Monster: 5 Kejahatan Terseram Johan Liebert, Sadis dan Manipulatif!

Monster: 5 Kejahatan Terseram Johan Liebert, Sadis dan Manipulatif!

Konnichiwa, Grameds! 👋

Kalau ngomongin antagonis anime yang paling bikin merinding, siapa yang terlintas di benakmu? Mungkin ada yang menyebut Kira dari Death Note atau Muzan dari Demon Slayer, tapi ada satu karakter yang level kengeriannya benar-benar berbeda: Johan Liebert dari Monster! 😱

Johan bukan sekadar villain biasa—dia adalah sosok yang dingin, cerdas, manipulatif, dan mampu menghancurkan hidup orang lain tanpa mengotori tangannya dengan setetes darah pun. Bayangkan, hanya dengan ucapan, dia bisa mengubah seseorang menjadi pembunuh. Lalu, apa saja kejahatan Johan yang membuatnya dijuluki antagonis paling mengerikan di dunia anime dan manga? Yuk, kita bahas satu per satu! 🔥

⚠️Spoiler alert⚠️

5 Kejahatan Johan Liebert yang Tak Terlupakan

Johan Liebert bukan sekadar antagonis biasa—dia adalah mimpi buruk dalam wujud manusia. Johan selalu meninggalkan jejak kehancuran ke mana pun dia pergi. Berikut lima kejahatan paling mengerikan yang pernah dilakukan oleh Johan dalam Monster!

1. Meracuni Direktur Heinemann dan Para Dokter

Saat masih kecil, Johan dirawat di rumah sakit setelah ditembak di kepala. Di sana, ia mendengar Dr. Tenma—dokter yang menyelamatkannya—mengeluh tentang atasannya yang korup. Entah bagaimana, Johan menganggap keluhan itu sebagai perintah dan langsung bertindak.

Dengan cara yang sangat tidak terduga, ia meracuni Direktur Heinemann dan dua dokter lainnya dengan permen beracun. Dengan kondisinya yang sekarat terbaring di atas kasur, ia berhasil membuat situasi di mana Direktur Heinemman dan para dokter mengambil permen tersebut.

Dr. Tenma tentu saja terkejut dengan kematian mendadak atasannya, apalagi ia dituduh sebagai pelakunya. Kejadian ini bukan hanya bukti awal betapa kejamnya Johan, tetapi juga bagaimana dia bisa memanipulasi keadaan sejak usia muda tanpa usaha yang tampak besar.

2. Memanipulasi Kakaknya Sendiri untuk Menembaknya

Johan dan saudara kembarnya, Anna, memiliki masa kecil yang kelam. Salah satu momen paling menyakitkan dalam hidup mereka terjadi saat Johan membunuh orang tua angkat mereka. Tidak cukup dengan itu, ia lalu mencuci otak Anna dan menyuruhnya untuk menembaknya di kepala.

Sumber: writinglighting.wordpress.com

Tindakan ini bukan hanya upaya Johan untuk menguji batas kakaknya, tetapi juga caranya menanamkan trauma mendalam dalam diri Anna. Meski berhasil selamat, Johan membuktikan bahwa bahkan Johan tidak peduli siapa orang yang pantas hidup. Dirinya sendiri pun tak gentar menghadapi kematian, dan orang terdekatnya pun tidak luput dari manipulasi keji yang ia lakukan.

3. Eksperimen Psikologis di Universitas Munich

Ketika kuliah di Universitas Munich, Johan tidak hanya fokus belajar—dia juga menjalankan eksperimen sosialnya sendiri. Salah satu korbannya adalah Hans Georg Schuwald, seorang pebisnis kaya bermata buta yang ia dekati dengan rencana licik.

Awalnya, Johan ingin membunuh Schuwald dan mengambil alih asetnya, tetapi rencana itu berubah. Sebagai gantinya, ia perlahan-lahan mengisolasi Schuwald dengan membunuh orang-orang di sekitarnya. Tidak hanya itu, Johan juga mempermainkan mahasiswa lain, mendorong seseorang hingga bunuh diri, dan menciptakan permainan berbahaya di atap gedung universitas yang berakhir dengan banyak kematian.

4. Memicu Pembantaian di Kinderheim 511

Kinderheim 511 adalah fasilitas eksperimen yang bertujuan menciptakan "tentara super." dari anak-anak. Di sanalah Johan kecil diasuh dan mengalami perlakuan mengerikan. Namun, alih-alih menjadi korban selamanya, Johan malah membalik keadaan, ia mendominasi Kinderheim 511.

Dengan kemampuannya dalam memanipulasi orang lain, ia menciptakan ketakutan di antara anak-anak dan staf. Perlahan tapi pasti, keadaan di fasilitas itu memburuk bahkan hingga akhirnya meledak menjadi pembantaian massal. Saat semua orang saling membunuh, Johan hanya duduk tenang dan menyaksikan kehancuran yang telah ia ciptakan sendiri tanpa bantuan siapapun dan tanpa pergerakan ekstra.

5. Menghancurkan Desa Ruhenheim

Puncak kebiadaban Johan terjadi di Ruhenheim, desa kecil yang awalnya damai. Di sinilah Johan merancang "bunuh diri sempurna" dengan cara yang sangat tidak masuk akal.

Alih-alih mengakhiri hidupnya secara langsung, Johan menyebarkan senjata dan menanam ketakutan di antara warga desa. Hasilnya? Penduduk Ruhenheim yang damai dan mayoritas berusia senja itu berubah menjadi monster yang saling membunuh satu sama lain.

Kejadian ini membuktikan bahwa Johan tidak hanya seorang pembunuh, tetapi juga seorang manipulator ulung yang mampu menghancurkan seluruh komunitas hanya dengan kata-kata.

Monster Volume 5 Sudah Rilis di Gramedia.com!

Kalau Grameds makin penasaran dengan masa lalu Johan dan misteri di balik kisahnya, kabar baik nih! Monster volume 5 sudah tersedia di Gramedia.com 🎉✨

Di volume ini, kita akan diajak menjelajahi latar baru di Praha, mengikuti Tenma yang nekat menyelundupkan dirinya ke Cekoslowakia demi mencari ibu Johan.

specialBeli di Sini!

Namun, misi ini tidak berjalan mulus—Tenma harus melarikan diri dari polisi dan bertemu dengan Grimmer, seorang jurnalis yang ternyata juga tertarik dengan Kinderheim 511.

Sementara itu, sebuah cerita anak-anak misterius dari Cekoslowakia membuat Johan terguncang hebat. Apakah ada petunjuk tentang asal-usulnya di sana?


Baca Juga: Monster: Manga Psychological Thriller yang Wajib Kamu Baca!


Yang paling seru, beli di Gramedia.com kamu bisa dapatkan Monster volume 5 dengan harga spesial Rp158.000 di Gramedia.com! Plus, ada bonus gantungan kunci eksklusif untuk Grameds yang membeli selama periode 12-19 Maret 2025 selama persediaan masih ada🎁🔑

specialCek di Sini!

Jangan sampai kehabisan! Yuk, langsung amankan volume terbaru Monster di Gramedia.com dan koleksi semua serinya! 📚🔥


Penulis: Shaza Hanifah

Sumber header: Dok. Gramedia


Enter your email below to join our newsletter