Baca Buku, Dapat THR?! Yuk, Ikutan #Ngabuburead2025 Challenge Gramedia!
Grameds, siapa di sini yang sering merasa lemas saat Ramadan? Kadang, puasa bikin kita bingung mau ngapain, apalagi kalau lagi nggak ada aktivitas rutin, seperti di weekend. Ibadah sudah, tapi waktu buka masih lama—hmm, enaknya ngapain ya?🤔
Nah, daripada Grameds bingung, mending ikutan #Ngabuburead2025 Challenge dari Gramedia! Selain mengisi waktu kosong, menambah pengetahuan dan ilmu dari buku bacaan, kamu juga bisa dapatkan THR cuma-cuma, lho! Yuk, cek info #Ngabuburead2025 Challenge dan syaratnya di artikel ini! Siapa tahu dengan mengikuti #Ngabuburead2025 Challenge, kamu bisa menambah berkahnya bulan Ramadan!🤗✨
Apa itu #Ngabuburead2025 Challenge?
#Ngabuburead2025 Challenge adalah kompetisi baca buku selama bulan Ramadan yang mengajak Grameds untuk membaca, mengulas, dan mengunggah pengalaman membacanya di Instagram. Dengan mengikut challenge ini, kamu bisa menambah reading list kamu di tahun 2025,berbagi rekomendasi bacaan favorit ke teman-teman komunitas membaca, dan tentunya berkesempatan mendapatkan THR + voucher Gramedia!🎁
Gimana, sudah tertarik untuk ikutan #Ngabuburead2025 Challenge, Grameds? Yuk, cek dulu syarat dan ketentuannya di bawah!👇
Syarat & Cara Ikutan #Ngabuburead2025
Nah, ini dia syarat dan cara ikutan #Ngabuburead2025 Challenge, pastikan kamu mengikuti setiap langkahnya, ya!😊
- Follow akun Instagram @gramedia.com dan @gramediadigital (pastikan akunmu tidak di-private ya!).
- Isi data dirimu dan username Instagram di link berikut: bit.ly/Ngabuburead2025
- Update bacaanmu di Instagram Story atau Feed selama Ramadan. Untuk Story, Gramedia sudah menyiapkan template khusus di Highlights ‘Ngabuburead 2025’.
- Bisa juga lewat Reels! Tahun ini, Gramedia memberikan opsi tambahan buat Grameds yang ingin mengulas bacaan lewat video. Jangan lupa gunakan hashtag #Ngabuburead2025 #TumbuhBersama #TambahBerkahnya.✨
- Buku yang dibaca bisa dalam bentuk buku fisik (tidak harus terbitan Gramedia) maupun e-book yang tersedia di Gramedia Digital.
- Simpan semua unggahanmu di Highlights Instagram agar bisa dinilai oleh tim Gramedia.
- Periode challenge berlangsung dari 1 Maret - 30 Maret 2025.
- Pemenang akan diumumkan pada 5 April 2025.
Hadiah THR Cuma-Cuma Buat Para Pemenang!
Inilah yang ditunggu-tunggu! Bisa dapat THR sebanyak apa sih lewat #Ngabuburead2025 Challenge? Grameds, nggak tanggung-tanggung, Gramedia menyiapkan THR cuma-cuma buat tiga pemenang utama:
🏆 Juara 1: THR Rp1.000.000 + Akses Full Premium Package Gramedia Digital 1 Bulan + Voucher Gramedia.com senilai Rp 500.000.
🥈 Juara 2: THR Rp 750.000 + Akses Full Premium Package Gramedia Digital 1 Bulan + Voucher Gramedia.com senilai Rp 200.000.
🥉 Juara 3: THR Rp 500.000 + Akses Full Premium Package Gramedia Digital 1 Bulan + Voucher Gramedia.com senilai Rp 200.000.
Gimana? Seru banget, kan? Kamu bisa ngabuburit sambil baca buku, berbagi insight ke sesama pembaca buku, dan berkesempatan membawa pulang hadiah menarik! Kalo Gita sih langsung gas daftar, Grameds! 😍
Yuk, Ikutan & Tambah Berkah Ramadanmu!
Gimana, Grameds? Nggak ada alasan buat melewatkan challenge ini, bukan? Selain bisa menambah ilmu dan pengalaman membaca, kamu juga berpeluang mendapatkan THR cuma-cuma dari Gramedia, lho! Kapan lagi dapat THR yang buanyakk banget itu kalo nggak lewat #Ngabuburead2025 Challenge?🌙📖
Jadi, inilah saatnya kamu siapkan buku favoritmu, bagikan ulasannya, dan menangkan hadiahnya! Jangan lupa follow akun Instagram @gramedia.com dan @gramediadigital biar nggak ketinggalan update terbaru seputar challenge ini.😉
Oh iya, untuk kamu yang mau melengkapi koleksi buku kamu tanpa bikin kantong bolong, kamu bisa dapatkan Promo Buku Seru Ramadan yang sekarang lagi berlangsung di Gramedia.com. Dengan diskon up to 25% dan tambahan potongan super banyak, kamu bisa dapatkan koleksi buku terbaik pilihan. Yuk, cek promonya dengan ketuk gambar di bawah! Jangan sampai terlewat!⤵️🛒
Kumpulan Buku Penulis Best-Seller Gramedia
Satine
“I just need a proper date.”
“Saya cuma butuh teman bicara.”
