Pasangan Ideal Menurut Para Tante vs Menurut Diri Sendiri
Apakah punya fisik sempurna dengan pekerjaan bagus bisa menjamin seseorang cepat mendapat pasangan?
Streotip seseorang dengan karakter fisik sempurna dan pekerjaan bagus mudah mendapat pasangan, membuat seseorang biasanya gampang nge-judge "jomblo" atau "nggak laku" kepada mereka yang punya dua keunggulan di atas, tetapi masih betah sendirian.
Bagaimana enggak? Selain faktor mudah disenangi orang lain berkat punya fisik "enak dilihat", lingkungan pekerjaan yang bagus juga biasanya ikut menentukan faktor dengan siapa seseorang biasanya bekerja sama. Hal tersebut akan berpengaruh pada siapa yang akan menjadi teman kencan seseorang nantinya. Nggak jarang kan, melihat kasus cinta lokasi yang bisa kita temukan di sekitar, seperti dokter, guru, atau bahkan pengusaha yang menikahi rekan sejawatnya.
Pertanyaan berikutnya yang biasanya muncul di benak adalah, kenapa ada orang dengan keunggulan di atas rata-rata, tetapi masih betah sendirian?
Untuk mendapat jawaban yang mendekati tepat, maka seseorang harus menetapkan prejudice di atas, kemudian mulai menemui sosok Radit dan Alya dalam novel Retrocession, sebuah City Lite terbaru Elex Media karya Ayunita Kuraisy.
Radit, seorang lelaki awal tiga puluhan dengan karier cemerlang sebagai Financial Consultant, tinggal di apartemen mewah, tumpangan mobil Eropa, dan jangan lupakan faktor yang membuatnya digandrungi para perempuan di sekitar: ganteng. Kekurangannya, dia nggak pernah membawa “gandengan” ke acara nikahan teman atau keluarga, sehingga beberapa orang menyimpulkan kalau dia hanya playboy antikomitmen.
Selanjutnya, kita berkenalan dengan Alya, seorang Vice President di sebuah bank swasta yang tentu saja punya tampilan fisik cantik, pintar, tapi sayangnya tidak beruntung dalam hal percintaan karena harus mencintai sahabatnya sendiri selama bertahun-tahun.
Baca juga: Cara Tepat untuk Memikat Perhatian Si Dia
Kedua tokoh utama novel Retrocession merupakan cerminan orang yang akan dihujani pertanyaan-pertanyaan paling menyebalkan di acara reuni sekolah, pernikahan saudara, atau di acara-acara keluarga. “Mana gandengannya?”, “Kok masih betah melajang, sih?”, “Kapan nih rencana nikah?” Sementara itu, beberapa pembaca akan mencerminkan para tante atau om yang akan dengan lancarnya melayangkan pertanyaan senada tanpa mencoba memahami isi pikiran mereka.
Sebenarnya, saat dilihat pakai kacamata netral, pertanyaan itu menjadi lumrah mengingat mereka sudah cukup mapan dari segi materi dan usia. Lantas, sekiranya apa yang menjadi faktor utama bagi mereka yang memutuskan masih melajang?
Pertama-tama, ada baiknya kita mulai mengulik sisi Radit yang mulai bertemu Alya di sebuah acara nikahan sahabatnya. Dia mulai tertarik kepada sosok Alya yang terlihat menyimpan sesuatu. Setelah acara tersebut, mereka dipertemukan dalam lingkaran pekerjaan yang membuat pertemuan mereka cukup intens. Dari sana, dimulailah kegiatan menonton film, makan, bahkan sampai olahraga bersama.
Kedekatan mulai terjalin, dan pada akhirnya mereka mulai merasa yakin meski perjalanannya tentu saja tidak mudah. Pada kenyataannya, si sempurna Alya masih terkait dengan masa lalunya. Sementara itu, Radit cukup “selow” dalam menjalin hubungan tersebut, mengingat dia ingin mengenal sosok Alya lebih dalam lagi untuk langkah selanjutnya.
Sayangnya, perjalanan cinta nggak semudah saat menonton kisah opera sabun atau film televisi. Prosesnya cukup panjang dengan pergolakan batin yang dipenuhi intervensi dari sekitar. Radit dan Alya dari luar hanyalah gambaran pasangan serasi yang menurut para tante sangat ideal. Sementara dari dalam, mereka adalah kita yang terus berjuang meraih ideal versi sendiri.
Baca juga: Kunci Hubungan Harmonis dan Langgeng Hingga Usia Senja
Memilih pasangan ideal menurut mereka nggak akan sama dengan ideal versi kita yang menjalani. Pada akhirnya, menjalin sebuah hubungan nggak hanya bergantung pada fisik dan pekerjaan bagus. Ini hanyalah perjalanan hati yang kelak dijawab waktu.
Penasaran sama ceritanya? Cek dan beli bukunya dengan klik gambar di bawah ini!
Karena kamu sudah membaca artikel ini, selamat! Kamu dapat voucher diskon 20% untuk beli bukunya! Ambil vouchernya sekarang yuk dengan klik gambar di bawah ini.
Oleh: Dion Rahman
Sumber foto header: Dok. Elex Media Komputindo