usia anak-anak, namun berkesan dan inspiratif untuk mendorong anak bersikap mandiri.
Dongeng Karakter Positif PAUD: Bawang Merah Mencari Bawang Putih
Grameds, tentunya sudah tidak asing dong dengan cerita rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih! Namun ada yang berbeda nih, Grameds! Jika pada biasanya cerita legendaris yang satu ini berakhir dengan Bawang Merah dan ibunya yang tetap jahat dan mendapatkan karma atas perbuatannya, dalam buku ini Bawang Merah dan Ibunya dibuat memiliki hati yang lebih lembut dengan merasa menyesal setelah berbuat jahat pada Bawang Putih dan bahkan mencarinya.
Nah, di sini anak bisa belajar untuk meminta maaf atas kesalahannya dan belajar juga untuk memaafkan kesalahan orang lain. Cerita ini juga sangat cocok untuk dibaca oleh anak pembaca pemula (early reader) karena jumlah teksnya yang telah disesuaikan dan hanya sedikit, serta menggunakan bahasa dan kalimat yang ringan juga sederhana.
Dongeng Fabel Imajinatif untuk Anak Usia Dini
Ingin anak bisa bersikap positif dan berpikir kritis, Grameds? Buku ini mungkin bisa jadi salah satu pilihan yang tepat.
“Kenapa ayam berkokok setiap pagi? Kenapa kanguru suka melompat? Kenapa kerbau suka berkubang di lumpur?”
Ada banyak cerita imajinatif tentang karakteristik binatang yang disukai anak-anak usia dini. Ceritanya memikat dan menyenangkan, disampaikan dengan kata-kata yang singkat sehingga bisa dijadikan materi membaca untuk anak usia dini dan mendidik anak untuk bersikap positif dan berpikir kritis.
Yuk, Grameds! Kenalkan anak-anak dengan buku-buku yang penuh petualangan dan keajaiban. Dengan begitu, kita tidak hanya memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengeksplorasi dunia imajinatif, tetapi juga membangun fondasi karakter yang kuat melalui kisah-kisah yang berharga. Selamat Hari Dongeng Nasional, Grameds! 📚✨
Sejuta Buku Hadir di Semesta Buku!
Kabar baik untuk Grameds yang sedang berburu diskon buku di penghujung tahun, Gramedia menghadirkan 1.000.000 buku dengan diskon hingga 90% dalam Semesta Buku, yang akan diselenggarakan pada tanggal 6-10 Desember 2023 di Kompas Gramedia Palmerah Barat.
Nggak hanya belanja buku, kamu juga bisa mengikuti kegiatan lainnya, mulai dari talkshow bersama penulis-penulis terkenal, seperti Ratih Kumala dan Leila S. Chudori, screening film dari Rekata Studio, diskusi naskah bersama para editor Penerbit Gramedia di Editor's Clinic, silent writing dan silent reading bersama Gramedia Writing Project, dan masih banyak kegiatan menarik lainnya yang bisa kamu ikuti!
Buku-buku di atas bisa kamu dapatkan dengan harga murah meriah di Semesta Buku. Jadi, jangan sampai kamu ketinggalan infonya, ikuti media sosial Semesta Buku di Instagram dan TikTok @semestabuku_id, ya, Grameds!
Sampai jumpa di Semesta Buku!🚀🌠
Sumber gambar header: freepik.com
Penulis: Hani Zaharani
Editor: Puteri C. Anasta