Ada yang bilang hidup yang tertata sempurna ibarat makanan yang dikemas rapi. Semuanya tersusun pada tempatnya, cantik. Lalu, tanpa disangka terjadilah satu peristiwa, kemasan itu tersenggol, dan isinya berserakan di lantai. Hidup yang selama ini dikenal Satine runtuh saat ia menyadari dirinya tidak lebih dari sekadar perempuan kesepian.
Dalam kenekatan seseorang yang selalu bisa menyelesaikan apa pun dalam hidupnya, Satine menemukan solusi yang mempertemukannya dengan lelaki asing, Ash. Hubungan yang mereka mulai dengan keterikatan kontrak di atas kertas dan harus tunduk pada aturan, ternyata tunduk pada gejolak perasaan mereka sendiri. Lalu terjadilah peristiwa demi peristiwa yang menghadirkan pertanyaan: “Jika semua hal di muka bumi ini diatur oleh takdir, apakah pertemuan dan perpisahan juga harus takluk pada takdir?”
Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong
Berbuatlah sedikit dosa, Jamal,” kata Sato Reang kepada satu kawan sekelasnya. Jamal anak yang saleh, selalu sembahyang lima kali sehari, juga rajin mengaji. “Pahalamu sudah banyak. Bertumpuk-tumpuk. Tak akan habis dikurangi timbangan dosamu.”
Ini kisah Sato Reang. Kadang ia demikian intim dengan dirinya, sehingga ini merupakan cerita tentang aku, tapi kali lain ia tercerabut, dan ini menjadi kisah tentang Sato Reang. Isi kepalanya riuh dan berisik, terutama sejak ia berumur tujuh tahun, ketika sang ayah berkata kepadanya, “Sudah saatnya kau menjadi anak saleh.
Dompet Ayah Sepatu Ibu
Zenna dan Asrul tumbuh dalam kehidupan yang penuh perjuangan. Zenna, yang tinggal di punggung Gunung Singgalang, harus bekerja keras sambil memendam janji Abaknya yang tak pernah terwujud. Sementara itu, Asrul bersama Umi dan adiknya di Gunung Marapi hidup mandiri setelah Bapaknya menikah lagi. Keterbatasan tak membuat mereka menyerah, justru menjadi pendorong untuk terus bermimpi dan berjuang.
Takdir mempertemukan Zenna dan Asrul di bangku kuliah. Bersama, mereka membangun kehidupan yang lebih baik meski penuh rintangan. Dompet Ayah Sepatu Ibu adalah kisah mengharukan tentang cinta, kehilangan, dan tekad yang menginspirasi siapa saja untuk terus melangkah. Baca kisah lengkapnya di bawah!
Jakarta Sebelum Pagi
Jam tiga dini hari, sweater, dan jalanan yang gelap dan sepi .... Ada peta, petunjuk; dan Jakarta menjadi tempat yang belum pernah kami datangi sebelumnya.” Mawar, hyacinth biru, dan melati. Dibawa balon perak, tiga bunga ini diantar setiap hari ke balkon apartemen Emina.
Tanpa pengirim, tanpa pesan; hanya kemungkinan adanya stalker mencurigakan yang tahu alamat tempat tinggalnya. Ketika—tanpa rasa takut—Emina mencoba menelusuri jejak sang stalker, pencariannya mengantarkan dirinya kepada gadis kecil misterius di toko bunga, kamar apartemen sebelah tanpa suara, dan setumpuk surat cinta berisi kisah yang terlewat di hadapan bangunan-bangunan tua Kota Jakarta.
Ternyata Tanpamu...
Perjumpaan itu membawa harap, membuatku cenderung berangkat pada ekspektasi. Meskipun aku tak tahu, patah diam bersembunyi menungguku lengah. Terlalu lekat akan kesukaan, membawaku pada goyah tanpa arah. Hingga aku tersadar oleh cinta-Nya, “Hanya pada-Ku, kamu pantas melekat.” Sejak itu, langitku jadi lebih merah muda. Bungaku jadi semakin bermacam warna. Alam melantunkan nyanyian lepas bebas, menuntun kelegaan pada atma. Dan, ternyata tanpamu, aku ...
Logika Asa
Logika Asa adalah cerita tentang pertemuan yang tidak biasa, di tempat yang tidak terduga. Milly, seorang beauty creator ternama, bertemu kembali dengan Dion—laki-laki yang dulu selalu ia kagumi semasa kuliah. Bagi Milly, Dion adalah sosok yang selalu bersinar, sesuatu yang terasa terlalu jauh untuk digapai. Namun, di pemakaman itu, Dion tak lagi sama. Ia kehilangan arah setelah memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya secara tiba-tiba.
Di sebuah restoran kecil di basemen Pasar Santa, mereka mulai bertukar cerita. Tentang wajah yang tak pernah mereka suka, penghargaan yang tak pernah membuat mereka bangga, serta perjalanan hidup yang sering kali terasa berat.
Logika Asa, bagian dari seri Dunia Loversation, membawa kisah yang menyentuh tentang privilege, impian, serta keberanian untuk menentukan jalan hidup sendiri. Dengan gaya penceritaan khas Valerie Patkar yang penuh emosi dan renungan, novel ini bukan sekadar cerita, tapi juga pengingat bahwa setiap orang berhak atas mimpinya, meski jalannya tidak selalu mudah. 🚀✨
Header: Dok. Gramedia