Podcast, Momen Kebangkitan Konten dengan Format Audio
Dengar dan resapi..
Kata-kata ini bukan hanya igauan semata. Dengar dan resapi.. Hal yang sederhana, namun dari mendengar dan meresapi, kedua hal ini memberikan insight baru untuk diri kita, dengan wawasan dan pengartian yang dalam.
Dari mendengar dan resapi inilah kami menyambut dengan senang hati dan mengapresiasi kehadiran Podcast, yang belakangan ini menjadi sesuatu yang edukatif dan adiktif untuk menemani keseharian.
Sebuah alternatif yang tidak bisa dibilang baru, namun mendengarkan ‘celotehan’ seseorang atau beberapa orang, tak disangka bisa begitu menghibur.
Awal Mula Podcast
Berasal dari kata “Pod” dan “Broadcasting”, menelisik kembali, Podcast hadir seiring kelahiran iPod di tahun 2001. Berbeda dengan radio konvensional, Podcast berisikan konten audio, yang membahas suatu topik secara linear dan on-demand.
Data dari Reuters Institute di tahun 2016 mencatat sekitar 17% orang Amerika Serikat secara aktif mendengarkan Podcast. Bagaimana dengan di Indonesia sendiri?
Konten Podcast yang memang banyak memakai bahasa Inggris, membuat format konten ini sebelumnya tidak begitu populer di Tanah Air.
Namun kini, kehadiran Podcast justru seperti angin yang menyejukkan, memberikan alternatif baru untuk memilih dan mendengarkan konten yang disukai, dengan berbagai topik yang aktual dan inspiratif.
Bisa dibilang seperti pacar baru, eksistensi Podcast bikin keseharian lebih berwarna. Kita bisa mendengarkannya di mana pun dan kapan pun, di dalam transportasi umum, sedang menghadapi kemacetan, memasak, mandi (yang ini patut dicoba), hingga ketika sedang jogging.
Akun Podcast Lokal
Seiring waktu, konten berformat audio ini makin berkembang dan bervariasi. Podcast digarap begitu kreatif, dengan kemasannya yang bisa berupa sandiwara, drama, talk show, monolog, feature, review, sampai dokumenter.
Setiap episode dirancang untuk menambah wawasan pendengar dengan cara yang fun dan durasi singkat. Topik yang diangkat juga beraneka ragam dan mendalam, ada materi komedi, strategi bisnis, sejarah, perubahan iklim, psikologi, politik, cerita horor, olahraga, sains, filsafat, sampai review buku.
Dan untuk akun Podcast lokal, jangan salah, ternyata banyak banget akun lokal yang isinya super seru, sukses bikin senyum-senyum, bahkan tertawa ngakak!
Menurut Time.com, beberapa program podcast dapat menyamai popularitas serial drama televisi loh. Dan tercatat, ada beberapa akun lokal yang kami rekomendasikan dan sayang jika terlewatkan.
1. Ibu-Ibu Yacult
Podcast yang diasuh penulis Marchella FP dan Maria Juliana yang akrab dipanggil Mayu ini mengangkat berbagai topik sehari-hari, yang dibawakan dengan santai penuh guyonan.
Topiknya juga seru-seru, mulai dari Ngayal 5 Tahun Lagi, Kapan Nikah, Drama Ojol, Pribadi Pribadi Unik, dan masih banyak lagi.
2. Do You See What I See
Buat yang suka ditakut-takutin dan keranjingan bin penasaran sama kisah-kisah misteri, wajib dengerin Podcast yang dibawakan mizter.popo alias Rizky Ardi Nugroho.
Banyak yang komentar kalau cerita-cerita horor yang diangkat dari kisah nyata ini bikin MERINDING! Berani menyimak?
3. Panas Dingin Hati
Soal perasaan dan asmara, memang selalu ada yang bisa dibahas, hehe.. Topiknya pun nggak kalah bikin panas dingin, seperti Seberapa Pantaskah Kau Untuk Kutunggu, Cara Putusin Kamu, sampai topik Permisi, Kangen Mantan Boleh?.
Sambil sarapan atau nemenin kamu ke kantor, coba dengarkan, siapa tahu ikut senyum-senyum sendiri.
4. Magdalene’s Mind
Setelah sempat vakum, Devi Asmarani dan Hera Diani, pendiri dan editor Magdalene kembali lagi dengan format Podcast yang membahas sejumlah topik terkait feminisme, budaya, isu perempuan, dan isu-isu menarik lainnya. Bahkan mereka menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya loh. Dua kata: selamat mendengarkan!
Referensi Podcast yang Membahas tentang Buku
Tentu, ada beberapa akun yang juga kami gemari, di antaranya:
1. Buku Kutu
Berisikan rekomendasi dan review buku dari genre apapun, kicauan Aditya Hadi Pratama sangat menggoda untuk disimak.
2. Kepo Buku
Podcast ini nggak cuma ngobrolin berbagai buku, tapi mereka juga mengajak pendengarnya buat mengirim rekaman suara dan menceritakan buku yang sedang dibaca atau direkomendasikan lewat voice note di WhatsApp. Menarik!
3. Kejar Paket Pintar
Podcast milik dua sahabat, yaitu Laila Achmad dan Dara Hanafi ini bisa banget jadi pilihan asupan informasi lewat format audio. Selain membahas tentang buku, mereka juga ngobrol seru tentang banyak hal, mulai dari pop culture, film, politik hingga fenomena sosial. Kece!
Bisa Dibawa & Didengar di Mana Saja, Kapan Saja
Dengan kemasan konten yang unik, kreatif, dan mengerucut, sekarang Podcast bisa diputar dari pemutar media apapun. Nggak cuma dari iPhone, namun Android dan beberapa aplikasi sudah banyak yang mendukung. Diantaranya yang paling banyak diakses melalui Spotify, Soundcloud, dan Google Podcast.
Penelitian Edison Research 2017 mengutarakan, jika rata-rata pendengar Podcast mendengarkan 5 Podcast per minggu. Dan 85% orang yang mendengarkan Podcast, mendengarkannya sampai akhir.
Fakta ini pun didukung dengan survei yang dilakukan Daily Social, di mana hasil survei menyebutkan jika 60% responden menyukai Podcast karena bersifat on-demand. Dan ternyata banyak yang mendengarkan pada sore hari dan malam hari.
Karena medium audio ini sangat fleksibel, menurut kami keunggulan inilah yang tidak dimiliki medium lain. Ditambah, orang-orang sering mendengarkan memakai headphone, membuat topik pembahasan serta pesan yang disampaikan terasa lebih personal kepada pendengarnya. Kita pun jadi merasa dekat, serta terhubung dengan topik yang dibahas.
Nah, melihat kebangkitan konten dengan format audio, kami sangat berharap Podcast di Indonesia semakin maju, dan banyak Podcaster yang menyajikan konten yang atraktif dan insight baru yang memikat para pendengar.
Kami sendiri merasa mendengarkan Podcast itu jauh lebih deep, dengan topik yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.
Bagaimana dengan kamu, punya akun Podcast yang jadi favoritmu? Share yuk di kolom komentar!
***
Sumber header foto: Reviewgeek.com